“Ini pertama kalinya saya dengar prinsip seperti itu.” Reaksi Feng Bujue mirip dengan Shiva.
“Bisa kamu pahami sebagai...” Qisha tersenyum: “Bagi saya, cara menang lebih penting daripada kemenangan itu sendiri.”
“Membuat lawan kalah dengan sepenuh hati?” Feng Bujue menambahkan.
“Yang penting aku bisa melewati standarku sendiri. Apakah lawan merasa kalah atau tidak, itu bukan urusanku.” Qisha menjawab.
“Meski begitu, ini cuma game... Tidakkah kau merasa terlalu keras pada dirimu sendiri?”
“Tidak, ini sangat penting.” Qisha berkata dengan serius: “Di dunia nyata, orang menggunakan segala cara tanpa prinsip untuk mencapai tujuan. Menindas yang lemah, menghina miskin tapi memuji pelacur.” Dia berhenti sejenak: “Tapi di sini, semuanya menjadi sederhana.” Dia mengepal tinju dan mengangkatnya: “Dengan kekuatan, aku bisa menjalankan prinsip kesetiaanku. Membuat para pengecut itu malu sampai tak punya tempat bersembunyi.”
“Pantasan peringkatmu di Peringkat Kekuatan Tempur cuma nomor 15...” Feng Bujue berkomentar: “Prinsipmu itu sering merugikanmu, ya?”
“Hm... Di matamu, ini bodoh, kan?” kata Qisha.
“Tidak, aku menghormati orang yang berpegang pada prinsip.” Feng Bujue berkata: “Meski aku tidak sependapat dengan keyakinannya.” Dia tersenyum: “Istilah 'bodoh' lebih cocok untuk orang yang dicuci otak oleh pemikiran orang lain.”
“Heh...” Qisha juga tertawa, tidak menanggapi lebih lanjut, lalu mengalihkan topik: “Ngomong-ngomong, dalam perjalanan keluar dari Gua Kelelawar tadi aku ingat. Feng Bujue, kau teman Long Aomin, kan?”
“Iya.” Feng Bujue menjawab. Penyebutan ID Long Ge oleh Qisha tidak mengejutkannya, karena dulu Long Ge pernah bilang kalau anggota guild-nya adalah "rekan kantor" yang saling mengenal.
“Ngomong-ngomong... Sebenarnya perusahaan kalian itu studio game, ya?” tanya Feng Bujue.
“Qisha tertegun sejenak, pertanyaan ini baru pertama kali diajukan padanya. ‘Blade’ sekarang telah menduduki peringkat teratas dua daftar guild dalam game, dan mereka tidak pernah merekrut pemain dari luar. Oleh karena itu, kebanyakan para pemain menganggap mereka pasti memiliki latar belakang studio game profesional. Hal yang dianggap semua orang sebagai fakta ini justru tidak pernah ditanyakan oleh siapa pun.
“Ah… Ah.” Dua suara “Ah” dari Qisha ini, satu dengan nada pertama dan satu lagi nada keempat, “Ya… Ya, tentu saja kami adalah studio.” Karena tidak tahu apa yang sebenarnya dibicarakan Long Ge dan Feng Bujue, Qisha terpaksa menyesuaikan jawabannya dengan ucapan Feng Bujue. Bagaimanapun, dia tidak bisa jujur mengatakan bahwa mereka adalah departemen kepolisian yang disusupkan ke dalam game.
“Setelah keluar dari quest, harus segera melaporkan masalah ini dan menyiapkan narasi yang sesuai ke depannya.” Qisha berpikir dalam hati.
Karena memakai topeng kelelawar, Feng Bujue juga sulit membaca ekspresi Qisha. Hanya saja dari nada suara yang ragu-ragu dan berbagai sikap Long Aomin sebelumnya, dia menyimpulkan: “Orang-orang di studio mereka sepertinya agak malu disebut pemain profesional… Seperti tidak ingin membahas pekerjaan mereka. Lebih baik aku ganti topik.”
“Emm… Jadi…” Feng Bujue memulai pembicaraan: “Apa ke Gua Kelelawar hanya untuk mendapatkan baju ini dan beberapa peralatan?”
“Ya, barang lain tidak bisa kubawa.” Jawab Qisha terus terang.
“Apa kamu tidak melihat Batmobile, Batmotor, Batplane, Batcopter, Batboat, atau Batwaterbike?”
“Melihat, tapi saya sama sekali tidak bisa mengendarainya.”
“Ah… sungguh mubazir.” Feng Bujue menyelipkan tangan di saku sambil mondar-mandir: “Jika aku yang mengendalikan, akan kumasukkan semua yang bisa dimuat ke Batplane, lalu berpatroli di udara. Setelah memastikan posisi kalian, atur autopilot. Kemudian aku terjun payung, biarkan pesawat tabrakan ke kalian sambil membawa bom awan.”
“Inikah rencana aslimu...” Tujuh Pembunuh bergumam: “Hmm... memang bisa disebut sebagai strategi yang tak terkalahkan...”
“Sayangnya sekarang sudah tidak berlaku.” Kata Feng Bujue: “Kamu dan Shiva lebih gesit dari perkiraanku. Apakah kalian berdua membuat kesepakatan untuk sementara tidak saling serang, fokus mengalahkanku dulu?”
Tujuh Pembunuh tertegun sejenak, lalu tertawa terbahak: “Ha ha ha ha...” Ia menggeleng dengan nada pasrah: “Hebat, benar-benar hebat.”
“Terlalu dipuji...” Ucapan Feng Bujue kontras dengan ekspresi puas diri di wajahnya...
“Di awal quest, takkan ada yang menyangka karakter terlemah seperti dirimu bisa mengalahkan Ying Wang yang paling sulit dihadapi.” Lanjut Tujuh Pembunuh: “Apalagi membayangkanmu bisa mengalahkan Shiva peringkat dua Peringkat Kekuatan Tempur sendirian.” Ia jeda dua detik: “Pertempuran hari ini pasti akan membuatmu terkenal.”
"Hoho… Belum tentu." Feng Bujue berkata: "Shiva dan Zhao Ying Wang tidak mungkin memberitahu kekalahan mereka ke semua orang." Ia menunjuk Qi Sha: "Selain kita berdua, tidak ada saksi lain. Selama kita diam, status quo akan tetap terjaga."
"Oh?" Qi Sha mengernyit: "Aku memang tak perlu menyebarkan kabar ini, tapi kenapa kau sendiri tidak memamerkannya di forum?" Logikanya, seorang pemain biasa yang mengalahkan tokoh Top-Tier pasti ingin seisi dunia tahu.
"Aku ini rendah hati." Jawab Feng Bujue dingin.
"Ha…" Qi Sha terkekeh lagi, "Sungguh tak bisa membaca pikiranmu…"
"Sama-sama." Sambut Feng Bujue, "Penganut prinsip duel satu lawan satu seperti ini juga pertama kali kujumpai."
Qi Sha menarik napas panjang: "Setelah mengobrol cukup lama – termasuk waktu saat kita kabur tadi – nilai kelangsungan hidup dan Poin Stamina-mu sudah pulih, kan?"
"Belum penuh." Feng Bujue melirik menu permainan. Nilai kelangsungan hidup 51%, Poin Stamina 342/2800. "Tapi… cukup untuk satu duel."
"Yakin?" Qi Sha menyeringai: "Seragam kelelawarku ini kualitas Legendary. Statistiknya…"
"Lepaskan jubahmu." Feng Bujue tiba-tiba memotong.
"Jubah?" Qisha menoleh melihat, "Oh... ngomong-ngomong, aku baru sadar mengambil yang rusak setelah keluar dari gua Batman." Saat itu dia baru selesai mengenakan baju zirah Batman, masih takjub dengan atribut peralatan, pikirannya agak teralihkan. Jadi saat mengambil jubah, dia asal ambil satu dari deretan lemari kaca.
"Jubah Batman rusak ini, bahkan setelah dialiri listrik seratnya tidak akan mengeras seperti sayap kelelawar, efek tahan apinya juga jauh berkurang," kata Feng Bujue. "Kupikir melepas jubah ini tidak akan terlalu berpengaruh bagimu."
"Hah... Memang tidak masalah." Qisha tersenyum, melepas jubah dan melemparkannya ke Feng Bujue mengikuti arah angin. "Peralatan ini sudah tidak punya atribut sama sekali. Aku memakainya hanya untuk menjaga penampilan utuh Batman. Jika kamu mau aku mengalah, helmnya juga bisa..."
"Tidak perlu." Kata Feng Bujue. Dia menerima jubah itu, membaca deskripsi item:
【Nama: Jubah Batman Rusak Parah】
【Tipe: Perlengkapan Pertahanan】
【Kualitas: Rusak Parah】
【Pertahanan: Tidak ada】
【Atribut: Tidak ada】
【Efek: Tidak ada】
【Dapat dibawa keluar dari quest: Tidak】
【Catatan: Sebuah jubah tua yang sudah rusak】
Setelah membaca, Feng Bujue diam-diam memasukkan item itu ke dalam tasnya lalu menatap ke atas. "Kalau begitu... ayo mulai."
