"Oh~ Nenek Serigala ya." Ekspresi Feng Bujue seolah berkata "Oh begitu rupanya".
"Nenek apa? Aku jantan." Manusia serigala itu malah membetulkan panggilan Jue Ge.
"Oh... Serigala Kelabu Besar." Feng Bujue melanjutkan.
Manusia serigala itu mendengus: "Prasangka bodoh. Mana mungkin ada nama 'Serigala Kelabu Besar'? Apa ibumu memberi namamu 'Karakter Tunggal'?"
"Oh... Grey Wolf." Feng Bujue menyambung lagi.
"Jangan ngaco! Aku bukan serigala. Aku manusia serigala!" Kembali ia membetulkan.
"Bukannya manusia serigala cuma berubah saat bulan purnama, biasanya dalam wujud manusia?" tanya Feng Bujue.
"Sejak lahir aku sudah dalam wujud ini, ada masalah?" jawab manusia serigala itu.
"Oh... Jadi sejak lahir kekuatan tempurmu langsung 10.000 ya, manusia serigala super..." Feng Bujue berkomentar dengan nada serius.
"Kau sedang bicara tentang Broly ya..." Qiufeng menyela dari samping dengan nada mencela.
“Kalian membangunkan saya, sekarang malah ngomong omong kosong... Sangat kurang ajar...” Kilat keganasan muncul di mata Manusia Serigala: “Tidak takut dimakan olehku?”
“Di daratan bawah kastil, ada mayat yang masih belum dingin. Jika kau ingin makan daging manusia, bisa pertimbangkan ke sana.” Feng Bujue segera menimpali.
“Langsung menjual Don Quixote begitu saja…” Ji Zhang berkomentar sambil kedutan di sudut mulutnya.
“Jika kau suka yang baru disembelih, saya rekomendasikan anak laki-laki kecil yang tinggal di daratan itu. Namanya Jack, di rumahnya ada sapi perah dan ibu single yang masih menarik. Silakan perlakukan sesukamu.” Feng Bujue menambahkan.
Honghu langsung terkejut: “Saudara Feng... Menurutku serigala lebih baik darimu...”
“Jika kau ingin mencoba hidangan langka...” Feng Bujue terus gencar mempromosikan: “Di ruang bawah tanah sebuah kincir angin, ada singa yang sudah mati.”
Manusia Serigala terdiam kaget. Dengan setengah hati ia mencoba kembali membuat ekspresi ganas: “Aku ingin makan gadis kecil!”
Feng Bujue dengan tenang, “Kebetulan ingin kukatakan... Di sebelah mayat singa ada gadis kecil. Meski sudah mati beberapa saat, tapi belum membusuk. Jika kau punya fetish khusus...”
“Hei!” Angin Musim Gugur segera menghentikan Jue Ge: “Saudara Feng, kendalikan dirimu!”
“Ah…” Manusia Serigala menghela napas dalam-dalam dengan wajah muram: “Apa aku memang manusia serigala yang tidak memiliki daya pukau sama sekali…”
“Tidak… Kurasa ini bukan masalahmu,” kata Honghu.
Tapi Manusia Serigala seolah tak mendengarnya, terus bergumam sendiri: “Sejak awal, seharusnya aku tetap tinggal di hutan kampung halaman. Makan kelinci, rusa, serangga, atau buah liar saja sudah cukup, ngapain keluar mencari manusia. Sekarang jadi begini, dijadikan hewan peliharaan dan dipaksa memakai yukata pink ini…”
“Emm… Tuan Manusia Serigala, boleh tahu siapa yang memeliharamu?” Jichang bertanya hati-hati: “Seorang raksasa?”
“Raksasa apa? Mana ada raksasa?” Manusia Serigala balik bertanya.
“Lalu maksudmu…” lanjut Jichang.
“Si Kerudung Merah,” jawab Manusia Serigala.
“Hmm…” Empat pemain itu serentak termenung.
“Gadis kecil itu… benar-benar perwujudan iblis,” suara Manusia Serigala gemetar disertai tatapan penuh ketakutan dan penderitaan, tubuh besarnya terus menggigil, “Di balik tubuh mungil dan wajah polosnya, tersembunyi kelincahan yang nyaris mistis, naluri bertarung setara dewa, sifat haus darah yang kejam… Semua teknik bertarungnya sempurna tanpa celah. Selain ‘Bos’, tak ada lawan yang bisa menandinginya di ruang ini.”
"Bos?" Honghu bertanya tajam: "Maksudmu... bos Klub Deduksi?"
"Tentu dia, masak ada bos kedua di sini?"
"Tuan Manusia Serigala, saya sangat simpati dengan keadaanmu." Feng Bujue menyela: "Kami sedang menuju Klub Deduksi untuk menemui bos itu. Jika kau beri tahu cara mencapainya, mungkin saya bisa membantumu bernegosiasi untuk pembebasanmu oleh Little Red Riding Hood."
Manusia Serigala menjawab: "Bos ada di lantai tujuh..." Cakarnya menunjuk pintu di seberang ruangan: "Lewati pintu itu, ikuti koridor sampai ujung, belok kiri naik ke loteng kastil. Ada jendela atap dengan tangga menuju lantai lima. Saya tidak tahu apa yang ada di lantai lima."
"Eh... Katanya kau bebas, kenapa tidak kabur saja?" Angin Musim Gugur bertanya.
Manusia Serigala menggeleng: "Pintu ke lantai lima terlalu sempit untuk tubuhku." Dia berhenti sejenak: "Lagipula rumahku di darat bawah kastil ini, sementara kastil ini dibangun di atas awan. Mana mungkin aku terjun bebas?"
"Kami naik ke sini dengan menanam kacang ajaib jadi batang raksasa," kata Angin Musim Gugur: "Sekarang kau bisa turun lewat batang itu."
"Sungguh?!" Mata Manusia Serigala berbinar: "Di mana? Tunjukkan!" Dia menyambar lengan Angin Musim Gugur dan menyeretnya ke jendela.
"Manusia Serigala ini bergerak sangat cepat, kekuatannya juga luar biasa besar. Angin Musim Gugur bahkan belum sempat bereaksi, tubuhnya sudah terseret ke ujung lain ruangan. Yang membuat Angin Musim Gugur panik adalah... gerakan Manusia Serigala yang tidak bermaksud menyakiti ini ternyata langsung mengurangi 10% nilai kelangsungan hidupnya."
"Kalau makhluk ini adalah monster musuh, mungkin dia setara level BOSS kecil..." Feng Bujue berbisik kepada Jizhang dan Honghu setelah melihat kejadian di depannya.
"Ya... ketika mengingat berbagai tindakanmu tadi yang mungkin memprovokasinya, aku langsung berkeringat dingin..." jawab Honghu.
"Lihat... itu, cukup jelas." Angin Musim Gugur yang sedang panik ini khawatir jika Manusia Serigala tiba-tiba menyerang. Dalam jarak dekat, dia pasti akan langsung terbunuh. Jadi dengan nada sangat sopan, dia menunjukkan arah batang kacang kepada Manusia Serigala.
"Hahaha..." Manusia Serigala tertawa: "Bagus!" Senyumnya hanya bertahan beberapa detik sebelum ekspresinya berubah: "Tidak bisa menunda lagi! Aku harus cepat! Jika Little Red Riding Hood kembali, dia pasti akan memotong batang kacang." Dia menoleh dan berkata: "Terima kasih, kalian jaga diri baik-baik!" Kemudian dia menerobos keluar jendela, melompat ke lereng dinding luar kastil. Setelah beberapa lompatan dan buffer, dia mendarat dengan selamat.
Empat pemain berkumpul di jendela mengintip. Mereka melihat Manusia Serigala itu menginjak awan, lalu berlari dengan empat kaki seperti terbang menuju batang kacang di kejauhan, bahkan tidak sempat melepas jubah dan topi mandinya.
"Nenek serigala yang takut pada Little Red Riding Hood..." Hong Hu bergumam sambil memandang punggung Manusia Serigala yang sedang mengejar kebebasan.
"Omong-omong, tadi dia bilang Little Red Riding Hood akan 'kembali', kan?" Ji Chang mengingatkan.
"Aku justru penasaran, bagaimana caranya Little Red Riding Hood meninggalkan awan tempat kastil ini berada?" Feng Bujue berkata: "Apa dia menggunakan teknik terbang Wu Kong Shu?"
"Bisa tidak kamu berhenti menyebut Dragon Ball?" Angin Musim Gugur protes.
"Bisa." Feng Bujue menjawab dengan ekspresi datar, lalu langsung berganti topik: "Mungkinkah salah satu spiritnya menguasai teknik terbang?"
Angin Musim Gugur menunduk, menopang dahinya dengan satu tangan: "Mending kita bahas settingan Dragon Ball saja..."
