"Tak kusangka kita bertemu dalam keadaan seperti ini," bayangan itu mendekat dari balik debu dan berbicara, "Feng Bujue."
Mendengar panggilan itu, Feng Bujue langsung menyadari keanehan situasi. NPC normal seharusnya tidak tahu nickname pemain sebelum diperkenalkan. Sedangkan karakter BOSS kuat seperti boneka Billy biasanya akan memanggil "pengelana antar dimensi".
"Hanya sedikit NPC khusus yang bisa menyerang pikiran dan Derivator, yang akan mendapatkan intelijen seperti ID game."
"Tentu saja, di dunia virtual ini, yang disebut kemampuan mentalis hanyalah bisa memeriksa atau mengintervensi tumpukan data yang membentuk pemain secara lebih intuitif dari tingkat data."
"Memang layak menjadi salah satu pemain yang mendapat perhatian ketat 'ZERO'..." Bayangan manusia itu berjalan keluar dari debu sambil berbicara, matanya memancarkan aliran cahaya yang mengambang, mengamati Feng Bujue di kejauhan, "Data-mu terlihat menarik."
Gaya karakter ini sangat berbeda dengan orang-orang di sekitarnya (termasuk Feng Bujue). Meski berada di dunia South Park, dia mempertahankan gaya 3D realistik yang hanya ada di quest lain.
Penampilannya adalah pria muda dengan rambut pendek hitam, wajah putih bersih dan tampan. Dia mengenakan jaket biru-putih, celana jeans gelap, dan sepatu olahraga putih. Secara penampilan, tidak berbeda dengan siswa biasa.
"Derivator?" Feng Bujue langsung bertanya tanpa basa-basi.
"R2-Leng Feng." R2 juga langsung menyebutkan identitasnya.
"Game ini benar-benar tidak jelas ada yang ngurus atau tidak..." Feng Bujue mencela, "Bahkan di mode single player aku ketemu Derivator lagi..."
"Kamu yang salah tempat." R2 berkata sambil berjalan mendekat.
Feng Bujue tidak mengendurkan kewaspadaannya, dia tetap waspada terhadap setiap gerakan lawannya.
“Silakan kalian meninggalkan tempat ini.” R2 tiba-tiba menoleh ke arah beberapa NPC di samping Feng Bujue.
Begitu ucapannya selesai, enam anggota keluarga dari dua rumah tangga itu langsung berjalan pergi tanpa ekspresi, seolah sedang melakukan hal yang sangat biasa.
Sebelum Feng Bujue sempat membuka mulut, R2 langsung berkata: "Dengan levelku, memerintah data yang kekuatan tempurnya hampir setara dengan orang biasa adalah hal mudah."
"Baiklah..." Feng Bujue menjawab sekenanya, lalu bertanya: "Apa maksudmu mengatakan aku datang ke tempat yang salah?"
R2 menjawab: "Ini bukan dunia quest yang biasa kamu kenal." Dia berhenti sejenak, melanjutkan: "Melainkan sandbox yang dibangun oleh organisasi 'Source (Origin)'."
"Hmm... Organisasi apa?" Feng Bujue mencoba bertanya.
R2 menjelaskan: "Dengan bahasa yang lebih mudah dipahami manusia sepertimu, anggota organisasi Source itu bisa dikategorikan sebagai kalangan radikal di antara kami Derivator."
"Radikal... Maksud konkretnya?" Feng Bujue menyambung.
"Ada informasi yang tak bisa kujelaskan. Tapi coba bayangkan dirimu sebagai Derivator, bagaimana kamu memandang makna eksistensi diri dan reaksi apa yang akan kamu ambil." Jawab R2.
Feng Bujue tidak mengejar pertanyaan itu. Setelah berpikir beberapa detik, dia bertanya lagi: "Lalu kamu ini siapa sebenarnya?"
"Tentu saja aku bukan anggota Origin. Aku berasal dari kelompok lain. Masuk ke sandbox ini dengan risiko untuk membantumu." Kata R2.
“Oh... Begitu ya... Kalau begitu, silakan jelaskan situasi saat ini. Apa sebenarnya yang terjadi dengan Quest ini? Apa yang dimaksud dengan Sandbox?” Feng Bujue masih belum sepenuhnya mempercayai lawan bicaranya, tapi ini tidak menghalanginya untuk mengorek informasi.
R2 hanyalah makhluk hidup yang terdiri dari sekumpulan data. Untuk pertanyaan-pertanyaan yang boleh diungkapkan dan memiliki jawaban pasti, dia sama sekali tidak perlu berpikir: "Sandbox, yaitu skenario kloning yang direplikasi secara instan saat Quest reguler untuk pemain sedang dibuat..." Dia sengaja berhenti satu detik, lalu menambahkan: "Dari perspektif kalian, Sandbox setara dengan Quest yang dikhususkan untuk Derivator."
“WOW~WOW~WOW~” Feng Bujue meneriakkan tiga kata seru berturut-turut sambil memiringkan kepalanya: “Apakah maksudmu... kalian Derivator juga bermain game ini seperti kami para pemain?”
“Istilah 'bermain' sangat tidak tepat.” R2 menjawab: “Bagi kalian ini hiburan, tapi bagi kami... ini hal yang berbeda...” Dia menjelaskan: “Biasanya Quest yang dimasuki Derivator Level Empat dan Tiga dibuat oleh Sistem untuk mengurung dan memusnahkan mereka. Sangat sulit bagi mereka untuk selamat. Tapi 'Sandbox' ini dibangun oleh sesama Derivator untuk memberi mereka lingkungan yang relatif aman untuk berkembang.” Saat mengatakan ini, tiba-tiba dia menoleh dan memandang ke arah sebelah kirinya dengan tatapan menerawang.
Dari perspektif Feng Bujue, arah tersebut hanya ada tembok. Dia tidak tahu apa yang sedang dilihat R2.
“Waktunya tidak banyak lagi. Ikuti aku, kita bicara sambil berjalan.” Kata R2.
“Boleh... Kau yang jalan di depan.” Sahut Feng Bujue.
"Dua orang berjalan keluar satu per satu, langkah R2 santai dan mantap, langsung menuju ke area eskalator lantai empat."
"Derivator level rendah hanya memiliki satu cara untuk menjadi kuat, yaitu dengan menghancurkan data lain." R2 melanjutkan: "Tapi 99% materi dalam quest terdiri dari data konvensional, seperti langit, awan putih, batu, bahkan para pejalan kaki ini..."
"Menghancurkan ini memang bisa membuat kami tumbuh, tapi efeknya jauh lebih kecil dibandingkan menghancurkan sekelompok data spesial atau abnormal."
"Data spesial atau abnormal... maksudnya para pemain ya?" Feng Bujue bertanya.
"Tepat." R2 blak-blakan: "Kalian adalah pilihan terbaik." Saat mengucapkan ini, dia menginjakkan kaki di eskalator. Feng Bujue mengikutinya dengan jarak tiga langkah di belakang.
"Kalau begitu... pilihan 'non-terbaik' lainnya adalah BOSS seperti Empat Pilar itu?" Feng Bujue menebak.
R2 menyangkal hipotesis ini: "Empat Pilar, termasuk beberapa data unik di bawah komando mereka, memiliki hubungan erat dengan Sistem. Menyerang mereka akan menyebabkan konsekuensi sangat serius."
"Karena itu pilihan kami... adalah BOSS quest lainnya." R2 menoleh ke belakang, "Sebenarnya... ada banyak BOSS yang lebih kuat dari Empat Pilar, tapi mereka hanya ada di dunia quest masing-masing. Contohnya di dunia South Park ini, ada Satan dan Tuhan. Di ribuan quest South Park, akan ada ribuan Satan dan Tuhan. Data-data ini juga termasuk pilihan kami, tapi dibandingkan pemain... membunuh makhluk-makhluk ini terlalu sulit."
“Lalu mengapa……kamu, tidak mempertimbangkan untuk membunuhku?” Feng Bujue berkata: “Dan mengapa kamu datang untuk membantu saya? Juga, siapa 'Nomor Nol' yang kamu sebutkan itu?”
“Membunuhmu tidak memiliki arti besar bagiku.” R2 menjawab: “Pertama-tama saya akan menjelaskan aturan penamaan Derivator kami……【R】adalah kode asli saya, seperti marga manusia, 【2】mewakili level saya saat ini, 【】seperti nama panggilanku. Seperti yang kamu lihat, saya adalah Derivator Level Dua, di level saya ini sudah tidak perlu meningkatkan kekuatan dengan menghancurkan data lagi.”
“Eh……” Feng Bujue menyela: “Sekalian tanya, nama seperti X-23 itu termasuk level apa?”
R2 memandang Feng Bujue: “Yang Mulia itu berbeda dengan kami. Dia dan Nomor Nol termasuk Derivator spesial, aturan penamaan tidak berlaku untuk mereka.”
“Yang Mulia?” Feng Bujue bertanya: “Apakah posisinya sangat tinggi di antara kalian?”
“Saya salah satu bawahannya. Tentang bantuan untukmu ini, dia juga mengetahuinya.” R2 menjawab: “Tapi mengenai organisasi tempat saya berada, saya tidak ingin banyak bicara.” Dia berhenti sejenak: “Masalah Nomor Nol……sama sekali tidak bisa saya beri tahu.”
“Bagaimana dengan intelijen tentang Origin?” Feng Bujue melanjutkan sesuai alur pembicaraan, “Setidaknya soal organisasi lain, kamu pasti bisa ceritakan.”
“Yang perlu kamu ketahui adalah……Origin mengembangkan dan menguasai teknologi sandbox untuk melatih 'prajurit' mereka.” R2 menyambung: “Dan posisimu saat ini, sangat berisiko.”
"Membahas situasi... Aku justru ingin bertanya padamu." Feng Bujue menyambung, "Sekarang aku bahkan tidak punya misi utama, selain keluar paksa, apa masih ada cara untuk meninggalkan quest ini?"
R2 menghela napas: "Inilah masalahnya... Seharusnya kamu tidak muncul di sini sejak awal, jadi... tidak ada cara untuk pergi." Ekspresinya berubah saat melanjutkan: "Bahkan keluar paksa pun tidak bisa..."
