Kemunculan Yesus tidak terlalu mengejutkan Feng Bujue, karena ini adalah South Park. Di dunia ini, siapa pun bisa muncul - Yesus, Setan, Tuhan, Cthulhu, Obama...
Yesus versi South Park biasanya hanyalah orang normal yang bersuara lembut dan mudah didekati. Dia memandu acara talk show di stasiun TV, sekaligus anggota organisasi pahlawan super. Saat keadaan genting, Brother Su akan menunjukkan sisi keangkeran dan kekuatan tempur yang mengagumkan untuk menyelamatkan dunia.
"Aksi heroikmu menyelamatkan orang sudah kami lihat, 【——】, jangan khawatir, Sahabat Super Terbaik (Super best friends) datang menyelamatkanmu!" Suara lain terdengar.
Para hadirin kembali menoleh ke arah suara tersebut. Di sebelah Yesus, sekitar sepuluh meter, beberapa bayangan manusia turun dari langit yang disinari pilar cahaya.
"Data-data ini..." R2 bergumam sambil menatap ke arah itu, "Apakah ini BOSS khusus dari quest ini... Sungguh jauh lebih kuat dari perkiraan."
"Teman super pasti kuat ya..." Feng Bujue dengan ekspresi kesal menunjuk para dewa dengan jarinya satu per satu: "Buddha, kemampuan tidak diketahui, dijuluki datang tanpa jejak pergi tanpa bekas; Muhammad, memiliki kekuatan mengendalikan api; Dewa India Krishna, bisa berubah menjadi berbagai makhluk; Nabi Mormon Joseph Smith, bisa menyemburkan sinar pembekuan; Dewa Taoisme Laozi, bisa mengendalikan energi spiritual; Dan...Eh?"
Feng Bujue tiba-tiba berhenti bicara, menatap Yesus dan bertanya: "Kenapa Seaman (bisa bernapas di bawah air dan berkomunikasi dengan ikan. Karakter ini parodi dari Aquaman di komik DC; Selain itu, karena pengucapan 'Seaman' mirip dengan kata lain, dia sering jadi bahan candaan anggota Super Friends) tidak datang?"
"Wahaha...hahaha..." Para dewa itu tertawa tanpa menjaga harga diri, "Dengar dia bilang se...men..." Mereka sengaja memperlambat pengucapan kata itu dengan jelas, lalu kembali tertawa terbahak-bahak bersama.
"Baiklah...Aku seharusnya tidak bertanya." Feng Bujue mengusap dahinya dengan satu tangan, menggelengkan kepala pasrah.
"Aku mengerti." R2 tiba-tiba terkesiap, lalu berkomentar: "Ini bantuan dari Sistem untukmu."
Feng Bujue awalnya masih berpikir, apakah karena dia sebelumnya menyelamatkan keluarga Stan, sehingga mendapat bantuan dari kekuatan terkuat pihak Keadilan. Setelah R2 mengatakan hal itu, dia segera membatalkan hipotesis sebelumnya dan menyambung, "Oh... Jadi Sistem ingin aku keluar hidup-hidup, makanya mengerahkan orang-orang ini untuk membantu ya..."
Sementara mereka berbicara, enam anggota Super Best Friends sudah bergerak serentak, masing-masing menunjukkan kesaktiannya, memulai pembantaian terhadap Derivator organisasi sumber. Dalam sekejap, lapangan sekolah South Park dipenuhi es dan api yang saling serang, daging dan darah beterbangan, mayat berserakan di mana-mana. Derivator sama sekali bukan lawan, bisa dibilang tercerai-berai, satu per satu berubah menjadi fragmen data dan menghilang.
L2 bahkan tidak sempat mengucapkan ancaman, langsung berlari membalikkan badan. Dia tahu semua anggota Super Best Friends punya kemampuan terbang, jadi sementara antek-antek belum mati semua, dia buru-buru kabur.
"Mengingat Sistem bisa mengirim para dewa ini untuk menyelamatkanku..." Melihat kemenangan sudah di tangan, Feng Bujue mulai mengobrol santai dengan R2, "Lalu kenapa Sistem tidak menggunakan cara ini di Quest lain untuk membasmi Derivator? Gerombolan dewa perang ini jauh lebih efisien daripada GM yang menyamar di antara pemain."
"Kamu tajam, langsung bisa berpikir sampai situ," jawab R2, "Tapi pertanyaan ini tidak bisa kujawab."
“Oh? Menarik, bukan ‘tidak tahu’, melainkan ‘tidak bisa menjawab’.” Feng Bujue mengingat jelas perkataan lawannya di pusat perbelanjaan. Dengan menggabungkan pernyataan tersebut, dia berspekulasi: “Bisakah aku membuat hipotesis... bahwa sebenarnya Sistem tidak ingin memusnahkan kalian, melainkan ingin menguji dan menyaring kalian melalui quest-quest tersebut. Jadi dalam quest normal, mode perburuan oleh GM-lah yang digunakan.
Namun sandbox yang dirancang organisasi sumber ini setara dengan tindakan curang. Praktik ini jelas bertentangan dengan kemauan Sistem, oleh karena itu ia bertindak tanpa ampun...”
“Untuk pernyataanmu saat ini, aku tidak berwenang memberikan respons yang bersifat mengarah.” R2 menyela: “Aku hanya bisa memberitahumu bahwa secara prinsip... Sistem tidak akan menginstruksikan BOSS tingkat dewa ini untuk beraktivitas di mana-mana. Jika tidak, bukankah sandbox akan menjadi rumah jagal yang lebih berbahaya daripada quest biasa?”
“Heh...” Feng Bujue berhasil memancing informasi lagi. Dia tertawa: “Artinya, karena kehadiranku di sini, Sistem jadi kedegilan mengerahkan sekumpulan dewa untuk membantai?” Dia berhenti sejenak, “Sebelumnya kau bilang, aku datang ke tempat yang salah.” Dia menunjuk diri sendiri dengan jarinya, “Memang, sebagai pemain, seharusnya aku masuk ke quest asli ciptaan Sistem saat mengantri. Lalu pertanyaannya... mengapa aku justru terteleportasi ke sandbox ini?”
"Karena..." R2 hanya mengucapkan tiga kata sebelum suaranya terhenti tiba-tiba. Saat itu juga, cahaya aliran data menyala di matanya. Beberapa detik kemudian, dia bergumam pelan, "Perintah diterima..." Lalu pandangannya kembali tertuju pada Feng Bujue, "Pintu belakang ada di kantin sekolah. Aku ada urusan lain, duluan ya." Setelah berkata demikian, dia berbalik dan melesat pergi tanpa menengok.
"Hei... Urusan apa? Jelas-jelas ada yang memerintahkanmu untuk diam kan?! Hei!" Feng Bujue hampir berteriak di akhir kalimatnya, tapi sosok itu telah menghilang di tikungan jalan setelah beberapa kali melompat.
Persis di saat itu, sebuah tangan menepuk pundak Jue Ge.
"Pendatang dari dimensi lain, jalan telah terbuka. Kau bisa pulang." Yesus tiba-tiba sudah berada di belakang Feng Bujue tanpa diketahui waktunya.
"Eh... Baiklah." Saat menoleh, Feng Bujue sempat ingin berkata "tunggu sebentar", tapi menelan kembali ucapannya. Ketika memutar wajahnya kembali, enam Super Best Friends sudah mengelilinginya secara tersirat - sistem sedang menyampaikan pesan: Jangan mempersulit diri.
Tak lama kemudian, Jue Ge tiba di kantin sekolah dengan "pengawalan" enam dewa raksasa.
Mungkin karena gangguan listrik, kantin gelap gulita. Tapi tidak masalah karena "pintu belakang purba" itu sendiri memancarkan cahaya. Bentuknya menyerupai kumpulan aliran data persegi panjang yang menempel di dinding, dengan cahaya putih terang memancar dari dalamnya.
"Anak kandung, kamu bisa meletakkan tas ransel itu. Benda-benda duniawi tidak bisa melewati pintu itu." Yesus mengingatkan di depan pintu.
"Hmm... Jadi memang begitu..." gumam Feng Bujue yang sebenarnya sudah mempersiapkan mental. Bagaimanapun juga, data dalam sandbox memang hasil "disalin secara ilegal". Item dan senjata di sini tentu tidak bisa masuk ke ruang login, sekalipun deskripsi item menyatakan bisa dibawa keluar tetap tidak berarti.
"Tidak masalah. Lagipula saat aku melewati pintu, semua ini akan menghilang." Kata Feng Bujue tiba-tiba teringat sesuatu, "Oh ya, ada satu hal lagi yang harus kulakukan."
