Optimus Prime segera berkata pada Jazz: "Ini kupercayakan padamu, Jazz, setelah rapat kau segera berangkat." Ia menoleh, "Nightbeat (Nightbeat), kau ikut Jazz, saling jaga." Ia berhenti sebentar, melanjutkan, "Sebelum masuk ke topik berikutnya, ada keadaan darurat yang harus diselesaikan dulu."
Sambil berkata demikian, Optimus Prime mengalihkan pandangannya ke arah Mario dan dua pemain, "Silakan maju ke tengah."
Jue Ge dan Xiao Tan tidak punya pilihan. Mereka saling menukar pandangan lalu melangkah maju.
Setelah mereka berdiri, Optimus Prime bertanya lagi: "Boleh tahu nama kalian?"
"Feng Bujue."
"Wang Tanzhi."
Mereka masing-masing menyebutkan nickname In Game mereka.
"Para mainan tidak menunjukkan reaksi besar terhadap sebutan seperti itu, seolah kedua orang ini menyebutkan gelar yang sangat biasa." Ini jelas hasil koreksi sistem dan sangat wajar. Secara umum, di berbagai game online, ID pemain tidak pernah memengaruhi interaksi NPC. Ambil contoh game asal negeri kimchi, meski kamu memakai nickname "Tai", NPC di desa awal tetap akan tersenyum dan berkata, "'Tai' ya? Nama yang bagus."
"Kalian berdua, berdasarkan laporan Mario, aku sudah hampir yakin kalian bukan mata-mata Novel," kata Optimus Prime. "Tapi itu tidak berarti aku percaya cerita kalian sebelumnya. Kecuali kalian bisa menunjukkan bukti konkret tentang ancaman 'dua kekuatan jahat' itu."
"Ini tidak sulit," jawab Feng Bujue dengan serius. "Kalian akan segera bertemu mereka di medan perang." Dia menambahkan, "Ukuran mereka seharusnya mirip dengan kita, humanoid, dan bisa mengeluarkan berbagai peralatan dari tubuh. Yang paling penting... kecerdasan mereka sangat tinggi. Jujur saja, komandan Novel manapun yang pernah kalian hadapi tidak secerdik mereka."
"Oh ya? Lalu... kalian berdua?" tanya Optimus Prime. "Siapa sebenarnya kalian? Mengapa bergabung dengan Classic?"
"Tentu karena kekagumanku pada Anda seperti air Sungai Yangtze yang tak pernah kering, atau banjir Sungai Kuning yang tak terbendung," kata Feng Bujue tanpa malu-malu, wajahnya tetap tenang.
Di samping, Bumblebee tertawa kering sambil berkata, "Boleh tahu jawaban seperti ini maksudnya menghina kecerdasan kami atau menunjukkan ketidaktahuanmu yang tak tahu malu?"
"Baiklah... Aku jujur saja, kami dan mereka adalah para pelancong dari alam semesta lain. Karena suatu alasan, kedua pihak harus saling membunuh." Feng Bujue menjelaskan, "Jadi... setelah mereka bergabung dengan Novel, musuh dari musuh kami secara alami menjadi sekutu kami." Ucapannya setengah benar setengah dusta, justru membuatnya semakin meyakinkan.
"Hmph..." Jing Potian menyeringai dingin, mengeluarkan kata-kata dari sela giginya, "Artinya, kalian ingin memanfaatkan kami untuk menyingkirkan musuh bebuyutan kalian sendiri."
"Kau bisa mengartikannya begitu." Feng Bujue tidak menyangkal, "Tapi... kau harus akui, ini situasi saling menguntungkan."
"Tidak. Jika kalian benar-benar bisa membantu Classic, barulah disebut situasi saling menguntungkan." Suara Starscream terdengar suram, "Tapi jika kalian berdua sama sekali tak berguna... hehe... menurutku lebih baik menyerahkan kalian sebagai tawaran perundingan. Mungkin dua 'makhluk kuat dan jahat' itu akan berhenti ikut campur dalam Perang ini setelah mendapatkan yang mereka inginkan."
Begitu ucapan itu melandai, Xiao Tan berbisik pada Jue Ge, "Dia ini benar-benar memiliki kecerdasan ilahi ya..."
"Ha ha ha ha..." Tiba-tiba Feng Bujue tertawa terbahak-bahak.
“Para mainan sama-sama terkejut, tapi tidak tahu maksud tersembunyi di balik labu ini. Hanya Xiao Tan yang paling paham, jelas-jelas ini cuma gertakan. Jue Ge sedang merancang konspirasi di kepalanya sambil tertawa terbahak-bahak……”
Feng Bujue tertawa selama lima enam detik, lalu muncul ide licik. Dengan ekspresi sombong ia berkata: “Sudahlah… aku maafkan kebodohan dan kelancangan kalian.” Ia berhenti sejenak, “Walau terdengar seperti membual, tapi sekarang aku harus mengaku. Di alam semesta kami, aku adalah murid terakhir Bapak Aaron Smith, ahli strategi ternama.” (Aaron Smith adalah nama samaran yang disiapkan Asosiasi Sutradara Amerika dari tahun 1968-2000 untuk sutradara yang enggan mengakui karya mereka.)
“Hei… kok aku tidak pernah dengar cerita ini…” gumam Xiao Tan dalam hati, “NPC-NPC ini IQ-nya jelas tinggi. Menambahkan settingan sembarangan malah bisa jadi bumerang…”
“Aku pernah jadi pengintai, mata-mata, prajurit, ajudan, juga terlibat dalam komando pasukan besar…” Feng Bujue melanjutkan kebohongannya dengan penuh keyakinan, “Hanya saja… sebagai pendatang baru di alam semesta ini, aku belum paham medan perang di sini. Ditambah lagi kau memperlakukanku sebagai tumbal, sampai sekarang tak ada kesempatan menunjukkan kemampuan.”
“Hmm…” Optimus Prime menangkap maksud tersirat dalam perkataan itu, “Meski terdengar seperti membual bagiku… tapi awalnya memang ada kesalahpahaman dari kami, aku juga melakukan kesalahan.” Ia berpikir beberapa detik, “Karena kau sudah berbicara sampai sejauh ini, begini saja…” Ia menoleh ke Jazz dan Nightbeat, “Jazz, Nightbeat, saat kalian pergi ke Rumah Lego nanti, bawa juga kedua tamu dari dunia lain ini, lihat apakah mereka bisa membantu.”
“Siap.” Jazz langsung menjawab, tak ada keraguan sama sekali terhadap perintah pemimpinnya.
Optimus Prime kemudian menatap Feng Bujue dan Xiao Tan, “Jazz dan Nightbeat adalah pengintai yang luar biasa. Kuharap kalian berdua juga bisa secerdas dan setangguh yang kalian klaim, jangan sampai menjadi beban mereka.”
Saat dialog sampai di titik ini, kedua pemain langsung mendengar Peringatan sistem di telinga mereka.
【Misi Sampingan Telah Dipicu】
Mereka membuka Menu, di bawah misi sampingan sebelumnya muncul sub-misi baru: 【Bantu Jazz dan Nightbeat melakukan investigasi terhadap ‘Rumah Lego’】
“Kesempatan sudah kuberikan. Aku akan menilai kinerja kalian dalam penyelidikan ini untuk menentukan posisi yang sesuai.” Kata Optimus Prime.
Starscream di samping menyela dengan nada jahat, “Kalau kalian gagal, jabatan itu pasti akan disebut ‘tawaran’, hehehe…”
“Bisakah kau berhenti menambahkan ancaman jahat dan tertawa sinis setiap kali pimpinan selesai berbicara?” Megatron yang tak terduga malah memberikan komentar sarkastik.
……
Pada waktu yang sama, di Zona Netral, di dalam bayang-bayang berjarak lima meter di luar "Rumah Lego", empat anggota Novel telah tiba.
Keempat figur aksi ini semuanya adalah pendekar pedang.
Yang pertama mengenakan kimono merah kirmizi, berambut oranye panjang dengan bekas luka berbentuk salib di pipi kiri, menggantung pedang berbilah terbalik di pinggang.
Yang kedua mengenakan kimono hijau tua, berambut ganggang hijau dengan ikat kepala hitam, bekas luka vertikal di mata kiri, membawa tiga pedang besar di pinggang.
Yang ketiga mengenakan seragam gaya Eropa hitam, berambut pendek coklat dengan wajah tampan, selain pedang juga membawa peluncur roket di punggung.
Yang keempat mengenakan zirah biru-hitam, berambut pirang terurai, gagah perkasa dengan pedang Cahaya Murni di punggung.
Sebagai sesama pemain strategi, perbedaan informasi yang diterima Beiling dari kubu Novel dibandingkan Jue Ge bagai langit dan bumi. Beiling hampir sepenuhnya telah memastikan detail perang ini dari awal hingga akhir, termasuk hubungan rumit antara kedua pihak yang bertikai dan kekuatan netral. Oleh karena itu dia bisa menyimpulkan: Setelah pertempuran spontan malam ini, apapun hasilnya, intelijen tentang partisipasi helikopter Lego pasti akan memicu tindakan dari Classic.
Maka dengan sigap Beiling mengerahkan Pasukan Pengawal yang telah disiapkan Lich King untuknya dan Siyu, mengirim mereka ke Rumah Lego untuk bertindak sesuai kesempatan.
Dia menyimpulkan... entah itu Investigasi atau negosiasi, Classic pasti tidak akan mengirim ikan kecil kelas figuran ke Rumah Lego. Kemungkinan besar mereka akan mengerahkan karakter level komandan. Dengan kekuatan regu pengawal empat orang, menangkap tawanan hidup seharusnya tidak terlalu sulit. Setelah berhasil menangkap, meski tidak bisa langsung mengetahui pergerakan Xiao Tan dan kawan-kawan, setidaknya bisa mendapatkan informasi tentang situasi mereka di kubu lawan.
Tentu saja, Beiling juga mempertimbangkan kemungkinan Jue Ge dan Xiao Tan pergi sendiri ke Rumah Lego. Karena itu, perintah lain untuk regu pengawal adalah: Jika menemukan dua karakter humanoid dari kubu lawan, segera dibunuh di tempat...
