"Hmm..." Feng Bujue berpikir sejenak, lalu menjawab: "Baik, aku mengerti. Aku bisa berjanji tidak akan mencoba campur tangan dalam arah Perang ini, tapi... aku tidak bisa menjamin tindakan dua pengelana antar dimensi lainnya." Ia mencoba menggali informasi, "Jika kau benar-benar ingin kami segera pergi..."
"Apa yang kau inginkan?" Nabi Langsung memotong.
"Meminjam pasukanmu..." kata Feng Bujue.
"Hah?" Hanya dengan satu kata seru ini, Nabi berhasil menyampaikan kekesalannya.
"...itu mustahil." Feng Bujue melanjutkan kalimat sebelumnya, berhasil memperbaiki ucapannya, "Lagi pula target kami hanya dua, tak perlu mengerahkan pasukan besar."
"Hmm..." Dengan kata yang sama, kali ini Nabi menyiratkan... ini lebih masuk akal.
"Begini saja..." Feng Bujue melanjutkan, "Bisakah kau mengirimkan satu kotak Lego untuk kami?"
"Untuk apa?" tanya Nabi.
"Tentu saja untuk membuat kendaraan yang bisa membantu kami menemukan dan mendekati target..." kata Feng Bujue dengan wajah kelabu, "mengambil jenderal musuh dari tengah ribuan pasukan..."
"Mengerti." Nabi memotong lagi, "Aku akan memberi perintah ini sebagai Lego Nabi. Aksi kalian akan didefinisikan sebagai 'Tanggapan resmi Lego Nabi terhadap pencurian sumber daya Lego oleh Novel'."
Xiao Tan menyela: "Tapi secara resmi kami masih anggota Classic. Tidak masalah mengerjakan Quest untuk Lego?"
"Setelah malam ini kita akan hilang selamanya, ngapain dipikirin?" Feng Bujue menjawab mewakili Nabi, ia kembali menatap bentuk rhombus itu, "Kalau begitu... sepakat."
……
“Tepat pukul dua pagi, dua satpam malam berangkat tepat waktu dari pos satpam.”
Seperti yang dikatakan Sang Nabi, satpam hanyalah boneka buatannya. "Mereka" tidak punya pikiran. Begitu tiba waktu yang ditentukan, mereka akan keluar dari pos satpam, menyalakan senter, lalu berpisah untuk patroli. Seluruh proses memakan waktu persis lima belas menit. Setelah patroli selesai, mereka akan kembali ke pos satpam dan mengunci pintu dari dalam.
Selama periode ini, para mainan sama sekali tidak akan beraktivitas. Mereka telah mematikan semua sumber cahaya sebelumnya dan bersembunyi di bawah rak atau area titik buta penglihatan, menunggu patroli usai.
Namun, sebagai pemain, Siyu dan Beiling tidak punya kekhawatiran seperti itu. Bagi mereka, justru lebih mudah beraktivitas di waktu ini.
Saat jarum jam menyentuh angka dua, mereka berangkat dari wilayah yang dikuasai Novel. Dua siluet lincah melompati rak-rak menuju Rumah Lego. Semua pos pengawas tersembunyi di sekitarnya menjadi tak berguna. Mereka sama sekali tidak perlu khawatir diserang, Classic pun tidak mungkin mendeteksi jejak atau merespons keberadaan mereka.
“Ah… akhirnya kita tetap harus mengabaikan misi sampingan ya…” gumam Beiling sambil melaju. “Tapi, tidak membawa pengawal pribadi benar-benar tidak masalah? Dalam kondisi sama sekali tidak menggunakan sumber quest, kita pasti tidak bisa mengalahkan Ketua guild.”
"Siyu justru terlihat tenang: 'Itu tidak bisa dihindari... Mainan lainnya sama sekali tidak bergerak selama patroli keamanan berlangsung. Jika kita ingin membawa Pengawal Pribadi, kita harus menunggu sampai patroli selesai. Lego sudah mengambil tindakan kewaspadaan terhadap Novel, satu-satunya kesempatan untuk mendekati dengan aman adalah sekarang.'"
"'Kak sepupu... Kok aku merasa kamu sengaja ingin kalah ya...' Beiling benar-benar tidak tahan lagi, mengungkapkan isi hatinya."
"'Ini kan latihan tim, menang atau kalah memang tidak penting.' Siyu membalas, kepalanya sedikit miring memandangi Beiling, 'Selain itu... Dengan kecerdasan Bujue, dia pasti sudah tahu niat asli saranmu dan memberitahu Xiao Tan.'"
"'Hah? Ni... Niat apa? Aku tidak ngerti lho.' Beiling buru-buru pura-pura bodoh."
"'Tenang saja, karena tujuan utama pertarungan ini adalah memberi Xiao Tan lebih banyak pengalaman melawan pemain, aku pasti akan mengukur kekuatan.' Siyu melanjutkan, mengabaikan sangkalan lawannya, 'Sebagai pemain spesialisasi bertarung jarak dekat, kekuatan Xiao Tan saat ini hanya sedikit di atas rata-rata. Jika aku serius total, dalam sepuluh jurus, dia pasti mati.' Analisisnya penuh keyakinan, 'Hal ini... Bujue pasti juga paham. Dia tidak akan membiarkan itu terjadi, jadi sejak awal dia akan langsung menyerangku habis-habisan agar aku tidak sempat bernafas.'"
"'Ehh... Aku kan penembak jitu, bisa membunuh dalam satu tembakan lho? Kok kalian semua mengabaikanku...' Beiling membalas."
"Meskipun skillmu dan kekuatan senapan runduk memang bisa memberikan pengaruh tertentu pada 【Pelukan Artemis】, tapi itu tetaplah peralatan tingkat kualitas tertinggi yang khusus diciptakan untuk menangkal serangan jarak jauh." Siyu menjelaskan, "Kecuali kamu juga memiliki senjata tembak tingkat kualitas tertinggi, kemungkinan untuk membunuhnya dengan satu tembakan meskipun dia diam saja sangatlah kecil. Terhadap orang seperti Bujue, jika tidak bisa membunuhnya dalam satu tembakan, akan sangat sulit mendapatkan kesempatan untuk menyergapnya lagi."
"Hmm..." Beiling berpikir beberapa detik, "Maksudku, apakah Ketua guild tidak perlu mengantisipasi serangan sergapanku terhadap Xiao Tan?"
"Dia tahu kamu tidak akan menyergap Xiao Tan." Siyu menjawab.
"Apa maksudmu ini?!" Beiling tiba-tiba merasa kesal.
"Aku juga tahu kamu tidak akan menyergap Xiao Tan." Siyu menambahkan.
"Kakak sepupu ini benar-benar menindas orang ya..."
"Karena ini latihan perang, membunuh dengan satu tembakan tidak ada artinya." Siyu berkata.
"Hah?" Beiling tertegun, "Ah... benar! Benar-benar! Ini untuk melatih dia!" Dia tertawa licik sambil mencari alasan, "Lihatlah bagaimana aku membuat tubuhnya penuh lubang peluru!"
……
"Hachoo!" Bersin Xiao Tan begitu keras sampai membuat seluruh tubuhnya sedikit melompat, "Ada apa ini... Apakah Xiao Ling lagi mengutukku dari belakang?"
"Tidak hanya menggunakan nada bicara yang biasa tapi juga menyebut nama asli orangnya langsung..." Kritikan Feng Bujue sama tajamnya.
Saat ini, kedua orang itu sedang berdiri di sudut LEGO City, menunggu Musashi Koganei merakit kendaraannya.
Ini adalah kali kedua Feng Bujue memanggil karakter ini. Pertama kali adalah saat di South Park. Sebelum meninggalkan sandbox, untuk tidak menyia-nyiakan cooldown skill, Jue Ge juga pernah menggunakan kemampuan summoning ini dan melakukan beberapa interaksi dengan karakter yang dipanggil.
Penampilan Musashi Koganei secara umum menyerupai anak SD dari komik lucu. Kepalanya berbentuk segitiga terbalik dengan dagu lancip dan wajah yang memanjang. Ia mengenakan kacamata yang menutupi setengah wajah; baju kuning lengan pendek, celana pendek ungu dengan dua tali merah, serta kaus kaki merah mencolok. Di kerah bajunya terdapat dasi berlatar hijau dengan pola bulat ungu...
Adegan perdananya di karya asli adalah... ketika guru menyuruhnya menulis nama sendiri dengan kanji, namun dengan penuh semangat ia berdiri dan berkata: "Aku Musashi Koganei adalah murid SD kelas 3 yang aneh yang tidak bisa menulis kanji lebih dari 6 goresan!"
Tapi sebenarnya... dia adalah jenius. Jawaban tersebut sengaja diberikan agar guru dan teman-teman memandangnya dengan pandangan merendahkan, meremehkan, dan mendiskriminasi... agar dianggap sebagai orang aneh (hentai).
Menurut analisis Musashi Koganei - 99% tokoh besar dalam sejarah dianggap orang aneh semasa kecil dan masa sekolahnya. Karena Musashi Koganei ingin menjadi tokoh besar, ia memutuskan untuk menjadi orang aneh terlebih dahulu.
Di bawah dorongan logika ilahi ini, Musashi Koganei dengan teguh melangkah ke jalan sebagai orang aneh. Saat berjalan atau berdiri biasa, kedua tangannya secara alami terangkat di depan dada, membentuk pose mirip ular naga. Cara bicaranya penuh nuansa Yin dan Yang, terkadang diselingi tawa licik "sssss" yang mendesis. Ketika berhasil melakukan tingkah aneh dan mendapat tatapan sinis serta kerumunan orang, ia merasakan kepuasan, bahkan terkadang tubuhnya berputar cepat seperti roda...
Tuan Akira Toriyama pernah merancang game klasifikasi perilaku menyimpang dalam 5 tahap di volume ke-6 "Dr. Slump". Tahapannya adalah... Tahap Super Umeboshi: Tusuk pantat orang sebelah dengan jari telunjuk pemberanimu; Tahap Raja Hutan Bashan: Buka jendela dan teriak "Ah!" tiga kali; Tahap Hokuhyō Hyōjin: Lompat sambil berteriak "TAI! TAI!"; Tahap Doktor Mashirito: Teriak "Gattai!" lalu masuk ke pelukan orang; Tahap Raja Nikochan: Masukkan kacang ke hidung lalu semburkan. Jika semua ini dilakukan, pantas disebut "penyimpang sejati".
Dengan standar ini... Musashi Koganei jelas sudah mencapai tingkat kedegilan yang tak terselamatkan.
Singkatnya... ini adalah karakter summoning yang sangat menyebalkan. Syarat pemanggilannya: "Lakukan gerakan aneh" saja sudah cukup unik. Belum lagi saat bertarung hampir tak bisa membantu, dengan kekuatan tempur yang mendekati nol.
"Tapi, dia sama sekali tidak tak berguna. Sebaliknya, dia mungkin lebih berguna daripada makhluk summoning Level F lainnya. Karena Musashi Koganei bisa 'membuat barang'."
"Tentu saja, kemampuan penemuan dan produksinya jauh kalah dibanding karakter legendaris seperti Dr. Slump (IQ) atau Hitomi dari Three-Eyed God, tapi dibandingkan karakter fiksi 'ilmiah' normal, kreasi Musashi Koganei justru sangat tajam."
"Wahahaha! Selesai!" Setelah merakit selama dua puluh menit, Musashi Koganei berhasil membuat mecha aneh dari lego, "Inilah! LEGO Fugu Gladiator!"
"Ini robot paling menjijikkan yang pernah kulihat..." kata Feng Bujue, "Seperti makhluk berduri vertikal yang dibuat pemula di game 'Spore'..."
"Emm... Sebenarnya sebelum kau kasih tahu tentang penyesuaian tulang punggung, aku juga selalu membuat seperti itu..." kata Jue Ge yang memicu memori aneh Xiao Tan.
"Haha! Pasti kalian pikir aku aneh bisa bikin begini!" Musashi Koganei berputar-putar seperti ular, "Indeks penyimpanganku naik lagi! Hihihi..."
"Hei... Indeks itu cuma ada di imajinasimu dan sama sekali tak berguna!" Xiao Tan yang pertama kali melihat perilaku penyimpang anak nakal ini jelas terkejut.
Tak disangka, begitu Xiao Tan selesai bicara, Musashi Koganei berubah menjadi cahaya putih dan menghilang.
"Huh? Ada apa? Mungkinkah dia bisa menghilang?" Xiao Tan bertanya bingung.
"Hanya waktunya yang habis," jawab Feng Bujue sambil menunjuk lututnya, "Sebenarnya, dia seharusnya menghilang empat menit lalu. Pasti efek dari [Perangkat Amplifikasi Alkimia Implan] yang memperpanjang durasinya." Ia mengusap dagunya sambil bergumam, "Secara teori, efek 'meningkatkan skill memanggil secara minor' ini tak hanya pada durasi. Mungkin kemampuan penemuan Xiao Jinjing atau kekuatan tempurnya juga meningkat, meski tak terlihat jelas."
"Tidak, menurutku peningkatan level kegenitannya sudah sangat jelas terlihat di depanku," sambung Xiao Tan.
Feng Bujue tersenyum, "Baiklah, kembali ke topik utama. Meski kita punya kendaraan robot mirip Gundam, mencari Siyu dan Beiling di formasi Novel tetap sulit. Kita bahkan belum tahu posisi dan quest mereka di Novel, atau memastikan mereka benar-benar ada di sana. Jadi..."
"Mereka sudah menuju kemari," tiba-tiba suara ketiga terdengar dari belakang kedua pemain, menyela percakapan.
Kedua high-level player itu menoleh dan melihat mainan lego berbentuk pria tua berjas botak yang duduk di kursi roda.
