Toko game tetap menampilkan pemandangan ramai, ruang besar di bawah kubah bundar dipenuhi kerumunan orang.
Meski ramai, tapi tidak padat. Inilah keuntungan sistem pembagian pemain - sebagian besar pemain tidak mengunci nomor area, jadi setiap masuk toko game akan secara acak dialokasikan ke ruang cermin yang lebih idle.
Feng Bujue tidak buru-buru ke Menara Informasi, tapi lebih dulu ke toko sistem di lingkaran luar untuk mengisi ulang ammunition, baterai, dan suplemen health point semacam itu.
"Eh lihat sebelah... seragam itu... orang 'Order' ya?" ucap NPC A beberapa meter darinya saat Jue Ge sedang berbelanja.
"Wah, benar juga." Orang B di samping Orang A menimpali, "Tunggu! Bukankah itu 【Tun Tian Gui Xiao】! Dan empat orang di sebelahnya, pasti 'Mabuk Hidup Mati' dari Order ya, para jagoan berkumpul semua!"
Studio game top-tier biasanya mempublikasikan foto semua pemain profesional mereka di situs resmi. Pertama untuk promosi, kedua untuk menghindari kasus penipuan identitas di kehidupan nyata. Mengingat banyaknya penipu di masyarakat, sementara atlet esport profesional biasanya menggunakan nama samaran, jika ada yang menyamar untuk menipu, tidak hanya merugikan korban tapi juga merusak reputasi pemain tersebut.
"Gila... Tun Tian Gui Xiao terlihat jauh lebih muda dari fotonya, kayak anak SMA aja?" kata Orang A lagi.
Orang B menyambung, "Iya, susah dibayangkan orang seperti itu bisa menduduki peringkat pertama Peringkat Kekuatan Tempur bertahun-tahun... Tapi mengingat dia adalah aset berharga Order, pasti bukan pakai cheat atau semacamnya..."
"Dunia para monster... kita memang nggak ngerti." Orang A menghela napas.
"Tapi..." Orang B melanjutkan, "Dibandingkan dia, pemain anonim yang tiba-tiba naik ke peringkat kedua Peringkat Kekuatan Tempur ini justru jadi topik panas. Banyak yang menduga itu pasti aset tersembunyi dari studio profesional tertentu."
"Hmm... Aku juga berpikir begitu, diperkirakan dalam Pertempuran Puncak, pemain misterius itu akan menjadi kuda hitam terbesar." Jawab Orang A.
Feng Bujue sambil membeli barang, sambil mendengarkan percakapan kedua orang itu dengan ekspresi datar. Meski dalam hati sangat sombong, secara lahiriah ia tetap menjaga ekspresi netral.
"Mabuk Hidup Mati ya..." Setelah membeli persediaan, Feng Bujue bersiap menuju Menara Informasi di tengah, "Kalau dipikir... si【Mimpi (hisap) Terkejut (minum) Zen (panas)】itu kan mengenal aku... Bagaimana kalau dia melihatku lalu mendekat untuk mengobrol... Rasanya tidak ada yang bisa dibicarakan dengannya, nanti suasana pasti akan canggung... Apa perlu pindah area?... Tapi kalau sengaja menghindar hanya untuk dia, malah terlihat seperti punya gangguan sosial, meski memang tidak bisa kusangkal bahwa sebenarnya aku agak..."
Di sisi lain, lima anggota Order sama sekali tidak memfokuskan perhatian pada pemain sekitar. Mereka berkumpul hari ini khusus untuk berburu peralatan di rumah lelang. Setelah beberapa hari persiapan, manajemen Order telah memutuskan garis depan untuk Pertempuran Puncak ini, yaitu kelima orang ini. Atasan pun mengucurkan dana khusus untuk mereka meningkatkan kemampuan melalui rumah lelang.
Bagi studio Top-Tier seperti Order, hadiah dalam kompetisi semacam ini justru menjadi prioritas sekunder. Yang mereka kejar adalah peringkat. Uang dalam game tidak berarti dibandingkan promosi iklan di luar game, endorsement atlet, dan berbagai rantai penjualan merchandise terkait yang menjadi sumber pendapatan utama.
Ambil contoh aksesori game produksi perusahaan Order sendiri—mouse, keyboard, helm game, merchandise... Penjualan online yang laris manis itu kan bergantung pada endorsement para atlet.
Setelah puluhan tahun masyarakat "tertipu" oleh merek olahraga yang diendorse bintang sepakbola dunia, di pertengahan abad ke-21, berbagai produk elektronik yang diendorse bintang e-sport pun mulai menapaki jalan tanpa ujung ini...
Tentu saja Order tidak hanya punya pemain tingkat satu. Mereka juga memiliki banyak pemain tingkat dua dan tiga... Intinya mereka menyebar jaring selebar mungkin—semakin banyak pemain Order yang masuk 100 besar semakin baik. Pemain yang menembus tiga besar bisa membangun personal branding, sementara mereka yang masuk 100 besar juga bisa memperkuat reputasi studio.
"Ngomong-ngomong... Kenapa aku harus ikut beli peralatan bersama kalian?" Guixiao berdiri di bawah Menara Informasi, berbicara pada empat senior di sampingnya. "Aura kalian berempat terlalu mencolok. Berjalan bersama di tempat umum begini... Rasanya seperti preman yang sedang mengincar lokasi."
“Empat preman jangkung dan gagah membawa komplotan setinggi 1,6 meter untuk menginjak lapangan?...... Ini ritme mid-lane dihancurkan ya...” Seorang pemuda berambut keriting seperti mi instan tertawa, ID-nya adalah 【Zui Wo Chang Ran】. Dari sikap dan ucapannya, terlihat jelas dia tipe orang yang cerewet dan suka bercanda.
“Aku 1,69 meter! Dan masih dalam masa pertumbuhan!” Guixiao membalas, tapi setelah bicara baru sadar suaranya terlalu keras, membuat beberapa pejalan kaki yang tidak tahu kebenaran melirik aneh ke arahnya.
“Hik...” Meng Jingchan meletakkan botol minumannya, bersendawa sambil menepuk bahu Guixiao, “Santai saja, Xiao Tun. Meski kau berhenti tumbuh mulai sekarang, masih bisa tembus 1,7 meter kok... Asal keritingin rambut...”
“Siapa yang mau keriting! Cuma kamu di guild yang suka keritingin rambut!” Guixiao mencela, “Dan... Jangan asal kasih nama panggilan kerenyahan seperti Xiao Tun! Apa maksudmu ‘berhenti tumbuh’ ini? Ini kutukan kan!”
“Sudahlah... Ini kan tugas resmi, tolong serius sedikit,” Wu Si Can Xuan yang merasa malu berdiri di samping, menahan dahi sambil menasihati.
Saat itu, seorang pemuda berambut mangkuk dan bermuka bulat di sebelah mereka menambahkan dengan nada lebih kalem, “Makanya... Kalau Guixiao tidak selalu pakai dana kantor untuk beli barang tidak penting... atasan juga tidak akan menyuruh kita beraksi bersama.”
"ID pemain berambut mangkuk ini adalah...【Sashimi】, benar. Di antara empat jagoan utama Order - Drunk, Living, Dreaming, Dead - ternyata ada yang ID-nya...Sashimi."
ID ini tak sengaja mengingatkanku pada jenis soal ujian Bahasa Mandarin SD: Pertama, cantumkan empat kata 【Drunk Lying Melancholy】【Sashimi】【Meng Jingchan】【Wu Si Can Xuan】, lalu pertanyaannya "Temukan kata yang tidak selaras dari keempat pilihan di atas".
Kejadian ini murni kebetulan. Seperti trio "Dao Jian Xiao" dari Jianghu dan empat jagoan utama Para Dewa, semuanya sengaja dirancang memiliki keterkaitan nama sejak awal. Sedangkan keempat anggota Order ini dikelompokkan setelah mereka masing-masing terkenal...Artunya, hubungan antar nama mereka sebenarnya dipaksakan orang lain. Jika【Sashimi】dikeluarkan dari grup dan digabung dengan tiga lainnya sebagai empat jagoan, mungkin julukannya akan berubah jadi "Tak Menyisakan Satu pun".
"Hiks~" Meng Jingchan melanjutkan dengan suara lemah, "Dengar itu, Xiao. Boros-boros beli item tak berguna itu salah, lho."
"Kau yang tangan kiri memegang rokok, tangan kanan memegang anggur masih berani ngomong..." Drunk Lying Melancholy menyeringai kering.
Saat kelima anggota Order ini terus merusak citra mereka di mata publik...
Tiba-tiba suara lain terdengar dari belakang mereka: "Wah~ Langka sekali bisa ketemu di sini."
Para anggota Order menoleh dan melihat empat pemain berbaju seragam tiga warna biru-putih-abu. Di bahu kanan seragam mereka terdapat pola mawar es biru muda dengan dua karakter tertulis - Ice Emperor.
Orang yang menyapa anggota Order adalah 【Nama Susah Diambil】, biasa dipanggil Xiao Ming.
"Oh... ternyata kalian." Keempat anggota Mabuk Hidup Mati ini benar-benar mengenal mereka.
"Hah? Siapa orang-orang ini?" Ekspresi Guixiao penuh kebingungan, dia benar-benar belum pernah mendengar nama Ice Emperor.
Wu Si Can Xuan menjelaskan padanya: "Sesekali kunjungi forum lah, 'Ice Emperor' adalah studio baru yang berkembang paling cepat di Taman Horor."
"Oh? Sepopuler itu?" Guixiao menyangsikan.
"Ya, memang sangat terkenal," kata Sheng Yupian. "Yang berdiri di hadapanmu sekarang adalah pasukan terkuat Ice Emperor yang disebut... Nama Susah Diambil, Mencari Nama Susah, Susah Mencari Nama... dll."
Urat di pelipis Tuan Atobe langsung menegang, "Siapa yang 'dll'?! Ada empat orang di sini! Tiga pakai nama konyol, cuma aku yang normal, malah kau sebut 'dll'!"
"Oh! Aku ingat, 'Trio Susah Nama' kan?" Guixiao tiba-tiba pura-pura tersadar dan memberikan tusukan pada Atobe, "Hmm, memang terkenal. Ternyata guild mereka bernama Ice Emperor."
Saat percakapan mereka sampai di titik ini, Feng Bujue kebetulan lewat dan mendengar semuanya. Jue Ge berharap bisa segera lewat dengan anggun tanpa terseret pergaulan orang-orang tolol ini. Dia mempercepat langkah sambil bergumam dalam hati: "Jangan lihat aku... Jangan lihat aku... Jangan lihat aku..."
"Tahu-tahu... akselerasinya yang tiba-tiba justru menarik perhatian. Yang melihatnya adalah Meng Jingchan. Kak Zen yang sedang menenggak minuman tiba-tiba menyemprotkan cairan dari mulutnya saat melihat siluet familiar berpakaian Joker dalam pandangannya, "Hah... ahem... Feng... Feng Bujue! Hei! Saudara Feng, ini aku!"
Tiga karakter "Feng Bujue" seolah memiliki daya magis yang langsung memusatkan perhatian sembilan anggota Ice Emperor dan Order.
"Kamu salah orang kali..." Jue Ge menutupi wajah dengan satu tangan sambil berbalik pergi.
"Jangan gitu dong, Saudara Feng. Masalah kemarin aku masih ingin konsultasi denganmu." Meng Jingchan jelas masih trauma dengan quest saat bertemu GM dan Derivator Besi Merah.
"Feng Bujue ya..." Wu Si Can Xuan bergumam pelan menyebut ID itu, "Di Kota Gotham, dia juga salah satu dari enam orang itu kan... Ngomong-ngomong... Sehari setelah mode permainan pembantaian itu, [Shiva] langsung tergeser ke peringkat ketiga daftar kekuatan tempur..." Matanya menyipit penuh kecurigaan mengamati Jue Ge, "Garis Depan Neraka... Guild yang belum pernah kudengar, sepertinya juga tidak masuk ranking manapun. Jangan-jangan aku overthinking..."
