Setelah kejadian di toko game, waktu berlalu cepat selama seminggu.
Hari ini tanggal 30 April. Begitu lonceng tengah malam berbunyi, babak penyisihan Turnamen Puncak akan resmi dimulai.
Dalam seminggu ini, level keempat anggota Garis Depan Neraka tentu saja naik. Sekarang Feng Bujue menjadi yang tertinggi, sudah mencapai level 34 dengan EXP lebih dari setengah. Sementara Siyu, Beiling, dan Xiao Tan masih di level 33.
Sebenarnya... Jika Jue Ge benar-benar fokus meningkatkan level, dengan keunggulannya yang bisa mendapat 40% EXP hanya dari menyelesaikan satu quest, bukan tidak mungkin baginya untuk menembus peringkat pertama.
Tapi jelas dia tidak berniat melakukannya...
Pertama, dia tidak ingin menciptakan kesenjangan level yang terlalu besar dengan anggota guild. Karena hal itu akan meningkatkan kesulitan quest tim dan tidak menguntungkan bagi perkembangan spesialisasinya.
Kedua, setelah kelompok terdepan di game ini umumnya melewati ambang level 30, peringkat di daftar level menjadi sangat stabil. Jika ada seseorang yang tiba-tiba melesat cepat dan merangsek ke posisi teratas daftar peringkat level, akan sangat mudah terdeteksi... Anonimitas pun tak berguna. Begitu ikut quest tim, pasti akan bertemu pemain lain yang bisa melihat levelmu. Di seluruh Taman Horor saat ini, pemain yang mencapai level 36 bisa dihitung jari, sedangkan yang level 35 kebanyakan adalah pemain profesional dari studio game. Jika Jue Ge tidak mengontrol levelnya, popularitas akan segera menghampirinya...
Tentu saja, alasan lain Feng Bujue terus-menerus menolak bonus EXP adalah - dia ingin menarik Peralatan Berkualitas Bagus.
【Zero-style Magic Crusher】benar-benar jurang yang rakus. Selain tiga peralatan yang dimasukkan pada dini hari tanggal 24, dalam tujuh hari terakhir mesin ini telah melahap sepuluh item berkualitas bagus. Delapan di antaranya berasal dari bonus tambahan, sementara dua lainnya adalah item murah dan tidak berguna yang dibeli Feng Bujue di rumah lelang.
Dalam percobaan kedua, Jue Ge memasukkan tiga peralatan lagi ke mesin itu, namun tetap gagal.
Kali ini, tingkat keberhasilan produksi mesin terakumulasi menjadi 6.01%...
Pada percobaan ketiga, seseorang yang naif berkata pada dirinya sendiri - "jangan lebih dari tiga kali", lalu dengan gigih dia memasukkan empat peralatan. Hasilnya... tetap gagal...
Saat itu, tingkat keberhasilan mesin telah terakumulasi hingga 10.01%...
Pada percobaan keempat, mental Feng Bujue sudah mirip dengan penjudi yang terus bermain mesin slot setelah kehilangan ratusan ribu.
Lalu, tiga peralatan lagi dimasukkan... tetap gagal...
Tingkat keberhasilan produksi mencapai 13.01%, tapi kesabaran Bujue hampir habis... Meski begitu, dia tidak sampai kehilangan kendali.
Kebetulan, dalam tujuh hari terakhir, probabilitas Jue Ge mendapatkan peralatan berkualitas bagus meningkat signifikan. Meski sesekali masih dapat barang seperti batu atau tongkat bisbol mainan, tapi sebagian besar hadiah yang dipilihnya minimal level normal. Mungkin ini terkait level karakternya yang sudah di atas 30. [Mengambil secara acak satu peralatan sesuai level] seharusnya tidak mungkin memberinya kotoran dengan catatan "holy crap" (bahasa slang yang artinya mirip 'astaga', secara harfiah berarti kotoran suci).
Sayangnya... meski kualitas item yang didapat meningkat, tapi tidak ada yang benar-benar bernilai. Kebanyakan barang sampah yang malah bikin rugi biaya lelang. Daripada dijual ke toko, lebih baik dimasukkan ke mesin penghancur.
Dari sini terlihat, Feng Bujue juga bukanlah penjudi sejati. Setidaknya dia belum kehilangan Akal Budi, kalau tidak, pasti sudah mencopot semua peralatan bagus di tubuhnya dan memasukkannya ke mesin.
Dibandingkan dengan Jue Ge, performa pemain lain selama sepuluh hari ini baru pantas disebut "gila-gilaan" yang sebenarnya.
Seiring mendekatnya tanggal Pertarungan Puncak, berbagai efek berantai datang bergulung-gulung seperti ombak dahsyat.
Mari bicarakan forum dulu...
Selama periode ini, jumlah posting forum mencapai gelombang kedua tertinggi sejak uji terbuka dimulai. Posting dengan judul seperti "Cara cepat mencapai level 30 dalam XX (XX di sini mungkin sepuluh hari, delapan hari, seminggu, yang berani bahkan menulis lima hari)" bertebaran di mana-mana, dan semuanya sangat populer.
Balasan di postingan juga cukup menarik. Contohnya, ada seseorang yang membajak lantai dua di semua posting serupa dan menempelkan kalimat: "Para netizen di bawah, waktu yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan level malah dipakai baca panduan ini. Kalian pasti sudah menyesal."
Selain itu, posting dengan judul seperti "Pendapatku tentang sistem pertandingan kejuaraan" atau "Periode mana di bulan Mei yang tidak mudah bertemu pemain profesional saat antri" juga bisa mendapat banyak klik. Sejujurnya, membaca posting seperti ini benar-benar buang waktu... Kalau cuma dengan mempelajari sistem pertandingan bisa lolos, timnas Tiongkok sudah jadi langganan Piala Dunia sejak lama.
Selain itu, ada juga thread murni berisi panduan permainan seperti "Pemilihan Senjata dan Kombinasi Skill untuk Pemain Tembak-menembak", "Membahas Kekuatan Aliran Licik Spesialisasi Memanggil", dll. Kualitas thread semacam ini sangat bervariasi, tergantung kemampuan bermain dan keterampilan menulis pembuatnya. Beberapa pemain mahir bermain tapi belum tentu bisa menulis panduan bagus, sementara beberapa penulis yang bertele-tele dan terkesan serius mungkin memberikan panduan tidak akurat karena keterbatasan kemampuan.
Yang paling penting... Dalam game seperti Taman Horor yang sangat menonjolkan karakteristik individual pemain, apakah mempelajari pola perkembangan orang lain merupakan bantuan atau justru menyesatkan, benar-benar sulit dijelaskan...
Selanjutnya di level permainan.
Semua kalangan pemain menunjukkan antusiasme luar biasa dalam meningkatkan level. Pemain di bawah level 30 berusaha cepat mendapatkan kualifikasi pendaftaran, sementara yang sudah level 30 berusaha membangun keunggulan level dan mengakumulasi kekuatan.
Di antara semua mode permainan, antrian untuk mode permainan pembantaian meningkat signifikan belakangan ini. Banyak pemain yang biasanya tidak suka atau tidak mahir PK - seperti Xiao Tan contohnya... Di masa menjelang perang besar ini, mereka semua terjun ke gelombang "berkompetisi dengan pemain lain", perlahan terbiasa dengan atmosfer dan ritme pertarungan.
Situasi jual-beli di rumah lelang mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya... Selama 26 hari sejak server dibuka, popularitas Taman Horor, pengaruh sosial, dan jumlah pemain terus meningkat secara stabil. Menjelang eve Perang Supremasi, pertumbuhannya melonjak drastis. Peningkatan jumlah pemain, pemain online, dan durasi online berarti lebih banyak Quest yang dihasilkan, lebih banyak item yang dibawa keluar dari Quest... Semua ini akan tercermin dalam volume transaksi rumah lelang.
Perang Supremasi Puncak, sebagai event besar pertama dalam game, telah membuat mayoritas pemain berlomba-lomba ikut. Nantinya ketika mereka menjadi "pemain senior", bisa berkata ke pemain baru: "Sial... Dulu saat Perang Supremasi pertama, aku begini-begitu..." Hal itu pasti akan menjadi kebanggaan besar.
Sebaliknya, jika saat event besar terjadi kamu sudah berada di Taman Horor tapi belum mencapai level 30, atau masuk babak penyisihan tapi tersingkir sebelum menyelesaikan 50 pertandingan penuh... maka di masa depan tak ada cerita yang bisa dibanggakan... Seolah "Aku sudah lama berada di Jianghu, tapi tak ada legenda tentangku. Jika kau mencari tahu, yang kau temukan hanya aibku".
Tentu saja kasus seperti Siyu dan Beiling termasuk pengecualian. Mereka adalah player casual sejati sekaligus whale level dewa. Tidak terobsesi kemenangan, juga tak ingin mencari ketenaran. Orang tipe ini jika tidak tertarik kompetisi ya tidak ikut saja.
Setelah membahas para pemain, terakhir kita perlu membahas situasi di pihak perusahaan game...
Di tengah mendekatnya pertempuran besar, Dream Company tetap berpegang pada prinsip mereka yang tak berubah - menghadapi segala perubahan dengan keteguhan. Sikap arogan perusahaan monopoli yang memamerkan keangkuhannya, membuat para penggemar yang menderita namun bahagia secara diam-diam menyerahkan lutut mereka.
Secara logika, di periode seperti ini, perusahaan game biasa akan mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan mengeluarkan berbagai strategi mengeruk uang...
Misalnya, membuat paket berisi berbagai item spesial dengan embel-embel nama norak seperti "Paket Persiapan Perebutan Puncak", dijual seharga 998 untuk menjebak orang-orang kampungan agar bisa pamer superioritas.
Atau menaikkan harga atau membuat paket promosi untuk kartu double EXP yang penjualannya sedang meledak belakangan ini.
Bisa juga merilis item baru seperti kartu EXP 5x, kartu turunkan kesulitan quest... Meski berpotensi merusak keseimbangan game, cukup beri label "edisi terbatas" maka bisa dijual mahal secara legal. Bahkan bisa pakai sistem "bundling", misalnya beli Kapsul game dapat virtual item gratis...
Taktik-tktik ini selama bertahun-tahun telah dimainkan oleh pedagang licik dengan hasil memuaskan. Mengingat popularitas Taman Horor saat ini, metode serupa pasti akan mendatangkan keuntungan besar.
Tapi Dream Company... tetap berbeda sendiri... tetap sekokoh gunung...
Di momen genting ini, mereka sama sekali tidak bergerak.
Bahkan nilai tukar RMT (Real Money Transaction) dengan koin game tetap stabil, hanya berubah dari 1:2000 menjadi 1:1900. Fluktuasi kecil ini tidak jauh berbeda dengan fluktuasi alami mingguan. Jelas terlihat bahwa Dream Company tidak bermaksud menaikkan harga koin game secara sepihak. Sikap ini justru memicu pasar dan meningkatkan kepercayaan pemain terhadap perusahaan game ini. Banyak pemain yang sebelumnya tidak pernah berbelanja dalam game pun tidak tahan dan mulai membuka dompet mereka.
Namun... Dream Company memiliki karakteristik lain - diam seperti kepompong, tapi begitu bergerak langsung menggemparkan.
Benar saja, pada tanggal 30 April, mereka mengumumkan sebuah informasi mengejutkan di situs resmi...
Pukul 17:00 sore hari itu, aturan detail babak penyisihan, semifinal, dan final diumumkan dengan nama masing-masing 【Perang Ulat】【Perang Kepompong】【Perang Kupu-Kupu】. Tiga pertempuran ini akan menentukan secara berurutan 3000 besar, 100 besar, dan 50 besar.
Setelah melewati tiga pertempuran ini, 50 orang yang tersisa baru berhak mengikuti【Perebutan Puncak】yang sesungguhnya.
Bersamaan dengan pengumuman aturan-aturan tersebut, terdapat juga informasi berikut:【Hingga pukul 00:00 tanggal 1 Mei, yaitu waktu penutupan pendaftaran. Sistem akan memilih 10 "Pemain Undangan" dari semua pemain yang telah mendaftar untuk langsung masuk ke Perang Kupu-Kupu.】
Chapter 374: Peserta Unggulan
"Pemain Undangan akan langsung masuk ke【Perang Kupu-Kupu】", artinya... apapun hasil akhir sepuluh orang ini, mereka sudah mengisi sepuluh slot dari 100 besar.
Di hari terakhir sebelum babak penyisihan, pengumuman berisi informasi yang penuh dengan niat jahat ini tentu akan memicu ketidakpuasan besar di kalangan para pemain.
Meskipun di hati setiap pendaftar ada harapan "jangan-jangan saya yang diundang", namun secara umum... mereka juga sadar bahwa kemungkinan itu hampir nol.
Berjuang mati-matian di [Perang Serangga], lolos ke babak berikutnya masih bergantung pada sedikit keberuntungan. Tapi orang lain langsung masuk 100 besar hanya dengan mendaftar, bahkan sekadar lewat saja bisa dapat peringkat dan hadiah, apa ini masuk akal?
Maka... seperti yang bisa diprediksi... forum pun meledak lagi.
Untungnya perusahaan game kali ini sudah siap, fitur pembatasan waktu dan kuota posting segera diaktifkan.
Meski begitu, volume posting setelah pukul lima sore tetap melonjak, terus berlanjut hingga tengah malam tanpa tanda-tanda mereda.
Banyak teori konspirasi bermunculan: "Dream Company mengabaikan prinsip keadilan, menentukan pemenang secara internal!", "Orang tajir langsung membeli kursi 100 besar?", "Pertarungan Puncak hanyalah drama yang dikarang bersama studio" - berbagai spekulasi jahat terus bermunculan.
Meski semua thread ini tanpa dasar sama sekali, murni asumsi bahkan omong kosong, tetap banyak yang mendukung.
Selama periode ini, departemen customer service Taman Horor praktis lumpuh setengah. Layanan online sudah tenggelam dalam banjir pesan - jika direply sesuai urutan waktu, pesan yang masuk selama tiga jam terakhir saja butuh tiga hari kerja untuk ditanggapi. Layanan telepon lebih kacau lagi, semua operator sedang sibuk melayani telepon, dan hanya bisa menjawab kurang dari 10% panggilan...
Jelas terlihat, para pemain ingin sebuah "penjelasan".
Akhirnya, pada pukul 20.00 malam, setelah para pemain berjuang selama tiga jam penuh, Dream Company baru mengeluarkan pengumuman tambahan tentang masalah "pemain undangan khusus" di situs web resmi mereka dengan santai.
【Pemain undangan khusus dalam kompetisi ini adalah "pemain unggulan". Yaitu: sepuluh pemain yang sebelum memasuki fase pertarungan puncak, berdasarkan aturan dan sistem pertandingan yang telah ditetapkan, memiliki probabilitas tersingkir yang paling mendekati nol.
Memisahkan pemain unggulan dari Perang Ulat dan Perang Kepompong adalah mekanisme perlindungan yang diambil penyelenggara untuk pemain lain.
Pemain undangan khusus akan dipilih oleh Sistem. Pada pukul 00:00 tanggal 1 Mei, optical computer akan menyelesaikan perhitungan dan secara otomatis merilis daftar nama.
Untuk detail lebih lanjut, harap para pemain terus memantau pengumuman di situs web resmi.】
Dalam arti tertentu... pengumuman ini bahkan lebih buruk dari yang sebelumnya...
Para pemain sudah tidak nyaman dengan keberadaan sepuluh orang ini, sekarang perusahaan game malah secara terbuka menyatakan, "Orang-orang ini adalah jago yang diakui Sistem memiliki kemungkinan besar untuk masuk 100 besar, melarang mereka bertanding di babak penyisihan adalah untuk melindungi kalian."
Ini benar-benar menempatkan para pemain unggulan di atas api... Kalau sepuluh orang ini memang kuat sampai mengerikan, mungkin masih bisa diterima. Tapi jika performa mereka di Perang Kupu-kupu tidak sesuai ekspektasi atau biasa-biasa saja, setelah pertandingan pasti akan menerima serangan jahat, berbagai desas-desus manipulasi juga tak terhindarkan.
Untungnya... fakta kemudian membuktikan bahwa sepuluh orang ini, benar-benar, semuanya adalah monster...
……
Pada pukul 20:15 malam itu, Feng Bujue login ke game menggunakan Mode non-tidur. Hal pertama yang dilakukannya setelah online tetap memeriksa email.
Beberapa hari terakhir, banyak orang asing mengirimkan permintaan pertemanan ke Jue Ge, serta email salam dan percakapan. Semuanya adalah anggota "Order".
Pada tanggal 24, setelah Wu Si Can Xuan diusir Feng Bujue di toko game, dia berdiskusi dengan Meng Jingchan. Keduanya cepat mencapai konsensus, mengonfirmasi fakta bahwa Jue Ge adalah peringkat kedua di Peringkat Kekuatan Tempur. Kemudian mereka melaporkan hal ini ke atasan. Masalah ini langsung diklasifikasikan sebagai informasi level tertinggi internal Order.
Sejak dini hari tanggal 24, Jue Ge mulai menerima gangguan terus-menerus dari Studio Order. Menghadapi situasi ini, Feng Bujue dengan tegas mengabaikan semuanya - email langsung dihapus setelah sekilas dilihat, semua permintaan pertemanan ditolak. Cara penanganannya sederhana... Mencekik semua permintaan mereka dalam buaian sebelum sempat diajukan.
Tapi pihak lawan tampaknya belum menyerah... Terus berusaha bernegosiasi dengan Feng Bujue.
Kalau bicara tentang gaya kerja Studio Order, benar-benar berbeda dengan cara Para Dewa. Para Dewa bersikap langsung dan blak-blakan, setelah ditolak dengan tegas dan pasti, mereka tidak melakukan upaya sia-sia lagi.
Di pihak Order... Feng Bujue sangat yakin mereka memiliki departemen semacam "Departemen Hubungan Masyarakat". Karena dalam beberapa hari terakhir, di antara email dan permintaan pertemanan yang diterimanya, muncul banyak ID yang jelas-jelas feminin dan bernada ambigu... Isi email berkembang dari "Saya anggota guild Order, bisa ngobrol?" menjadi "Kakak Feng Bujue, si [nama diri dalam sudut pandang orang ketiga] bisa ngobrol denganmu?", hingga "Cuma ingin kenalan, kok diabaikan sih..."
Setiap kali melihat email seperti itu, Jue Ge merinding seolah melewati lorong pelacuran yang dirayu germo... Yang paling mengejutkannya, setelah ID-ID feminin gagal merayu, muncul ID aneh seperti "Lelaki Sang Raja" dan "Katsura-san" yang maknanya tidak jelas. Rupanya Order benar-benar ingin menghubunginya... sampai menggunakan segala cara.
"Ah... ada pengumuman baru lagi..." Setelah menghapus email, Feng Bujue membuka situs resmi melalui layar sentuh. "Hmm... calon unggulan..." gumamnya. "Kalau menurut isi pengumuman ini... bukankah aku yang berada di peringkat atas Peringkat Kekuatan Tempur sangat mungkin terpilih sebagai salah satu dari sepuluh orang?" Dia merenung. "Jika benar begitu, namaku akan dipampang di situs resmi dan langsung menjadi sasaran utama bagi jutaan pemain..."
Jue Ge mengelus dagunya, berpikir, "Tapi... mengingat sudah ikut turnamen ini, tereksposnya kekuatan kita hanyalah masalah waktu... Bahkan jika aku tidak menjadi pemain undangan, dengan kemampuanku, peluang besar bisa lolos ke Babak Kepompong bahkan Babak Kupu-Kupu. Saat itu pertandingan akan disiarkan langsung dan direkam, nama kedua pihak yang bertanding juga akan ditampilkan..." Dia menghela nafas, "Hari-hari tenang sudah berakhir... Cepat 4 jam, lambat setengah bulan, aku akan menjadi pemain terkenal. Menyebalkan..."
Saat itu, sebuah permintaan komunikasi muncul, dikirim oleh Siyu.
Feng Bujue menekan tombol terima lalu langsung berkata, "Hari ini kamu cepat sekali."
"Beiling sedang duel mode permainan pembantaian dengan Xiao Tan lagi," balas Siyu. "Kita berdua main tim dulu saja."
"Eh? Belakangan ini waktu berduaan mereka kok terasa sangat panjang ya..." sambung Feng Bujue.
"Maksudmu apa?" tanya Siyu dengan nada dingin khasnya.
"Bukan apa-apa... Sekedar komentar," jawab Feng Bujue yang tiba-tiba gugup, mempercepat tempo bicaranya sambil tersenyum kecut.
"Hmph..." Siyu mengeluarkan suara tertawa yang agak aneh, tidak sepenuhnya sinis... Ada nuansa kegembiraan samar yang tak jelas.
……
Di waktu yang sama, di dunia nyata, kantor pusat Dream Company.
Di ruangan terbesar gedung itu, Woody sedang bersandar nyaman di kursi bosnya, menonton pertandingan catur internasional melalui TV LCD 70 inci...
"Melihat orang biasa bermain catur, menarik ya?" Vincent tiba-tiba muncul di seberang Meja Kerja.
"Hehe... Aku tidak sedang mengamati permainan mereka." Woody membalas, "Aku sedang menganalisis pola pikir mereka."
"Ingin melihat 'jantung' manusia?" Vincent tertawa, "Duduk di depan layar, mustahil melihat hal semacam itu."
"Kau datang cuma untuk mengganggu tayangan TV-ku?" Woody bertanya.
"Aku datang untuk memastikan..." Vincent melanjutkan, "Apakah kau benar-benar yakin dengan strategi kali ini?"
"Hehehe... Bukankah pertanyaan ini terlalu klise..." Woody tertawa terkekeh.
"Benar... Kau selalu penuh percaya diri..." Vincent menghela napas, "Tapi... apa kau melupakan sesuatu?" Ia berhenti sejenak, "Semangat juang adalah potensi paling berbahaya manusia... Istilah seperti 'pemain undangan' atau 'pemain unggulan' terlalu provokatif. Jika kau biarkan sepuluh orang itu mulai dari Pertempuran Larva, mereka pasti bisa dengan mudah menembus Pertempuran Kupu-kupu dan masuk 50 besar. Tapi dengan skema ini langsung ke Pertempuran Kupu-kupu, risiko tak terduga mungkin muncul."
“Tidak, tidak, tidak……” Woody menggelengkan jarinya, “Tidak ada yang bisa disebut sebagai kecelakaan.” Ia menutup mulut sambil tertawa licik, “Hehehe... Entah lawan menganggap mereka penting atau meremehkan, kemenangan tetaplah kemenangan. Yang kalah hanya begitu saja; yang menang adalah yang kuat.” Ia menoleh ke Vincent, “Sejak zaman dahulu hingga sekarang, di seluruh dunia... Hanya mereka yang memiliki kemampuan luar biasa yang bisa menginjak-injak orang lain. Kaum lemah hanya bisa bergantung pada yang kuat, terus menyembah dan meniru. Jika mereka berani mengincar posisi tertinggi itu, lihat dulu apakah punya kapasitas dan kekuatan yang cukup.”
“Ha…” Vincent tertawa, “Pendapatmu terdengar seperti gaya bicara Simon.”
“Karena ucapan itu memang pendapatku... Pagi ini baru saja kusampaikan pada Woody.” Suara Simon terdengar, tanpa disadari ia sudah berdiri di dekat jendela ruangan dengan tangan di saku, menatap serius pemandangan kota malam hari di luar, “Menurutmu... Apakah si ‘hehehe’ itu berani bertindak tanpa izinku?”
“Hmm... Aku mengerti.” Vincent berkata, “Dari sudut pandang wasit, sepuluh orang yang diam-diam mulai dari Pertempuran Serangga justru tidak adil untuk pemain lain.”
“Hehehe… Jadi… Daripada mengkhawatirkan ‘kecelakaan’ yang tidak perlu, lebih baik kamu menantikan penampilan Origin kali ini…” Woody mendorong kacamata yang memancarkan cahaya putih dengan jari tengahnya, berkata pada dua rekannya, “Kalian juga ingin melihat apakah Feng Bujue bisa ‘melakukannya’, kan… Hehehehe…”
