Hingga pukul dua dini hari tanggal 17 Mei, hasil babak pertama【Perang Kepompong】dan daftar babak tambahan telah diumumkan.
Karena berada dalam Mode Tidur, waktu antara pukul satu sampai dua setara dengan sepuluh jam penuh. Untuk format 1V1, pertarungan sepanjang apapun seharusnya sudah selesai. Waktu tersisa sebelum pukul dua digunakan sistem untuk verifikasi dan staf untuk mengorganisir informasi terkait.
Saat Xiao Tan kembali ke ruang login setelah menyelesaikan sebuah quest, dia tepat menerima peringatan sistem tentang kelolosan ke babak berikutnya. Tampaknya analisis Beiling cukup akurat - bahkan di grup pemenang, rekor 42 kemenangan tidak termasuk yang terburuk.
Dua hari berikutnya, Xiao Tan yang memiliki lebih banyak waktu luang mulai berlatih Spesialisasi Teknik Spiritual didampingi Beiling.
Akhirnya dia membeli sebuah skill teknik spiritual di Kotak Kejutan dengan harga yang cukup terjangkau dan sesuai kebutuhannya:
【Nama: Gambar Tanda Silang untuk Mengutukmu】
【Atribut Kartu Skill: Skill aktif, dikuasai secara permanen】
【Kategori Skill: Ilmu Spiritual】
【Efek: Mengutuk satu target, serangan berikutnya darimu akan memberikan 10% damage tambahan pada target tersebut (hanya bisa digunakan pada target non-sekutu yang berada dalam jarak penglihatan dan radius 50 meter; target dapat merasakan bahwa mereka telah dikutuk; dapat digunakan berulang kali pada target yang sama namun efek tidak bertumpuk)】
【Biaya: Nilai Spiritual 2 (Waktu tunggu 5 menit, durasi tak terbatas hingga efek terpicu)】
【Syarat Belajar: Spesialisasi Teknik Spiritual F】
【Catatan: Teknik dasar dari "Tujuh Risalah Lembah Hantu: Bab Tanpa Diri". Teknik ini diciptakan oleh ahli waris generasi ke-250 aliran Lembah Hantu. Setiap kali menemukan orang yang tidak disukainya, ia akan menggunakan jurus ini untuk memberikan tekanan psikologis, membuat korban berhalusinasi seolah dikejar hantu. Kemudian ia akan memancing korban untuk berkonsultasi di "Kantor Detektif Paranormal" miliknya, mencapai tujuan ganda yaitu mendisiplinkan dan memeras.】
Skill ini sangat membantu untuk meningkatkan penguasaan Spesialisasi Teknik Spiritual. Pemain level 35 sudah memiliki 350 poin Nilai Spiritual, sehingga konsumsi 2 poin Spiritual hampir bisa diabaikan.
Spesialisasi Teknik Spiritual Xiao Tan berada di level E, dengan tingkat keberhasilan aktivasi skill spiritual sebesar 40%. Bahkan jika hanya berhasil satu kali dari tiga percobaan, secara rata-rata hanya membutuhkan 6 poin kekuatan spiritual untuk melepaskan skill sekali. Skill tidak akan memasuki cooldown jika gagal diaktifkan. Oleh karena itu, yang harus dilakukan Xiao Tan adalah... setiap lima menit, menghabiskan 2-6 poin kekuatan spiritual untuk menggunakan skill ini sekali. Dengan cara ini, dalam satu jam maksimal menghabiskan 72 poin, dan kekuatan spiritualnya akan habis setelah lima jam. Selama periode ini, skill tersebut setidaknya telah digunakan lebih dari lima puluh kali.
Kondisi aktual yang diuji dalam quest ternyata jauh lebih optimis dari perhitungan di atas. Pada dasarnya... selama Xiao Tan memasuki quest jangka panjang, dalam delapan jam pertama dia bisa mempertahankan efisiensi penggunaan skill setiap lima menit.
Selain itu, target skill ini tidak memiliki batasan yang ketat - cukup dengan status "bukan sekutu". Artinya... burung gagak di pohon, kura-kura di sungai, semuanya bisa menjadi target.
Oleh karena itu, dalam dua hari terakhir, pemain yang bertemu Xiao Tan dan Beiling dalam quest tim sering menyaksikan pemandangan ini - anggota tim bernama 【Wang Tanzhi】 setiap lima menit mengalihkan pandangannya ke makhluk hidup terdekat, mungkin seekor semut, monster, atau NPC yang lewat; Setelah mengunci target, Saudara Wang diam-diam menggambar tanda silang di telapak tangannya sambil bergumam: "Kutuk kau..."
Di bawah strategi yang sangat terfokus ini, pada sore 18 Mei, Xiao Tan berhasil meningkatkan skill spiritualnya ke level D. Namun... progresnya berhenti di sini. Hingga babak kedua 【Perang Kepompong】 dimulai, dia tidak berhasil naik ke peringkat C.
Pada malam tanggal 19 Mei, level Xiao Tan akhirnya mencapai 36. Selain itu, dia juga memperoleh skill Bertarung baru melalui quest:
【Nama: Fūyá】
【Atribut Kartu Skill: Skill aktif, akan menghilang setelah digunakan dua kali】
【Kategori Skill: Bertarung】
【Efek: Mengeluarkan gelombangberbentuk gigi raksasa dari telapak tangan, mengikat target ke permukaan terdekat (waktu tunggu 30 detik, target harus memiliki wujud fisik)】
【Konsumsi: 300 Poin Stamina】
【Syarat Belajar: Spesialisasi Bertarung C, kartu skill ini tidak bisa diperdagangkan setelah diambil】
【Catatan: Jurus turunan dari teknik memanggil roh binatang biasa, penemuannya adalah bangsawan ras half-bear Roy Seckell. Dari sudut pandang manapun, Seckell adalah jenius sihir sejati. Tidak hanya menguasai sihir druid sukunya, dia juga ahli dalam sihir nekromansi. Dia adalah satu-satunya orang luar biasa yang menguasai energi alam dan kematian sekaligus.】
Selama dua hari ini, Jue Ge sengaja membiarkan Xiao Tan dan Beiling bermain dungeon bersama karena level mereka berdekatan dan kekuatan yang setara. Formasi tim seperti ini paling efektif untuk meningkatkan level. Jika dia ikut campur, situasi quest akan sulit diprediksi...
Hasilnya menunjukkan bahwa strategi ini cukup efektif.
……
Akhirnya, pada pukul 1 pagi tanggal 20 Mei, 【Perang Kepompong】babak kedua tiba tepat waktu.
【Babak kedua Perang Kepompong akan segera dimulai. Data Anda akan dimuat dalam 30 detik. Jangan meninggalkan ruang login.】
【Hitungan mundur 10 detik sebelum loading: sembilan, delapan, tujuh... dua, satu.】
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Xiao Tan langsung di-teleportasi.
"Kepompong tiga tidur di hutan kelam, baja seratus tempaan yang lentur di jemari." Saat narasi pembuka terdengar, cahaya putih yang menyilaukan menutupi penglihatan Xiao Tan, memaksanya menutup mata.
【Loading selesai, saat ini Anda sedang berada dalam Peak Battle - Pertarungan Kepompong.】
【Mode ini tidak memiliki deskripsi quest, tidak ada misi sampingan/tersembunyi maupun worldview khusus.】
【Hadiah kemenangan quest: Lolos ke 720 besar】
【Misi utama telah terpicu】
【Bunuh lawan】
Serangkaian prompt suara dan jendela bermunculan cepat lalu menghilang.
Xiao Tan segera mendapatkan kemampuan bergerak.
Ia membuka mata dan menemukan pencahayaan sekitar agak redup, meski masih ada beberapa sumber cahaya.
Saat ini, ia berada di dalam terowongan. Di dinding sebelah kirinya, terdapat lampu bohlam kuning redup terpasang setiap sepuluh meter sekitar tiga meter di atas lantai, membentang hingga ke kejauhan. Dengan bantuan lampu-lampu ini, ia bisa melihat kondisi terowongan secara umum.
Setelah mengamati, Xiao Tan menduga ini mungkin terowongan kereta api... Pertama, di bawah kakinya terdapat rel. Kedua, rel tersebut jelas tidak dialiri listrik dan dikelilingi batu kerikil. Selain itu, terowongan berbentuk melengkung dengan tinggi dan lebar hanya cukup untuk satu rangkaian kereta, dan hanya ada satu jalur rel.
Lalu... pertanyaannya adalah... bagaimana jika kereta datang?
"Mengikuti gaya khas game ini yang penuh kejahatan... Begitu peta ditempatkan di sebuah terowongan, kereta api - elemen dramatis yang akan membuat pemain kaget - pasti akan muncul..."
"Hmm... Mari kita lihat dulu siapa lawan yang di-randomkan..." Xiao Tan melongok ke depan dan belakang, tidak melihat bayangan manusia lawan. Kemudian dia menuju sisi yang ada lampu, merapat ke dinding, bergerak perlahan sambil membuka menu permainan.
"Eh? Long Ge?" Xiao Tan melirik menu, ID yang terlihat ternyata 【Long Aomin】.
Long Aomin adalah teman pertama yang dikenal Feng Bujue dan Xiao Tan setelah masuk Taman Horor, termasuk yang sering berinteraksi. Mereka sering bersama-sama menjalani Quest. Lima hari lalu, Xiao Tan masih main Quest bersama Long Ge. Saat itu Long Aomin bercanda mungkin mereka akan bertemu di babak semifinal, tak disangka... candaan itu kini menjadi kenyataan.
"Ini tidak baik..." pikir Xiao Tan.
Dia sangat familiar dengan Skill, Kemampuan Gelar, dan gaya bertarung Long Aomin - tentu saja sebagai rekan tim. Tapi kalau berhadapan sebagai lawan, ceritanya berbeda.
Selain itu, kabar Long Aomin mengalahkan Meng Jingchan beberapa hari lalu sempat menggemparkan. Meski kemudian Meng Jingchan bisa kembali ke grup pemenang melalui play-off, Long Ge tetap menjadi terkenal lewat pertarungan itu.
“Menghadapi lawan yang terasa familiar namun asing seperti ini, tekanan pada Xiao Tan justru semakin besar.”
“Karena dia memahami kekuatan lawan, dia merasa tidak tahu harus mulai dari mana... Dia sangat mengerti mengapa dulu Meng Jingchan kalah. Sebagai pemain jarak dekat yang mengandalkan 'kelihaian, kecepatan, dan kelincahan', Xiao Tan juga tidak bisa menemukan cara untuk menembus pertahanan Long Aomin.”
“Long Ge seharusnya setara dengan Qisha... Sepertinya hanya bisa menang dengan mengambil risiko...” Xiao Tan masih merencanakan taktik dalam hatinya.
Tak disangka, dari ujung terowongan yang jauh, terdengar teriakan familiar.
Long Aomin langsung berteriak dengan lantang, “Aku di sini! Ayo maju!”
