“Dia malah sengaja membuka posisinya sendiri...” Siyu bergumam di depan layar ruang rapat, “Long Ge terlalu percaya diri.”
Beiling menambahkan, “Mungkin... karena dia cukup memahami gaya bertarung Xiao Tan, jadi dia merasa lebih yakin dengan pertarungan langsung.”
Siyu kembali bertanya pada Feng Bujue, “Kalau kamu, bagaimana caranya menang?”
“Hmm... Aku akan menggunakan petunjuk dan granat untuk membuat jebakan yang jelas, lalu tepat di belakangnya, menyiapkan jebakan tersembunyi dengan sekop militer dan granat kedua sambil menulis 'Why so serious?' di dinding sebelahnya,” jawab Feng Bujue dengan cepat, “Setelah itu, aku akan memutus listrik terowongan atau memecahkan semua lampu di sekitarnya. Lalu... tinggal menunggu saja.”
“Selalu merasa ada satu langkah ekstra dalam proses ini...” Siyu akhirnya terjangkit kebiasaan mencela.
"Sudah, lihat pertandingan, lihat pertandingan." Beiling memotong mereka, pandangannya tetap penuh perhatian mengarah ke layar monitor.
……
Saat ini, Sistem menampilkan dua layar terpisah yang masing-masing menyoroti Wang Tanzhi dan Long Aomin.
Dalam rekaman, Long Ge segera diam setelah teriakan kerasnya, menyandarkan telinga untuk mendengarkan, berusaha menangkap pergerakan lawan melalui pendengaran. Namun selama gema ucapannya sendiri, tak ada suara lain yang terdengar.
Reaksi Xiao Tan juga sangat tenang. Dia tahu di mana keunggulannya, dan juga tahu situasi apa yang paling diharapkan lawan. Karena itu, dia memilih untuk bergerak cepat ke arah berlawanan sumber teriakan.
Pertarungan jarak dekat frontal jelas menjadi spesialisasi Long Aomin. Kemampuan bertahannya sangat komprehensif, terutama efektif melawan pemain gesit yang menggunakan senjata tajam.
Serangan pedang biasa nyaris dapat diabaikan dampaknya pada Long Ge - dia bisa menghalau dengan perisai atau menahan langsung dengan zirah. Untuk serangan skill berkekuatan sedang, dia akan mengandalkan skill bertahan. Bahkan jika pertahanannya ditembus, nilai kelangsungan hidupnya tak akan turun banyak.
Selain itu, Long Ge memiliki skill pasif medis, dengan kostum dan atribut peralatan yang cenderung ke pertahanan dan pemulihan. Begitu intensitas atau kecepatan serangan lawan berkurang memberinya kesempatan bernapas, dia akan segera memulihkan darah...
Jika lawan adalah pemain spesialisasi pertarungan jarak dekat yang menggunakan palu, tongkat, atau bahkan tinju, Long Ge masih akan merasa sedikit tertekan, karena serangan mereka biasanya disertai damage impact tertentu. Namun bagi pengguna senjata tajam, bentuk serangan mereka kebanyakan berupa tebasan dan tusukan dengan kekuatan yang umumnya tidak terlalu tinggi, sehingga sebagian besar serangan tidak bisa menembus pertahanan.
Oleh karena itu, dalam pertarungan biasa, Long Aomin hanya perlu memastikan "tidak membuka celah". Sebagai defender, konsumsi Poin Stamina-nya jauh lebih rendah dibanding attacker. Semakin lama pertarungan berlangsung, keunggulan stamina-nya akan semakin terlihat.
Kekalahan Meng Jingchan terjadi karena pertarungan berkepanjangan yang membuatnya terjebak dalam posisi pasif. Ketika dia mulai menyadari tujuan taktis Long Ge, semuanya sudah terlambat... Di momen kritis itu, berhenti menyerang? Kemampuan regenerasi lawan jelas-jelas ada di depan mata. Terus menyerang? Stamina sendiri sudah di ujung tanduk. Terjepit dalam dilema, si perokok dan peminum itu akhirnya dihabisi Long Ge dalam satu gelombang serangan.
Jika mereka bertemu lagi, pasti Meng Jingchan akan langsung mengerahkan semua kemampuan serangan sejak awal, mencoba mengakhiri pertarungan saat stamina-nya masih penuh. Sayangnya... hasil pertarungan sudah tetap, tidak ada kata "andai".
Tentu saja, Xiao Tan tidak akan mengulangi kesalahan Meng Jingchan. Sejak awal dia sudah memahami karakteristik Long Aomin, sehingga rencananya jelas - Pasti Membunuh dalam satu serangan.
"Hmm... Tidak ada respons, juga tidak mengeluarkan suara..." Long Ge menunggu di tempat selama sekitar dua menit, berpikir dalam hati, "Seingatku... Xiao Tan hanya punya satu Skill penyamaran, dan itu harus digunakan di tengah kerumunan. Dalam lingkungan seperti sekarang... meski kecepatannya tinggi, pasti akan ketahuan saat mendekatiku." Setelah merenung sejenak, dia menyimpulkan, "Meski tidak sehebat Saudara Feng, Xiao Tan ini juga cukup cerdik. Mengenai pemahamannya terhadapku... mungkin dia..."
Long Aomin segera sampai pada kesimpulan bahwa lawan sedang menjauh darinya, bergumam, "Ternyata tidak mengikuti ekspektasiku... Tapi tidak masalah." Dengan santai dia memilih arah sembarangan dan mulai berjalan.
……
"Oh... Kasar tapi penuh pertimbangan." Feng Bujue tiba-tiba mengeluarkan komentar yang terdengar aneh ini.
"Lagi melihat apa sekarang?" tanya Siyu.
Feng Bujue menjawab: "Tentang teriakan Long Ge tadi..." Dia bersandar di kursi sambil menoleh ke Siyu, "Terlihat seperti membuka posisi sendiri, sebenarnya... ini taktik ofensif yang sangat agresif."
"Terlalu dipaksakan... Ketua guild." Beiling juga tak memahami maksud tindakan ini.
Feng Bujue menjelaskan: "Bayangkan... Long Ge tidak takut pertarungan jarak dekat; Dia juga tahu Xiao Tan tidak mungkin membunuhnya seketika dengan serangan jarak jauh. Jadi meski posisinya terbuka, tidak perlu khawatir disergap."
"Lalu bukankah lebih baik diam saja?" Siyu menyela.
“Salah.” Feng Bujue membantah, “Ada perbedaan mendasar.” Ia mengangkat tangan menunjuk layar split yang menampilkan Xiao Tan, “Dia saat ini tahu posisi lawannya.” Kemudian menunjuk Long Aomin, “Sedangkan dia tidak mengetahui arah lawannya sama sekali.”
Beiling menyambung: “Oh! Aku mengerti.” Wajahnya bersinar karena pencerahan, “Permainan pasif!”
“Begitu rupanya…” Siyu juga paham, “Xiao Tan sengaja bergerak membelakangi lawan; Sedangkan Long Ge...karena tidak tahu posisi Xiao Tan, apapun arah yang dia ambil tetap dianggap sebagai tindakan aktif mencari lawan.”
“Hah…” Feng Bujue menghela nafas, “Kalian berdua harus diingatkan dulu baru paham perbedaannya, apalagi si bocah itu sendiri...kurasa sulit.”
“Tapi…sistem perlu waktu tertentu untuk memutuskan permainan pasif, kan?” Beiling bertanya.
“Waktu adalah satu faktor, dua faktor lain adalah kesadaran dan tindakan.” Feng Bujue menjelaskan, “Dari segi kesadaran, sederhananya…Xiao Tan harus yakin secara subyektif bahwa tindakannya membantu mengalahkan lawan. Dalam kondisi itu, bahkan berjalan ke arah berlawanan, menggali lubang, atau tidur di rel pun tak akan dianggap permainan pasif. Perilakunya mengocok lift di ronde pertama contoh bagus – meski sia-sia, secara subyektif dia memang sedang mencari solusi.” Ia berhenti sejenak, “Jika kesadarannya tidak punya tujuan jelas, misal dia hanya tahu harus menjauhi lawan sementara tapi bingung langkah selanjutnya. Di situ, sistem akan melihat tindakannya…”
“Tindakannya saat ini adalah kabur lho……” Beiling berkata.
Feng Bujue membentangkan kedua tangannya, "Ya, jadi... kita hanya bisa berharap... di kepalanya sudah ada ide."
……
"Sama sekali tidak ada petunjuk~" Xiao Tan bergumam sambil berjalan, "Sudah berjalan sepuluh menit, tidak melihat ujung terowongan maupun menemukan cara mengatasi Long Ge, akhirnya jadi sekadar kabur..." Ia menutupi kepalanya dengan kedua tangan, berjongkok, sambil menggaruk-garuk rambutnya, "Seperti ini pasti cepat dianggap permainan pasif..."
"Berpikir berpikir berpikir..." Xiao Tan berbicara sendiri, berdiri dan mondar-mandir, "Satu serangan pasti membunuh, satu serangan pasti membunuh..." Ia mengulang-ulang frasa ini, sesekali melirik slot skill dan inventory-nya, "Harus cukup cepat... cukup kuat... dan hanya satu kesempatan, tidak boleh gagal... Skill perisai terbang dan skill kejar Long Ge bisa menghalangi manuverku, di terowongan juga tidak ada ruang untuk bertarung jarak dekat... Kalau gagal, akan terjebak pertarungan sengit."
Semakin dipikir, semakin pusing. Andai saja rekaman pertandingan ini tidak akan ditayangkan, mungkin dia sudah meringkuk dan berguling-guling di tanah.
"Apakah hanya bisa berharap Long Ge tertabrak kereta..." desis Xiao Tan, "Tapi melihat kondisi terowongan ini, selama berdiri menempel di dinding, tidak akan tersenggol kereta..."
"Perkiraannya benar, bahkan jika kereta benar-benar datang, saat melewati terowongan ini, masih ada jarak puluhan centimeter antara dinding dan gerbong. Pemain bisa berdiri menyamping tanpa masalah, asal lebar bahu tidak melebihi satu meter, tidak akan tersentuh."
"Lagipula... Aku tidak yakin kereta pasti datang dari sisi Long Ge, jangan-jangan dari sisiku..." Saat Xiao Tan memikirkan ini, tiba-tiba sebuah ide melintas di otaknya.
Seperti disebutkan sebelumnya, meski tidak sehebat Feng Bujue dalam merencanakan, Xiao Tan selalu punya aksi mengejutkan saat "kilatan inspirasi"-nya muncul.
Saat ini, mungkin karena pengaruh bakat bawaan, sebuah ide gila bernuansa judi mulai terbentuk dalam benak Xiao Tan...
……
"Lari dengan 60% kecepatan begitu lama tapi masih belum melihat pintu keluar... Sepertinya sistem sengaja mencegah pemain keluar dari terowongan ini." Saat ini, Long Aomin sudah hampir yakin arah yang dipilihnya berlawanan dengan Xiao Tan. "Sepertilih salah pilih sisi..." Ia menghela napas, "Tapi Xiao Tan pasti sudah berbalik arah, kalau tidak akan kena penalti permainan pasif." Setelah berpikir begitu, ia berbalik, "Aku juga balik arah saja, cepat ketemu dan bertarung langsung."
Wuuuu——Kucik kucik kucik...
Saat itu juga, dari ujung terowongan yang jauh, terdengar gemuruh kereta yang mendekat.
Tak lama kemudian, kepala kereta raksasa muncul dalam pandangan Long Aomin.
Long Ge tentu sudah mempertimbangkan kemungkinan kereta lewat. Melihat situasi ini, ia segera bergerak ke pinggir dinding dan berdiri membelakangi tembok.
"Kereta uap model lama ya... Cepat juga kecepatannya." Long Ge menoleh, mengintip lokomotif yang semakin mendekat.
Tiba-tiba ekspresinya berubah. Dalam dua detik, tiga jenis mimik wajah terpancar dari Long Ge: kebingungan, keheranan, dan keterkejutan...
"【——】" Long Aomin mengumpat, lalu melanjutkan, "Ini keterlaluan! Bagaimana caranya naik ke sana?!"
