【Pertarungan Kupu-Kupu akan segera dimulai. Data Anda akan dimuat dalam 30 detik. Jangan tinggalkan ruang login.】
【Hitungan mundur 10 detik sebelum loading: 9, 8, 7... 2, 1.】
Setelah hitungan mundur, suara sistem terdengar: "Kupu-kupu jade menembus bunga, serpihan brokat; Bulu kapas bertarung liar di angkasa."
Diiringi kalimat pembuka itu, Feng Bujue di-teleportasi ke dalam quest.
【Loading selesai. Anda saat ini berada dalam Peak Battle - Pertarungan Kupu-Kupu.】
【Mode ini tidak memiliki deskripsi quest, misi sampingan/tersembunyi, atau worldview khusus.】
【Hadiah kemenangan quest: Lolos ke Pertarungan Puncak.】
【Misi utama telah terpicu】
【Bunuh lawan】
Cahaya putih di depan mata Feng Bujue segera menghilang, tubuhnya kembali bisa bergerak.
Dia berdiri di tengah Koloseum (Colosseum) bergaya Romawi kuno, dikelilingi tribun melingkar yang kosong tanpa penonton.
Di atas, langit cerah berawan tipis, matahari menyengat.
Sekelilingnya sunyi senyap.
Dua puluh meter di depannya, berdiri seorang pemain perempuan.
“Xu Huaishang masih berusia muda, bertubuh tinggi dengan pinggang ramping dan rambut indah. Wajahnya sangat cantik, kulitnya putih mulus, dan tampak manis. Dia benar-benar wanita yang tak terlupakan sekilas. Seragam guild 'Merah Sakura' juga sangat cocok dengan aura elegannya: jubah putih panjang dengan pola bunga sakura berwarna darah, bergerak lembut ditiup angin seperti bidadari turun ke bumi.”
“Di sisi lain, Feng Bujue... Secara fisik terlihat tampan, namun seluruh tubuhnya memancarkan aura suram dan aneh. Ekspresi malas dan mata yang lesu membuat orang sulit membaca pikiran dalam hatinya.”
……
“Apa… Itukah Feng Bujue? Benarkah dia pemain peringkat kedua di daftar peringkat pertandingan? Jangan-jangan salah orang?”
“Hey… Itu kan gaya Joker? Orang ini jelas-jelas sindrom chuunibyou, apa benar punya skill yang mumpuni sih…”
“Ternyata Feng Bujue adalah bajingan mesum ini! Jika berani menyentuh Shangshang sekalipun, dia harus mati untuk menebus dosanya!”
“Di toko game, para pendukung Xu Huaishang (termasuk fans biasa, fans fanatik, Pasukan Pengawal, dll…) jelas menunjukkan sikap tidak ramah pada Jue Ge. Meski sudah diduga, suasana langsung memanas begitu Feng Bujue muncul memang agak berlebihan…”
“Selamat siang penonton sekalian, pertarungan legendaris [Perang Kupu-kupu] yang dinantikan akhirnya tiba.” Suara komentator bergema di layar besar, “Saya Hua Xiong, komentator pertandingan.”
“Aku Pan Feng.” Pan Feng menambahkan di samping.
“Hari ini kami sajikan lagi pertempuran yang menjadi sorotan.” Hua Xiong menyambung, “Kedua pemain yang bertanding adalah pemain undangan khusus, atau disebut 'pemain unggulan'. Salah satunya pasti sudah sangat dikenal. Benar, dia adalah jagoan nomor satu dari 'Hongying', dewi dalam hati ribuan pemain——Pemain 【Xu Huaishang】.”
Di antara penonton di bawah layar utama, terdengar sorakan riuh. Tampaknya popularitas Xu Huaishang memang luar biasa. Di berbagai dimensi toko game, tidak pernah kekurangan fansnya.
“Sedangkan yang satunya...” Pan Feng melanjutkan dengan nada agak aneh, mungkin teringat kenangan tidak menyenangkan, “...adalah jago misterius. Selama sebulan ini, namanya tersebar di setiap sudut Taman Horor, tapi jarang yang pernah melihat wujud aslinya... Kekuatan sebenarnya akan terungkap hari ini!”
Jelas terlihat, celetukan sinis segera menyusul... Meski kedua pemain tidak mendengar keributan ini, fans Xu Huaishang tetap berusaha keras menunjukkan dukungan mereka.
“OK, seperti terlihat di layar, pertandingan telah resmi dimulai.” Hua Xiong berkata, “Kita bisa lihat kedua pemain sedang berhadap-hadapan di tengah arena, belum ada yang bergerak duluan.”
Pan Feng mencari-cari topik: “Inilah pertarungan antar jago... Saat belum tahu kedalaman lawan, tak ada yang akan gegabah. Menurut analisaku... Pertarungan ini mungkin akan dimulai dengan serangan percobaan menggunakan senjata jarak jauh.”
Keduanya juga cukup pintar, langsung masuk ke topik pertarungan tanpa membahas lebih lanjut situasi Feng Bujue dan Xu Huai Shang. Karena kedua pemain ini memilih status anonim di Peringkat Kekuatan Tempur, staf resmi game tidak boleh membahas peringkat mereka secara terbuka.
……
Sementara itu, konfrontasi di Arena Gladiator masih berlanjut.
Senjata Xu Huai Shang adalah pedang.
Sepasang pedang pendek yang tidak terlalu panjang.
Di kedua sisi sabuknya terdapat sarung pedang.
Saat ini, pedang masih dalam sarungnya, tangan berada di samping sarung.
Namun, Xu Huai Shang tetap belum bergerak.
Menghadapi [Feng Bujue] yang misterius ini, dia jelas merasa waspada. Tentang rumor bahwa pria ini berada di peringkat kedua Peringkat Kekuatan Tempur, tentu saja dia pernah mendengarnya. Fakta bahwa studio sama sekali tidak bisa menemukan data tentang pria ini semakin membuatnya gelisah.
"Penampilan disetel putih bersih, berkesan intelek... sama sekali tidak terlihat kuat..." batin Xu Huai Shang sambil menganalisis, "Meski kombinasi kostumnya unik, tapi kalau diperhatikan... sepertinya semua barang murahan dengan utilitas rendah; selain kantong biasa, sama sekali tidak ada tempat penyimpanan senjata atau sarung..." Matanya menyapu tubuh Jue Ge, "Tapi mungkin ini bentuk penyamarannya, atau... bentuk kepercayaan diri..."
Tiba-tiba Jue Ge bergerak, dia secara tak terduga berlutut satu kaki...
"Apa ini... melamar?" Jantung Xu Huai Shang berdebar kencang. Meski terpisah puluhan meter, secara insting bawaan dia mundur setengah langkah.
"Detik berikutnya, Feng Bujue dengan tenang mengaktifkan skill-nya, memanggil seorang anak SD berpenampilan aneh."
"Sssss... Giliranku muncul lagi ya..." Musashi Koganei menampilkan postur tubuhnya yang janggal sambil tertawa Yin.
Sebenarnya, Jue Ge tiba-tiba berlutut satu kaki hanya untuk memenuhi syarat teknik memanggil ini - "melakukan gerakan aneh".
Xu Huaishang juga segera menyadari hal ini, tapi kesimpulannya adalah... syarat aktivasi teknik summoning lawannya adalah "berlutut satu kaki".
"Apakah dia pemain spesialis summoning?" pikir Xu Huaishang. "Tapi makhluk yang dipanggilnya terlihat tidak kuat secara fisik... Jangan-jangan ini makhluk summoning tingkat tinggi yang menggunakan telekinetik atau sihir?"
Saat keraguan mulai muncul, Jue Ge membisikkan sesuatu di telinga Koganei. Makhluk itu kemudian berlalu sambil tertawa Yin, menjauh dari Arena Gladiator.
"Apa yang terjadi... Apakah tebakanku benar?" Xu Huaishang tetap diam melihat situasi ini, tapi mencoba memancing: "Kau ingin makhluk ini bersembunyi di bayangan... dan menyergapku dari jarak jauh?"
"Bersembunyi di bayangan untuk menyergap... Hehehe..." Di sini, Feng Bujue menggunakan trik yang dipelajari dari Woody - menjawab pertanyaan dengan pertanyaan sambil menyeringai Yin.
Teknik ini sangat jahat, tapi efektif. Setelah digunakan, memiliki kemungkinan tinggi untuk memancing kemarahan lawan sekaligus menciptakan tekanan psikologis. Jika tidak percaya, cobalah di sekolah atau kantor... Misalnya saat guru bertanya "Tahun berapa Revolusi Xinhai terjadi?", jawablah "Revolusi Xinhai ya... hehehe..." Atau ketika atasan bertanya "Laporan yang kuminta pagi tadi mana?", balas dengan tertawa Yin sambil berkata "Laporan itu... hehehehe..." Tambahkan ekspresi wajah "barang itu sudah kupakai buat cebok" untuk kesempurnaan.
Singkatnya, trik ini selalu berhasil dan ampuh. Tanpa tekad mati-matian, harap digunakan dengan hati-hati, hehehe...
Kembali ke topik utama... Jelas bahwa tindakan Jue Ge tadi hanya ingin memanfaatkan quest untuk menyelesaikan "quest karakter"-nya. Karena misi 【Menggunakan skill memanggil dan berhasil memanggil makhluk 50 kali】tinggal dua kali lagi, setiap kesempatan harus dimanfaatkan.
Tapi Xu Huishang tidak tahu hal ini. Di bawah taktik psikologis Jue Ge, tanpa sadar dia terbebani tekanan mental. Padahal sebenarnya... yang dia khawatirkan hanyalah makhluk non-pertempuran yang sudah meninggalkan medan perang...
"Tidak mau bilang, tidak usah." Xu Huaishang mengerutkan alisnya yang indah, benar-benar menunjukkan kemarahan. Dia melanjutkan, "Dalam pertarungan...kau memang tidak wajib memberitahuku ini." Sambil berbicara, dia sudah mengeluarkan dua pedangnya, siap untuk menyerang. "Apapun gaya bertarungmu, aku..." Ucapannya terhenti mendadak karena Feng Bujue tiba-tiba melakukan hal lain.
"Aduh...dia benar-benar mengeluarkan Kursi Lipat dari tas..." Xu Huaishang memandang pemandangan di depannya, tak kuasa menahan keinginan untuk mencela, bergumam dalam hati.
Jue Ge mengayunkan Kursi Lipat di udara beberapa kali, seperti pemain baseball yang pemanasan sebelum memukul, gerakannya cukup profesional.
Setelah itu, dia menarik napas dalam dan menoleh ke Xu Huaishang: "Aku juga orang yang tahu menghargai kecantikan." Dia berhenti sejenak. "Jadi...kau akan segera terbebas dari turnamen penuh kekerasan ini."
