Saat ini, di ruang login pemain spesial lainnya.
"Oh? Ini... kekuatan Dewa Iblis kuno?" Tun Tian Gui Xiao mengamati siaran pertarungan di layar dengan penuh minat, "Tak heran Kak Zen sangat memperhatikan 【Feng Bujue】 ini, memang luar biasa." Tangannya tanpa sadar mengepal, senyum tipis mengembang di bibirnya, "Orang ini... sangat menarik."
……
Di arena gladiator.
Cahaya keemasan memancar dari tubuh Xu Huaishang, namun aura hitam Feng Bujue justru lebih menyala-nyala.
Pada detik ini...
Jiwa pedang bertemu dewa iblis, gelora pertempuran mengguncang langit.
"Aku tak akan sungkan." Gumam Feng Bujue sembari melesat maju.
Xu Huaishang menyilangkan pedangnya, siap menghadapi serangan.
Babak baru pertarungan dimulai, kedua pihak langsung mengeluarkan jurus maut.
Dua bilah pedang Xu Huaishang menyambar bagai ledakan, seolah menusuk delapan arah sekaligus dalam sekejap.
Jurus 【Delapan Arah Penghancur】-nya bagai peluru sundut dari bilah pedang, mengancam musuh di depan. Tapi Feng Bujue sama sekali tak gentar...
Saat ini Jue Ge telah mencapai level 39, kemampuan fisiknya sudah luar biasa dengan spesialisasi bertarung di level B. Kecepatan yang bisa dicapai karakter seperti ini dalam kondisi 【Kedatangan Dewa Iblis】 dan 【Spiritual Awareness Body Convergence Technique】 yang aktif sepenuhnya... sudah di luar imajinasi manusia biasa.
Di matanya, setiap tusukan pisau Xu Huaishang dapat terlihat jelas, urutan, kekuatan, kecepatan... semuanya terekam sempurna. Dan dia masih bisa menghindar, dengan mudah menghindar...
"Berbeda dengan sensasi saat terakhir kali digunakan..." Feng Bujue bergumam dalam hati, "Kali ini... membuatku mencapai tingkat baru." Sepertinya dia mulai memahami, "Kalau begitu... dalam kondisi Kedatangan Dewa Iblis, semakin kuat kekuatan asliku, semakin tinggi tingkat kekuatan yang kurasakan..."
Saat ini, sudut pandang Jue Ge dalam mengamati benda sudah sangat mendekati Derivator. Cukup dengan berkonsentrasi, dia bisa melihat materi sebagai bentuk aliran data.
"Ternyata begitu... inikah wujud sejati energi? Hmph... sepertinya bisa dikendalikan secara visual." Saat merenung, tangannya sudah terulur. Sekejap kemudian, dia berhasil menangkap gumpalan aura tempur hitam dan mengubahnya menjadi aliran energi hitam berwujud yang mematikan.
Metode Feng Bujue mengubah awan menjadi tombak ini prinsipnya mirip dengan pisau cahaya yang berubah bentuk di tangan Xu Huaishang, tapi tekniknya jelas lebih unggul.
Melihat pemandangan ini, Xu Huaishang terkejut. Dengan panik dia melancarkan tiga jurus 【Mata Hati·Bulan Air】【Mata Hati·Penghancur】【Mata Hati·Jaring Langit】 menyerang dari bawah, tengah, dan atas.
Kali ini kilatan pisaunya berwarna biru kehijauan. Tiga jurus ini bagai burung phoenix mengamuk, kekuatannya tak terbendung, membentuk pertahanan tak tertembus di depan.
Namun kecepatan sebenarnya Feng Bujue jauh melampaui perkiraannya...
"Hmph...Lambat seperti diam." Tiba-tiba terdengar suara tertawa, Jue Ge telah muncul di belakang Xu Huaishang. Semburan energi hitam di tangannya bagai pedang tajam, ditusukkannya ke jantung lawan dengan gerakan menghempas.
Percikan darah mekar di dada Xu Huaishang, kontras memukau dengan hiasan bunga sakura merah di gaun putihnya.
"Batuk..." Xu Huaishang memuntahkan darah, alisnya seketika berkerut dan wajahnya pucat lesu.
Luka tembus jantung ini tentu menyiksa. Para fans-nya yang menyaksikan adegan ini nyaris histeris, namun dia masih bisa menahan dan tak menyerah.
Dalam status 【Roh Mendekati】, nilai kelangsungan hidup adalah tak terhingga. Efek ini lebih mengejutkan dari 300% nilai kelangsungan hidup pada 【Kedatangan Dewa Iblis】. Secara sederhana...selama tak menerima luka fatal ekstrem secara fisik, dia tak akan mati.
Karena itu, Xu Huaishang masih jauh dari kata menyerah. Masih ada tenaga untuk bertarung.
"Peluang!" Tak peduli luka di tubuhnya, dia berbalik sambil menggeretakkan gigi. Justru memanfaatkan celah setelah serangan lawan, beralih dari bertahan ke menyerang.
Pedang panjang di tangannya tiba-tiba berkilau ungu-biru. Energi terkumpul meledak, satu tebasan menghujam.
Feng Bujue melihat momentum ini mundur selangkah. Aura tempur hitam menyelimuti tangannya, diangkat untuk menahan serangan.
PANG——
Dua energi bertubrukan. Aura tempur di tangan Jue Ge dan aura pedang di senjata Xu Huaishang sama-sama menghilang. Untuk sesaat, garis tengah pertahanan Feng Bujue terbuka lebar.
"Xu Huaishang tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini. Pedang panjang dan pendek di tangannya melanjutkan serangan, bilah biru menyambar miring ke atas sementara bilah ungu menusuk ke depan. Setelah dua serangan ini, masih ada gerakan pamungkas dengan tubuh condong ke depan dan kedua lengan terentang melakukan tebangan horizontal."
【Formasi Bulan Kembar·Serangan Pertama Tachi, Serangan Kedua Tachi】ini merupakan kombinasi penetrasi pertahanan karya Yagyu Jubei, juga teknik khusus aliran pedang dua. Karakteristiknya adalah menghancurkan pertahanan dengan kekuatan dan membunuh musuh dengan kelincahan.
Saat berhadapan dengan lawan seperti Feng Bujue, trik licik tidak akan membawa keuntungan. Di hadapan kalkulasi real-time tanpa jeda, tidak ada yang disebut "gerakan kejutan". Justru pola serangan matang dan terstruktur lebih efektif daripada gerakan aneh-aneh.
Czzt czzt czzt——
Tiga bunyi pendek terdengar. Dada kanan, bahu kiri, dan kedua rusuk Feng Bujue terkena tebasan. Luka menganga, darah dan daging beterbangan. Namun ekspresinya tetap datar, menandakan belum ada bahaya mematikan.
"Hmm... Ternyata... Dari tingkat data, yang disebut 'luka' hanyalah kombinasi kode abnormal. Asal mengerti cara mengkonversi, kita bisa memperbaikinya dengan energi murni..." Feng Bujue tidak akan merasakan sedikitpun ketakutan dalam pertarungan. Lawan hampir mustahil memberikan tekanan mental, sehingga ia bisa tetap berpikir jernih di tengah panasnya pertempuran.
"Energi murni dapat dikonversi menjadi berbagai data, seharusnya bisa melakukan banyak hal..." Sambil berpikir, dia mencoba langsung mengarahkan aura hitam yang mengalir dari tubuhnya untuk menutupi tiga lukanya. Hasilnya, aliran darah yang deras itu benar-benar berhenti...
"Skill...pada dasarnya adalah formula yang disediakan sistem untuk membantu pemain menggunakan energi mereka lebih efektif." Feng Bujue menyimpulkan eksperimen kecil yang tidak tepat waktu ini dalam pikirannya, "Hanya saja...kompleksitas formula ini jauh melebihi kemampuan otak manusia. Bahkan skill medis Level F pun ribuan kali lebih canggih dari yang kulakukan sekarang...Jika dianalogikan, tindakanku setara kesulitannya dengan melempar bola basket, sedangkan yang sistem lakukan seperti menciptakan olahraga 'bola basket' dalam satu detik."
Pikiran-pikiran Jue Ge ini melintas dalam hitungan detik.
Dalam beberapa detik itu, sinar energi hitam yang menembus tubuh Xu Huaishang telah menghilang dengan sendirinya, lukanya juga pulih seketika.
Kemudian, Xu Huaishang menggerakkan pergelangan tangannya lagi, menyatukan dua pedangnya menjadi satu bilah. Senjata yang dipilihnya kali ini terlihat sederhana dengan bentuk standar, namun aura yang terpancar jauh lebih kuat dari pedang sebelumnya.
Pedang ini...adalah 【Meitō·Fugu no Doku (・)】.
Saat ini, durasi skill Xu Huaishang telah melewati tiga menit, sedangkan lawannya jelas bukan musuh yang bisa dikalahkan dalam beberapa jurus sederhana. Karena itu, dia harus melanjutkan serangan momentum tanpa penundaan.
“Jifeng Huyue Zhan!” Perempuan itu berseru ringan, membungkukkan badan dan menerjang.
“Hmph...” Feng Bujue mendengus dingin, melenting mundur sambil melancarkan Rankyaku. “Rankyaku - Hakurai!” Kali ini teriakan jurusnya terdengar lebih serius. Dengan kemampuan saat ini, kekuatan serangannya tak kalah dari level【R2-Leng Feng】.
Xu Huaishang tak peduli kehilangan nilai kelangsungan hidup. Tanpa ragu ia menggunakan serangan jarak dekat untuk menghadapi tebasan udara, membelah gelombang udara dengan kekuatan jurusnya sendiri dan melangkah maju.
“Lumayan tahan pukul ya... Coba ini! Rankyaku - Gunrou Renxing!” Feng Bujue melompat ringan, melayangkan tendangan beruntun. Empat gelombang tebasan aneh menyebar seperti serigala kelaparan yang menerkam musuh.
“Hmph... Tahan pukul? Itu harusnya kata-kataku...” Xu Huaishang bergumam dalam hati. Pipi, pinggang, dan paha luarnya segera terluka oleh tebasan Rankyaku. Serangan paling tengah bahkan tepat mengenai lehernya.
Tapi kali ini Xu Huaishang sudah bulat tekad membunuh... Ia menahan sakit luar biasa, tak melancarkan satu jurus pun, mengandalkan tekad baja dan kemauan untuk menerobos sampai di depan Feng Bujue.
Di detik ini, wajah mereka saling berhadapan dalam jarak sejengkal. Satu dalam postur membungkuk menerjang, satu dalam posisi melenting mundur.
Xu Huaishang memaksa merengkuh kematian, Feng Bujue menggebu dalam lautan darah.
Serangan mengguncang langit tiba-tiba terhunus...
【Ougi · Tenpa Dankyuu Retsuzan】
Di mata Feng Bujue, kilau pedang menyambar. Sebuah jurus pembantaian bergulung seperti badai. Sebuah kekuatan tak kasat mata menindih posturnya, membuatnya tak bisa menghindar.
Sekilas, Death Poker memancarkan cahaya emas. Efek 【Perisai "Kartu"】 terpicu.
Feng Bujue mengaktifkan satu-satunya skill pertahanan, mengalirkan seluruh aura tempur ke perisai yang terbentuk dari kartu cahaya, berusaha menahan tebasan maut itu.
Namun sekejap kemudian, percikan darah beterbangan...
Feng Bujue ternyata tak mampu menandingi momentum pedang Xu Huaishang. Dadanya terbelah secara diagonal oleh satu tebasan, luka mengerikan itu menyemburkan darah sejauh lima langkah.
"Aku mengerti..." Feng Bujue justru tersenyum sambil berkata, "Sebelum skill ini berakhir, nilai kelangsungan hidupmu juga tak terbatas kan... Makanya kau bisa..." Ucapan terputus oleh semburan darah dari mulutnya.
"Terlambat sudah!" Xu Huaishang mengatur napas sejenak sebelum mengumpulkan energi lagi, "Tenpa Fuujin Zan!"
Status 【Soul Descendant】 benar-benar melangit. Selagi kondisi memungkinkan dan aliran energi stabil, ia bisa terus melancarkan ougi tanpa henti.
"Kalau begitu akan kuremukkan kau..." Feng Bujue bergumam dingin. Aura tempur menyala kembali disertai energi iblis menyembur ke langit.
Seketika langit dan bumi berguncang, mentari dan bulan kehilangan cahaya.
Seluruh tubuh Feng Bujue terbungkus aura tempur bagai raksasa iblis. Dengan tinjanya ia menyambut mata pedang, maju bukannya mundur.
"Xu Huaishang juga tidak punya alasan untuk mundur, kekuatan momentum pedangnya tak berkurang."
Tak disangka, setelah jurus terakhir... Jurus Tianba Fengshen Zhan malah dihancurkan oleh Feng Bujue dengan tangan kosong, bilah pedang bercahaya itu pun patah berkeping-keping.
"Bagaimana... mungkin..." Xu Huaishang tak kuasa mengucapkan kalimat terlarang layaknya death FLAG.
"Pedang atau tangan, semuanya data." Feng Bujue menjelaskan sambil bertarung, "Energi yang membentuk bilah pedang dan energi di permukaan tubuhku adalah hal serupa... Jadi pihak dengan intensitas lebih tinggi tentu bisa menghancurkan yang lain!"
Dengan hancurnya senjata Xu Huaishang, pertarungan memasuki fase pertarungan tangan kosong.
Seketika, tinju membelah angin berpusar, telapak tangan menyapu mengubah wajah gunung-sungai. Keduanya bertarung silih berganti, pukulan demi pukulan menyasar tubuh.
……
"Brengsek! Singkirkan tanganmu darinya!"
"Berani-beraninya memukuli Shangshang-ku, dasar sampah cepat mati!"
"Semangat Xu Huaishang!"
Jutaan penonton menggantungkan hati di ujung tenggorokan. Mereka juga mendengar dialog Feng Bujue dan Xu Huaishang, sehingga tahu yang terakhir menggunakan skill dengan batasan besar untuk bisa bertahan sampai sekarang.
"Terlalu... luar biasa..." Hua Xiong si komentator sampai gagap, "Kekuatan dan kecepatan kedua petarung ini jelas melampaui batas level. Mereka sedang bertarung melampaui batas, meski kamera sistem bisa mengikuti gerakan, mata kami hampir tak sanggup mengimbangi."
Pan Feng melanjutkan: “Dari situasi saat ini, kedua pihak sulit dibedakan. Meskipun pemain Feng Bujue masih memiliki keunggulan dalam kekuatan mutlak, kita bisa lihat teknik bertarung pemain Xu Huaishang sangat luar biasa. Di bawah pertahanan penuhnya, pemain Feng Bujue memang tidak bisa melakukan serangan mematikan.”
“Tanya pada Pan Xiong,” Hua Xiong berkata, “Dari dialog kedua pemain tadi, kita sudah mengetahui... Nilai kelangsungan hidup pemain Xu Huaishang tampaknya tak terbatas. Masih adakah yang disebut 'serangan mematikan'?”
Pan Feng menjawab: “Tentu ada... Kalimat 'dirobek menjadi dua bagian' dari Feng Bujue bukanlah ancaman biasa. Yang ia maksud adalah makna harfiahnya.”
“Maksudmu...” Hua Xiong memberi isyarat pada rekannya untuk melanjutkan.
“Bahkan jika nilai kelangsungan hidup tak terbatas, jika kepala dipenggal, tetap akan dinyatakan mati,” Pan Feng menjelaskan. “Dan... Jika tulang belakang dipatahkan di suatu titik tengah, hingga tubuh terbelah...”
Sebelum mereka selesai bicara, fans Xu Huaishang sudah mulai menangis histeris.
“Apa?! Dia benar-benar berniat melakukannya!”
“Feng Bujue harus mati!”
“Berani-beraninya kau melakukan itu pada Shangshang, aku akan datang membunuhmu!”
Andaikan tidak ada pembatasan sistem, pasti mereka sudah mengumpat habis-habisan.
……
“Tidak terkena jurus 'Tenpa Rankyozan' itu, aku tidak akan menyadari...” Feng Bujue bergumam dalam hati, “Tingkat pencapaianku saat ini dalam kondisi Doumo justru semakin menguat seiring pertarungan... Setelah menerima luka parah seperti tadi, sifat iblis dan aura tempur langsung meledak drastis...”
Pandangannya beralih ke mata Xu Huai Shang. Tatapan balik lawannya menunjukkan kelelahan, namun tetap teguh dan penuh semangat juang.
“Kehilangan pedang tapi masih bisa bertarung sampai sejauh ini... Layak dipuji.” Feng Bujue berujar, “Tapi... sampai di sini saja.” Begitu kata-katanya meluncur, telapak tangannya berputar mengubah jurus secepat awan bergulung. Dibayangi hawa hitam, tangannya menyambar ke tengkuk lawan dengan kecepatan dahsyat.
Xu Huai Shang seolah sudah siap. Langkah kakinya tiba-tiba berubah, tubuh lenturnya miring setengah langkah. Seketika, wujudnya berubah menjadi siluet cahaya yang menembus tubuh Feng Bujue.
“Houmonkoku?” Feng Bujue bereaksi secepat kilat, otaknya langsung membuat rangkaian deduksi, “Jika bisa menggunakan Houmonkoku, berarti... semua jurus Amakusa Shirou Tokisada pun bisa dia...”
Saat pikiran itu melintas, tubuhnya sudah berbalik menghadapi musuh. Tapi jurus berikutnya Xu Huai Shang sudah menanti di sana——[Kouma Shouraiha]
Di bawah kaki kanan Feng Bujue, muncul lingkaran sihir hitam. Kekuatan mirip gravitasi mengikatnya di tempat, tak bisa bergerak.
Xu Huaishang menyelesaikan gerakan pembuka, kemudian mulai mengumpulkan tenaga untuk jurus besar... Sebuah bola energi biru-hitam dengan cepat terbentuk di tangannya, energi brutal itu tumbuh dengan kecepatan yang terlihat oleh mata telanjang.
Feng Bujue tentu tahu betapa dahsyatnya 【Formasi Pembantaian Ngeri】 ini. Nilai kelangsungan hidupnya juga tidak memungkinkannya untuk menahan serangan seperti ini lagi.
Karena itu, dia melakukan hal gila...
Terlihat, tangan terangkat dan papan jatuh, kilauan emas menyambar, darah berhamburan bagai awan senja.
Feng Bujue malah menggunakan Death Poker untuk memotong kaki kanannya sendiri...
Saat memutuskan kaki kanan, kaki kirinya sudah mengaktifkan Langkah Bulan, melontarkan seluruh tubuhnya ke belakang.
【Kedatangan Dewa Iblis】 memberikannya aura tempur yang hampir tak terbatas. Selama energi spiritualnya cukup, dia bisa menggunakannya sesuka hati. Karena itu, selama proses mundur, Feng Bujue diam-diam mengerahkan aura tempur hitam untuk menyembuhkan kaki putus dan luka-luka di tubuhnya. Dalam sekejap, kakinya mulai dipulihkan; sel darah merah, sumsum tulang, jaringan daging... tumbuh liar berputar-putar seperti tanaman dalam film horor.
Xu Huaishang benar-benar tidak menyangka lawannya bisa menemukan cara seperti ini... Setelah pedangnya patah, dia sengaja menyembunyikan skill Amakusa Shiro dan memberi inisiatif serangan kepada Feng Bujue. Sementara itu dia bertahan dengan nilai kelangsungan hidup tak terbatas... Saat akhirnya mendapat kesempatan untuk membalikkan situasi, malah dihancurkan oleh Jue Ge.
"Kegagalan serangan Ougi ini membuat Xù Huáishāng terjebak dalam keputusasaan. Karena... durasi [Jiwa Turun] telah habis... Dia tidak punya kesempatan kedua."
Sosok anggun itu terlihat terjatuh dengan anggun. Dampak setelah skill berakhir membuatnya tak bisa bergerak lagi, hanya bisa terbaring telentang di tengah Arena Gladiator, tak berdaya.
Feng Bujue sekarang hanya perlu melancarkan serangan Rankyaku ke arah Xù Huáishāng untuk menentukan pemenang.
Sayangnya...
Baru saja Jue Ge menstabilkan posisi, kaki patahnya belum pulih sepenuhnya, durasi [Kedatangan Dewa Iblis] pun telah habis...
Ia terduduk ke belakang, lalu... juga terjatuh terlentang.
……
Toko game... kembali sunyi senyap.
Penonton terdiam sebelumnya karena terkesima oleh benturan antara [Southern Cross Flying Dragon Fist] dan [Kepakan Salib Utara] (tentu saja jika mereka tahu bagaimana pertarungan ini akan berlanjut, adegan itu tidak akan seberapa).
Kini mereka terdiam karena kebingungan.
"Ada apa? Siapa yang menang?"
"Keduanya tidak berubah menjadi cahaya putih..."
"Tapi sama-sama tidak bergerak..."
Beberapa saat kemudian, kerumunan mulai ramai dengan pertanyaan-pertanyaan.
"Para penonton, kedua peserta telah jatuh setelah pertarungan sengit!" teriak Hua Xiong, "Tampaknya pertandingan telah mencapai momen penentuan!"
Pan Feng juga berkata dengan nada tegang: "Siapakah yang akan bangun untuk memberikan serangan terakhir?"
……
Tiba-tiba, sosok bungkuk melompat-lompat masuk ke Arena Gladiator.
"Sshi sshi sshi sshi..." Musashi Koganei tertawa dengan kebiasaan bicaranya yang unik, mendekati Feng Bujue, "Bos, aku kembali sesuai waktu yang dijanjikan."
"Wa ha ha... A ha ha ha ha ha..." Feng Bujue tertawa terbahak-bahak.
Xu Huai Shang menghela nafas panjang, dia tahu... semuanya sudah berakhir...
"Bagaimana mungkin..." Wajah cantiknya yang memesona tersirat senyum pahit.
"Sejak awal quest, instruksi rahasia yang kuberikan padanya adalah... berkeliling selama dua puluh menit lalu kembali sebelum batas waktu summoning habis." Feng Bujue menjawab sambil tertawa mendengar desahan lawannya, "Saat itu tentu tak terbayang... situasi akan berkembang seperti ini. Waktu itu pikiranku... daripada menghilang di luar, lebih baik dia kembali ke arena untuk sekadar mengganggu sedikit, itu lebih berguna."
"Heh..." Xu Huai Shang juga tersenyum, "Aku benar-benar kalah... Bahkan skill non-combat pun kaatur dengan sempurna..." Dia jeda sejenak, "Detail sepele malah jadi penentu kemenangan... Hmph... Kau menang, tak ada lagi yang kubicarakan."
"Terima kasih." Feng Bujue menoleh ke Musashi Koganei, "Pergi tendang kakak itu."
"Oh." Musashi Koganei mengangguk, berlari ke sisi Xu Huai Shang dan menyentakkan kakinya dengan lembut ke lengan sang wanita.
Setelah 1% terakhir nilai kelangsungan hidup Xu Huaishang habis, pertarungan pertama Feng Bujue... akhirnya dinyatakan menang.
Setelah pertarungan yang sangat menegangkan ini, Jue Ge akhirnya lolos ke final Pertarungan Puncak.
Namun... pertempuran sesungguhnya baru saja dimulai...
