"Para penonton terhormat, terima kasih telah setia menunggu di dalam game. Saya komentator Hua Xiong."
"Saya Pan Feng, juga komentator."
Malam ini, keduanya muncul secara mengejutkan...
Pada pukul 23:58 (dikonversi ke waktu bermain dalam Mode Tidur, berarti tersisa dua puluh menit sebelum pertandingan), wajah kedua GM ini muncul di layar utama toko game. Mereka duduk berdampingan di belakang meja layaknya pembawa berita.
Penampilan mereka berbeda jauh dengan yang dilihat Feng Bujue dalam quest. Kali ini mereka mengenakan jas formal yang rapi. Bayangkan jika mereka tampil dengan kostum jenderal kuno seperti di quest - pasti adegannya jadi sangat komedi...
"Tak terasa sudah dua minggu berlalu," kata Hua Xiong.
"Benar. Rasanya baru kemarin mulai terbiasa dengan pekerjaan komentator, tapi sudah mau berakhir," sambung Pan Feng.
Keduanya tersenyum. Hua Xiong melanjutkan, "Hmm... Kembali ke topik utama. Final hari ini mengadopsi format battle royal, jadi sistem siarannya juga akan berbeda."
Pan Feng berkata: "Hari ini kita berdua sangat santai. Setelah pertandingan dimulai, suara kami tidak akan terdengar lagi." Katanya dengan misterius, "Alasan spesifiknya... sementara dirahasiakan, kalian akan segera mengetahuinya."
Hua Xiong menjelaskan: "Untuk mencegah para penonton melewatkan konten yang ingin ditonton, sekarang kami akan jelaskan secara singkat format siaran langsung kali ini..." Saat dia berbicara, layar utama beralih ke gambar yang menyerupai slide PPT, "Format siaran final akan fokus pada pengambilan gambar pertarungan. Artinya, di area tanpa pertarungan, aksi para pemain tidak akan terekam.
Jadi setelah pertandingan dimulai, layar utama akan menampilkan kondisi dasar di berbagai lokasi skenario terlebih dahulu, dengan informasi worldview skenario yang ditampilkan melalui teks... Hingga ketika terjadi pertarungan di suatu area, gambar baru akan beralih ke sana."
Pan Feng melanjutkan: "Ini poin penting: 'Aturan siaran saat multiple pertarungan terjadi bersamaan'." Dia berhenti sejenak, slide di layar berganti halaman, "Seperti yang kalian tahu, toko game adalah ruang multi-fase yang terdiri dari beberapa zona. Mulai pukul 1 dini hari nanti, kami akan mengubah penamaan zona fase. Saat kembali ke ruang login dan membuka menu pilihan zona toko, opsi yang terlihat bukan lagi 'Zona 1' atau 'Zona 2', melainkan 'Area Siaran Kandidat A1', 'Area Siaran Kandidat A2', atau 'Area Siaran Kandidat B1'."
Hua Xiong melanjutkan, "Jika Anda ingin menonton pertandingan peserta mana pun, silakan pilih masuk ke area siaran eksklusif mereka. Jika ingin bergabung dengan beberapa orang di suatu area, cukup sepakati nomor identifikasi terlebih dahulu."
Pan Feng berkata: "Setiap peserta memiliki 'hak siar prioritas' di area siaran mereka sendiri. Saat tidak sedang bertarung, layar utama area tersebut akan menayangkan duel lain dalam quest; namun begitu mereka memasuki status bertarung, gambar akan langsung beralih ke mereka."
"Jika tidak ada peserta khusus yang ingin Anda ikuti." Hua Xiong menambahkan, "Anda juga bisa memilih 'area siaran acak 1, 2, 3... dll' di ruang login. Sistem akan mengalokasikan tayangan berdasarkan urutan waktu, menampilkan pertarungan yang relatif utuh. Setelah satu pertarungan selesai, akan beralih acak ke lokasi pertarungan lain yang sedang berlangsung."
Pan Feng menyimpulkan: "Tentu, Anda tetap bisa menonton pertandingan melalui layar di ruang login atau ruang rapat. Di ruang pribadi, Anda bebas mengatur prioritas siaran seperti mengganti saluran TV. Dan... komentar final kali ini tidak akan terpengaruh faktor-faktor ini, audio komentator akan tetap sinkron dengan gambar. Jadi, perbedaan menonton di luar toko game hanyalah ukuran layar yang lebih kecil dan suasana yang lebih sepi."
Sebelum penjelasan keduanya selesai, para pemain di toko game sudah berduyun-duyun menuju pintu lift. Baik yang ingin menonton di area siaran maupun di ruang rapat, semua harus transit melalui ruang login terlebih dahulu.
【Sebenarnya para pemain tidak perlu buru-buru. Peta quest final kali ini cukup luas, pertarungan di awal sangat tidak mungkin terjadi. Jika datang terlalu cepat, mereka hanya akan berdiri di depan layar menikmati pemandangan...】
……
Dini hari, pukul satu.
Lima puluh top player "Taman Horor" telah berdiri di ruang login, siap bertempur.
Di momen ini, tak satu pun berani mengaku tidak gugup. Bahkan Jue Ge tak bisa menahan diri bolak-balik berjalan di dalam lift, bersenandung lembut "Lagu Pahlawan" dengan langkah kaki mengikuti irama lagu... untuk meredakan ketegangan.
Semangat yang membara dari para peserta sulit diungkapkan dengan kata-kata...
【Pertarungan Puncak akan segera dimulai. Data Anda akan dimuat dalam 30 detik. Jangan meninggalkan ruang login.】
【Hitungan mundur 10 detik sebelum loading: Sembilan, delapan, tujuh... dua, satu.】
Setelah hitungan mundur kali ini, tidak ada pembukaan naratif maupun teleportasi, namun lift mulai bergerak.
【Loading selesai. Anda saat ini sedang mengikuti Pertarungan Puncak.】
【Mode ini menyediakan deskripsi quest, tidak ada misi sampingan/tersembunyi maupun worldview khusus.】
【Hadiah kemenangan quest: ???】
【Segera akan diputar deskripsi quest. Game akan langsung dimulai setelah pemutaran selesai.】
Lift di bawah kaki masih bergerak ketika deskripsi quest tiba-tiba menyela:
【Awan mistis menyambut Sembilan Raja Iblis, Hujan darah menyertai kedatangan Raja Kegelapan.】
【Sebab-akibat waktu dalam genggaman tangan, Siapa yang akan menghakimi kebaikan dan kejahatan di segala alam?】
“Halo halo... Membuka cerita dengan puisi? Entah bagaimana kualitasnya, mengapa bait-bait ini membuatku teringat hal-hal buruk...”
【Di sini, dulunya merupakan kota metropolitan modern. Seperti kota tingkat satu di dunia saat ini: gedung pencakar langit berjejal, lalu lintas padat, kelebihan populasi, udara yang tercemar...】
【Sampai suatu malam, matahari terbenam dan tak pernah terbit lagi. Cahaya bulan redup yang tersembunyi di balik awan gelap, menerangi kota mati yang sunyi ini.】
“Hei! Dua kalimat ini terdengar familiar! Sepertinya pernah kudengar sebelumnya!”
【Seorang penghianat bernama Samodiel menguasai kota ini, membantai seluruh manusia. Ia menghapus wilayah ini dari aliran waktu, mengubahnya menjadi dimensi paralel yang terpisah dari ruang normal.】
【Time Lord menemukan perbuatan Samodiel, lalu memenjarakannya.】
【Tapi... tanah ini tak bisa dipulihkan seperti semula.】
【Ruang-waktu yang terdistorsi terus memancarkan energi dahsyat. Arwah penasaran berkeliaran di kota, tanah terkutuk melahirkan makhluk-makhluk jahat... Mereka saling melahap, membunuh, beregenerasi... Siklus ini abadi tanpa akhir.】
【Bertahun kemudian... Penguasa Tanah Chaos mengintip wilayah yang belum dikuasainya melalui celah Gerbang Iblis.】
【Raja Kerajaan Necropolis menemukan rakyatnya di sini.】
【Sebagai penguasa Sungai Keteraturan dan mantan tuan Samodiel, Time Lord telah lama menganggap area ini sebagai wilayah yurisdiksinya.】
【Pengadilan Kebenaran sebagai penentu segalanya... juga mengawasi dari bayangan, gelisah ingin bergerak.】
Deskripsi quest ini berakhir di sini.
Detik berikutnya, lift berhenti. Tanpa peduli apakah Feng Bujue setuju atau tidak, pintu terbuka sendiri...
Posisi Jue Ge saat ini diperkirakan berada di dalam sebuah bangunan besar. Dahulu kala, dekorasi tempat ini mungkin terbilang bagus. Tapi sekarang, dinding dan lantai sudah tak lagi menunjukkan warna dan material aslinya. Semuanya tertutup lapisan debu kelabu yang kotor, bercampur semburat coklat...
Ubin lantai dan dinding dipenuhi retakan halus. Jika diperhatikan lebih dekat, terlihat zat seperti pembuluh darah di celah-celah ini... dan zat tersebut jelas-jelas bergerak-gerak.
Di sudut ruangan dan lantai, terlihat tumpukan tulang belulang hitam bertebaran. Sebagian besar hanya menyisakan kerangka, hanya sedikit yang masih memiliki sisa-sisa organ seperti jeroan. Secara visual... ini jelas bukan kerangka manusia. Soal warna tidak usah dibahas, struktur dan jumlah tulangnya saja sudah tidak sesuai... Tengkorak kepala mereka memang mirip manusia, hanya saja beberapa bertanduk, ada yang tidak punya lubang hidung, dan beberapa bergigi taring...
Singkatnya, lingkungan map dari Quest ini cukup membuat orang biasa merinding. Tentu saja, Feng Bujue tidak merasakan hal seperti itu, paling-paling dia hanya merasa agak jijik.
Berbicara tentang kejijikan... kita harus menyebut hal lain. Saat pintu lift terbuka, aroma memuakkan langsung menerpa.
Meski Jue Ge cepat-cepat menutup hidung, tetap terlambat. "Gila... baunya terlalu kuat... Ini bau busuk dari sigung yang makan durian seumur hidup lalu bunuh diri dengan menelan kotoran ya?"
Sambil mencela, dia melangkah keluar dari lift.
Saat menginjakkan kaki di luar pintu, peringatan sistem berbunyi: 【Misi utama telah dipicu】
Feng Bujue langsung membuka menu permainan untuk memeriksa. Dia mengira akan melihat misi 【Menjadi satu-satunya pemain yang bertahan dalam Quest】. Karena aturan pertandingan ini pada dasarnya sama dengan perang acak di PERANG Jubah dulu. Hanya jumlah pemain yang berubah dari enam menjadi lima puluh...
Namun yang tidak disangka Jue Ge, misi kali ini ternyata: 【Bunuh pemain lain untuk mendapatkan poin】
"Poin" kata itu ditampilkan dengan highlight. Saat perhatian dipindahkan ke sana, sebuah jendela penjelasan muncul di menu yang berisi detail quest: 【Setiap membunuh pemain lain, Anda akan mendapat dua poin; Membunuh pemain unggulan akan memberi tiga poin; Pembunuhan kolaboratif oleh banyak pemain (target bisa satu atau lebih), poin akan dibagi sesuai pertimbangan sistem; Pembunuhan menggunakan kekuatan faksi di dunia ini memberi satu poin. Ketika hanya tersisa dua pemain dalam quest, apapun cara membunuh lawan akan memberi lima poin.】
Di bawah penjelasan tersebut ada aturan lebih sederhana: 【Ketika hanya tersisa satu pemain dalam quest, Pertarungan Puncak dinyatakan selesai. Sistem akan mengumumkan poin dan peringkat akhir.】
