Saat empat kelompok orang itu sedang berhadapan di tepi danau dan merundingkan strategi, cairan di "Danau Blood" mulai bergerak tanpa angin... Tak lama kemudian, pusaran air muncul di jantung danau yang terus melebar...
"Ada apa? Ada sesuatu di danau?" Wu Si Can Xuan tertegun, menoleh ke Sashimi.
Jelas terlihat, Sashimi memiliki kemampuan "mendengar" tertentu. Menghadapi situasi darurat seperti ini, rekan tim biasanya akan menginterogasinya terlebih dahulu.
"Kalian anggap aku telinga dewa ya..." Sashimi mengernyit kesulitan, "Jangkauan surveiku terbatas. Mendengar suara percakapan dari ratusan meter saja sudah sulit; bahkan jika ada sesuatu di danau ini... dengan cairan sebanyak ini, aku takkan bisa mendengar."
"Apakah ini terkait resonansi monster seluruh kota beberapa menit lalu?" Drunk Lying Melancholy menyela.
"Tunggu!" Ekspresi Sashimi berubah, karena saat ini juga dia akhirnya "mendengar" sesuatu, "Uh... itu sudah tidak penting lagi..."
Dua detik kemudian, terlihat... sesosok makhluk humanoid raksasa muncul dari pusar pusaran danau darah. Raksasa ini setinggi minimal lima belas meter, seluruh tubuhnya tanpa kulit dengan tekstur otot dan darah yang merembes di permukaan, posturnya kekar, sepuluh jari seperti kait, dua bola mata bulat yang menggembung berputar-putar secara aneh di dalam rongga mata.
Melihat monster ini, dua belas pemain di sekitarnya spontan mundur beberapa langkah.
Trio Susah Nama bahkan langsung berteriak: "Mayat Darah yang besar sekali!"
……
Di sisi lain, pusat area terkunci.
Empat Derivator dari organisasi Source bertemu di sini.
Dari timur, datang seorang anak laki-laki kecil berbaju kaos lengan pendek dan jeans, di matanya terpancar cahaya keemaran samar.
Dari utara, datang seorang wanita bertubuh tinggi yang seluruh badannya berlumuran darah, bagian tubuh dan tangannya mengalami deformasi, wajahnya menunjukkan ciri-ciri kanin - tanda telah mengaktifkan "Penguatan Binatang Tiruan".
Dari barat, datang sosok kecil setinggi anak-anak namun berpostur seperti orang dewasa, dengan janggut besar menyerupai ekor tupai.
Dari selatan, datang "manusia cahaya" yang seluruh kulitnya bercahaya, sehingga memakai set zirah penutup cahaya.
Keempat "manusia" ini masing-masing adalah D1-Long dari Origin, L2-Xuelan, J1-Kuaiduo, dan Y2-Shanyao.
Mereka hampir bersamaan tiba di persimpangan empat di pusat area terkunci.
"Kau terluka parah." Long langsung berkata pada Xuelan.
"Tidak apa." Xu Lan menjawab, "Sekalipun mati, aku akan menyelesaikan quest ini."
"Ah..." Kuai Duo menghela napas, tapi tidak berkata apa-apa.
Shan Yao menyambung, "Kalau begitu... kita mulai sekarang?"
"Tentu saja." Long menjawab, "Semuanya harus berjalan sesuai rencana."
Setelah kata-kata tersebut, keempatnya saling bertukar pandang, lalu masing-masing menuju ke empat sudut persimpangan jalan.
……
Di saat bersamaan, di atas gedung yang berjarak dua blok dari sini, Tun Tian Gui Xiao dan Shiva diam-diam mengawasi situasi di lokasi tersebut.
"Apa yang hendak mereka lakukan..." Guixiao mengamati empat Derivator di kejauhan sambil bergumam.
"Sebenarnya aku lebih penasaran... apa tujuanmu sebenarnya?" Shiva menyipitkan mata sambil melirik Guixiao di sampingnya, "Daripada mengumpulkan poin, malah sibuk mengurus urusan NPC..." Dia berhenti sejenak, "Waktu yang kuhabiskan bersamamu di sini cukup untuk mendapat banyak poin."
"Mereka bukan NPC..." Guixiao membetulkan, "Mereka Derivator." Tatapannya penuh konsentrasi, "Dan mereka sangat kuat, dua di antaranya level dua, dua lainnya... Aku bahkan tidak bisa mengobservasi mereka dari tingkat data, ini belum pernah terjadi sebelumnya."
“Derivator、Empat Pilar……” Shiva berkata dengan nada tak sabar, “Pada dasarnya semua ini hanyalah data. Ini adalah game, kita pemain. Data di dunia virtual sekuat apapun bagi kita hanyalah settingan.” Ia menggelengkan kepala, “Jika kau ingin membuang waktu di sini, silakan. Aku pergi…” Saat berbicara ia sudah membalikkan badan, “Kau ingin memainkan Peak Battle seperti mode bertahan hidup tim adalah kebebasanmu, tapi aku ingin fokus pada kompetisi.”
“Tutup telinga!” Saat itu, Guixiao tiba-tiba berubah ekspresi, berteriak sambil menoleh.
Kalimat ini agak mendadak dan membingungkan. Namun reaksi Shiva sepersekian detik itu sangat tepat, secara insting ia langsung menuruti…
Bzzzz——
Boom——
Suara pertama adalah dengungan panjang; suara kedua adalah ledakan.
Seluruh kota mendengar suara serupa.
Detik berikutnya, gelombang suara bagai tsunami menyebar ke segala arah, menerjang seluruh kota. Makhluk di luar area terkunci merasakan gendang telinga perih dan kaki limbung; sedangkan di dalam area terkunci… selain beberapa Derivator, hanya Guixiao dan Shiva yang masih hidup. Makhluk mutan lainnya langsung tumbang mati seketika.
Dua belas detik kemudian…
“Haa... Haa...” Shiva terengah-engah bangkit dari tanah, tak tahu bagaimana dirinya bisa terjatuh, “Kau... Kau...” Terhuyung-huyung, dia kembali terjatuh duduk di tanah. Saat menunduk melihat kedua telapak tangannya yang berlumuran darah, “Kau berani menyergap...” Kata "aku" terakhir tak sempat diucapkan karena saat melihat lebih jelas, Guixiao juga duduk di tanah seperti dirinya, darah mengalir dari kedua telinganya.
“Lebih baik kau duduk dulu sebentar.” Ekspresi Guixiao terlihat relatif tenang, “Cedera labirin telinga akan mempengaruhi keseimbangan, meski dipaksakan berdiri pasti akan terjatuh.”
“Ini... apa yang terjadi?” Karena jaraknya dekat dan berhadapan langsung, Shiva masih bisa mendengar ucapan lawannya, “Apa ada yang menyerang kita?”
“Jelas bukan pemain...” Guixiao mengatur napas sambil melanjutkan, “Sepertinya terjadi masalah besar... Huh... Ada sesuatu yang belum pernah kulihat... melampaui imajinasiku, sudah datang...”
……
Di atas persimpangan jalan, celah ruang berbentuk bola berdiameter lima meter telah terbuka. Setiap sisi bola menampilkan pemandangan gelap seperti lubang hitam.
Beberapa saat kemudian, aliran data keperakan perlahan turun dari dalamnya.
Material itu terlihat seperti air raksa, namun setelah menyentuh tanah cepat membentuk sosok manusia berwujud perempuan.
Root (ROOT) memandang sekeliling dan berkata, “Di mana Xuelan?”
Long menjawab, “Dia mengorbankan diri untuk menyediakan energi yang dibutuhkan terowongan resonansi.”
Root terdiam selama dua detik, ekspresinya menunjukkan gejolak halus, namun segera kembali normal. Ia lalu meninggikan suara, "Kalian semua dengar? Para Origin!"
Sebelum suaranya menghilang, ratusan bayangan membanjir keluar dari terowongan gemuruh, tiba di... dunia ini.
