"Sepertinya datang lagi orang aneh…" Root memandang Xiao Tan sambil bergumam penuh arti.
"Haa… Huh…" Feng Bujue cepat memulihkan napasnya, "Jika kamu datang lebih lambat sedikit, mungkin aku sudah tamat."
"Meskipun aku menyelesaikan krisis sementara…" Xiao Tan menyambung, "Tapi tidak menyelesaikan masalah mendasar."
"Tidak apa…" kata Feng Bujue, "Tadi tertangkap karena keadaan khusus. Aku masih punya tenaga cadangan…"
Baru empat lima kalimat mereka berbincang, lengan terputus Root sudah pulih…
Tiba-tiba tubuhnya bergerak kilat, kembali muncul di depan Feng Bujue.
"Kamu berbicara omong kosong tanpa persiapan?" Root mengayunkan satu lengannya, menyerang Jue Ge lagi.
Tiba-tiba, warna merah darah mulai menyebar di udara.
Feng Bujue langsung mengaktifkan 【Spiritual Awareness Body Convergence Technique - Modifikasi】 dan mundur cepat: "Kau ketagihan meremas ya..."
"Hmph... Berapa kali lagi kau bisa menghindar seperti ini?" Root mendengus, "Kecepatanku tetap lebih cepat darimu. Hanya perlu satu menit... Aku bisa..."
"Hei." Tiba-tiba, suara lain terdengar.
Root dalam bentuk pertama kali menunjukkan ekspresi terkejut.
"Lawanmu..." Rambut merah menyala orang itu berkibar liar, mata penuh keganasan, "adalah aku!"
BOOM——
Pukulan lurus biasa, namun memiliki kekuatan seperti meriam pengepungan.
Root gagal menangkis, tulang rusuknya terkena. Detik berikutnya, seluruh tubuh darah dan tulangnya mulai runtuh...
Pukulan berat Tun Tian Gui Xiao ini membuat tubuh Root hancur berantakan, tulang patah dan otot terputus.
Ini sesuatu yang tidak terduga oleh semua yang hadir.
Namun kecepatan regenerasi Root juga membuat semua terbelalak... Tubuh yang tercerai-berai itu terbang ke langit dengan kecepatan tak masuk akal, dalam tiga detik sudah terbentuk kembali.
"Bukan hanya tubuh, bahkan pakaian dan gaya rambut pulih sempurna tanpa cacat..." Feng Bujue bergumam memandang langit, seolah ada sesuatu yang terlintas di pikirannya...
"Pemulihan Root kali ini benar-benar mengekspos beberapa masalah. Penyembuhan diri dari wujud-wujud sebelumnya pada dasarnya adalah proses cairan semi-padat yang membeku menjadi padat. Tapi saat dia memulihkan diri kali ini, lebih mirip... sebuah gambar titik-titik yang salah posisi, tiba-tiba mengubah kombinasi susunannya untuk membentuk sebuah citra."
"Konyol..." Setelah pulih, penglihatan Root langsung menatap tajam ke tubuh Guixiao, "Kekuatan data meningkat..."
"Jangan banyak bicara!" Guixiao tanpa jeda meneriakkan sambil melesat ke depan, "Akan kuhancurkan kau jadi debu!"
"Bocah..." Root menggerakkan kedua tangan, keempat jarinya terus menyalurkan energi, "Jangan kira aku tak berani membunuhmu..."
Empat kekuatan dahsyat bagai pilar penjaga samudera, menghujam dari langit.
"Ha! Ayo!" Guixiao mengubah momentum di udara, bermanuver tiga dimensi untuk menghindari kekuatan tak kasat mata itu.
"Bagaimana dia menghindar?" Vishnu yang mengawasi dari kejauhan terkejut.
"Sederhana... karena apa yang tak terlihat oleh orang lain..." Shiva bergumam, "...justru bisa dia lihat..."
"Xiao Tan!" Teriakan Feng Bujue menggema.
"Apa?" Sahut Xiao Tan.
"Bantu."
"Diterima."
Keduanya hampir bersamaan melesat dari tanah bagai angin topan yang membelah langit.
【Menginjak Kekosongan】di kaki Feng Bujue memiliki efek "efisiensi tolakan saat melompat meningkat dua kali lipat" dan "efek skill yang diaktifkan dengan kaki meningkat 30%". Dengan kekuatan Langkah Bulan, kecepatannya kini bahkan melampaui penghalang suara.
Sementara di sisi Xiao Tan, meski tidak dibantu oleh peralatan tingkat Legendary, dengan kemampuan fisiknya sendiri ia mampu mencapai kecepatan vertikal yang hampir setara, sungguh mengagumkan.
Keduanya yang terlambat memulai justru hampir menyamai kecepatan Guixiao dalam mendekati Root yang melayang di udara.
Seketika, ketiganya membentuk formasi pengepungan, masing-masing melancarkan jurus!
Guixiao menyilangkan tinju dan telapak tangan, kekuatan yang mampu membelah gunung dan memecah batu menghujam bagai hujan deras.
Feng Bujue menggenggam dua sinar emas di kedua tangannya, serangannya penuh tipuan dan tak terduga.
Xiao Tan mengayunkan pisau ganda dengan jurus-jurus presisi berbahaya, gesit bagai kilat.
Tiga orang ini pantas dijuluki top player, meski menyerang dari posisi berbeda namun tetap saling mengkover. Terutama Jue Ge dan Xiao Tan, kerja sama mereka begitu sempurna hingga tak ada celah.
"Cari mati!" Root akhirnya tak bisa menahan diri, suaranya menggelegar.
Melawan tiga lawan sekaligus dengan setengah hati, perlahan ia terdesak. Tapi... sekarang ini adalah bentuk pertamanya, tak ada jalan mundur. Jika benar-benar dipojokkan, dia akan...
“TENDRIL BARRAGE DEVASTATOR！”
Tubuh Root tiba-tiba mekar, ribuan tentakel meledak keluar dari tubuhnya menutupi langit dan bulan.
Dari kejauhan, langit seolah mekar sekuntum bunga dosa.
"Sembilan Mayat Abadi di kota, Time Officer, juri; penonton di area siaran; Shiva, Vishnu, Yama di jalan; besi merah yang sedang mengobati Leng Feng dengan limbah berwarna kotoran; serta Tiga Puluh Tiga yang kembali ke medan perang... semuanya terdiam ketakutan menyaksikan jurus horor ini."
"Jue Ge, Xiao Tan, dan Guixiao yang berada sangat dekat dengan Root... menghadapi serangan mengerikan yang tiba-tiba meledak di depan mata ini, bukan saja tidak bisa menghindar, bahkan mungkin tidak sempat bereaksi."
"Siluet ketiganya tanpa terkecuali ditelan oleh tentakel-tentakel itu, menghilang tanpa jejak..."
"Dor! Dor! Dor!..."
"Pengaruh jurus ini terus meluas melebihi perkiraan. Tentakel yang menjalar ke bawah telah menyentuh lantai, setiap daging tentakel bagai peluru meriam yang mampu melubangi tanah. Ledakan puluhan juta tentakel ini pada dasarnya setara dengan ledakan cahaya material tak terarah dalam skala sedang. Bisa dikatakan... dalam radius sedang, daya penghancur jurus ini sebanding dengan Naga Penghancur."
"Tidak... kabur!" teriak Shiva ketika melihat TENDRIL BARRAGE DEVASTATOR terus menyebar tak terkendali dan mulai mendekati mereka.
"Makhluk-makhluk ini... keterlaluan..." gumam Yama sambil menunduk dan berlari cepat.
"Apakah ketiga orang itu sudah mati..." Vishnu berlari sambil berkata. Sebelumnya, dia telah mengendalikan sejumlah material perunggu yang mengembang di langit untuk menahan serangan tentakel itu, tapi tak disangka... dalam sekejap, pertahanannya tercabik-cabik, hampir tak berdaya sama sekali.
Bahkan Besi Merah pun sudah menggendong Leng Feng di pundaknya dan mulai melarikan diri.
"Komandan! Cepat lari!" Besi Merah melihat Tiga Puluh Tiga masih terdiam di tempat, menatap kosong ke langit, buru-buru mengingatkan.
"Tidak mungkin... Ini tidak mungkin..." Tiga Puluh Tiga bergumam pelan, "Masa depan seperti ini... Aku tidak menerima..."
Sorot mata Tiga Puluh Tiga tiba-tiba tajam. Alih-alih mundur, malah maju. Dengan kedua cakar terkembang, dia melesat ke pusat jurus itu.
"Hei!" Ekspresi Besi Merah berubah kaget, "Apa yang terjadi..." Rangkaian logikanya benar-benar tak bisa menganalisis situasi ini.
"Feng Bujue!" Kedua cakar Tiga Puluh Tiga menari-nari mencabik tentakel yang terus merembes di depannya, "Jika kau masih hidup..." teriaknya keras, "Jawab aku!"
