"Apa itu..." Mo Cha Su memandang pemandangan aneh di langit jauh, tak kuasa menahan decak kagum.
Beberapa menit sebelumnya, dia diam-diam telah menjauhi medan perang, sehingga posisinya sekarang relatif aman.
Tentu saja, alasan Mo Cha Su mundur bukan karena ketakutan, atau pertimbangan seperti "menyimpan kekuatan", dia hanya tak ingin menjadi beban...
"Saat itu, Root menggunakan Tiga Puluh Tiga sebagai umpan, menangkap Feng Bujue tanpa kesulitan. Ini sudah menjelaskan banyak hal."
"Meski Mo Cha Su tidak bisa dibilang licik, dia cukup tenang dan cerdik. Dia tahu... sampai tahap ini dalam pertarungan, seorang pemain dengan spesialisasi peralatan seperti dirinya... sudah tidak berguna lagi di medan perang; lebih baik kabur sekarang daripada membebani rekan tim."
"Dan fakta membuktikan, penilaiannya memang benar."
"Itu adalah TENDRIL BARRAGE DEVASTATOR..." Suara lembut tiba-tiba terdengar dari belakang Mo Cha Su.
"Siapa itu?" Ekspresi Mo Cha Su berubah drastis, menoleh dengan gugup.
Yang masuk dalam penglihatannya... adalah kristal hitam berbentuk tidak beraturan dengan volume sekitar tiga meter kubik.
"Hamba, Wu Xingmo." Jawab kristal itu, berhenti sejenak sebelum menambahkan, "Tenang, aku bukan musuhmu."
"Apakah ini NPC..." batin Mo Cha Su, "Huh... membuatku kaget."
"Tapi..." Wu Xingmo segera menyela, "Hamba menyarankanmu... segera meninggalkan quest ini."
"Ha?" Mo Cha Su tertegun, "Masih perlu kau katakan? Jika bisa keluar paksa, aku sudah..."
"Bisa." Wu Xingmo memotong, "Tunggu sebentar lagi... akan bisa..."
……
Di saat yang sama, di atas medan perang.
"Apa Jue Ge akan baik-baik saja..." Bayangan Xiao Tan muncul kembali.
Saat ini, di bawah efek [Jalan Suci Pembalik Langit-Bumi], dia sedang "jatuh" ke arah atas.
"Di detik kritis tadi, Xiao Tan mengira dirinya sudah tamat; meski dia mengaktifkan mantra dewa dengan insting bawaan, tapi jelas... skill ini belum cukup untuk menyelamatkannya."
Tak disangka, perubahan drastis terjadi tiba-tiba... aliran waktu di sekitar Xiao Tan melambat secara tiba-tiba... Saat sadar, dia sudah melayang 100 meter di atas Root...
Di sisi lain, puluhan meter di bawah kaki Root.
Guixiao terbaring dalam posisi aneh di lubang di lantai, beberapa bagian tubuhnya tertusuk tentakel tapi tak ada luka fatal. Jantung dan paru-parunya masih utuh, hanya saja... mustahil bergerak. Kecuali Root menghentikan serangannya, Guixiao terpaku di tempat.
"Akhirnya berhasil mengendalikan 'wadah'..." gumam Root yang melayang di udara.
Rupanya, serangan membabi buta yang terlihat liar ini bisa dimodifikasi. Guixiao bertahan bukan karena keberuntungan, tapi Root sengaja membiarkannya hidup.
"Meskipun penampilan si bocah di langit itu di luar perkiraan..." Root melanjutkan, "Hmph... Tapi Feng Bujue sudah mati, tak ada yang..."
Didi—
Peringatan, firewall ditembus...
Program inti mengalami anomali...
Modul pola pikir... zzz...
Serangkaian peringatan darurat berkedip di depan mata Root.
Tepat saat itu, teriakan Tiga Puluh Tiga terdengar dari kejauhan.
"Feng Bujue! Jika kau masih hidup... jawab aku!"
"Ah... Aku di sini." suara Jue Ge terdengar, "Jangan khawatir."
Sebelum suaranya menghilang, ribuan tentakel di udara runtuh seketika, berubah menjadi hujan darah yang menyiram ke bawah.
"Apa yang terjadi?" Root berkata dengan panik.
Tapi sesaat kemudian, ekspresinya kembali dingin, tersenyum jahat: "Heh... Menurutmu?"
Ucapan "Menurutmu" ini meski keluar dari mulut Root, namun suaranya... adalah suara Feng Bujue.
"Apa-apaan ini..." Guixiao yang terbaring di tanah menatap langit, "Bagaimana dia melakukannya..."
Di kejauhan, mata Tiga Puluh Tiga memancarkan cahaya putih, "Kode berubah..." Ia menatap Root dan bertanya, "Feng Bujue?"
"Ya, aku." jawabnya, "Rasanya cukup baik..."
"Kau..." Suara Root tiba-tiba kembali, ekspresi dan aura wajahnya pun berubah, "...Bagaimana kau masuk ke dalam tubuhku?"
"Ah... Ceritanya panjang..." Feng Bujue menjawab, "Secara singkat... Meski mendapat bimbingan Nomor Nol dan meningkat, aku masih jauh dari tingkat yang diharapkan. Karena terdesak waktu, aku menemukan cara..."
Ucapannya terpotong saat Root mengambil alih tubuh kembali, "Kau... Berani menggunakan dirimu sebagai pembawa virus... untuk menginfeksi aku!"
"Hahahaha..." Feng Bujue tertawa terbahak-bahak, wajah sempurna Root terpaksa menampilkan ekspresi yang sangat tidak elegan, "Sebenarnya... sejak kamu memasuki fase pertama, aku terus menunggu kesempatan... Semakin mendekati puncak output datamu, semakin tinggi keberhasilanku saat menyusup. Dan TENDRIL BARRAGE DEVASTATOR... jelas merupakan momen terbaik."
Saat itu, di mata orang lain, Root terlihat seperti penderita skizofrenia yang sedang berbicara sendiri dengan dua suara berbeda. Hanya Tiga Puluh Tiga dan Guixiao yang bisa melihat... pertarungan sengit di tingkat data.
"Hmph... Kau pikir ini sudah menang?" Suara Root kembali terdengar, cahaya putih tiba-tiba menyala di matanya seakan telah memulai serangan balik.
"Ya, aku memang sudah menang." Feng Bujue menyela, "Semuanya! Segera keluar dari quest!" Teriaknya keras sambil mengendalikan tubuh Root untuk berputar di udara dan menerjang lurus ke arah terowongan ledakan...
"Apa yang kau lakukan ini?!" Root membentak keras.
Wajahnya mulai terdistorsi, tubuhnya mengalami perubahan aneh... Gumpalan-gumpalan zat merah gelap melonjak dan menggelembung di permukaan pakaiannya (pakaian juga bagian dari tubuh Root yang bisa menyembuhkan diri sendiri seperti kulit).
"Tentu saja aku tahu apa yang kulakukan." Feng Bujue berkata, suaranya terdengar tegas dan tenang. "Dari awal sampai akhir, tujuanku sudah jelas..." Ia berhenti sejenak. "Pernah kutanyakan padamu... 'apakah kau mau menyerah'. Saat itu, masih ada jalan mundur... rekan-rekanmu belum habis terbunuh, kau bisa menghentikan rencana ini dan pergi bersama mereka. Sayangnya... kau menolak permintaanku."
Saat mereka berbicara, terowongan ledakan keras sudah terlihat di depan mata.
"Dan aku... benci ditolak orang."
Boom——
Saat Root menerobos masuk ke terowongan ledakan keras, lubang dimensi itu langsung mengalami efek keruntuhan.
Tiba-tiba muncul kilau gelap yang menyembur berlawanan arah, disusul dentuman keras yang menggema.
Sesaat kemudian, sosok Root lenyap bersama terowongan ledakan keras.
Di saat yang sama, gambar di area siaran permainan berubah menjadi gelap gulita...
