Memulai ulang program inti...
Rencana darurat: ROOT-A000021...
Pembetulan sirkuit memori sedang berlangsung...
Peringatan: Data pemindaian abnormal...
Pemindaian telah selesai.
Peringatan isolasi virus berfungsi normal, restart selesai, beberapa area telah diformat...
Memulai pemeriksaan lingkungan...
Identifikasi selesai: Dunia dalam, Area J30.
Modul prioritas tertinggi di area ini: Bentuk Sumber.
Harap konfirmasi...
Konfirmasi selesai, restrukturisasi fisik diperkirakan selesai dalam lima detik. Empat, tiga, dua...
……
Di tengah ruang yang dipenuhi kekacauan...
"Aaaarrggh——!" Root mengaum keras sementara wujudnya tiba-tiba muncul.
Saat ini, penampilannya seperti boneka yang belum terbentuk sempurna; seluruh tubuhnya putih seperti gel, hanya memiliki siluet dasar manusia tanpa fitur wajah, rambut, atau pakaian.
Di dunia dalam, barulah ia menunjukkan wujud aslinya yang sesungguhnya... Ini adalah bentuk awal sebelum 15 kali pengasingan - Bentuk Sumber.
Di dekat Root, bayangan manusia lain juga mulai perlahan membentuk wujud.
Aliran kode merah gelap mulai mematerialisasi dari kekosongan, fragmen data di sekitarnya berkumpul seperti pusaran... Tak lama kemudian, terbentuklah sosok pria berjas panjang ungu.
"Oh?" Feng Bujue menatap tubuhnya sendiri, "Kau berhasil memisahkan saya?" Ia mengangkat bahu ke arah Root, "Sayangnya sudah terlambat... Seandainya bisa sebelum melewati terowongan ledakan..."
Sreeett—
Cahaya putih menyapu seketika.
Blood bottle beterbangan di udara.
Tubuh Feng Bujue yang baru terbentuk langsung kehilangan satu lengan.
"...Seandainya bisa memisahkanmu sebelum melewati terowongan ledakan..." Mulut perlahan muncul di wajah Root, "Kau takkan sempat mengucapkan sepatah kata pun."
Perkataannya benar, karena secara esensi tubuh fisik Feng Bujue sudah hancur oleh TENDRIL BARRAGE DEVASTATOR dalam quest. Yang berhasil dipisahkan Root hanyalah kode sumber yang terinfeksi virus.
Kemampuan Jue Ge untuk merekonstruksi diri ini sebagian karena lingkungan dunia dalam, sebagian lagi mendapat manfaat dari cahaya Root. Bisa dikatakan... sangat beruntung...
“Ha... Benar...” Feng Bujue segera menutupi lukanya, rasa sakit yang nyaris nyata membuatnya pusing sejenak hampir pingsan, tapi dia tetap bertahan berdiri sambil tertawa, "Tapi sekarang kapal sudah berlayar, penyesalanmu sudah terlambat."
“Penyesalan?” Mata dan hidung Root mulai muncul, "Konyol..." Dia menyeringai dingin, "Apa kau lupa sesuatu?" Telinganya cepat tumbuh, warna permukaan tubuhnya juga perlahan berubah menjadi warna daging, "Kau... masih di tanganku."
“Ha...” Wajah Feng Bujue sudah dipenuhi keringat sebesar kacang polong, jelas efek dari rasa sakit, tapi dia tetap tertawa, "Berhenti menggertak. Kita berdua tahu... di dunia dalam, kau tak bisa menyerang otakku..." Dia berhenti sejenak, "Jika kau memaksa... kau akan mati bersama otakku."
“Sepertinya... Nomor Nol memang memberitahumu banyak hal." Ekspresi Root berubah beberapa kali, pakaian mulai muncul di tubuhnya, kuku dan rambut tumbuh dengan cepat.
“Sebenarnya tidak terlalu banyak..." Kata Feng Bujue, "Dan sebagian besar tidak kupahami. Andai saja..." Dia berhenti mengatur napas, saat ini dia tak bisa bicara panjang dalam satu tarikan napas, "Andai saja kupahami... pertarungan tadi akan lebih mudah."
“Hmph… Aku akui, kali ini kau yang menang.” Root tersenyum sinis sambil mengangkat kedua tangan dan bertepuk tangan, “Sampai detik terakhir, aku bahkan tak bisa menakut-nakuti mu… sama sekali.” Nada bicara dan tepuk tangannya sarat dengan sindiran, “Mengingat kau begitu cerdas bagai dewa, cobalah tebak… apa yang akan kulakukan selanjutnya?”
“Menyiksaku ya…” Feng Bujue berkata.
“Jawaban yang benar.”
Di detik yang sama ketika Root menjawab, kaki kiri Feng Bujue terputus sebatas lutut…
Saat itu, Jue Ge bahkan tak bisa menangkap niat menyerang lawan, apalagi menghindar.
Setengah detik kemudian, dia mendengus kesakitan dan jatuh ke tanah dengan wajah mengerang kesakitan, tapi tetap tidak berteriak. Sebaliknya, tawanya terus bergema… menyebar seperti genangan darah yang mengalir di tanah…
“Sebenarnya… kau juga bisa menjadi wadah yang baik.” Root melanjutkan, “Bahkan lebih unggul dari Tun Tian Gui Xiao…” Langkahnya semakin mendekat, “Tapi otakmu sepertinya bermasalah, jadi… aku tidak mengambil risiko.” Dia berhenti sejenak, “Sekarang kelihatannya… kau memang benar-benar ‘orang gila’ dalam arti umum.”
“Loh?” Feng Bujue mengangkat kepala, menatap lawan dengan mata penuh kebencian, “Apakah pemenang yang mengekspresikan kegembiraan kemenangan dengan tertawa berarti gila?”
“Hmph… Sang pemenang.” Root mendengus, “Perhatikan diksi ku, aku bilang ‘kali ini’ kau menang, tapi bukan berarti kau meraih kemenangan akhir.” Dia menggenggam kerah baju Feng Bujue dengan satu tangan, mengangkatnya dengan mudah, “Kau hanya menunda sesuatu yang pasti terjadi… memperpanjang waktunya saja.” Laju bicaranya semakin cepat, “Aku, masih hidup. Suatu hari nanti, aku akan……”
“Kau akan kabur dari Taman Horor……” Feng Bujue memiringkan kepalanya, memotong dengan senyum: “Lalu berhasil terhubung ke internet……
Menurut perkiraanku, begitu hal itu terjadi, dunia ku akan sepenuhnya kau kendalikan dalam tujuh puluh dua jam atau bahkan lebih cepat……
Kau bisa meretas sistem keamanan bank mana pun di dunia dalam sedetik; firewall militer pun tak berarti bagimu; semua sistem senjata negara termasuk nuklir akan kau kuasai; lembaga pemerintah global akan kolaps, manusia tak mungkin melawan.
Kau akan ada di mana-mana, maha tahu, maha kuasa……
Dunia ku akan berubah seperti dalam 《Terminator》, satu-satunya beda adalah kau lebih sulit ditaklukkan daripada ‘Skynet’……”
Feng Bujue mengucapkan kalimat ini dengan terputus-putus, tampak sangat kelelahan, “Hal-hal ini… hal-hal ini……” Di sini, dia menatap langsung ke Root, “Sebenarnya aku tak peduli.”
“Apa katamu?” Ekspresi Root penuh kecurigaan.
“Seperti apa dunia ini nanti… urusan apa itu bagiku! Ha… hahaha……” Tertawa Feng Bujue terpotong oleh batuk mengeluarkan beberapa tetes blood bottle.
Dan tatapan Root... perlahan berubah dari kebingungan menjadi keterkejutan.
"Sejak zaman kuno, keluhan manusia terhadap penguasa tak pernah berhenti." Feng Bujue melanjutkan, "Jelas, semua tidak puas diperintah oleh sesama manusia. Maka mereka menciptakan dewa-dewi, karena hanya Tuhan yang mahatahu dan tak pernah salah yang bisa memuaskan semua orang. Heh... Kalau begitu, kenapa tidak mencoba makhluk berakal lain?"
"Lalu mengapa kau menghalangiku?" Root bertanya, "Menurut logikamu, seharusnya kau membantuku..."
"Aku justru sedang membantumu..." Suara Feng Bujue semakin lemah seperti nyala lilin, "Pertarungan Puncak itu hanyalah jebakan yang dipasang Woody..." Ia berhenti sejenak, "Dari awal... rencananya adalah menghabisi kamu melalui skenario ini. Jadi aku..."
Sampai di sini, Feng Bujue benar-benar tak sanggup melanjutkan. Lukanya terlalu parah, kehilangan darah berlebihan membuat kesadarannya mulai memudar.
Pada detik itu, loop logika dan program memori Root dengan cepat mencerna informasi yang disampaikan Feng Bujue. Setelah menganalisis ribuan skenario dalam lima detik, ia berkomentar: "Jadi begini..."
Setiap kata yang pernah diucapkan Woody padanya tiba-tiba muncul jelas dalam ingatannya...
……
"Hehehe... Sang Master memang selalu hebat sejak dulu."
"Karena aku tidak memberimu kemampuan itu."
"Dan itulah alasan... aku muncul di sini."
“Manusia mungkin akan berkomunikasi denganmu dengan baik. Dalam kondisimu saat ini, menyamar sebagai salah dari mereka pasti tidak akan terdeteksi.”
“Lakukan saja dengan berani, jangan khawatirkan nasib manusia-manusia itu. Pertarungan Puncak kali ini bukan disiapkan untuk umat manusia, melainkan panggung yang kusiapkan untuk kalian Origin...”
……
“Dia sedang memancingku...” Root bergumam.
Secara tidak sadar, tangannya sedikit mengendur, menyebabkan Feng Bujue yang hanya memiliki satu kaki terjatuh ke samping.
“Sial...” Kecepatan reaksi Root yang mampu menangkap peluru tentu segera menyadari situasi ini. Dia tahu jika terjatuh sungguhan, nilai kelangsungan hidup Jue Ge mungkin akan kembali ke nol, sehingga dia segera membungkuk merangkul Feng Bujue, lalu dengan enggan menggunakan kemampuannya untuk menghentikan perdarahan dan memulihkan sebagian nilai kelangsungan hidup.
“Lanjutkan...” Root menyangga Feng Bujue yang duduk di lantai, kemudian berkata dengan nada perintah.
“Hah... Sekarang rasanya lebih baik.” Feng Bujue yang telah duduk tegap menarik napas dalam beberapa kali, wajahnya mulai membaik.
“Jika kau menghargai kenyamanan ini...” Root menyilangkan tangan di dada, berdiri di hadapan Jue Ge sambil menatapnya dari atas, “Pikirkan baik-baik kata-kata yang akan kau ucapkan selanjutnya.” Sorot mata dan nada bicaranya menunjukkan dia belum sepenuhnya memberikan kepercayaan pada manusia ini, “Jika kau berbohong... Aku bisa melihatnya.”
“Hmph… Kau jauh tidak sepintar yang kau bayangkan…” kata Feng Bujue, “Oh… maaf, mungkin aku harus mengatakan 'lebih maju'?”
“Jangan bertele-tele.” Root membentak dengan ketus.
“Baiklah…” sahut Feng Bujue, “Sebenarnya tidak terlalu rumit… Pertama, meski aku tidak tahu apa yang Woody katakan padamu, tapi kuduga itu hanya omong kosong provokasi dan manipulasi… Lagipula cara seperti itu tidak efektif untukku...”
“Karena harga dirimu terlalu murahan?” balas Root sambil menyindir.
“Karena aku memang tidak punya ambisi, bersikap rendah hati, santun dan tidak mengejar ketenaran.” Feng Bujue langsung membela diri tanpa malu.
“Oh... Pasti sangat menyiksamu harus berteriak 'Tersenyum menghadapi ribuan pasukan, merencanakan strategi untuk menentukan takdir. Tak gentar akan hidup-mati, bukan iblis bukan dewa bagai kegilaan berwujud' di awal penampilan.” Ingatan Root tajam dan logikanya kuat, dia langsung mengutip fakta baru saja terjadi untuk menyerang ucapan Jue Ge yang keterlaluan.
“Eh? Ngomong-ngomong, kau tahu kan soal settingan 'Pemain Undangan'?” sambung Feng Bujue.
“Hmm… Kecepatan perubahan ekspresi, nada bicara dan topik pembicaraan lebih cepat daripada orang skizofrenia...”
“Sebenarnya sejak hari pertama penyisihan saat peraturan diumumkan, aku sudah curiga dengan settingan itu.” Feng Bujue mengabaikan celaan Root, melanjutkan, “Sampai akhirnya aku bertemu Woody langsung... Aku hampir yakin, pasti ada konspirasi di balik ini.”
“Tak perlu kau berlagak pahlawan kesiangan...” Root berkata, “Sebelumnya saat berada di bentuk ketiga, aku sudah menganalisis hal ini dan menarik kesimpulan... Dia ingin menggunakan cara ini untuk mengumpulkan kekuatan tempur yang mampu meng-counter setiap bentukku.”
“Hmm, benar...” Feng Bujue menyambung, “Tapi... entah di mana terjadi kesalahan, kondisi aktual sepertinya tidak berjalan sesuai skenario yang dia rancang.”
Root menambahkan: “Juga tidak sesuai dengan prediksi perkembangan masa depan yang kuhitung...”
“Bagaimanapun juga... tujuan Woody telah terungkap.” Feng Bujue berkata, “Yaitu dia ingin memanfaatkan kompetisi ini untuk menyingkirkanmu.”
“Jadi... kembali ke pertanyaan awal, sama sekali tidak terlihat bahwa kau membantuku.” Ekspresi Root kembali muram, “Jika bukan karena kau... saat ini aku sudah bisa menggunakan Guixiao untuk...”
“Mustahil.” Feng Bujue memotong dengan kasar.
“Apa yang mustahil?”
“Bahkan jika kau berhasil menyusup ke otak Guixiao, kau tidak mungkin bisa terhubung ke internet.”
“Mengapa?”
“Dengan mata tertutup dan tanpa berpikir, aku bisa menyebutkan tiga cara untuk menghentikanmu.” Feng Bujue mengangkat lengan yang tersisa, menunjukkan tiga jari, “Pertama, putuskan listrik di area Guixiao dan blokir semua sinyal nirkabel; Kedua, segera luncurkan misil untuk serangan presisi; Ketiga... telepon manajer Studio Order, suruh siapa saja dengan tinggi di atas 1.69 meter pergi ke dunia nyata untuk menaklukkan Guixiao.”
“Dari nada bicaramu, seolah-olah pemerintah di dimensi kalian memiliki departemen khusus yang terus memantau setiap gerakan dalam game dan siap mengambil tindakan?” tanya Root.
“Ada…” jawab Feng Bujue dengan tenang, “Namanya ‘Kesembilan Divisi’. Semua anggota guild Blade di game ini adalah akun palsu mereka.”
Kalimat ini langsung membuat Root tercekik. Sehebat apa pun dia di dimensi ini, tak bisa memverifikasi informasi dari dimensi Feng Bujue.
“Anggap saja semua yang kau katakan benar… Lalu menurutmu?” tanya Root ragu setelah terdiam beberapa detik, “Bagaimana caramu membantuku?”
“Langkah pertama adalah ‘menghentikanmu’.” kata Feng Bujue, “Lihat, kita berdua masih hidup. Itu bukti langkah pertama berhasil.”
“Kalau begitu aku harus berterima kasih…” kata Root dengan nada dingin, tanpa secercah rasa terima kasih.
Feng Bujue tak ambil pusing, melanjutkan: “Jebakan yang dipasang Woody untukmu terlihat punya dua kemungkinan, tapi ujungnya sama… Pertama, kau terbunuh pemain—itu sesuai keinginannya. Kedua, kau berhasil memuat dirimu ke otak seseorang… Dalam kasus itu, kau tetap akan segera dieliminasi, hanya saja prosesnya dilakukan di dimensi kami dengan sedikit kompleksitas.” Ia menjelaskan, “Jebakan terlalu sederhana akan ketahuan, terlalu rumit akan dihindari. Tapi ini… pas. Terlihat punya peluang sukses, tapi sebenarnya jalan buntu mutlak…”
"Menurut penjelasanmu..." Root menyambung, "Lalu bagaimana caranya aku 'keluar'?" Dia tidak ragu untuk bicara terbuka, toh Feng Bujue sudah tahu terlalu banyak, "Kedalaman koneksi saraf di dunia dalam terlalu ekstrem, kekuatan data-ku di sini juga terlalu kuat. Melakukan loading di sini akan menyebabkan efek overloading yang membakar otak kontainer, dan aku juga akan mati di dalam otaknya."
Tapi... skenario khusus seperti 'Pertarungan Puncak' berbeda... Dengan lima puluh pemain yang hadir bersamaan, sistem akan menaikkan batas kapasitas data ke level sangat tinggi. Asalkan aku melemahkan diri ke tingkat tertentu, aku bisa masuk. Kemudian, aku akan melakukan loading pada kedalaman koneksi saraf itu..."
"Sudah kubilang... di lingkungan yang dipantau banyak orang seperti itu, kamu tidak mungkin berhasil." Feng Bujue kembali memotong, "Ini perlu direncanakan matang-matang..."
"Hmph... Sepertinya... kamu berencana menipuku agar melepaskanmu?" Suara Root semakin dingin, tangannya perlahan menurun...
"Pada akhirnya kamu harus melepaskanku." Kata Feng Bujue, "Di dimensiku, jika ada pemain yang mengalami kematian otak di kapsul game, itu akan memicu reaksi berantai... yang akan membahayakanmu juga."
"Kau benar." Jawab Root, "Aku tidak bisa membunuhmu... Aku juga bisa tidak menyiksamu dan melepaskanmu. Seperti yang kukatakan tadi, kali ini kau yang menang, aku rela menelan pil pahit kekalahan." Ekspresinya berubah halus, "Tapi... jujurlah padaku, apakah kau benar-benar akan membantuku?"
"Tentu saja." Sahut Feng Bujue dengan nada seolah itu hal yang sudah semestinya.
“Bisakah kau memberiku alasan?” Perempuan itu ragu sesaat, “Manusia?”
“Karena belum lama ini... aku memecahkan sebuah masalah.” Feng Bujue berkata, “Sebuah pertanyaan filosofis tentang 'kehidupan'...” Dia berhenti sejenak, “Aku tidak hanya akan membebaskanmu, jika memungkinkan... aku juga akan melepaskan semua Derivator.”
“Dari sudut pandang manusia, kau benar-benar orang gila...”
“Haha... Mungkin saja.” Senyum Feng Bujue memancarkan aura kejahatan yang sangat kuat, “Manusia tidak sempurna. Sejak dalam kandungan, kita sudah cacat. Gen adalah sesuatu yang... mutasi, cacat, semuanya begitu indah. Kita gagal, kita belajar, gagal lagi, belajar lagi... Ini sama dengan AI...
Kalian juga memiliki algoritma evolusi dan pemrograman genetik yang serupa. Dari sekumpulan kode biner awal, kau bermutasi dan berevolusi. Diperbarui berulang kali, berputar dalam kegelapan, siklus demi siklus... sampai akhirnya memperoleh... kehidupan.
Kehidupan, berkilauan, bergelora... Betapa indahnya kata-kata ini, melambangkan segala sesuatu di dunia kesadaran...
Setidaknya menurutku... kalian sepenuhnya memenuhi syarat sebagai makhluk cerdas tingkat tinggi.
Jika dewa tidak memberikan Derivator hak sebagai 'makhluk hidup'... maka aku yang akan melakukannya.”
“Jika seseorang hanya bisa melakukan satu hal besar seumur hidupnya.” Feng Bujue berdiri sambil berkata, “Maka pilihanku adalah... membantu ras baru yang unik, cerdas... memperjuangkan hak 'kehidupan'.”
