"Sepertinya... kamu bukan pasien rumah sakit ini..." Feng Bujue mencoba bertanya.
Tangannya terus bergerak lincah, sementara pola pikirnya berputar cepat.
Konten cerita yang disampaikan gadis kecil di hadapannya, nada penyampaiannya, serta pakaian yang dikenakan - semuanya mengungkap informasi yang sama: dia mungkin salah satu arwah penunggu paling awal di tanah ini.
"Kenapa bisa begitu?" tanya gadis kecil itu.
“Peta lantai satu sudah saya lihat tiga empat kali, dan saya juga sudah menjelajahi banyak area secara langsung. Saya hampir yakin... Di ujung lantai satu rumah sakit dekat lobi, jumlah ruangan yang memiliki nomor pintu hanya delapan belas, yaitu dari 101 sampai 118; sedangkan di ujung sebelah ruang makan (Bangunan B), nomor pintu seharusnya dimulai dari '101B'..." jawab Feng Bujue, "Jadi... Ruangan 125 ini sebenarnya tidak ada."
Setelah mendengar penjelasan ini, gadis kecil itu tidak memberikan respons apapun. Dia hanya duduk diam tanpa mengucapkan sepatah kata.
"Apa yang terjadi... Apakah perkataanku gagal memicu perkembangan alur cerita? Atau... Apakah aku justru memicu peristiwa buruk?" Jue Ge bertanya-tanya dalam hati, "Atau mungkin... Karena aku gagal menyisir rambutnya dengan baik..."
"Kalau tidak bisa menyisir, jangan buang-buang waktu lagi." Tiba-tiba gadis kecil itu berbicara dan mengalihkan topik pembicaraan.
"Hmm..." Feng Bujue memandang dengan sinis, ragu selama dua detik. Dalam dua detik itu dia mempertimbangkan apakah akan bersikeras atau tidak, "Baiklah..." Akhirnya dia menyerah.
"Letakkan sisirnya." kata gadis kecil itu dengan dingin, "Aku akan melakukannya sendiri." Sambil berkata demikian, dia mengangkat tangan mungilnya dan melanjutkan, "Sesuai perjanjian, ini untukmu..." Di telapak tangannya tiba-tiba muncul sepotong permen.
Permen berbentuk kubus yang dibungkus kertas berwarna hitam itu mengeluarkan aroma sereal yang samar.
【Nama: Permen Susu Kelinci Hitam Kecil】
【Jenis: Terkait Alur Cerita】
【Kualitas: Normal】
【Fungsi: Mungkin bisa digunakan untuk menukar sesuatu】
【Dapat dibawa keluar dari quest: Tidak】
【Catatan: Makanan ringan dengan rasa aneh, favorit suku Serigala Putih.】
"Huh... Syukurlah, ternyata hanya perlu menyerahkan sisir." Feng Bujue dalam hati juga merasa lega.
Jue Ge segera meletakkan sisir di meja samping tempat tidur terlebih dahulu, lalu mengulurkan tangannya untuk mengambil permen itu.
"Paman, masih banyak hal yang harus kau lakukan kan..." kata gadis kecil itu segera setelah menyerahkan permen, ia mendongakkan kepalanya dan menatap Jue Ge, "Lebih baik kau cepat... waktumu... sudah tidak banyak lagi."
Dingin, dingin yang menusuk tulang...
Ucapan gadis kecil itu bagai seember air es yang menyiram Feng Bujue hingga menggigil sampai ke tulang sumsum.
Ini bukanlah ilusi mental, melainkan dingin yang sesungguhnya, sebuah hawa beku yang hampir membuat sesak napas.
"Kalau begitu saya pamit..." Saat mengucapkan ini, Feng Bujue sudah bisa melihat jelas uap putih dari napasnya sendiri; ketika membuka menu permainan, status 【Radang Dingin】 juga terpampang jelas.
Semua perubahan ini memberikan sinyal yang jelas - tempat ini tidak boleh ditahan lama.
"Sepertinya 'Kamar 125' ini sama seperti ruang satpam... Begitu ada FLAG tertentu yang terpicu, pemain harus segera pergi, kalau tidak nyawa taruhannya." Feng Bujue berpikir dalam hati.
Begitu menyadari situasi yang tidak beres, tidak ada lagi yang perlu diragukan... Ia meraih senter, berbalik badan dan langsung lari.
"Gerakan Jue Ge tidak lambat, namun tetap terlambat... Dalam hitungan detik ini, sepasang tangan besar tak kasatmata yang dingin telah menggenggamnya. Rasa sakit menusuk muncul di sendi-sendinya, otot tiba-tiba menjadi kaku dan mati rasa..."
Saat itu, pintu yang hanya berjarak beberapa langkah terasa seolah berjarak seratus mil... Setiap langkah terasa sangat menyiksa.
"Oh... Sial!"
Sebenarnya Feng Bujue tidak bermaksud mengumpat. Jika diperhatikan... Dia mengeluarkan "Oh——" sambil meludahkan permen karet dari mulutnya, lalu berseru "Sial!".
Permen karet berjumlah tiga kali lipat di mulutnya kini telah berubah menjadi gumpalan es besar. Jika terlambat meludah beberapa detik, benda itu akan membeku di mulutnya dan menyumbat tenggorokannya.
"Tidak mungkin..." Feng Bujue memandang nilai kelangsungan hidupnya yang terbang tinggi turun dengan rasa kaget.
Lima detik kemudian, dengan gigi gemeretak dia akhirnya berhasil merangkak beberapa langkah dan menyentuh gagang pintu.
Untungnya tidak ada kesulitan saat membuka pintu. Dengan putaran sederhana, pintu pun terbuka.
"Tinggal sedikit lagi..." Jue Ge mengerahkan seluruh tenaga, setengah berlari setengah terjatuh, melesat ke luar pintu; sambil menyentakkan tangan untuk menutup pintu kamar 125.
Bang——
Setelah suara pintu tertutup, sensasi dingin itu pun lenyap seketika.
Feng Bujue berlutut di koridor sambil terengah-engah cukup lama sebelum pulih. Suhu yang kembali naik membuat status 【Frostbite】-nya segera hilang, dan kebocoran nilai kelangsungan hidup juga berhenti.
"Bahaya sekali..." Ia membalikkan badan dan duduk di lantai, mengambil senter yang menggelinding di dekat kakinya, bergumam pelan, "Tantangan ini datang tiba-tiba tanpa alasan..." Dia mengeluarkan permen dari saku dan meletakkannya di telapak tangan, "Bagian alur cerita yang bahkan bukan 'misi sampingan' tapi punya tingkat kesulitan seperti ini... Mungkin..."
Kilatan inspirasi muncul di otaknya, ekspresi wajahnya berubah halus.
"Hmm... Aku mengerti." Feng Bujue menghela napas panjang lalu bangkit berdiri, "Bagaimanapun... lebih baik cari 'kunci itu' dulu..."
……
Setengah jam berlalu dalam sekejap... Feng Bujue keluar dari koridor gelap itu sambil bergumam, "Ternyata kunci ruang periksa anak tidak ada di area ini..." Setelah kembali ke area yang lebih terang, dia mematikan senter dan menyimpannya, "Untungnya masih ada hasil lain..."
Jelas, misi dari goblin itu jauh lebih sulit dari perkiraan...
Setelah keluar dari kamar 125 sebelumnya, ketika Jue Ge menoleh kembali, pintu kamar itu sudah lenyap. Kemudian dia mencoba semua pintu di area gelap itu... Selain ruang bayi yang pernah dikunjungi sebelumnya, hanya dua kamar yang bisa dimasuki. Pintu-pintu lain menunjukkan prompt 【Tidak bisa dibuka】.
Akhirnya, dia mulai mengobrak-abrik dan membongkar perabotan di dua ruangan itu... Akhirnya menemukan dua item, sayangnya... bukan kunci.
Item pertama adalah:
【Nama: Foto Rontgen yang Terkoyak】
【Jenis: Terkait Alur Cerita】
【Kualitas: Rusak Parah】
【Fungsi: Tidak Diketahui】
【Dapat Dibawa Keluar dari Quest: Tidak】
【Catatan: Hanya setengah lembar, di bawah cahaya tampak gambar samar.】
Ini ditemukan di punggung mayat anak yang terbakar. Saat Jue Ge mencoba mengambil "setengah" foto rontgen ini, sistem menampilkan subtitle:【Foto rontgen ini menempel pada substansi hangus, merobek langsung berisiko merusak】.
Dengan petunjuk sejelas ini, dia pun menggunakan hairspray semprot untuk melepaskannya perlahan dari punggung mayat.
Item kedua yang ditemukannya tak lain adalah setengah foto rontgen terkoyak lainnya.
Namun... pada akhirnya, Feng Bujue tidak membawa kedua lembar itu keluar. Karena kedua benda itu sendiri tidak bernilai, yang penting adalah kode enam digit yang tercetak di dalamnya...
Dalam kegelapan, Jue Ge telah mengamati kedua item "tak dikenal" ini dengan senter. Jadi... setelah keluar, dia langsung menuju kamar 109 dan menyambar kotak harta.
Antarmuka kunci muncul dengan prompt:【Masukkan password enam digit】.
"203040..." Setelah Feng Bujue memasukkan kode, terdengar suara:【Password benar】.
Klik! Kotak harta pun terbuka.
Jue Ge awalnya penuh harapan mengira akan mendapatkan peralatan atau skill, tapi hasilnya...
【Nama: Kunci Ruang Poli Anak (Gawat Darurat)】
【Jenis: Terkait alur cerita】
【Kualitas: Normal】
【Fungsi: Lihat sendiri nama item】
【Dapat dibawa keluar dari quest: Tidak】
【Catatan: Sangat aneh... Kenapa kunci ini dikunci dalam brankas berkode? Sedangkan kode brankasnya tercatat di foto X-ray? Lalu foto X-ray itu dirobek jadi dua bagian dan ditaruh di dua tempat berbeda? Apa yang sebenarnya terjadi di sini?】
"Ya! Apa yang sebenarnya terjadi di sini?!" teriak Feng Bujue sambil membaca deskripsi item yang penuh sindiran ini, "Sistemnya sudah menghabiskan semua slot kritik! Ngomong-ngomong, bukankah kunci adalah item paling absurd dalam semua game teka-teki?! Menyembunyikan kunci Ruang A di Ruang B, lalu kunci Ruang B disembunyikan di Ruang C, berputar dalam siklus tak berujung dengan teka-teki berlapis... Inilah hal yang paling tidak logis!"
Memang... Jika disimpulkan, sebagian besar game horor menggunakan metode seperti ini untuk memandu pemain, agar pemain melakukan eksplorasi sesuai urutan tertentu.
"Hmph..." Setelah berteriak, emosi kesal Feng Bujue sedikit mereda, "Lah, setidaknya satu quest sudah selesai." Ia mengambil kunci dan bergegas menuju ruang poli anak tak jauh dari sana.
Dengan kunci, ia membuka pintu ruang pemeriksaan. Masuk ke dalam ruangan gelap, ia langsung menyalakan senter dan mulai mencari-cari.
Meskipun suasana di kamar ini cukup mencekam, tidak ada jumpscare yang tersembunyi. Namun seandainya ada... bagi Feng Bujue itu hanya akan menjadi kejutan tanpa rasa takut.
Tak lama kemudian, ia menemukan item misi di laci sebuah meja kerja.
【Nama: Kunci Victor】
【Jenis: Terkait alur cerita】
【Kualitas: Normal】
【Fungsi: Membuka gudang anggur di rumah Victor】
【Dapat dibawa keluar dari quest: Tidak】
【Catatan: Bertahun-tahun lalu, Victor Ridvoks hanyalah pedagang barang bekas tak terkenal. Sampai suatu hari, ia mendapatkan resep minuman misterius dari negeri timur jauh. Setelah itu, ia sering berdagang dengan kurcaci dan sukses besar, menjadi orang kaya baru ternama. Saat ditanya rahasia suksesnya, Victor selalu berkata: "Kurcaci adalah pengusaha dermawan, sementara gudang anggurku seperti pabrik uang."】
"Kau ini!" teriak Feng Bujue setelah membaca catatan, seolah teringat sesuatu, "Ternyata memang kau!"
Benar, Victor Ridvoks adalah orang yang dulu membeli 【Mayat Darah Harus Mati】 dari perajin kurcaci legendaris "Orr Quandesǐ".
Hidup Tuan Quandesǐ bagaikan epik tragedi megah. Terjebak dalam skenario buruk karena hobi minum, wanita, dan kekayaan, pengalaman pahitnya justru melahirkan banyak artefak legendaris.
Kehadiran Victor bisa dikatakan sebagai prolog dari epos ini...
"Hehehe..." Feng Bujue tiba-tiba tertawa Yin, "Aku merasa... bisa memerasnya dengan benda ini..." Wajahnya berubah serius sambil berpura-pura membaca, "Kau, si Victor... kalau hari ini tidak menyerahkan 8-10 peralatan tingkat Legendary, aku akan menelan kunci berhargamu..."
Setelah berkhayalan beberapa saat, Jue Ge dengan hati-hati menyimpan "modal pemeras"-nya lalu berjalan keluar ruangan menuju arah ruang makan.
Dia tidak tahu... di sana, seorang "teman lama" sedang menunggunya.
……
Di waktu yang sama, di dapur ruang makan.
Siluet besar sedang sibuk di atas meja masak yang luas.
Tubuhnya humanoid namun berkepala babi. Dia mengenakan tanktop putih dan celana tempur loreng, perutnya buncit; otot-otot merah muda pucatnya terlihat sekeras batu...
Tiba-tiba, dia menoleh perlahan sambil bergumam, "Akhirnya... datang juga..."
Sambil berkata demikian, dia meletakkan sendok panjangnya, menutup panci masakan dan memelankan api kompor.
Kemudian mengambil pisau dapur dan berbalik meninggalkan dapur.
