Tiba-tiba, kilau cahaya aneh muncul dari kejauhan di depan.
Feng Bujue segera mematikan alat pencahayaan di tangannya, menyipitkan mata menatap jauh... Di ujung lorong sempit yang gelap gulita, titik merah menyala terlihat mencolok.
"Pintu keluar kah..." Jue Ge bergumam, "Cahaya merah... Terasa seperti ada konspirasi."
Ia memperlambat kecepatan, melangkah pelan mendekati mulut gua. Tak lama kemudian, hembusan hawa panas terasa menyapu wajahnya.
Karena kemiringan tanah lorong ini menurun, posisi ruang aman berada di bawah permukaan tanah dengan suhu lebih rendah. Kini semakin dekat mulut gua, suhu tiba-tiba melonjak hingga sekitar Tiga Puluh Lima derajat.
"Wah... Jika suhu dunia ini umumnya seperti ini, benar-benar merepotkan..." Feng Bujue bergumam.
"Sebenarnya... tidak ada yang sulit," saat mengucapkan kalimat ini, sudah ada strategi di otaknya...
Cara termudah adalah membeli setelan cadangan, setiap kali masuk mode jelajahi bebas, ganti kostum. Sesuai karakter Jue Ge, kemungkinan besar dia akan meracik "kostum Dewa Api Awan" dari singlet, celana pendek, dan sandal jepit dengan biaya sangat murah. Gaya seperti itu tetap nyaman meski suhu 40 derajat.
Huu——
Saat Feng Bujue tiba di mulut gua, angin panas menyapu tiba-tiba. Panasnya seperti membuka tutup kukusan, membuatnya mundur beberapa langkah.
"Ah... benar-benar gurun pasir..." Feng Bujue menghela napas panjang melihat hamparan pasir kuning tak berujung di depannya.
Meski sudah siap mental, saat melihat kenyataan ini, rasa kecewanya tetap tak terhindarkan.
Daripada terdampar di tempat sepi, lebih baik dia masuk ke alam semesta perang antara Skynet dan manusia. Tapi sekali lagi realitas membuktikan... hidup tak selalu sesuai harapan.
"Baiklah... jangan menyerah," sambil menutup hidung dengan sarung tangan, Feng Bujue melangkah keluar terowongan menuju gurun tak bertepi, "Mungkin ini sudut DC atau Marvel Universe..."
Kalimat ini sungguh mewakili hatinya. Dua alam semesta superhero ini memang yang paling diidamkannya.
Pertama, penguasaannya akan intelijen kedua alam semesta ini sangat komprehensif. Seperti kepribadian, kemampuan, dan kelemahan tokoh-tokoh utama; serta peristiwa besar yang akan atau telah terjadi - semuanya ia kuasai dengan detail. Kedua, sumber daya di kedua alam semesta ini luar biasa kaya: teknologi super, sihir, turunan gen mutan, alien, bahkan dewa-dewa kosmis - semuanya bisa dieksploitasi...
Selain itu, ada beberapa alasan pribadi. Jue Ge selalu punya beberapa keinginan aneh: membuat Batman bangkrut, jalan-jalan ke planet Korps Lentera Kuning, ngobrol kehidupan dengan Doktor Manhattan, melepas topeng Dr.Doom, mendengar Black Bolt menyanyi, mengubah Tony Stark menjadi perempuan, dll...
Bisa dikatakan, kedua alam semesta ini bagai harta karun. Semakin kuat kemampuan pemain, semakin banyak keuntungan yang bisa didapat - dan keuntungan ini hampir tak ada habisnya.
Tapi... nyatanya, Jue Ge terlalu berandai-andai.
Mana mungkin Sistem akan mengirimnya ke tempat semudah itu...
……
"Jenderal, drone di Area Eksperimen Ketiga menangkap sesuatu."
"Tampilkan gambarnya di layar utama."
"Siap, Komandan."
"Hmm... Itu... manusia Bumi?"
"Berdasarkan pencocokan database penampilan, 84% kemungkinan manusia Bumi, 10% penghuni planet cheat, 6% spesies shapeshifter lainnya."
"Hmph... Apapun itu, tangkap dulu!"
"Dimengerti."
"Tim Satu, perhatian! Intruder tak dikenal terdeteksi 50 km barat basis. Segera lakukan penangkapan!"
……
Di sisi Feng Bujue, dia sama sekali tidak menyadari bahwa dirinya sudah menjadi target pengawasan. Saat ini, dia sedang berlari kencang melintasi gurun pasir...
Jue Ge baru saja menemukan bahwa efek khusus 【Menginjak Kekosongan】yang memungkinkan "lari di atas air" juga berfungsi di atas pasir. Jadi bagi dirinya, berlari di gurun justru lebih mudah daripada berjalan kaki, hampir seperti berjalan di tanah datar.
"Bagaimanapun juga, safe house pertamaku di dunia ini tidak mungkin terletak di daerah terpencil yang butuh berhari-hari untuk menemukan manusia..." pikir Jue Ge sambil terus berlari. "Kalau tidak, aku mungkin akan terpaksa meninggalkan quest karena masalah waktu bermain sebelum menemukan safe house berikutnya." Dia menjilat bibirnya yang kering. "Dengan berlari lurus ke satu arah seperti ini, pasti akan menemukan sesuatu... Paling tidak akan menemukan perkemahan atau oasis meski tidak bisa keluar dari gurun."
Hanya dalam sepuluh menit, pakaiannya sudah basah oleh keringat. Suhu tinggi membuat cairan tubuhnya cepat terkuras. Meski pemain tidak perlu makan-minum atau BAB di dunia quest, sensasi "kelelahan" dan "ketidaknyamanan" tetap akan mengonsumsi stamina. Ketika Poin Stamina mencapai nol, nilai kelangsungan hidup akan terancam. Karena itu, "lingkungan" juga menjadi musuh pemain.
“Matahari di sini juga bikin khawatir ya…” Feng Bujue menengadah melihat langit, “Warnanya jelas berbeda dengan matahari yang kukenal, entah berapa kuat sinar UV-nya… Kalau ini bukan Bumi, hukum pergerakan benda langit sulit diprediksi… Bisa jadi matahari di sini tidak terbenam selama lima puluh jam; atau… suhu malam lebih panas dari siang; mungkin juga… sebenarnya ini sudah malam, dan benda merah di langit itu bulan…”
Tanpa disadari, pikirannya kembali melayang bebas, mengembangkan imajinasi tanpa batas…
Dalam quest biasa, keterbatasan misi, waktu, dan peta quest membuat Feng Bujue tidak punya kesempatan memahami detail settingan berbagai dunia. Namun dalam mode eksplorasi bebas, "Jelajahi" menjadi fokus utama. Pemain bisa meninggalkan pola pikir quest konvensional dan membuka kemungkinan tak terbatas.
Karena dalam mode ini tidak ada "tujuan" yang mutlak, pemain tidak harus mengikuti rutinitas melawan monster, meningkatkan level, dan mengambil peralatan. Jika mau, mereka bahkan bisa mencalonkan diri jadi presiden… Tentu saja, secara berkala mereka harus meninggalkan dunia ini.
Kreek… kreek…
Tiba-tiba, dari balik sebuah bukit pasir di depan kiri Jue Ge, terdengar suara yang mirip langkah kaki hewan besar.
Feng Bujue menoleh ke sumber suara, tepat melihat beberapa kepala logam raksasa mengintip dari balik bukit pasir.
"Robot?" Reaksi pertama Feng Bujue adalah... Transformer. Tapi setelah mengamati beberapa detik, dia menyadari ada yang tidak beres - kokpit dari mecha besar tersebut transparan dan terletak di perut bodi, dengan pilot di dalamnya.
Di bawah terang matahari, penglihatan Jue Ge yang tajam bisa melihat hingga jarak sangat jauh. Saat dia fokus mengamati, terlihat jelas para pilot itu bukan manusia. Meski postur tubuh mereka mirip manusia, bahu mereka terlihat sangat aneh... Bahu makhluk-makhluk ini menjulang tinggi hingga hampir menyentuh pelipis, sementara ketiak mereka sejajar dengan leher.
Karena "orang-orang" ini mengenakan seragam hijau seragam dan helm, Feng Bujue sementara hanya bisa melihat perbedaan pada "struktur tulang yang aneh". Jika diamati dari dekat, pasti akan lebih banyak perbedaan mereka dengan manusia.
"Hmm... Kalau diperhatikan, bodi mecha mereka juga memiliki desain bahu berbentuk M..." Feng Bujue kini telah berhenti melangkah, menunggu reaksi dari pihak lawan.
"Manusia Bumi, silangkan tangan di dada! Jangan bergerak!" Salah satu pilot mecha memberikan peringatan kepada Feng Bujue.
Suara itu jelas telah melalui proses pengeras suara dari komponen mecha, sehingga Feng Bujue yang berdiri belasan meter jauhnya tetap bisa mendengarnya dengan jelas.
“Ah, ternyata benar-benar alien…” Jue Ge bergumam pelan sambil menyilangkan tangan di dadanya sesuai perintah, “Eh… Tunggu, dari perspektif mereka, aku yang jadi 'alien' ya…” Dia mulai mengamati gerakan mereka dengan penuh minat, sambil mengembangkan berbagai spekulasi di otak: tingkat teknologi ras ini, tingkat peradaban, struktur sosial, cara reproduksi…
“Laporkan ke markas, ini Tim Pertama, saya Leader Jie Jie Jie Jie. Target tampaknya memahami kata-kata kita dan tidak menunjukkan perlawanan jelas.” Jie Jie Jie Jie di dalam mecha utama berbicara melalui komunikator, “Apakah boleh menerapkan strategi penangkapan nomor tiga? Over.”
Setelah diam sejenak, markas merespons: “Diizinkan. Mohon berhati-hati, Jie Jie Jie Jie. Over.”
Setelah mendapat persetujuan atasan, Jie Jie Jie Jie menyalakan perangkat pengeras suara dan berkata pada Jue Ge: “Manusia Bumi, kamu ditangkap. Mohon kerja sama dan hindari perlawanan sia-sia.”
Feng Bujue tetap berdiri di tempat tanpa bergerak. Dia memang ingin bekerja sama, hanya saja tidak tahu bagaimana caranya.
"Apa yang harus kulakukan..." Jue Ge berpikir dalam hati, "Di Bumi... pasukan reguler biasanya menyuruh orang yang ditahan mengangkat kedua tangan ke belakang kepala lalu berlutut. Tapi di sini, mereka menyuruhku menyilangkan lengan dan berdiri... Tentu saja masuk akal, dengan struktur tulang mereka, mungkin sulit melakukan gerakan meletakkan tangan di belakang kepala." Matanya melirik sekeliling, menghitung jumlah mecha di depannya - total sebelas unit. "Jika mengikuti logika ini, mungkin bagi ras ini, membungkuk dianggap merendahkan, mengangguk dianggap mengejek, tersenyum berarti marah, menyentuh paha dianggap pelecehan seksual... Oh, tunggu, menyentuh paha di Bumi juga..."
Krek, krek.
Mecha yang ditumpangi Jie Jie Jie Jie mendekat ke Jue Ge. Tinggi mecha itu sekitar sepuluh meter, dengan bentuk tubuh humanoid berbahu sangat tinggi seperti operatornya.
"Berdirilah di telapak tangan robot." kata Jie Jie Jie Jie sambil mengendalikan mecha yang mengulurkan tangan.
Feng Bujue langsung menuruti tanpa bertanya. Saat kakinya menginjak telapak tangan, tangan robot mulai berubah bentuk, dalam dua detik berubah menjadi kandang besi berongga berbentuk bola.
Jie Jie Jie Jie menghela napas lega. Dengan nada resmi ia berkata, "Saya Letnan Dua Angkatan Darat Planet Bahu Mengangkat Jie Jie Jie Jie. Secara resmi saya nyatakan Anda ditahan atas tuduhan mencuri rahasia militer."
"Baiklah... Seperti kata pepatah, ikutilah arus..." Feng Bujue menyindir diri sendiri dengan getir.
