Beberapa saat kemudian, pintu ruang interogasi terbuka kembali.
Seorang pria Shrug (ras alien dengan tinggi rata-rata setara manusia) setinggi hampir dua meter dengan seragam perwira memasuki ruangan.
Setelah masuk, dia tidak langsung berbicara atau mendekati Feng Bujue. Dia berdiri di pintu beberapa detik menunggu pintu elektronik tertutup, baru kemudian melangkah masuk.
"Dengar-dengar……kamu ingin bicara denganku?" Dia melangkah mendekat, berhenti di sisi meja, memandangi Jue Ge yang duduk santai di seberang, lalu berkara dengan suara berat, "Kalau begitu……katakan sesuatu……" Dia berhenti sejenak, menambahkan dengan nada mengejek, "……orang penting."
Feng Bujue menatap lawannya selama dua detik, lalu menjawab sambil tersenyum: "Siapa kamu?"
"Letnan Jenderal Angkatan Darat Planet Shrug, Hehehehe." Hehehehe menjawab.
"Hehe…" Feng Bujue terkekuk-kekuk palsu, dalam hati bergumam: Pasti banyak sekali orang yang bernama sama di ras kalian ya…
"Jangan mencoba akrab denganku, mata-mata." Hehehehe menyambung.
Saat Jenderal He mengucapkan itu, Jue Ge baru menyadari bahwa suara tawanya adalah bagian dari nama lawannya……
"Eh…aku ingin bertanya." Kata Feng Bujue, "Apakah orang-orang di planetmu……memang menggunakan empat suku kata yang sama sebagai nama?"
Hehehehe menjawab: "Benar, ada masalah? Manusia bumi."
"Bukankah itu membuat banyak orang yang bernama sama?" Tanya Feng Bujue.
"Hmph…" Hehehehe mendengus, lalu duduk di kursi seberang Jue Ge, "Dengar, manusia bumi, alasanku duduk dan berbicara denganmu adalah karena kau memiliki nilai. Jika kau bersikap seperti ini……aku tidak keberatan menggunakan cara lain untuk interogasi." Ekspresinya berubah (seperti menunjukkan wajah mengancam), "Sekarang……hentikan pertanyaan 'turis' mu, sebutkan namamu, pangkatmu, kesatuanmu……secara detail. Jika tidak……"
“Saya, adalah seorang pahlawan super dari Bumi.” Feng Bujue segera membalas.
Saat mengucapkan kalimat ini, wajahnya tidak berubah dan detak jantungnya stabil. Bahkan manusia biasa tidak bisa melihat jejak kebohongan sedikit pun di wajahnya, apalagi seorang alien planet Shrug.
“Dalam pertarungan dengan seorang penjahat super, saya mengalami teleportasi paksa.” Jue Ge mengeluarkan alasan yang telah dia susun dalam beberapa menit terakhir, “Saat saya sadar kembali... sudah berada di tengah gurun.”
Hehehehe terdiam selama beberapa detik. Tatapannya seolah melihat cermin di belakang Jue Ge. Setelah beberapa saat, dia berkata: “Menurutmu, akankah saya percaya omongan seperti itu?”
“Percaya atau tidaknya kamu tidak penting.” Feng Bujue menunjuk cermin di belakangnya, “Yang penting adalah orang-orang di balik kaca itu percaya.”
Ekspresi Hehehehe berubah nyata pada saat ini. Melihat reaksi ini, Jue Ge semakin yakin dengan tebakannya dan melanjutkan: “Kamu bukanlah seorang 'mayor jenderal' kan... Menurut pengamatanku, pangkatmu lebih rendah dari Kolonel Kukukuku yang kulihat tadi.” Sambil mengusap dagunya, dia berkata, “Jika kita mengabaikan unsur aktingmu... Dari postur tubuh, aura, dan kebiasaan gerak tubuh Tuan, kemungkinan besar kamu adalah komandan pengawal pribadi seorang perwira tinggi...”
Feng Bujue memiringkan kepala sambil menatap cermin di belakangnya: “Tentu saja, jika saya adalah perwira berpangkat jenderal, saya juga akan membuat pilihan yang sama...” Saat mengucapkan ini, dia berdiri.
"Hehehehe" juga langsung bereaksi, melompat ke atas dengan gesit, lalu mengambil posisi siap bertarung.
"Jangan tegang." Kata Feng Bujue, "Kursi ini tidak nyaman, aku mau berdiri jalan-jalan." Ia tersenyum, "Lagian ini ruang interogasi, mana mungkin minta sofa."
"Jangan keterlaluan..." Wajah Hehehehe berkerut menyeramkan, sepertinya hendak main fisik. Tampaknya talenta Jue Ge dalam menarik kebencian berlaku universal di seluruh penjuru alam semesta.
"Sejak bertemu dengan 'Tim Pertama' kalian, sampai dibawa ke ruang interogasi ini..." Feng Bujue mengabaikan ancaman itu dan melanjutkan, "Seluruh prosesnya, tak ada yang menggeledah badanku." Ia mondar-mandir di depan cermin, "Setidaknya di Bumi... ini sangat tidak masuk akal. Bagaimana jika aku menyembunyikan perangkat peledak dahsyat di tubuhku? Bukankah membawaku ke markas sangat berisiko?" Ia tertawa, "Meski ada banyak kemungkinan teoritis, seperti kalian umumnya kurang cerdas, atau konsep 'kematian' di planet ini berbeda dengan Bumi, dll... Tapi kesimpulan paling logis tentu... kalian yakin tak ada barang berbahaya padaku."
Jue Ge menjilat bibirnya, bercermin sambil merapikan gaya rambut yang berantakan karena keringat, "Kurasa... di semua mecha besar kalian, berbagai persimpangan di basis, serta..." Ia mengetuk kaca di depannya dengan jari, "...di balik kaca satu arah ini, terpasang alat pendeteksi logam yang sangat canggih."
Saat sampai di bagian ini, ia berbalik menatap Hehehehe: "Tapi... meski kalian tahu aku hanya membawa beberapa magazen tanpa benda berbahaya lainnya, kalian tetap waspada. Jadi, kalian menyuruh prajurit yang cukup terampil ini menyamar sebagai letnan jenderal untuk berbicara denganku. Bahkan jika tiba-tiba aku melakukan gerakan berisiko tinggi, sang Jenderal asli tidak akan mengalami kerusakan sistem."
Bzzzt——
Sebelum kata-kata Feng Bujue habis, bunyi dengung tiba-tiba terdengar. "Cermin" di ruangan itu berubah transparan dalam dua detik.
Jue Ge melirik ke samping. Di balik kaca tersebut terlihat ruangan lain yang lebih luas dari ruang interogasi, dipenuhi berbagai peralatan. Saat ini, Letjen Hehehehe yang asli berdiri di sisi lain kaca, saling tatap dengan Feng Bujue.
"Kembalilah dulu, Jijijiji." Perintah sang Jenderal yang jelas terdengar di ruang interogasi.
"Siap, Komandan." Perwira yang mengaku sebagai "Hehehehe" tapi sebenarnya "Jijijiji" itu segera menuju pintu. Begitu Pintu elektronik ruang interogasi terbuka, ia pun keluar.
"Manusia Bumi, kau tampaknya orang yang sok pintar..." Jenderal di balik kaca melanjutkan bicaranya pada Jue Ge, "Tapi aku bukan anak tiga tahun. Meski kau punya sedikit kecerdikan, bisa melakukan deduksi yang tampak meyakinkan... pada dasarnya tidak mengubah situasi." Ia berhenti sejenak, "Kau bilang dirimu pahlawan super dari Bumi, bisa saja... tapi klaim tanpa bukti tak berarti apa-apa."
Feng Bujue tanpa bicara lagi, berlagak menghentakkan jari. Seketika, di tangannya muncul selembar Death Poker yang berkilauan emas.
"Hmph..." Jenderal membalas dengan senyuman sinis, "Ini paling-paling cuma buktikan kau pesulap."
Senyumnya tiba-tiba membeku di wajahnya.
Kriiik——
Suara yang sangat mengerikan bergema.
Jue Ge langsung menggunakan Death Poker untuk menebas kaca di hadapannya, menciptakan suara mirip kuku menggores kaca.
"Ini mustahil!" Jenderal buru-buru mundur beberapa langkah. Para staf di samping panel operasi serentak berdiri dan mundur ke dinding.
Jijijiji yang baru kembali ke ruangan seberang bersama beberapa prajurit yang sudah berada di sana langsung meraih senjata, mengarahkannya ke kaca siap menembak kapan saja.
"Hmm... Benar-benar produk teknologi yang hebat..." Feng Bujue dengan cepat memotong bentuk oval di "kaca" di hadapannya yang cukup untuk dilewati, sambil memperhatikan tepian potongan itu, "Ketebalannya mencapai tiga sentimeter, di antara dua lapisan kristal terdapat banyak komponen mekanis berukuran nano, sepertinya perangkat presisi tinggi..."
Tebakannya tepat. "Kaca" yang memisahkan ruang operasi dan ruang interogasi ini bagi orang-orang Shrug Planet adalah perangkat militer canggih yang sangat mahal, harganya melebihi tank. "Papan monitor" ini tidak hanya bisa mentransmisikan dan menyesuaikan sinyal visual maupun audio secara dua arah, tapi juga dilengkapi fungsi kamera pengawas dan pemindai logam. Yang terpenting... papan ini memiliki ketahanan tekanan luar biasa, bahkan jika seseorang meledakkan diri di ruang interogasi (yang pernah terjadi), orang di ruang operasi sebelah tidak akan terpengaruh.
Karena itu, ketika para penghuni Shrug Planet menyaksikan Jue Ge memotong benda ini hanya dengan selembar poker bercahaya, keterkejutan mereka sangatlah wajar.
"Lihat, inilah kekuatan pahlawan super," kata Feng Bujue melalui lubang yang dia buat, kepada orang-orang di ruangan sebelah.
"Jangan bergerak! Letakkan senjata yang kamu pegang." Ji-ji-ji-ji berdiri paling depan sambil mengarahkan tombaknya ke arah Jue Ge di balik lubang.
Feng Bujue tersenyum, melambaikan tangan, dan kartu Poker di tangannya menghilang: "Sudah kubilang jangan tegang..." Ia memiringkan kepala menatap sang Jenderal yang dilindungi prajurit di belakang, "Aku tidak berniat jahat, apalagi mata-mata. Sejujurnya, pengetahuanku tentang Orang Planet Shrug sangat terbatas. Kalian bisa anggap aku turis..." Ia mengangkat bahu dan membuka telapak tangan, "Selama kalian tidak mengancam keselamatanku atau membatasi kebebasanku, tak ada alasan aku menyakiti kalian."
"Turunkan tombakmu, Ji Ji Ji Ji." Jenderal He mendorong beberapa prajurit di depannya, maju sambil menekan lubang laras senapan Ji Ji Ji Ji ke bawah. "Baiklah... aku percaya." Ia merapikan seragam militernya, "Boleh tahu nama terhormat Tuan?" Setelah bertanya, ia segera memperbaiki ucapannya, "Oh maaf, aku lupa pahlawan super pasti punya kode nama. Boleh tahu gelarmu?"
"Poker Xia." Feng Bujue menjawab spontan.
"Oh, begitu..." Jenderal He mengangguk, "Ha... salah paham, semua ini salah paham..." Nadanya melunak, "Mengingat Tuan adalah pahlawan super... bagaimana kalau aku hubungi Liga Pahlawan Super Alam Semesta untuk mengirim seseorang menjemputmu pulang ke Bumi?"
"Apa?" Feng Bujue kaget bukan main.
"Ehm... Ada masalah?" tanya Jenderal He.
"Ti-Tidak..." Feng Bujue segera mengubah ekspresi dan menjawab cepat. Namun di dalam hatinya bergolak: "Yang benar saja... dunia quest ini benar-benar ada pahlawan super? Bahkan punya liga tingkat alam semesta?"
"Apakah Anda tidak pernah mendengar keberadaan Liga Pahlawan Super Semesta?" Nada terkejut sebelumnya terlalu jelas, meskipun berbeda ras, Jenderal He melihat sedikit petunjuk, sehingga melanjutkan pertanyaannya.
"Hmm... karena saya baru saja menjadi pahlawan, dan kekuatan saya juga biasa-biasa saja..." Feng Bujue melihat kecurigaan lawannya, terpaksa melanjutkan kebohongannya, "Pada dasarnya... termasuk yang tidak terkenal."
"Oh, begitu." Jenderal He menyambung, "Tidak masalah... ketika utusan liga datang, Anda bisa langsung menanyakan hal terkait kepada mereka." Setelah berkata demikian, ia berbalik dan membisikkan beberapa perintah kepada seorang prajurit di belakangnya.
Jue Ge yang berdiri agak jauh justru mendengar dengan jelas... Jenderal He benar-benar memerintahkan bawahannya untuk menghubungi "Liga Pahlawan Super Semesta" itu.
……
Singkat cerita... beberapa menit kemudian, Feng Bujue diantar ke ruang istirahat untuk menunggu.
Beberapa waktu berikutnya, ia merasa seperti duduk di atas duri, hatinya gelisah: "Sekarang situasi menjadi rumit... awalnya hanya ingin membuat alasan yang tidak bisa diverifikasi untuk menutupi kehadiranku di area militer rahasia planet orang... tapi malah memicu perkembangan yang luar biasa...
Dari reaksi sang Jenderal, pahlawan super memiliki status yang sangat tinggi di alam semesta ini, setidaknya orang Shrug Planet memegang sikap bersahabat terhadap mereka... Tidak tahu akan bertemu makhluk seperti apa nanti, jika muncul karakter semi-dewa level 'Manhattan' yang langsung mengetahui identitasku sebagai 'pengelana antar dimensi' dan menganggapku sebagai ancaman... Itu akan jadi masalah besar..."
Menurut Jenderal He, pasukan resmi pemerintah semua planet di Federasi Galaksi dapat menghubungi Liga Pahlawan Super Semesta. Selama ada alasan sah, mereka umumnya akan merespons dalam satu minggu galaksi (sekitar 1 jam). Waktu ini bisa diperpendek tergantung tingkat urgensi.
Tapi masalah Feng Bujue ini seharusnya termasuk jenis yang tidak urgent. Analoginya... kurang lebih seperti mengantar alien yang tersesat pulang ke planetnya.
Jika Jue Ge adalah manusia Bumi biasa, setelah melalui pemeriksaan ketat orang Shrug Planet dan dipastikan bukan mata-mata, dia akan dideportasi ke Bumi (tapi mungkin juga dibungkam).
Tapi sekarang, karena dia telah mengklaim status "pahlawan super" dan menunjukkan "kekuatan super", sifat masalahnya berubah.
Dugaan Feng Bujue tepat. Pahlawan super di alam semesta ini memiliki status setara dengan "Badan Keamanan Semesta". Ada serangkaian settingan kompleks tentang ini yang tidak akan dijelaskan sekarang... Mari kembali ke cerita.
Sssst——
Pintu elektronik ruang istirahat terbuka. Di bawah pimpinan Jenderal He, dua pria berbaju ketat memasuki ruangan.
"Orang yang berjalan di depan memiliki tinggi sekitar 180 cm, mengenakan pakaian ketat putih dengan garis-garis ungu dan emas. Di wajahnya terdapat penutup mata yang serasi dengan warna pakaiannya. Pria berambut keriting hitam legam ini memiliki kulit sawo matang dan tidak berjanggut."
"Karena mengenakan pakaian ketat, bentuk tubuhnya yang persis seperti manusia terlihat jelas. Tampaknya ini juga seorang pahlawan Bumi."
"Orang yang berjalan di belakang memiliki ciri fisik mirip dengan yang di depan - juga manusia berkulit sawo matang, namun berjanggut lebat. Perbedaannya adalah warna pakaian ketatnya biru dan putih."
"Izinkan saya memperkenalkan." Jenderal He menghadapkan kedua pria itu ke hadapan Jue Ge.
Feng Bujue merasakan ketegangan yang belum pernah dialaminya sebelumnya, keringat dingin mengucur deras. Tatapannya menyapu wajah kedua pria itu, melihat sepasang mata penuh keadilan. Dalam hati ia bergumam, "Ah... Rasanya tidak nyaman sekali... Sejak dulu kala keadilan dan kejahatan tak pernah bersatu..." Tanpa sadar ia mengklasifikasikan dirinya ke pihak "jahat".
"Ini adalah... Poker Xia." Jenderal He memberi isyarat dengan tangannya.
Feng Bujue bangkit dari sofa, memaksakan senyum yang menyebalkan: "Heh... hehe... Halo, saya baru datang... Sebenarnya saya hanya asal membuat nama dan pakaian kekanak-kanakan ini, lalu mulai membela keadilan. Belum bergabung dengan organisasi mana pun..."
"Ah~ Tak perlu sungkan, anak muda." Pria yang memimpin menjawab dengan riang, "Asalkan kau punya hati yang mengejar keadilan, pintu Liga Pahlawan Super Semesta akan selalu terbuka untukmu."
"Pfft..." Feng Bujue tiba-tiba mengembungkan pipinya, wajahnya memerah karena menahan tawa. Dalam hati ia berteriak: "Hei! Logat India macam apa ini?! Bercanda ya?! Kalimat serius bisa jadi sekonyol ini?!"
"Hm, perkataan yang baik." Jenderal He memberi isyarat pada pahlawan super yang berbicara tadi, "Ini adalah Penari Energi - pahlawan terkenal dari Planet Cheat yang sedang aktif di Galaksi Utara."
Kalimat itu... bagai palu besar menghantam jantung Jue Ge.
"Hei!" Hampir saja ia berteriak. Karena menahan tawa berlebihan, badannya limbung terduduk di sofa. "Muncul! Orang aneh ini benar-benar ada?! Bukannya ini karakter karanganku? Benar-benar eksis? Alam semesta ini tidak apa-apa? Pantas saja settingannya orang India! Ngomong-ngomong aku sama sekali belum membayangkan wujudnya... Skenarionya otomatis melengkapi ya?!"
"Dan ini... adalah rekannya." Jenderal He menunjuk pria berbaju ketat biru-putih itu melanjutkan, "Si Penendang Aneh."
"Ternyata benar kau!" Feng Bujue terus mencela dalam hatinya dengan keras, "Alam semesta hancur! Benar-benar hancur! Lebih baik aku pindah dunia! Gurun pasir tampak bagus! Biarkan aku berlari bebas menuju matahari terbenam di gurun bersuhu 40 derajat!"
"Oh, aku sudah dengar semuanya, Poker Man." Si Penendang Aneh maju dengan logat India yang sama, "Kau melawan penjahat super lalu terhisap badai dimensi, melalui berbagai petualangan dan ujian, akhirnya menembus dimensi ke Planet Shrug. Di gurun kau membuka lubang dimensi dan berhasil kembali ke dunia ini kan? Luar biasa."
"Benar-benar luar biasa! Cerita ngawur ini sungguh gagah dan menakutkan... Pasti si Hē yang mengarang-ngarang! Lebih baik bilang aku Ultraman saja! Lebih mudah kubohong! Cukup bersuara xia~xia~ langsung selesai!" Feng Bujue meraung dalam hati, "Ingin sekali menjadi cahaya! Menjadi cahaya... cahaya... cahaya..."
"Hmm... Kau kenapa?" Penari Energi menatap Jue Ge, "Poker Man? Kenapa diam saja?"
Mereka melihat Feng Bujue duduk pucat di sofa tanpa bicara, mengira ada yang tidak beres.
"Hehe... Tak apa..." jawab Feng Bujue, "Hanya... agak melamun..."
