Hanya dalam beberapa menit, pesawat luar angkasa telah menyelesaikan pelompatan jarak pendek dan memasuki orbit Planet Zha Zha Zha Zha.
Planet ini tampak sangat mirip dengan Planet Shrug jika dilihat dari luar angkasa, sama-sama berwarna kuning kecokelatan. Hanya saja ukuran Planet Zha Zha Zha Zha sedikit lebih kecil.
"Hmm... Gaya gravitasi yang dirasakan di Bintang Shrug sebelumnya pada dasarnya sama dengan di Bumi." Saat menembus atmosfer, Feng Bujue masih merenungkan hal-hal sepele dalam hatinya, "Jika kepadatan planet ini mirip dengan Bintang Shrug, maka gaya gravitasinya pasti akan lebih kecil... Nanti kalau terjadi pertarungan, harus lebih berhati-hati..."
"Gravitasi planet ini sedikit lebih lemah dari Bintang Shrug, kau harus waspada setelah turun, Poker." Si Penendang Aneh kebetulan menoleh dan mengingatkan.
"Oh, paham." Feng Bujue menanggapi.
Setelah beberapa waktu berinteraksi, dia sudah memahami karakter kedua pahlawan ini. Penari Energi lebih tenang dan stabil, meski tidak pendiam tapi jarang bicara hal tidak penting. Sedangkan Si Penendang Aneh lebih cerewet, memiliki kepribadian lincah yang mudah akrab dengan orang lain, sering bercanda.
"Selain aksen India yang kental dan julukan pahlawan aneh... Keduanya cukup normal..." batin Feng Bujue, "Tampaknya penduduk alam semesta ini relatif naif tapi masih punya kecerdasan dasar, setidaknya belum ketemu orang benar-benar tolol..."
"Wahahahaha... Wahahahaha..." Tertawa terbahak-bahak yang menggema tiba-tiba memutus alur pikiran Jue Ge, dalam arti tertentu juga seperti tamparan di wajahnya.
Saat Kapal Curry memasuki atmosfer dan mulai melambat, tiba-tiba muncul gambar aneh di layar utama pesawat. Dalam gambar tersebut terlihat seorang makhluk planet shruggian yang mengenakan eksoskeleton mekanik dan helm mekanik. Hanya dari tawa dan ekspresinya saja sudah jelas... ini bukan orang baik...
"Wahahaha... Liga Super Semesta, kalian benar-benar datang!" Orang itu tertawa terbahak-bahak sebelum akhirnya berbicara.
"Siapa kau?" Si Penendang Anek membentak ke arah layar.
"Hmph... Kalian kampungan sampai tidak mengenaliku," orang itu mendengus dingin. "Aku adalah ilmuwan jenius agung, Doktor Shuai Shuai Shuai Shuai!"
"Hei... Ada masalah apa dengan orangtuamu sampai diberi nama begitu..." batin Feng Bujue.
"Kau bisa menyusup ke saluran komunikasi pesawat ini?" Penari Energi menatap tajam sambil bergumam.
"Wahahaha!" Doktor Shuai tertawa. "Konyol! Hal semudah ini bagaikan kacang goreng!" Ia berhenti sejenak lalu membuat ekspresi garang. "Dengar, para pahlawan! Lebih baik kalian putar balik sekarang juga! Jika tidak..."
"Oh? Berani mengancam kami?" Penari Energi memotong. "Berarti... kaulah dalang di balik krisis ini?"
"Hmph... Bisa langsung melihat inti persoalan, kau juga cukup pintar ya..." Doktor Shuai mendengus lagi.
"Ini TM juga bisa disebut pintar?" Feng Bujue terkejut, dalam hatinya berteriak, "Kau hampir menulis 'Aku penjahat' di wajahmu, ya?"
"Sampai saat ini... aku tak perlu sembunyikan lagi." Doktor Shuai menyambung, "Benar, gelar asliku seharusnya ilmuwan jenius agung, jahat, tak terkalahkan... Doktor Shuai-Shuai-Shuai-Shuai~ yang benar."
"Apa yang kausembunyikan?!" Feng Bujue benar-benar khawatir dengan IQ lawannya, "Dari awal sampai akhir apa yang kausembunyikan? Bedanya cuma tambahan deskripsi diri 'jahat' dan 'tak terkalahkan'? Ini ritme tekad jadi maling!"
"Apa maksudmu sebenarnya?" Si Penendang Aneh menatap lawannya.
"Hahaha... Kalian akan segera tahu." Doktor Shuai menghentikan komunikasi.
Selama dialog mereka, pesawat telah turun cukup jauh. Saat ini Penari Energi menyesuaikan mode penerbangan menjadi autopilot dalam atmosfer.
Setelah selesai, Penari Energi berkata: "Doktor Shuai ini benar-benar arogan. Tampaknya quest kali ini sulit."
Si Penendang Aneh menambahkan: "Ya... Toh dia peringkat C. Untuk tahu seberapa serius, kita harus konfirmasi ke pasukan pemerintah lokal yang mengirim alarm."
"Aku bilang... kalian berdua..." Feng Bujue akhirnya tak tahan mengingatkan, "Karena lawan bisa menyusup ke sistem komunikasi Kapal Curry, berarti posisi kita sudah terbongkar..."
Kedua orang di depan langsung membeku mendengar ini.
"Musuh sudah mengetahui posisi kita, tapi tidak melancarkan serangan terhadap kita, ini tidak masuk akal..." Jue Ge melanjutkan, "Tentu saja, ada kemungkinan kondisi tidak memungkinkannya menyerang, misalnya... posisinya berada di ujung planet yang berlawanan, tidak bisa membentuk ancaman dalam waktu singkat; atau mungkin dia tidak memiliki cara serangan efektif terhadap udara. Jadi... dia hanya bisa mengintimidasi kita lewat komunikasi." Dia berhenti sejenak, "Tapi... tadi dia dengan percaya diri mengatakan bahwa kita 'segera akan tahu' rencananya, maka... hanya ada tiga kemungkinan..." Dia mengangkat tiga jari, "Pertama, dia yakin bisa segera mengendalikan kita setelah mendarat; Kedua, 'krisis' yang dia ciptakan sudah menyebar ke seluruh planet, di mana pun kita mendarat akan langsung terpengaruh; Ketiga, dia cuma omong kosong..."
Feng Bujue berhenti beberapa detik, seolah menunggu dua pahlawan tersebut mencerna informasi yang baru saja dia sampaikan, lalu berkata: "Menurut saya pribadi, kemungkinan terbesar adalah skenario kedua, disusul yang pertama. Tapi apapun hipotesisnya, ini mengindikasikan kita mungkin menghadapi risiko saat mendarat..."
"Oh! Anda benar-benar jenius! Poker Xia!" Si Penendang Aneh tiba-tiba membelalakkan mata sambil berteriak pada Jue Ge.
"Ah... tidak-tidak... Saya hanya berpatokan pada logika..." Feng Bujue benar-benar tidak merendah, tapi pihak lawan tidak memberinya kesempatan melanjutkan...
Bahkan Penari Energi tampak terkejut: "Ternyata selain kekuatan super, Anda juga pahlawan dengan 'kebijaksanaan super'!"
"Hei... apakah kalian sedang mengimplikasikan bahwa IQ rata-rata semua ras beradab di alam semesta ini di bawah 80..." Feng Bujue tentu tidak akan mengucapkan ini, dia hanya mencela dalam hati, "Tak heran doktor tadi bilang kalian pintar... Tapi apa settingan seperti ini tidak masalah? Bagaimana caranya kalian bisa berkembang sampai era antariksa? Mengandalkan segelintir jenius untuk mendorong kemajuan sejarah..." Saat memikirkan ini, ekspresinya berubah halus, "Hmm... tunggu... kalau dipikir-pikir, ini sebenarnya wajar juga... Teknologi manusia di dunia nyata juga didorong oleh segelintir orang brilian di puncak piramida..."
Si Penendang Aneh tidak memperhatikan perubahan ekspresi Jue Ge, dia melanjutkan: "Pahlawan Poker, mungkin kau tidak tahu, sudah bertahun-tahun Bumi tidak memiliki pahlawan super-cerdas. Pahlawan yang memiliki kekuatan super sekaligus kecerdasan super, di seluruh alam semesta pun sangat langka!"
"Heh... hehehe... ternyata aku sehebat ini ya." Feng Bujue menjawab dengan tawar.
"Tentu saja! Saat ini di Komite Tertinggi Aliansi ada dua pahlawan super-cerdas." Kata Si Penendang Aneh, "Mereka adalah Pahlawan Kodok dan Pahlawan Kertas Timah."
"Nama-nama ini bisa lebih norak lagi tidak ya..." Bujue bergumam dalam hati.
"Meski tidak memiliki kekuatan super sama sekali, tapi mereka memiliki kebijaksanaan yang tak tertandingi." Si Penendang Aneh terus menjelaskan, "Selain itu, mereka sangat kaya dengan sumber daya keuangan hampir tak terbatas. Pada awal pendirian Aliansi ketika belum ada sponsor sama sekali, merekalah yang menopang operasional lembaga ini."
"Settingan ini terdengar sangat familiar..." gumam Feng Bujue dalam hati, "Dan...kenapa hanya dengan beberapa jawaban santai, NPC ini malah bersemangat mulai memberikan penjelasan detail? NPC di dunia ini terlalu mudah dikelabui."
Narasi Si Penendang Aneh berlanjut: "Kodok Man, nama aslinya Enwei Silub, putra tunggal keluarga Silub - orang terkaya di Planet Mahat. Saat kecil, Enwei menyaksikan orangtuanya dibunuh penjahat. Ia bersumpah memberantas kejahatan agar anak lain tak mengalami nasib sama. Untuk itu ia berguru pada banyak ahli, menguasai berbagai pengetahuan detektif dan teknik bertarung, serta memanfaatkan sumber daya Grup Silub untuk membuat peralatan berteknologi tinggi. Di siang hari, ia tampak sebagai playboy kaya tak berotak; di malam hari, ia menjadi Ksatria Kegelapan yang ditakuti penjahat - Kodok Man."
"Apa tidak masalah menjiplak mentah-mentah settingan Batman seperti ini? Memberitahu nama aslinya juga tidak apa? Dan...kenapa kodok? Kenapa? Sama sekali tidak masuk akal!" Feng Bujue hampir tak bisa menahan diri ingin berteriak, tapi tak boleh...
"Manusia Kertas Timah..." Si Penendang Aneh terus menjelaskan, "Nama aslinya Kertas Nitot, pewaris perusahaan Nitot. Planet asalnya Lumpur yang terkenal dengan peradaban teknologi. Dia seorang produsen senjata ternama, fisikawan, insinyur, sekaligus filantropis, penemu, petualang, miliuner, dan playboy. Dengan baju zirah bertenaga ciptaannya sendiri yang memberinya kekuatan super, stamina, kemampuan terbang, dan berbagai sistem senjata untuk menegakkan keadilan. Sumber tenaga zirahnya berasal dari reaktor energi mini Bahtera di dadanya..."
"Eh... aku mau tanya..." Jue Ge hampir tak tahan, "Kenapa namanya 'Manusia Kertas Timah'? Apa zirahnya..."
"Tepat! Material dasar zirahnya adalah 'Kertas Timah Super' ciptaannya." Si Penendang Aneh menyambung, "Bahan ini sangat ringan seperti pakaian ketat, tahan tekanan dan suhu tinggi. Dengan teknologi tingkat molekulnya, bisa..."
"Hei! Lihat!" Penari Energi yang sedang mengendalikan pesawat turun tiba-tiba memotong percakapan. Ia menampilkan layar split ke layar utama, "Ini rekaman monitor pesawat..." katanya gugup, "Apa itu semua di permukaan?"
Si Penendang Aneh segera menoleh dan terkejut, "Ini... pasti bukan pasukan mekanis resmi militer..."
"Feng Bujue saat ini sedang bergumul dalam jurang frustasi yang menyebalkan, matanya sudah hampir mencapai tingkat retak telur. Jadi, apapun yang terjadi selanjutnya, dia sudah tidak peduli lagi……"
Jue Ge mengangkat pandangan ke layar. Di bawah pesawat, di dataran tanah kekuningan, terlihat bayangan hitam besar yang bergerak perlahan…… Setelah diamati, ternyata itu adalah pasukan besar yang terdiri dari konstruksi mekanis. Ratusan monster mekanik dengan bentuk dan ukuran berbeda-beda bergerak dalam formasi, melaju cepat di daratan……
"Apa-apaan ini……" Feng Bujue bergumam dalam hati, "Doktor Payah, tidak bisakah kamu menciptakan virus zombie yang biasa seperti mengangkat bahu?…… Bagaimana kita harus melawan pasukan mekanik ini?…… Ngomong-ngomong, sumber daya keuangan dan eksekusi kalian para penjahat ini keterlaluan besar! Daripada menghabiskan biaya dan tenaga yang sama untuk ini, lebih baik digunakan untuk urusan resmi kan?"
"Koordinat yang mengeluarkan alarm tidak jauh dari sini. Aku akan beralih ke mode manual dan mendekat." Penari Energi mengatakan sambil meletakkan kedua tangannya di panel kemudi, "Si Penendang Aneh, coba hubungi pasukan pemerintah."
"Mengerti." Si Penendang Aneh menjawab, lalu mengambil perangkat komunikasi. Dia menekan beberapa tombol di panel operasi dan menunggu belasan detik, "Aneh…… Sinyal tidak terdeteksi."
"Mungkin pasukan pemerintah memblokir sinyal pangkalan untuk menyembunyikan lokasi mereka……" Kalimat Penari Energi terhenti di tengah ucapan, karena saat itu dia sudah melihat pangkalan tersebut dengan mata telanjang.
“Hmm...” Feng Bujue juga melihat pemandangan di kejauhan, dia bersuara berat dari belakang, "Kita terlambat datang..."
