“Walaupun begitu…” Si Penendang Aneh menyambung, “Tapi sekarang… musuh ada yang tewas, ada yang kabur…” Ia mengelus dagunya sambil berpikir, “Bagaimana caranya kita menemukan Doktor Shuai-shuai-shuai-shuai?”
“Eh… Aku mau tanya…” Feng Bujue menyela, “Bangunan raksasa yang sangat mencolok di sebelah sana…” Katanya sambil menunjuk ke arah gedung pencakar langit di kejauhan, “Fungsinya buat apa?”
“Oh, itu gedung pemerintahan Planet Zha-zha-zha-zha.” Penari Energi menjawab, “Itu landmark paling terkenal di seluruh planet.”
“Kemungkinan besar Doktor Shuai ada di dalam sana…” Feng Bujue berkata sambil memicingkan mata, “Qiong-qiong-qiong-qiong dan Cuo-cuo-cuo-cuo datang dari arah itu, dan tadi Cuo-cuo-cuo-cuo juga kabur ke arah sana…”
“Hmm… Masuk akal.” Si Penendang Aneh mengangguk, “Memang pantas disebut Pahlawan Super Bijaksana.”
"Apa aku yang pintar atau kalian yang bodoh…" Feng Bujue mencela dalam hati, "Sepertinya standar kata 'super' dan 'kebijaksanaan' sudah diturunkan levelnya oleh kalian… Ngomong-ngomong kenapa tidak langsung menerbangkan pesawat ke atas gedung itu sebelum terjun? Jangan bilang ini untuk menghindari serangan udara… Aku tidak percaya kalian bisa mikir sejauh itu…"
"Baik, mari kita berangkat sekarang." Penari Energi menyambung.
"Oh ya, tunggu sebentar." Jue Ge tiba-tiba terlihat seperti ingat sesuatu. Sambil berkata demikian, ia berjalan mendekati mayat Qiong Qiong Qiong Qiong.
Penari Energi dan Si Penendang Aneh saling pandang, tidak mengerti apa yang direncanakan Poker Xia.
Sebenarnya, Feng Bujue hanya ingin menggeledah mayat itu saja…
Tapi di dalam hati ia tahu… Taman Horor bukan game dimana monster akan menjatuhkan harta saat mati. Bahkan mengalahkan BOSS quest pun belum tentu dapat item.
"Ternyata memang tidak bisa dilepas…" Setengah hari meraba-raba tubuh Marsekal Qiong Qiong Qiong Qiong, Feng Bujue sama sekali tidak menemukan item berharga. Baju zirah di tubuh mayat itu pun tak bisa dilepas.
Jue Ge menemukan bahwa baju zirah hitam itu tidak "dikenakan" oleh Qiong Qiong Qiong Qiong, melainkan "tertanam" di tubuhnya. Bisa dibilang ini benar-benar "kerangka luar". Satu-satunya komponen yang bisa langsung dilepas dari setelan zirah tersebut hanyalah helm, namun bagian ini sudah dihancurkan oleh 【Pisau Penembus Pertahanan Wajib】, bahkan deskripsi item-nya pun tidak terlihat.
"Poker Man... Apakah kau mencari sesuatu?" tanya Penari Energi yang telah mengamati selama beberapa saat.
"Hmm..." Reaksi Bujue sangat cepat. Dengan akting, kecerdikan, dan kemampuan mengarang ceritanya, dia bisa membohongi kedua pahlawan di depannya dengan mudah, "Aku ingin mencoba apakah helm ini masih bisa digunakan."
"Oh! Aku mengerti!" Si Penendang Aneh menyela, "Kau ingin menggunakan perangkat komunikasi atau sistem navigasi di dalam helm untuk menyelidiki lokasi Doktor Shuai Shuai Shuai Shuai, benar?"
"Benar! Benar!" Feng Bujue langsung menuruti kesempatan itu sambil mengangguk cepat, "Sayangnya... helm ini sudah rusak total." Dia berdiri, "Kita hanya bisa melanjutkan langkah demi langkah..."
"Jangan khawatir, Poker Man. Jika intelijen kurang, kita akan menghabiskan lebih banyak waktu," kata Penari Energi. "Aku dan Si Penendang Aneh adalah pahlawan super 'tingkat galaksi'. Menghadapi peristiwa level C itu mudah bagi kami. Bahkan jika ada keadaan darurat, itu tidak akan menjadi ancaman."
"Tingkat galaksi?" Feng Bujue mendengar kosakata baru lagi.
"Saat ini, Penari Energi dan Si Penendang Aneh sudah menganggap Jue Ge sebagai tulang punggung Liga Pahlawan Super di masa depan. Tentu saja mereka tidak akan menyembunyikan informasi dasar seperti ini lagi." Penari Energi langsung menjawab, "Hm, ini adalah sistem penggolongan level pahlawan super yang kami gunakan internal di Liga Pahlawan Super Semesta. Secara garis besar terbagi menjadi empat level: level kota, level planet, level galaksi, dan level alam semesta."
Si Penendang Aneh menambahkan di samping, "Tentu saja, level tidak hanya ditentukan oleh 'kemampuan bertarung'. Contohnya 'Sang Katak', meskipun tidak punya kekuatan super sama sekali, tetap diklasifikasikan sebagai level alam semesta. Karena tanpa kekuatan super pun, dia bisa melakukan hal-hal yang bahkan pahlawan level galaksi tidak sanggup."
"Oh, mengerti..." gumam Feng Bujue. Ia lalu berbalik dan menunjuk ke depan, "Ngomong-ngomong, kita lanjutkan sambil berjalan saja." Setelah pembicaraan sampai di titik ini, Jue Ge sudah tidak khawatir lagi dengan masalah keamanan dirinya, jadi dia mengajukan usul ini.
Kedua rekannya setuju dengan saran tersebut. Akhirnya, ketiganya pun mulai berjalan menuju tujuan.
"Ceritakan juga tentang sistem level untuk peristiwa krisis, itu juga menarik perhatianku," lanjut Feng Bujue bertanya.
Penari Energi menjawab, "Hmm... yang itu lebih rumit..." Dia berpikir beberapa detik, mengatur pikirannya sebelum melanjutkan, "Dari terendah ke tertinggi, total ada tujuh level. Paling rendah adalah Level F, mengacu pada 'aktivitas kriminal biasa', umumnya perilaku yang melanggar hukum planet setempat seperti pembunuhan, perampokan, pencurian dll; kemudian Level E, mengacu pada 'aktivitas kriminal yang bisa menghancurkan sebuah kota', seperti menciptakan monster raksasa, melepaskan senjata virus, mengorganisir pasukan untuk menduduki kota-kota kecil; di atasnya ada Level D, mengacu pada 'aktivitas kriminal yang bisa menghancurkan sebuah negara'. Meski banyak planet punya sistem pemerintahan terpusat, planet seperti Bumi yang terdiri dari banyak negara juga cukup banyak, makanya dibuat Level D. Level ini berada di antara E dan C, jika penanganan kasus Level E tidak tepat, bisa naik ke Level D." Dia berhenti sejenak, "Tiga level di atas biasanya bisa diselesaikan oleh satu atau beberapa pahlawan super lokal di planet tersebut, sebagian besar kasus tidak perlu melibatkan personel aliansi."
Si Penendang Aneh kini menyambung, "Sedangkan Level C, seperti sudah kau ketahui, mengacu pada 'krisis yang mampu menghancurkan sebuah planet', seperti kasus yang sedang kita tangani ini."
"Hmm-hmm..." Feng Bujue mengangguk dua kali, memberi isyarat agar mereka melanjutkan.
Penari Energi melanjutkan: "Kasus peringkat C, secara prinsip seharusnya ditangani oleh pahlawan lokal, atau mereka memiliki 'hak prioritas menangani'. Namun, kasus level ini biasanya tidak bisa ditangani sendiri oleh pahlawan tingkat kota. Jadi, beberapa planet membentuk aliansi pahlawan super mereka sendiri. Setiap kali menghadapi krisis yang tidak bisa ditangani satu pahlawan, mereka akan bersatu."
"Avengers ya..." Feng Bujue spontan berseru.
"Hmm, apa?" Penari Energi bertanya bingung.
"Emm..." Jue Ge menyimpulkan dari reaksi lawan bicara... alam semesta ini mungkin tidak mengenal Avengers, bahkan karya komik terkait pun tidak ada, "Bukan apa-apa... Aku tiba-tiba terpikir nama organisasi yang bagus, bagaimana menurut kalian The Avengers?"
"Ha?" Si Penendang Aneh tertawa, "Kamu bercanda? Nama itu sama sekali tidak terdengar seperti organisasi pahlawan!"
Penari Energi menambahkan: "Iya... Malah lebih mirip organisasi yang akan dibentuk penjahat super, 'Avengers'... Apakah mereka ingin membalas dendam pada sesuatu? Balas dendam ke masyarakat?"
Jue Ge terkekeh kaku: "Heh... hehe... Lupakan saja..." Dia segera mengalihkan topik, "Itu... tadi sampai mana? Oh iya! Kalau kasus peringkat C tidak bisa ditangani pahlawan lokal?"
“Tentu saja itu adalah aliansi yang akan bertindak.” Penari Energi menjawab: “Di beberapa planet tidak ada, atau hanya ada sedikit pahlawan tingkat kota. Dalam situasi seperti ini, begitu aliansi mendapat kabar, mereka akan segera mengirim orang. Untuk mengatasi krisis peringkat C dengan cepat dan menyelamatkan lebih banyak nyawa, aliansi biasanya mengirim tim terdekat. Tentu saja, untuk menangani krisis peringkat C, setidaknya harus ada satu pahlawan di atas tingkat planet dalam tim yang dikirim.”
Ketiga orang ini tiba di jalan utama yang menghadap langsung ke gedung pemerintah saat pembicaraan mereka sampai di titik ini.
“Miehahahaha...” Tiba-tiba terdengar suara tawa keras lagi.
Terlihat, sekitar seratus meter di depan, sekelompok mecha humanoid berbaris rapi dalam formasi persegi, melangkah dengan gaya militer. Di depan barisan tersebut, seorang bertubuh pendek berbaju zirah putih memimpin, dan dialah sumber tawa itu.
“Miehahaha, pahlawan Yuchao Lian, perjalanan kalian sudah sampai di ujung!” teriaknya keras, “Bertemu denganku adalah nasib sial kalian! Aku adalah... panglima perang utama di bawah komando Doktor Suai Suai Suai Suai yang agung, jahat, dan tak terkalahkan... Jenderal Ai Ai Ai Ai!”
“Benar-benar Meong yang tak terkatakan...” Feng Bujue menggeleng sambil menopang dahinya dengan satu tangan, “Aku sudah tidak punya harapan lagi dengan nama-nama orang kerdil ini...”
