"Biar kuberitahu... Pengelana Antar Dimensi..." Fu Ling langsung menyambut, "Momen paling menjijikkan di dunia ini... adalah saat benda tercantik... hancur lebur dalam sekejap!"
Nada suaranya penuh dendam kesumat, setiap kata yang meluncur dari mulutnya sarat dengan kebencian dan kepedihan.
Sebelum suara itu menghilang, Fu Ling mengangkat lengannya. Seketika, seekor "naga tinja" menyembul dari rawa, menerjang lurus ke arah Feng Bujue.
Melihat ini, Jue Ge mendengus pendek, memutar tubuhnya dengan gesit. Dengan kaki sebagai paku, ia melancarkan serangan Rankyaku bertubi-tubi.
Untuk sesaat, naga tinja itu menggeliat liar dihujani tebasan udara.
Gelombang cahaya dari Rankyaku berlapis-lapis bagai ombak dahsyat, menggulung naga tinja itu dan merobeknya berkeping-keping. Setelah gelombang tebasan, serangan Fu Ling berhasil dinetralisir sepenuhnya oleh Feng Bujue.
Tapi Fu Ling tak berhenti. Dengan menyatukan kedua lengannya, ia melancarkan serangan baru. Gas coklat pekat yang menyengat menyembur dari telapak tangannya - meski tidak mematikan, baunya saja bisa membuat orang pingsan...
Menghadapi serangan tak berwujud ini, Rankyaku tak mempan. Feng Bujue terpaksa melompat mundur menghindari jangkauan serangan.
"Hmm... BOSS ini sepertinya seperti patok ya..." pikir Jue Ge saat bergerak di udara, "Bagian bawah tubuhnya terus terperosok dalam lumpur, rotasi tubuh bagian atas juga sangat lambat. Artinya... selama kita cepat berpindah ke belakangnya dan menyerang area pinggang, dia tidak mungkin bisa menghindar."
Begitu pikirannya muncul, Feng Bujue langsung mengaktifkan 【Spiritual Awareness Body Convergence Technique - versi modifikasi】 secara terus-menerus, menggunakan kedua kakinya secara bergantian untuk melakukan Langkah Bulan, menginjak udara tiga kali berturut-turut. Siluetnya seperti sinar cahaya yang direfraksikan, seketika mendekati pinggang belakang Fu Ling.
"Lagipula aku pakai sarung tangan... nekat saja!" Feng Bujue juga sadar, mustahil membunuh BOSS ini tanpa menyentuhnya sama sekali. Untuk meminimalisir kontak... dia memutuskan, jika tidak menyerang, maka serangannya harus jurus pamungkas!
Siusiu——
Suara siulan tajam tiba-tiba menggema.
Telapak tangan ahli bela diri yang keras menyimpan tenaga lembut, naga terbang perkasa menghembuskan kematian.
Satu jurus 【Southern Cross Flying Dragon Fist】 meluncur, energi berbahaya bagai badai, tepat menghantam tulang pinggang Fu Ling...
……
Di waktu yang sama, di ujung rawa yang lain.
"Kalian dengar?" Tianma Xingkong yang berjalan di tengah rombongan tiba-tiba bersuara.
"Ah... dengar, suara angin itu..." jawab Atobe, "Sepertinya ada teriakan kesakitan."
"Mungkin efek suara penggertak biasa," sambung Paman Fei Chai, "Banyak quest yang punya..."
Hong Hu juga berkata, "Ya... Aku pernah mengikuti quest solo Nightmare yang settingannya dari awal sampai akhir terus diganggu 'bisikan hantu'..." Dia menyesuaikan kacamatanya, "Bahkan sekarang kalau diingat... masih membuat merinding..."
"Hmm... Aku paling benci trik menakutkan yang berbelit-belit seperti ini," kata Tianma Xingkong.
"Begini penjelasannya..." sambung Hong Hu, "Yang kamu sebut 'berbelit-belit' itu sebenarnya pembangunan atmosfer, bisa dibilang teknik menakutkan yang lebih tinggi levelnya. Dibandingkan kejutan visual langsung, cara ini lebih efektif." Dia berhenti sejenak, "Dengan suara atau bayangan yang samar, memicu imajinasi, membiarkan rasa takut terkumpul perlahan... Lalu meledak di momen tak terduga, efeknya jadi lebih dahsyat seperti satu tambah satu lebih besar dari dua."
"Hmm... Aku penasaran bagaimana kabar Saudara Feng sekarang," gumam Paman Fei Chai, "Dalam atmosfer seperti ini... sendirian pasti lebih mudah jadi paranoid ya?"
"Tiiidaaak mungkin!" Atobe dan Hong Hu serentak mengucapkan tiga kata itu.
"Tenang saja, dia pasti sedang asyik sendiri," sambung Atobe, "Dia sama sekali tidak akan paranoid, karena otaknya terus memikirkan rencana jahat... Pernah suatu kali, dia tinggal sebentar di kota penuh zombie mutasi, langsung bikin basis perangkap zombie. Tempat itu luas, amunisi melimpah, umpan lengkap, plus musik【——】nya sebagai pengiring..."
“Benar, orang ini jelas bukan orang biasa…” Hong Hu juga menyambung, “Aku belum pernah melihatnya takut pada apapun…” Dia berhenti sejenak dua detik, lalu melanjutkan, “Kalian semua tahu tentang penggunaan obat oleh anggota Studio Mayat Pedang... Meskipun mereka menggunakan obat, tidak mungkin mereka bisa sepenuhnya menghilangkan rasa takut. Selain itu, obat itu juga membuat reaksi mereka agak tumpul dan ekspresi wajah menjadi kaku.” Dia menyesuaikan kacamatanya, “Tapi Saudara Feng... benar-benar tanpa rasa takut. Saat aku dan dia melewati dungeon tim itu bersama, dia berkali-kali meminta menyelidiki sendiri di lingkungan yang gelap gulita... Dan tetap tenang sepanjang waktu, benar-benar tidak tahu bagaimana saraf orang ini bekerja…”
“Baik... baiklah, sepertinya saya terlalu mengkhawatirkan hal yang tidak perlu.” Paman Fei Chai menjawab dengan ekspresi canggung. Dia dan Jue Ge tidak pernah berinteraksi langsung dalam Pertarungan Puncak, dia hanya menonton beberapa rekaman pertandingan Jue Ge setelah turnamen, dan tahu bahwa orang ini sangat kuat dengan kepribadian yang 'liar'.
Paman Fei Chai benar-benar tidak menyangka... orang ini jauh lebih aneh dari yang dibayangkannya, bahkan bisa membuat Hong Hu dan Atobe (sampai saat ini, Paman Fei Chai masih menganggap Atobe sebagai jago yang menyembunyikan kemampuan) memberikan kesaksian dan evaluasi 'bukan manusia', sungguh luar biasa...
“Aah! Jalan lempengan batu di depan itu?” Tiba-tiba Tianma Xingkong melihat sesuatu melewati bahu Paman Fei Chai, berseru keras.
"Hmm, tinggal puluhan meter lagi, kita bisa melewati rawa dengan selamat." Paman Fei Chai melepas helm dari kepalanya, "'Jalur Cahaya' di depan sini juga sudah lenyap."
"Hah..." Atobe menghela napas, "Feng Bujue benar-benar tidak salah... Indra penciuman kita mungkin sudah mati rasa sekarang, aku bahkan tidak menyadari baunya sudah berkurang."
Memang, entah sejak kapan keempat orang itu sudah tidak lagi menutup hidung dengan tangan, menandakan mereka telah beradaptasi dengan lingkungan berbau busuk...
"Tunggu! Apa itu?" Hong Hu yang berjalan di belakang tiba-tiba melihat sesuatu, memberi peringatan, "Di sana, di tepi rawa."
Semua orang melihat ke arah yang ditunjuk. Terlihat... di tepi rawa, perbatasan antara tanah berlumpur dan jalan batu, ada bayangan aneh yang bergerak-gerak di tanah. Jika diperhatikan... seperti telapak tangan raksasa yang sedang mengusap-usap permukaan tanah...
……
Kembali ke medan perang tempat BOSS tersembunyi.
Tiba-tiba... Feng Bujue melancarkan jurus [Southern Cross Flying Dragon Fist] dengan gesit.
Fu Ling yang berukuran raksasa dan terperosok di rawa tak bisa menghindar. Ia menerima pukulan itu langsung, menjerit kesakitan... Suara mengerikan bercampur bau busuk menyembur dari mulutnya, menyebar dalam barrier pertarungan.
Setelah serangannya berhasil, Feng Bujue segera mundur, merayap di barrier transparan dan memantul, cepat-cepat menjauh dari BOSS.
"Namun... suara mengerikan itu tetap meresap ke telinga Feng Bujue. Dalam waktu singkat, suara ini merusak keseimbangan dan persepsi jaraknya, membuat tubuhnya limbung di udara dan hampir terjatuh."
"Sial... Setelah terluka langsung mengaktifkan serangan balik yang tak bisa dihindari ya..." Jue Ge terus menganalisis makna berbagai reaksi BOSS ini dalam konteks game sambil menstabilkan posisi, "Selain itu..." penglihatannya bergerak secepat kilat ke titik serangan tadi, "Seranganku... benar-benar efektifkah..."
Keraguannya wajar. Dalam hitungan detik ini, area punggung bawah Fu Ling yang hancur tadi telah tertutupi kembali oleh zat coklat gelap, terlihat persis seperti sebelum diserang, seolah-olah sama sekali tidak terluka.
"Serangan fisik tak mempan? Atau... kemampuan regenerasinya luar biasa?" Pikiran Feng Bujue berputar cepat sambil terus bergerak. Sebelum serangan berikutnya dari Fu Ling datang, dia harus segera kembali ke area lebih tinggi untuk memperluas ruang gerak.
"Ah! Kau makhluk rendahan yang menjijikkan! Begitu kutunggingi, akan kubuang mayatmu ke dasar rawa paling dalam!" Usai jeritan menyakitkan, Fu Ling menyambut dengan umpatan mengerikan.
"Hmm... Mari coba serangan ilmu spiritual murni sekali lagi." Feng Bujue mengabaikan teriakan musuh, melompat ke puncak kubah tertinggi penghalang.
Ia pertama-tama mengeluarkan Vajra Ghanta dan mengaktifkan Efek level 4: [Menggandakan efek skill Spesialisasi Teknik Spiritual berikutmu (dalam kondisi yang masuk akal)]. Kemudian, dia mengarahkan kedua tangannya ke depan mata, membidik ke bawah.
"Ah... Sarung tangan ini benar-benar terkena banyak kotoran..." gumam Jue Ge sambil mempersiapkan Qi Gong Pao, "BOSS sebesar ini... seharusnya bisa menyerap seluruh kerusakan Qi Gong Pao 100%."
Saat kata-katanya sampai di situ, sorot matanya tiba-tiba menjadi tajam. Energi spiritual di sekujur tubuhnya meledak tiba-tiba, jurus pamungkas yang dahsyat sudah seperti panah yang siap melesat dari busur.
"Perkiraan optimis, setidaknya akan menderita luka parah..." kata Feng Bujue sambil menyetel sudut tembak Qi Gong Pao ke posisi optimal, lalu berteriak dengan kekanak-kanakan nama jurusnya, "Fuling! Rasakan Qi Gong Pao Besarku!"
