Bayangan manusia itu mengenakan seragam kelelawar hitam pekat. Seluruh tubuhnya terbungkus dalam baju ketat, hanya menyisakan mulut dan hidung.
Seragam kelelawar ini memiliki beberapa perbedaan mencolok dibanding kostum Batman dulu: Pertama, tidak ada sabuk di pinggang. Kedua, jubahnya berbentuk seperti sayap naga yang mengembang. Ketiga, di dada baju ketatnya terdapat simbol kelelawar kuning terang yang sangat mencolok.
"Wahai pengikut setia, aku telah turun ke kota ini bahkan sebelum kalian memiliki tentara. Kesaktianku dibangun di atas keyakinan kalian." The Bruce berdiri di puncak katedral, mengibarkan jubahnya sambil membentangkan tangan. Suaranya bergema melalui komunikator di mulutnya, "Adakah yang ingin merebut takhta suci ini? Malam ini juga! Ini adalah hak istimewa kuno kalian!"
【Kerumunan di alun-alun berjubahl bersimpuh, mendengarkan proklamasi Raja Gotham.】
【Lampu-lampu sorot bermotif kelelawar dengan berbagai warna menyapu langit, seolah merayakan penampilannya.】
"Buktikan dirimu untuk menggoyahkan posisiku!" The Bruce melanjutkan, "Aku, keturunan Batman pertama Bruce Wayne, bersedia menerima tantangan kalian!" Seperti tahun-tahun sebelumnya, ia mulai menjelaskan aturan, "Malam ini, siapapun... yang bisa menangkap dan membunuh seorang penjahat bangkit sebelum aku, berhak menantangku. Jika kau bisa membunuhku dalam pertarungan, kau akan menjadi Tuhan baru!"
【Sementara itu, empat "penjahat" juga dibebaskan dari belenggu.】
Saat narator berbicara, di layar terlihat Joker, Harley Quinn, Two-Face, dan Poison Ivy diangkat keluar dari pilar kaca. Bagian tengah tubuh mereka dibelenggu oleh cincin logam sebesar batang baja yang terhubung dengan kabel baja. Saat ini mereka seperti boneka yang digantung di ujung tali, diangkat dan ditempatkan ke dalam empat kendaraan yang berbeda.
"Saat ini... Berdoalah pada kelelawar untuk menyelamatkan nyawa!" The Bruce berbalik menghadapi para "penjahat" itu, "Mohon belas kasihan, mohon pembebasan, mohon pembantaian..."
Sebelum suaranya habis, keempat penjahat itu telah dimasukkan ke dalam "kendaraan tempur" masing-masing di kejauhan.
Kendaraan Joker adalah mobil modifikasi pipih berbentuk segitiga. Roda belakangnya sangat besar melebihi tinggi bodi, sementara roda depan berukuran normal. Di depan terpasang empat lampu eksplorasi cahaya terang, dengan bumper yang dibentuk menyerupai "mulut lebar", terlihat seperti senyuman lebar dari depan.
Kendaraan Harley Quinn mirip dengan Joker, namun dicat warna merah-hitam dan tanpa "bumper mulut lebar" di depan.
Kendaraan Poison Ivy adalah pesawat terbang hijau berbentuk suo yang sedikit lebih besar dari motor, dihiasi pola tanaman di bodinya, menggunakan teknologi suspensi tanpa roda.
"Sedangkan kendaraan yang digunakan Two-Face... terlihat cukup memprihatinkan." Itu adalah pesawat terbang mini berbentuk piringan dengan diameter kurang dari dua meter, hanya cukup untuk dua orang. Di atas piringan itu terdapat dua tuas operasi setinggi lebih dari satu meter yang sekaligus berfungsi sebagai pegangan.
"Meski sederhana, setidaknya benda ini bisa terbang. Dalam arti tertentu, ini juga merupakan keunggulan."
"Beberapa orang tak bersalah harus mati untuk menyelamatkan yang lain..." The Bruce mengakhiri pidatonya dengan penuh semangat, "Order harus dibalikkan, Penebusan akan datang! Rakyatku, tunjukkan kejahatanmu di hadapan penjahat, kelelawar akan memurnikan mereka! Sekarang... biarkan pembantaian dimulai!"
【Bagi kalian berempat, aturannya sederhana.】
【Selama kalian bisa membunuh Bruce dalam perburuan seluruh kota, kebebasan akan menjadi milikmu.】
【Tapi hingga saat ini, belum ada satu pun penjahat yang bertahan dalam ritual ini...】
Di tengah riuh suara teriakan dan amukan, Joker, Harley, Two-Face dan Poison Ivy masing-masing mengendarai kendaraan tempur mereka, melesat ke empat penjuru arah yang berbeda.
Mereka menerobos kerumunan, membuka jalan berdarah, melaju di jalanan Gotham, menghilang dalam kelamnya malam...
Begitu CG pembuka selesai, para pemain langsung mendapatkan kendali atas tubuh mereka.
【Misi utama telah dipicu】
【Bertahanlah selama pengejaran dan setidaknya temui satu rekan tim.】
Saat Feng Bujue tersadar, peringatan quest langsung berbunyi di telinganya. Tapi saat ini dia tak punya waktu untuk membuka menu permainan, karena menyadari dirinya sedang duduk di mobil yang melaju kencang dengan tangan memegang setir.
【Penampilanmu dalam pandangan NPC telah diubah menjadi penampilan Joker.】
【Ada item baru di saku jas anginmu】
Dua peringatan sistem lagi berbunyi, di saat yang sama Feng Bujue sudah menginjak rem.
Tapi mobil tak berhenti... bahkan tidak melambat sedikitpun.
"Ah~ Sudah kuduga." Feng Bujue terlihat tenang, matanya menatap lurus ke depan sambil berusaha mengendalikan setir sembari menganalisis situasi, "Mobil ini memang tidak ada rem, dan..." Ia mencoba menggerakkan bahunya, "Sabuk pengaman mengunci tubuhku di tempat duduk..."
"Untuk kelelawar!" Tiba-tiba, bayangan manusia menyebrang di tengah jalan. Orang itu berdiri menghadang sambil meneriakkan slogan, wajahnya dipenuhi ekspresi fanatik.
Melihat hal ini, Feng Bujue tidak melakukan manuver khusus. Ia tetap melaju lurus, membiarkan sang martir menabrak "mobil badut"-nya.
Dor——
Tubuh pria itu terlempar dan terjatuh di pinggir jalan. Beberapa detik kemudian, ia tewas seketika.
Mayatnya tergeletak dalam posisi terdistorsi di genangan darah, terpapar gas ungu yang bocor dari kap mobil badut itu. Wajah mayat itu menyeringai dengan senyum mengerikan, bibirnya merekah lebar seperti suara serak.
"Hmph... Sungguh ironis." Feng Bujue sama sekali tidak menunjukkan belas kasihan pada orang yang mencari mati itu, hanya menyeringai dingin. "Menghadapi situasi seperti itu, Joker sejati pasti tidak akan memutar setir. Jadi, penjahat sejati justru tidak akan celaka." Dia menggelengkan kepala. "Hanya orang baik yang akan memutar setir secara brutal untuk menghindari orang itu, hingga membuat mobil kehilangan kendali."
Pada saat yang sama, di jalan di belakang Feng Bujue.
Sebuah Batmobile meluncur cepat dan berhenti di samping mayat. The Bruce melompat turun dari mobil, membungkuk dan mengangkat jasad almarhum sambil bergumam: "Lihatlah... Korban pertama Joker."
Dia tidak sedang bicara pada udara kosong. Di kota ini, kamera pengawas ada di mana-mana, sementara kamera bergerak terus melacak dan merekam dari udara.
"Aku akan membalas dendam untuk korban tak bersalah ini, aku bersumpah!" The Bruce berseru penuh keyakinan. Sikap heroiknya disiarkan dan diputar di layar-layar besar yang tak terhitung jumlahnya di seluruh kota.
Bahkan Feng Bujue yang sedang menyetir pun melihat adegan ini melalui layar di pinggir jalan.
"Hehe..." Jue Ge tertawa. "Kau berani datang, aku berani membunuhmu..." Sambil berkata demikian, dia telah mengeluarkan 【Sekop Militer WJQ-308】 dari tasnya. "Tapi... Membunuhmu seperti itu akan terlalu kurang dramatis."
Jelas terlihat, dengan semua kemampuannya yang tidak dibatasi sama sekali, Feng Bujue sama sekali tidak menganggap BOSS level The Bruce sebagai ancaman. Pada saat ini, dia sudah merencanakan hal-hal lain...
“Hmm... Tali ini cukup kuat ya.” Sambil merancang rencana di pikiran, mulutnya terus mengomentari. Tangan kirinya memegang setir, tangan kanan menggenggam sekop militer. Dengan gerigi di ujung sekop, ia mencoba memotong sabuk pengaman yang melilit tubuhnya... Inilah Feng Bujue, sosok yang terbiasa melakukan banyak hal sekaligus.
Tak lama kemudian, ia berhasil melepaskan diri. Dengan lompatan gagah, tubuhnya menerobos keluar dari atap mobil Cyclonus yang sedang melaju kencang.
Mobil yang lepas kendali itu segera menabrak dinding dan terbalik. Jue Ge hanya melakukan salto udara dengan luwes, melangkah ringan di angkasa untuk menetralisir Momentum, lalu mendarap sempurna.
“OK... Selanjutnya yang harus ditangani adalah...” Berdiri di tengah jalan, matanya menyapu lingkungan sekitar. Jalanan gelap gulita sepi tanpa bayangan manusia, namun di ketinggian 7-8 meter, beberapa kamera bergerak berbentuk elang sedang berputar-putar.
“Joker! Terima hukuman dari kelelawar!” Tiba-tiba suara menggelegar mengguncang jalanan.
Bersamaan dengan teriakan itu, bayangan manusia berkostum kelelawar berayun turun dari tali di angkasa, menyergap Jue Ge dengan gerakan menukik.
“Lebih dari 230 pon, baju ketat biasa, jubah standar, topeng dan sarung tangan biasa. Kontur otot di kostum hanya hasil jahitan... Keterampilan bertarung sangat buruk, gemuk dan kikuk...” Semua informasi itu terpintas di benak Feng Bujue dalam sekejap.
“Hmph…” Jue Ge melirik sosok yang melayang mendekat sambil mendengus. Bahkan dia tidak merasa perlu menggunakan skill apapun, hanya sedikit memiringkan badan untuk menghindari serangan terjangan lawan.
Saat orang itu melintas di sampingnya, Jue Ge menyelipkan siku ke pinggangnya sebagai serangan balasan.
“Aah!” Batman palsu itu terjatuh dari tali, tubuhnya menghantam lantai dengan keras. Rasa sakit menusuk di pinggangnya hampir membuatnya pingsan, dibandingkan dengan rasa malu karena terjatuh telentang.
“Apa yang ingin kau lakukan?” Feng Bujue melangkah mendekat, berdiri di samping orang itu sambil menatap ke bawah. “Kau pikir bisa membunuhku? Lalu mengalahkan The Bruce dan menjadi dewa baru?”
“Uh… uh…” Si pria gemuk itu sudah tidak bisa bicara. Mungkin dia mengalami perdarahan internal atau cedera tulang belakang, atau mungkin hanya ketakutan.
“Heh…” Feng Bujue tiba-tiba tertawa. Dia menatap ke arah kamera yang bergerak-gerak, lalu membungkuk dan berkata pada si gemuk di lantai: “Lihat ekspresimu… Why so serious?” Tatapannya menusuk mata penuh ketakutan lawannya: “Ayo, tersenyumlah.”
Saat ini, seluruh layar besar di kota menayangkan adegan ini (beberapa sudut layar menampilkan orang-orang yang kabur menggunakan kendaraan tempur). Semua orang menyaksikan, termasuk The Bruce sendiri.
“Kau tidak mengerti?” Melihat lawannya diam, Feng Bujue mengeluarkan pistol dari sakunya (senjata ini adalah item yang didapatkannya saat masuk quest), lalu menekannya ke dahi si gemuk.
“Batuk... Uh..." Tiruan itu hampir menangis ketakutan, tapi dia tetap memaksakan senyuman terdistorsi. Ironisnya... Saat ini wajahnya masih mengenakan topeng kelelawar buatan sendiri.
"Hehe... Begitu baru benar." Feng Bujue berkata puas, lalu berdiri tegak dan menyimpan kembali tombaknya.
Orang di tanah itu tiba-tiba mengendurkan sarafnya yang tegang, lalu pingsan...
Jue Ge tersenyum ambigu, lalu menatap kamera bergerak sambil berkata, "Teman-teman penjahatku, dengarkan baik-baik!" Dia membacakan dengan lantang, "Embun pekat tiba-tiba... Bangau bersarang di awan. Hari panjang hanya dihabiskan dengan... catur." Setelah mengucapkan dua kalimat terputus-putus ini, dia berbalik dan pergi.
Di sebagian besar quest, dialog antara pemain dan NPC akan secara otomatis diterjemahkan Sistem ke bahasa ibu masing-masing. Tapi... dua kalimat yang diucapkan Jue Ge tadi benar-benar tidak dimengerti oleh karakter dalam quest. Bagi mereka, "Joker" itu mengeluarkan suku kata aneh yang tidak bisa dipahami...
……
Pada saat yang sama, tiga orang lain di kota...
Harley yang diperankan Ruoyu masih duduk di dalam mobil, kondisinya mirip dengan Jue Ge beberapa menit lalu—rem mobil tidak berfungsi, sabuk pengaman terkunci. Solusinya juga mirip dengan Feng Bujue—dia memilih menggunakan pedang panjang untuk memotong sabuk pengaman.
Hanya saja, kemampuan Ruo Yu dalam mengerjakan dua hal sekaligus sedikit lebih rendah dibandingkan Jue Ge. Membutuhkan waktu lebih lama baginya untuk mengendalikan mobil yang melaju kencang sambil memotong sabuk pengaman. Selain itu... menggunakan 【Fengsheng】 di dalam mobil memang kurang praktis. Ini bukan sekop militer yang bisa dilipat hingga 40 cm, melainkan pedang panjang lebih dari satu meter. Sedikit lengah bisa melukai diri sendiri, betapa memalukan.
Situasi Xiao Ling sedikit lebih baik. Karena membawa pisau tentara, dia sudah berhasil kabur dari kendaraan tempur saat Feng Bujue sedang membaca puisi. Kini dia dengan cerdik memasuki selokan kota, berhasil menghindar dari pengawasan kamera sementara waktu.
Adapun Xiao Tan... keadaannya jauh lebih parah. Pertama, meski kendaraannya bisa terbang, ketinggian maksimumnya terbatas. Kedua, kecepatan pesawat terlalu lambat, hanya 40 kilometer per jam. Ketiga... tangannya terkunci di tuas kemudi oleh dua cincin besi yang dilas mati, sementara kakinya terikat ke dasar pesawat dengan logam serupa.
Kesimpulannya, Xiao Tan sementara tidak bisa mengakses barang di tasnya. Terpaksa mengemudikan pesawat itu berkeliaran tak tentu arah.
"Dan yang paling buruk adalah... dia terjebak di area yang ramai penduduk. Jalanan dan bangunan di kedua sisi dipenuhi massa, sebagian berpakaian sipil, sebagian lagi mengenakan seragam kelelawar tiruan murahan, berdandan seperti Batman atau Batgirl. Orang-orang ini mengepung 'Two-Face' dan menyerang Xiao Tan dengan berbagai senjata rakitan (beberapa memiliki tombak)."
……
Pandangan kembali ke sisi Jue Ge...
Feng Bujue berjalan cepat beberapa langkah lalu berhenti di sebelah panel listrik pinggir jalan.
"Hmm... ini seharusnya bisa." Gumamnya sambil mengeluarkan sekop militer legendaris, membongkar kotak itu dengan beberapa kali tebasan.
Kemudian, Jue Ge melakukan hal yang mengejutkan - dia melepas sarung tangannya dan menjulurkan tangan ke dalam...
"Aaaaaaaaaa-!" Entah apa yang disentuhnya, kilat listrik tiba-tiba menyambar membuat tubuhnya terlempar ke belakang. Tangan yang tersengat listrik langsung gosong, tubuhnya mengeluarkan aroma hangus. Setelah jatuh, seluruh tubuhnya masih kejang-kejang sebentar di tanah.
Tapi beberapa detik kemudian, Feng Bujue bangkit dengan susah payah, memakai kembali sarung tangannya dengan wajah datar, membiarkan daging yang hangus itu menempel pada sarung tangan.
Penonton siaran langsung... langsung terkejut.
“Bagus… Luka bakar jenis ini tidak memberikan efek darah turun terus-menerus, hanya sedikit sakit saja.” Jue Ge berpikir dalam hati, “Hmm… Tapi kerugian nilai kelangsungan hidup benar-benar luar biasa. Begitu menyentuh langsung kucabut tangan, tapi tetap kehilangan 50% nilai kelangsungan hidup…” Ia menjilat bibir keringnya, “Kalau di kehidupan nyata kena begini, mungkin cukup membuatku mati beberapa kali…”
Pikirannya benar. Di dunia nyata, mustahil menarik tangan kembali. Kalaupun bisa, satu detik itu… sudah cukup untuk membuat seorang dewasa terbunuh seketika oleh listrik.
“Hah——” Setelah terkena setrum, Feng Bujue menguap lebar lalu mengeluarkan erangan nyaman.
Di detik berikutnya, ekspresinya berubah drastis. Lima atau enam cahaya emas tiba-tiba melesat dari tangannya, masing-masing mengikuti lintasan sangat presisi menghantam kamera bergerak.
……
“Apa yang baru saja terjadi?” The Bruce menatap gambar pemantauan yang berubah menjadi coretan-coretan di hadapannya, bertanya dengan suara berat.
Saat ini, penguasa Gotham telah kembali ke kastilnya dan berdiri di sebuah ruangan mirip pusat komando. Seluruh dinding di sebelah kanannya dipenuhi layar. Di ruangan ini, semua gambar dari kamera pengawas dan kamera bergerak di seluruh kota dapat terpantau.
Beberapa staf berseragam (desainnya mirip kostum Robin generasi pertama dengan logo R di dada kiri) sibuk bekerja di kursi operasi di bagian atas, memantau berbagai data dan melaporkan situasi.
“Dia……apakah dia menembak?” Pria yang mengaku sebagai "Gordon" dan mirip dengan Gordon segera menanggapi. Dia berdiri tak jauh dari Bruce, memegang seragam kelelawar dan jubah tuannya.
“Aku tidak sependapat…” Bruce melanjutkan, “Bahkan jika cahaya-cahaya itu benar tembakan, tapi…adegan saat dia tersetrum listrik sebelumnya, situasi apa itu?”
“Kami telah mengubahnya menjadi 'Joker', sekarang dia orang gila. Siapa yang tahu apa yang dilakukannya?” kata Gordon.
“Kurasa aku tahu.” Seorang pria lain di sampingnya menyela.
Itu adalah pria tua botak berkacamata dengan jas lab warna tanah. Dia adalah Doktor Klibon, pasukan paling penting The Bruce. Saat ini, dia sedang memeriksa kondisi tubuh Bruce dengan alat portabel (karena itu Bruce melepas baju dan jubahnya).
“Orang ini pasti sangat cerdas…dia menyadari ada chip pelacak di otaknya, tapi dia tahu tidak punya sarana untuk mengeluarkannya…” ujar Doktor Klibon, “Jadi dia menggunakan metode setrum listrik…”
“Sepertinya Doktor benar, kami kehilangan sinyal pelacakan darinya sebelum dia merusak kamera bergerak itu…” jawab seorang staf di atas sambil menoleh.
Bruce segera menanggapi: “Artinya…kita sudah benar-benar kehilangan jejaknya?”
Ruangan itu tenggelam dalam keheningan.
“Heh…hehehe…” Bruce tiba-tiba tertawa mengerikan, lalu berpaling ke Klibon, “Sudah selesai pemeriksaannya? Bagaimana data-nya?”
“Hmm... Irama jantung baru sangat baik, tidak ada reaksi penolakan seperti organ transplantasi lainnya.” Jawab Klibber.
“Bagus, Klibber. Berikan saya suntikan stimulan super lagi.” Bruce berkata sambil mengalihkan pandangan ke layar monitor di sampingnya, “Biarkan ‘Joker’ untuk terakhir. Aku akan menangani ‘Two-Face’ dulu untuk menenangkan gerombolan di luar.”
