Beberapa menit yang lalu, atap kantor polisi.
"Jadi... yang ingin kamu katakan adalah..." Joey berbicara dengan nada antara bingung dan bertanya, "kalian berempat sebenarnya alien dari alam semesta paralel?"
"Tepat." Feng Bujue menyambung, "Kami hanya meminjam tubuh keempat orang ini sementara. Begitu kami pergi, mereka akan kembali menjadi orang normal. Tidak akan ada ingatan sama sekali tentang 'kerasukan' ini."
Saat ini, Jue Ge telah mengarang seting yang relatif masuk akal dan tidak bisa diverifikasi untuk menjelaskan identitas mereka. Selain itu, dia juga menyampaikan keinginan untuk bekerja sama dengan organisasi pemberontak.
Joey dan Maya tentu saja bersikap skeptis terhadap pernyataannya ini, namun secara umum, di antara percaya dan tidak percaya, mereka lebih cenderung untuk percaya.
"Baiklah." Joey menghela napas panjang dan menjawab.
"'Baiklah'?" Feng Bujue mengulangi kata lawan bicaranya dengan nada bertanya, lalu melanjutkan, "Hal seaneh ini, tidakkah kau ingin bertanya lebih lanjut?"
"Tidak masalah." Joey membalas, "Bahkan jika ada yang kau sembunyikan dalam perkataanmu, itu tidak menjadi masalah."
"Oh?" Jue Ge tertawa, "Apakah kau tidak khawatir... aku sedang menipu dan memanfaatkan kalian?"
"Hehe..." Joey terkekeh, mengulurkan satu tangan dan menghitung dengan jarinya, "Kalian bisa melompat dari atap setinggi 20 meter tanpa cedera; dengan mudah mengangkat aku dan Maya lalu melompat kembali; 'Harley Quinn' hanya butuh tiga puluh detik untuk membunuh lima belas Robin bersenjata lengkap; 'Poison Ivy' menghafal seluruh peta selokan kota dalam hitungan menit; dan kau..." Saat mengatakan ini, ia menoleh ke arah Musashi Koganei yang sedang memodifikasi lampu sorot di kejauhan, "...kau bahkan bisa memanggil seorang anak laki-laki aneh dari udara kosong..." Joey menggelengkan kepala dan mengangkat bahu, lalu balik bertanya: "Dengan kekuatan sehebat ini, apa kalian masih perlu menipu untuk memanfaatkan kami?"
"Hmm... Masuk akal." Xiao Tan yang mendengarkan di samping juga mengangguk serius.
"Jangan ikut-ikutan." Feng Bujue melirik Xiao Tan, "Pergi sana... mainlah dengan koinmu."
"Oh..." Xiao Tan benar-benar patuh. Begitu Jue Ge mengusirnya, dia segera minggir dengan sigap.
Tidak hanya minggir, dia bahkan benar-benar mengeluarkan sekeping koin dari sakunya dan mulai melempar-lemparnya tanpa tujuan.
……
【Nama: Koin Two-Face】
【Jenis: Terkait alur cerita】
【Kualitas: Normal】
【Fungsi: Tidak diketahui (hanya Two-Face yang dapat memegang)】
【Dapat dibawa keluar dari quest: Tidak】
【Catatan: Ini adalah koin peringatan Kota Gotham tahun 1922 yang sangat langka, sekaligus "koin cacat" dengan gambar kepala manusia di kedua sisinya. Salah satu sisi telah terdistorsi secara mengerikan akibat korosi asam kuat. Persis seperti... pemiliknya.】
Saat Xiao Tan memasuki quest, koin ini sudah otomatis muncul di tasnya. Hanya saja saat ini dia belum tahu fungsi praktis benda ini. Setelah bertemu dengan Jue Ge, mereka berdua berbagi intelijen ini. Itulah mengapa Feng Bujue sekarang bercanda menyuruh Xiao Tan bermain dengan koin itu.
……
"Bagaimanapun, aku menerima tawaran kerjasamamu." Joey segera melanjutkan pembicaraan dengan Jue Ge, "Lagipula... organisasi perlawanan kami sekarang hanya tersisa dua orang. Tidak ada alasan untuk menolak."
Maya yang selama ini berdiri di samping Joey tiba-tiba mengingatkan: "Ngomong-ngomong, Joey, basis kita di selokan mungkin sudah tidak bisa ditinggali lagi."
"Tidak ada jalan lain..." Joey menjawab dengan nada suara yang pasrah, "Ya... Sudah pasti Darl telah memberitahukan koordinat basis kita kepada The Bruce. Kurasa... alasan mereka belum melancarkan serangan adalah karena menunggu momen tepat untuk menghancurkan kita sekaligus." Tangannya mengepal penuh amarah, "Ah... Harus diakui, The Bruce memang makhluk yang menakutkan."
"Kau tidak perlu merendahkan diri," sambung Feng Bujue. "Menurutku, baik secara fisik maupun intelektual, kau mampu menyainginya. Hanya saja... masih kurang dalam hal pengalaman dan kemauan."
"Heh... Terima kasih, semoga kau benar." Joey menerima pujian Jue Ge dengan sikap tenang, tanpa menjadi sombong.
Saat itu, Maya kembali berbicara: "Permisi, Tuan Joker... Bolehkah aku bertanya, apakah kau pemimpin regu kalian?"
Mendengar pertanyaan itu, Feng Bujue tidak langsung menjawab. Ia menoleh memandang Ruo Yu.
"Lihat apa?" Ruo Yu melototkan matanya padanya.
"Baik~ tidak lihat tidak lihat." Feng Bujue tersenyum kecut sebelum menghadap kembali ke Maya, "Ya... Di sini akulah yang berkuasa."
"Kalau begitu... Bisakah kau jelaskan rencana kalian selanjutnya secara detail?" tanya Maya.
Joey menyela: "Benar, aku juga penasaran..." Matanya melirik ke samping, "Apa artinya memodifikasi lampu sorot yang sudah terbengkalai hampir satu abad itu?"
"Oh~ itu." Jawab Feng Bujue, "Itu adalah langkah pertama dari rencana besarku..."
"Ketua guild, orang yang mengucapkan dialog seperti ini, 95% lebih adalah penjahat, dan 80% akan kalah di akhir." Xiao Ling yang sedang duduk di tepi atap gedung bertugas berjaga, tak lupa melontarkan komentar pedas.
"Jangan banyak bicara... Ini bukan animasi anak-anak." Balas Feng Bujue sambil mengernyitkan matanya.
"Justru karena bukan, ucapanmu terdengar semakin konyol..." Ruo Yu menambahkan kritikan pedas.
"Baiklah..." Feng Bujue dengan enggan mengubah ucapannya, "Ini adalah langkah pertama dari rencana sangat normal yang kupikirkan."
Xiao Tan segera bertanya: "Lalu apa tujuan akhir rencana ini?"
Feng Bujue tersenyum sinis, mengangkat kedua tangannya dengan gaya kekanak-kanakan, menjawab; "Membuat Batman... bereinkarnasi!"
"What?" Joey dan Maya bertanya serempak, mereka benar-benar tidak mengerti maksud Jue Ge.
"Kalau bicara tentang Batman, di kota ini sudah ada satu, dia masih hidup dengan baik." Joey berkata sambil berpikir, "Mungkinkah... kamu ingin menghidupkan kembali Bruce Wayne yang legendaris?"
"Heh... Bukan begitu..." Feng Bujue berpura-pura misterius, menjawab dengan nada penuh makna, "'Batman' tidak harus berupa seseorang. Kata ini mewakili sebuah semangat."
Saat mereka berbicara, Musashi Koganei di samping lampu sorot menyela dengan tawa aneh: "Ssiiss... Bos, aku sudah menyelesaikannya."
"Kau bisa membunuh seseorang, tapi tidak bisa membunuh semangat." Feng Bujue berbicara sambil berjalan menuju lampu sorot, "Seperti yang tertulis dalam sebuah novel——Tubuh bisa binasa, semangat tetap abadi."
Saat kata-katanya sampai di situ, dia tepat tiba di depan lampu.
"Lihat, sesuai permintaanmu, sudah kubahah menjadi ekspresi tersenyum." Musashi Koganei menatap ke arah Jue Ge sambil berkata.
"Hm, bagus." Feng Bujue mengeluarkan sekop militer dari tasnya, lalu menggunakan skill 【Perbaikan yang Tidak Asal-asalan】 pada lampu sorot raksasa di depannya.
Yang memalukan... Skill pertama Jue Ge justru gagal. Sebagai pemain dengan spesialisasi Peralatan level C (tingkat keberhasilan 75%) dan 【Kegigihan Alkemis Es】 (+10% keberhasilan), nasibnya benar-benar layak menjadi penjahat.
Toh konsumsi 200 Poin Stamina bukan masalah baginya sekarang. Skill gagal tidak masuk cooldown, tinggal dipakai lagi.
"OK, kabel listriknya sudah tersambung semua kan?" tanya Feng Bujue setelah sukses mengaktifkan skill.
"Masih perlu ditanya? Ssss..." Musashi Koganei menjawab dengan nada khasnya yang aneh.
Feng Bujue mengangguk, lalu pindah ke samping lampu sorot. Dengan sekali tarikan, dia memutar mesin seberat ratusan kilogram ini 80 derajat ke atas.
"Kalau begitu, nyalakan!" perintah Jue Ge.
Musashi Koganei segera berlari kecil dengan gaya khasnya menuju panel listrik dan menarik tuas operasi.
Khekk——
Dengan suara mesin yang dinyalakan, sebuah pilar cahaya putih terang melesat ke langit.
"Aku masih belum mengerti..." Joey menatap "wajah tersenyum" di langit, bertanya, "Kau bilang ingin membangkitkan Batman kembali, tapi kenapa kau membuat simbol Joker di udara?"
"Akan kubuat kau mengerti." Feng Bujue mengatur sudut lampu sorot dengan mantap lalu melepaskan tangannya, "Tapi untuk sekarang...sebelum The Bruce dan pasukan besarnya tiba, izinkan aku menjelaskan secara singkat...rencana aksi kita dalam beberapa jam ke depan."
