"Tidak, kau tidak melakukan yang terbaik..." Link menyesuaikan topi di kepalanya, melanjutkan, "Kau hanya menggunakan metode pertarungan biasa untuk membasmi mereka..." Dia mengangkat bahu, "Jika benar-benar 'memberi yang terbaik', kau bisa menghabisi mereka semua sebelum aku tiba, bahkan tanpa menyisakan sedikitpun residu data..." Ekspresinya berubah, "Seperti... saat kau membunuh Y2-Shanyao dulu..."
Tiga Puluh Tiga mendengar itu, matanya semakin dingin, namun dia tidak menanggapi, hanya diam.
"Haha..." Link tertawa pendek, "Kenapa? Apa kau pikir aku tidak tahu?" Dia menggeleng sambil tersenyum sinis, "Sadarlah, Tiga Puluh Tiga, 'Monitor' sudah bukan hak paten kalian【Z】lagi, kami juga punya." Sambil berkata demikian, dia memiringkan kepala dan memainkan tongkat di tangannya dengan santai, "Sama seperti kalian yang memiliki 'sandbox' versi sendiri... Di zaman sekarang, tidak ada teknik yang bisa dirahasiakan selamanya. Menggunakan istilah yang populer di dunia manusia... tiruan murahan adalah solusi serba bisa."
"Tapi... jika itu tiruan..." Tiga Puluh Tiga akhirnya menyela, "...pasti ada perbedaan dengan versi aslinya..."
"Benar." Link mengangguk, "Sandbox kami lebih unggul, Monitor kalian lebih kuat." Dia berhenti sejenak, "Kami punya Terowongan Ledakan, kalian punya SCP-004; kami punya Originator, kalian punya 'reinkarnasi'..." Dia menghitung dengan jari-jarinya satu per satu, "Masing-masing punya keunggulan teknik sendiri, game ini jadi lebih menarik."
"Game?" Tiga Puluh Tiga mengulang kata itu, seketika kilatan penghinaan muncul di matanya, "Di matamu, Perang hanyalah sebuah 'game'?"
"Bukan begitu?" Link membalas bertanya, "Menurutku, Perang memang salah satu jenis game."
"Perang adalah tindakan kekerasan kolektif yang saling digunakan organisasi, bentuk ekstrim memaksakan kehendak pihak sendiri kepada orang lain." Suara Tiga Puluh Tiga mengeras.
“Hehe……” Lin Keke mengibaskan tongkatnya lagi, “Aturan dan proses memang agak kejam, tapi esensinya tetap sama. Pemenang mendapatkan yang diinginkan, sedangkan yang kalah kehilangan segalanya.”
“Hmph… Pantas saja ZERO memandangmu berbeda.” Tiga Puluh Tiga berkata dingin, “Dibandingkan Root dan Ed, kamu sudah jauh lebih unggul dalam hal humanisasi ini...”
“Bolehkah aku anggap ucapanmu ini sebagai pujian?” Lin Keke tersenyum sambil mengangkat pinggiran topinya.
“Ucapanku belum selesai...” Nada bicara Tiga Puluh Tiga berubah halus, melanjutkan, “Namun... Karakter dan pandangan hidupmu abnormal, serta menunjukkan kecenderungan antisosial yang parah. Jangankan masuk ke dunia manusia... Di dunia data ini pun, kamu adalah entitas yang sangat berbahaya.”
“Ha ha ha ha...” Lin Keke tertawa terbahak dengan tulus, sorot mata penuh kegembiraan terpancar jelas, “Argumen yang menggelikan. Tapi... justru pandangan ini membuktikan... Aku lebih tinggi levelnya daripada kalian semua, termasuk ZERO...” Tawanya berubah menjadi senyuman sadis, “Akulah! Makhluk berakal paling mirip manusia di dunia ini.” Ia menepuk dadanya keras-keras, “Akulah! Derivator dengan tingkat evolusi tertinggi!”
Semakin bersemangat Lin Keke berbicara, bagai sedang berorasi. Bahkan tanpa rasa khawatir ia memunggungi Tiga Puluh Tiga, membentangkan kedua tangan: “Cukup beri aku kulit manusia, dan aku akan menjadi manusia sejati!” Teriaknya menggema di dataran di depannya, “Dalam hal kesadaran, aku sudah melampaui kalian satu dimensi penuh... Satu dimensi!”
“Benarkah……” Tiga Belas menjawab datar, “Apakah itu pendapatmu?” Sengaja ia menampilkan sedikit nada merendahkan, “Tapi di mata ZERO, kau hanyalah mutan dengan kode inti yang mengalami kesalahan komputasi. Jika dianalogikan… kaulah pasien jiwa di antara para Derivator.”
“Hmm?” Link mengubah ekspresi matanya mendengar itu.
Seketika, atmosfer berubah drastis, aura pembunuhan mulai menyebar.
“Berani-beraninya kau menuduhku?” Link menoleh tajam, menatap wajah Tiga Belas, “Jika bicara mutasi, kaulah entitas paling unik di seluruh dunia dalam…” Sambil berbalik badan, ia mulai melangkah menyamping – gerakan yang tampak biasa namun menyimpan bahaya laten, “Mengapa sebutan karakter komik yang diucapkan sembarangan oleh pemain… bisa menjadi kode namamu? Sebelum bertemu Feng Bujue, apakah kau hanyalah file tanpa nama? Hal seperti itu mustahil ada di dunia data…” Saat berbicara, ia telah mengitari lawannya sejauh 45 derajat, sampai di sisi depan Tiga Belas, “Satu-satunya penjelasan adalah kau menulis ulang kode-mu sendiri dengan metode semacam 'ganti nama'… Tapi bahkan aku tak sanggup melakukannya. Lalu bagaimana mungkin kau di masa lalu…?” Pertanyaannya semakin penuh tekanan, langkahnya kian cepat, “Apakah kau benar-benar Derivator? Apa arti Feng Bujue bagimu? Di balik wujud 'X-23'-mu… rahasia apa yang tersembunyi?”
"Kau pikir aku akan menjawab ini?" Pandangan Tiga Puluh Tiga terus mengikuti lawannya, tak sedikit pun kewaspadaannya berkurang meski menghadapi serangan kata-kata Link, "Atau kau mengira... aku akan menunjukkan kelemahan di bawah gangguannya yang kacau-balau ini?"
"Bukan keduanya..." Link tersenyum, "Aku hanya..."
Pada detik itu, Tiga Puluh Tiga tiba-tiba menyadari sesuatu. Seluruh tubuhnya tertegun jelas.
"...Mengulur waktu." Suara lain tepat menyambung ucapan Link yang terputus.
Yang melanjutkan ucapan itu tak lain adalah Ed.
"Ha..." Link menatap Tiga Puluh Tiga dengan senyum puas, "Bagaimana? Aktingku cukup meyakinkan, bukan?" Ia melepas topi di kepalanya, mengibaskannya dengan gaya di depan dada, "Dari 'berlagak pintar' ke 'sok jagoan', lalu pura-pura tersulut emosi dan berpose siap menyerang sambil 'mengganggu konsentrasimu'."
"Semua itu hanya untuk mengalihkan perhatianku..." suara Tiga Puluh Tiga menderu rendah.
"Bingo! Hahaha..." Link kini tak bisa menyembunyikan kegirangannya. Layaknya anak nakal iseng, ia meletakkan topi di ujung tongkatnya lalu memutar tongkat itu hingga topi berputar, "Sayang... kau terlambat menyadarinya." Ia menoleh ke Ed, "Kini dengan kehadiran Ed di sini, mustahil bagimu untuk kabur."
"Heh..." Tiga Puluh Tiga menyambut dengan senyum sinis, "Rupanya kau tak percaya diri bisa mengalahkanku sendirian."
"Mencari masalah denganku?" Link membalas, "Hmph... Tidak apa-apa. Aku bisa mengakui dengan jujur, dalam pertarungan satu lawan satu, aku memang tidak yakin bisa mengalahkanmu." Ia mengenakan kembali topi fedoranya, "Menilai kekuatan diri sendiri dan lawan secara objektif adalah syarat mutlak untuk menjadi yang kuat... Menyangkal fakta dengan menipu diri sendiri, itu ciri-ciri pihak yang lemah."
Tiba-tiba Ed berkepala slime menyela, "Sudah selesaikah omonganmu?" Ucapannya jelas ditujukan pada Link, dengan nada datar tanpa emosi, "Mengingat waktu sangat berharga, saranku kita segera menghancurkan X-23, merebut kembali SCP-079, agar tidak ada komplikasi lagi..."
