Deskripsi quest akhirnya selesai di sini.
Pada detik ini, pemandangan di depan Feng Bujue tiba-tiba berubah, dan dia juga mendapatkan kendali atas tubuhnya.
"Apa-apaan ini?" Jue Ge langsung merasakan ketidaknyamanan di detik pertama kesadarannya pulih, karena...saat ini seluruh tubuhnya terkubur dalam pasir, hanya kepala yang tersisa di luar.
【Loading acak telah selesai, karakter yang Anda perankan adalah No.9, Stephen Carbon.】Notifikasi sistem tepat waktu berbunyi.
"Meski bernama Carbon bukan berarti harus dikubur..." Sambil mencela, Feng Bujue juga tak lupa mencoba mengerahkan tenaga untuk melompat keluar dari pasir, tapi...
【Peringatan Penting: Kolom Perlengkapan, inventory, slot skill, dan senjata psionik Anda telah terkunci. Kemampuan fisik dasar akan disimulasikan sesuai level Stephen Carbon.】
"Batasan lagi... Baiklah... Sejak memilih solo Nightmare aku sudah siap mental..." Feng Bujue segera menyerah berjuang karena sadar ini sia-sia, "Dari sisi positif...setidaknya karakter yang kuperankan memiliki stamina yang cukup baik."
【Jelas, sejak membaca pengenalan karakter, Jue Ge sudah memikirkan masalah "peran". Dia tahu, sistem tidak akan membiarkan pemain pria menggunakan tubuh bintang wanita seksi (Arhat); juga tidak akan membuatnya berperan sebagai wasit sekaligus pembawa acara (Bale); karena itu, perannya pasti salah satu dari sembilan orang yang tersisa.】
【Kini dia mendapatkan Stephen Carbon, jelas kabar baik. Dari CG pembuka, Stephen Carbon berusia sekitar 40 tahun, postur sedang, tanpa cacat jelas, termasuk tubuh yang cukup bagus...】
【Peringatan Penting 2: Dalam quest ini, Poin Stamina akan berkurang seiring rasa lapar, haus, lelah, sakit, dan sensasi fisik lainnya.】
【"Hmm... Sama seperti di Pulau Jumo dulu, harus cari cara sendiri untuk meredakannya ya..." gumam Feng Bujue. "Bagaimanapun, prioritas utama... harus keluar dari tempat ini dulu."】
【Meski begitu, Jue Ge benar-benar tidak punya cara. Dengan kemampuan fisik saat ini, mustahil baginya untuk kabur dengan kekuatan sendiri tanpa bantuan item atau skill.】
【"Hei! Stephen, sepertinya kau dalam masalah." Tiba-tiba suara terdengar.】
【Suara itu datang dari belakang Feng Bujue. Karena tidak bisa menoleh, Jue Ge hanya bisa memiringkan wajah sedikit, mencoba melihat dengan sudut pandang.】
【"Bale?" Jue Ge tidak melihat jelas, tapi dari postur dan suara, dia yakin itu adalah Bale.】
"Ya, itu aku." Geri Hales berkata sambil sudah berjalan mengitari dan berjongkok di depan Feng Bujue, berhadap-hadapan dengannya, "Bung, rasanya berjemur di bawah sinar matahari cukup menyenangkan ya?"
"Tidak... tidak terlalu." Akting Feng Bujue langsung aktif. Ia membuat ekspresi antara tegang dan serius, menjawab seperti reaksi orang normal, "Kurasa... begini terus aku akan cepat dehidrasi."
"Benar, pasir di pantai ini..." Geri Hales bicara sambil menggenggam pasir di depan mata Jue Ge, "Setiap hari terpanggang matahari, jadi suhunya sangat tinggi... Dalam kondisi parah bisa membakar kulit." Saat mengatakan ini, matanya sama sekali tidak menatap Jue Ge, melainkan ke lensa kamera yang mengikuti mereka.
Tingkat teknologi di alam semesta ini terlihat sangat maju. Kamera yang sedang merekam Jue Ge dan Geri Hales saat ini tidak dipegang manusia, melainkan dalam status pengambilan gambar otomatis dengan mode hover, mirip teknologi yang digunakan kelompok The Bruce dalam quest "Aku, Joker".
"Untuk apa lu jelasin ke penonton di saat kayak gini..." Feng Bujue bergumam dalam hati.
Jue Ge juga melihat mesin terbang itu, tapi tidak menunjukkan keheranan sama sekali. Memang tidak aneh ada teknologi seperti ini di dunia game.
"OK, kurasa penonton juga tidak ingin melihatmu tersingkir di awal pertandingan." Geri Hales melepas tas ransel besar di punggungnya, lalu mulai mengeruk pasir di sekitar leher Jue Ge, "Biar kubantu, Bung."
"Suara belum selesai, dia sudah menggaruk tumpukan pasir besar dengan tangan kosong."
Kurang dari tiga menit, dia berhasil menghamburkan semua pasir di sekitar dada Jue Ge dan menariknya keluar dari pasir menggunakan dua lengan yang kuat.
"Apa kamu baik-baik saja? Stephen." Geliersi bertanya dengan santai setelah melakukan semua ini di bawah terik matahari, tanpa terengah-engah sama sekali.
"Aku baik." Feng Bujue berpura-pura bersyukur, menjawab, "Terima kasih, Bear."
"Tidak perlu berterima kasih, ini tugasku." Geliersi menyahut, "Membimbing dan mengawasi, masih ingat?"
"Ya... ingat." Feng Bujue tidak banyak bicara, hanya memberikan jawaban paling dasar.
Jue Ge pernah berinteraksi dengan berbagai jenis NPC di banyak quest berbeda, jadi dia sangat paham dalam situasi seperti ini harus sedikit bicara dan banyak mendengar.
"Mari lihat... kemeja lengan panjang, celana jas, sepatu kulit..." Geliersi mulai mengamati pakaian Jue Ge sambil mengomentari, "Menurutmu kamu sedang liburan? Stephen."
Tindakan Geliersi ini jelas mengandung unsur pertunjukan. Sebagai bagian dari kru acara, dia pasti sudah tahu pakaian peserta saat tiba di pulau. Ini hanya celaan rutin.
"Tidak... Aku..." Feng Bujue yang paham teknik reality show ini sengaja membuat ekspresi canggung dan bicara terbata-bata.
“Sudahlah, dalam situasi sekarang, kau hanya bisa mengenakan ini untuk menaklukkan alam liar di depan mata.” Bear Grylls menyela lalu berbalik membuka tas ransel besarnya.
【Setiap kali bertemu Bear, Anda bisa mengambil satu item dari inventory melalui dia (semua consumable yang ditumpuk di slot sama akan terambil sekaligus).】
Di detik itu, Peringatan sistem berbunyi dan subtitle muncul di depan mata Jue Ge.
“Kau tahu aturannya, Stephen.” Bear Grylls berjongkok di samping tas sambil menunduk mencari, “Katakan, item survival apa yang ingin kau ambil dariku?”
Bagi orang biasa, settingan ini bisa dianggap ujian. Karena inventory dalam menu game sudah terkunci, pemain sama sekali tidak bisa melihat isi tas mereka. Artinya... pemain harus mengandalkan ingatan untuk memilih satu item yang dibutuhkan dari sekian banyak barang.
Tapi bagi Feng Bujue, ini bagaikan kacang goreng: “Aku mau... Sekop Militer WJQ-308.” Jangankan inventory-nya saat ini hanya berisi tiga belas item, bahkan jika ada dua puluh tiga atau tiga puluh tiga... dia bisa langsung menjawab.
“Oh, pilihan yang sangat bagus, aku pun akan memilihnya.” Bear Grylls cepat-cepat mengeluarkan sekop militer dari tas besar dan menyerahkannya ke Jue Ge, “Nah...” dia melihat jamnya, “Sekarang hari pertama, pukul dua belas sepuluh siang, pertandingan sudah berjalan sepuluh menit...” Dia jeda sebentar, melirik kamera, “Stephen, siap mendengar petunjuk pertamamu?”
