"Rahangnya bisa menggigit lengan saya putus, semudah menggigit ranting busuk yang rapuh." Bear Grylls terus berjalan sambil berbicara ke kamera.
Langkahnya terukur rapat tapi kecepatannya tidak terlalu tinggi. Setiap gerakannya menunjukkan kemahiran dan penguasaan teknik, semuanya mencerminkan pengalaman dan keahlian yang mumpuni.
“Buaya ini sangat cocok untuk demonstrasi…” kata Bear Grylls saat berada tiga meter dari reptil itu, “Panjang tubuhnya sekitar 1,8 meter. Ukuran seperti ini menunjukkan ia sudah matang secara biologis. Tentu saja, ia masih akan terus tumbuh…” Dia mengulurkan kayu di tangannya ke depan, “Aku menyebut gaya serangan alligator ini sebagai ‘Gulingan Kematian’, itu adalah insting bawaan mereka.” Sambil berkata demikian, dia melirik ke arah Feng Bujue, “Jangan remehkan daya penghancur reptil ini. Hampir seluruh tubuhnya adalah otot. Dari sudut biologi, makhluk ini jauh lebih kuat dariku.”
“Hehe... Kau yakin?” Di dalam hati, Feng Bujue sedang mencela habis-habisan, tapi di luar dia mengangguk patuh, “Paham…”
“Selain itu, kecepatan mereka jauh melebihi bayanganmu.” Penjelasan Bear Grylls berlanjut, “Buaya bisa bergerak hingga 50 kilometer per jam. Di rawa-rawa ini, kau mustahil bisa lari lebih cepat dari mereka.”
“Ini masalah medan apa sih... Bahkan jika aku lari sprint di aspal dengan kecepatan 100 meter, kecepatanku cuma 36 km/jam…” Jue Ge terus menggerutu dalam hati.
“Lihat, matanya sedang menatapku tajam, siap untuk menyerang.” Sambil berkata demikian, Bear Grylls telah berdiri di depan buaya itu dengan memegang kayu panjang.
"Dengan sikap tenang, dia melengkungkan punggung lalu perlahan setengah berjongkok, satu tangan ditekuk di depan tubuh sementara tangan lainnya mantap mengendalikan kayu itu."
"Buaya itu sedikit mendongakkan kepala, mata kuning pucatnya melotot, membuka mulut setengah sambil bersiap siaga."
"Selama beberapa detik berikutnya, Bear Grylls dan buaya sama-sama mengencangkan tubuh dalam keadaan diam."
"Hmm... Jangan-jangan dia berniat mengakhiri pertarungan dengan Keangkeran..." Pikiran Feng Bujue mulai berimajinasi hal-hal aneh.
"Di rawa ini, dia tak kenal takut." Situasi penyanderaan tak berlangsung lama, suara Bear Grylls segera terdengar lagi meski kini tak sempat memandang kamera, "Karena itu, dia tak mundur menghadapiku."
"Ya... Kalau aku... Melihatmu membawa tongkat kayu mendekat, aku pasti kabur..." Batin Feng Bujue.
"Perhatikan baik-baik, Stephen..." Saat mengucapkan ini, Bear Grylls menusukkan kayunya ke mulut buaya yang langsung menggigit kayu busuk itu, "Akan kucoba membunuhnya dengan cepat dan manusiawi..."
"Sesaat kemudian, Bear Grylls mulai menekuk lutut dan bergerak menyamping, sambil mengalihkan perhatian buaya dengan ujung kayu ia berputar ke belakangnya."
"Narasi-nya terus berlanjut: 'Aku harus menekannya, menggenggam rahangnya dengan tangan agar tak bisa membuka mulut...'"
"Suara belum selesai, Grylls sudah melemparkan kayu ke depan. Hampir bersamaan, dia melompat dan menindih punggung buaya seperti menunggang kuda.
"Lihat, gerakan harus cepat..." Suara Grylls terpotong-potong karena tenaga yang dikeluarkan, "...pertama alihkan perhatiannya dengan kayu, ciptakan celah sekejap, lalu serang dari belakang tepat, gunakan seluruh berat badan untuk mengendalikannya..." Saat berbicara, tangan kirinya menyambar seperti kilat mencengkeram mulut buaya, "Lalu, seperti ini... kunci rahangnya, jangan biarkan terbuka." Dia menoleh ke Jue Ge, membuat gerakan tangan menggigit dengan tangan kanan, "Kekuatan rahang buaya luar biasa, gigitannya mencapai ratusan kg, beberapa spesies bahkan lebih dari satu ton. Tapi... kekuatan ini untuk menutup mulut, bukan membukanya. Jadi saat mulutnya terkunci, itu saatmu bertindak..."
Feng Bujue melotot dengan tatapan ikan mati, dalam hati berteriak: "Hamba tidak bisa melakukan ini!"
"Huff... Tenaganya benar-benar besar." Grylls terengah, tangan kanannya bergerak cepat mengeluarkan pisau lipat, "Cara paling efektif mematikannya adalah memutus tulang belakang di belakang kepala." Dengan gerakan cepat, pisau menancap di punggung buaya, "Baik, aku sudah memutus saraf tulang belakangnya."
Meskipun Feng Bujue tidak tahu apakah metode ini bisa disebut "manusiawi", yang pasti prosesnya "sangat cepat".
"Haa... Huu..." Setelah buaya di bawahnya benar-benar mati, Bear Grylls baru mengendurkan tubuhnya, menarik napas dalam beberapa kali, "Nah... Stephen, demonstrasiku sampai di sini." Dia mengelap pisau dengan ujung bajunya, memasukkan kembali ke sarung, lalu berdiri, "Aku akan menyebutkan beberapa poin penting terakhir... Pertama, cari tempat dengan ketinggian air yang dangkal. Jika air melebihi lututmu, kemungkinan besar kau tak bisa mengendalikan buaya karena daya apung akan menetralkan berat badanmu; Kedua, selalu lakukan penyergapan dari belakang. Buaya memiliki tenaga ledak yang hebat, jika kau menyerang dari depan atau samping, mereka bisa langsung menggigit dengan hentakan kepala; Ketiga, kenali kemampuanmu sendiri. Jangan pilih buaya yang terlalu besar, yang panjangnya lebih dari tiga meter bahkan jangan dipikirkan."
"Hmm-hmm..." Feng Bujue mengangguk berkali-kali dengan ekspresi serius.
Banyak orang tertipu oleh raut wajahnya ini. Mereka yang mengenal Jue Ge paham, inilah yang disebut "menerima dengan rendah hati namun tak pernah memperbaiki kesalahan".
"Selain itu, mengingat tantangan ini memang sangat sulit..." Tiba-tiba ekspresi Bear Grylls berubah halus, lanjutnya, "...setelah berdiskusi dengan pihak kru acara, kami memutuskan untuk memberimu bantuan tambahan."
"Oh?" Feng Bujue tetap tenang, setelah jeda satu detik menjawab, "Mereka tidak hanya tidak keberatan dengan tindakanku sebelumnya, malah memberiku bantuan?"
"Mengapa harus ada keberatan?" Haliers balik bertanya, "Dalam 《Bertahan di Alam Liar》, perkelahian, penahanan, ancaman, perampokan, penipuan dll... pada dasarnya diizinkan oleh aturan. Selama kamu tidak melakukan pembunuhan, pelecehan seksual dan tindakan sejenis, bahkan saya sebagai wasit pun tidak berhak ikut campur. Tentu saja, jika kamu menyebabkan kecacatan atau penyakit mental pada orang lain, tuntutan hukum tambahan masih akan dihadapi setelah pertandingan."
"Begitu rupanya..." Jue Ge bergumam, lalu bertanya dengan nada menguji, "Lalu... bantuan yang kamu maksud adalah?"
"Ini dia." Haliers menjawab sambil melepas pisau kecil bersarung dari pinggangnya, "Gerber Survival Series (Gerber, merek pisau), model yang sering saya gunakan." Ia menyerahkan pisau itu ke Feng Bujue, "Sekarang, pisau ini saya serahkan padamu, semoga membantumu menyelesaikan tantangan."
