"Hmm, lihat." Xiao Tan mengangguk cepat, lalu bertanya, "Apa artinya ya?"
"Tidak tahu." Xiao Lang langsung menjawab.
"Eh... Oke..." Xiao Tan menjawab, "Aku kira kamu sudah memecahkan teka-tekinya..."
"Kalau sudah pecah, aku tidak akan bilang 'Ayo lihat'." Xiao Ling mengernyitkan matanya, menatap Xiao Tan di sampingnya, "Aku akan langsung mengungkap jawaban petunjuknya, lalu menjelaskan proses pemecahannya dengan gaya di tengah tatapan terkejut kalian, sambil merasa puas dalam hati."
"Hey... Kedengarannya seperti sedang membicaraiku..." Feng Bujue yang berdiri di samping langsung menangkap sindiran itu, lalu menyahut.
"Ah... Memang layak disebut Guru Jue, masih punya kesadaran diri." Xiao Ling menyipitkan mata sambil menjawab Jue Ge.
Sindiran tidak langsung ini jelas merupakan balasan atas komentar Buou dan Oub yang sebelumnya menilainya.
"Sudahlah... Seluruh dunia tahu dia narsis, tak perlu dicela lagi." Ruo Yu menyela, "Lebih baik fokus ke teka-tekinya."
"Ehhh——" Xiao Ling menjulurkan lidah ke arah Ruo Yu sambil membuat wajah lucu, "Kakak sepupu kok membela orang luar."
"Dari mana kamu lihat dia membela orang luar..." Wajah Feng Bujue berkedut saat menyambung, "Dia cuma mengikuti omonganmu sambil mengejekku dengan cara lebih vulgar, lalu menutup topik ini dengan keputusan final..."
"Oh! Aku tahu!" Saat mereka masih asyik bercanda, Buou yang sedang mengamati dinding tiba-tiba berseru, "Ini peta rasi bintang kan?" Nada suaranya masih ragu, "Lihat baik-baik... Ukuran bintik-bintik ini berbeda, ada yang sebesar wijen, ada sebesar kacang hijau, bahkan ada yang nyaris tak terlihat... Mungkin kalau kelompokkan bintik dengan ukuran sama, akan terlihat pola seperti rasi bintang..."
"Salah..." Feng Bujue memotong dengan wajah serius, "Meski pengetahuanku tentang astronomi biasa saja, tapi soal konstelasi rasi bintang... Aku cukup ahli..."
"Soalnya waktu kecil sempat ngejar-ngejar Saint Seiya." Xiao Tan menyambung tepat waktu.
"Jangan cerewet! Diam saja tidak akan dianggap bisu!" Jue Ge yang awalnya ingin pamer pengetahuan dan terlihat keren, langsung terbongkar tipu muslihatnya oleh Xiao Tan. Ia hanya bisa menggeram untuk meredakan rasa malu.
"Eh~" Xiao Tan hanya mengangkat bahu dengan ekspresi ambigu mendengar itu. Di sampingnya, Xiao Ling menepuk bahunya sambil tersenyum, matanya seolah berkata..."Kerja bagus".
"Ahem!" Jue Ge membersihkan tenggorokannya, "Intinya, berdasarkan pengamatanku, meski bintik-bintik ini dibagi menjadi beberapa kelompok untuk diamati secara terpisah, tetap tidak bisa dikaitkan dengan konstelasi tertentu."
"Tunggu sebentar." Ruo Yu tiba-tiba melangkah maju selangkah, menatap dinding dengan tatapan penuh arti, "Sepertinya...aku pernah melihat komposisi seperti ini..." Sambil berkata demikian, ia mundur dua langkah, "Minggirlah kalian semua, biar kulihat keseluruhan dari jarak jauh..."
Tanpa banyak bicara, semua orang langsung menuruti permintaannya.
Ruo Yu kemudian berdiri sekitar tiga meter dari dinding, mengerutkan alisnya dalam konsentrasi...
Tepat tiga menit kemudian, kilatan pencerahan tiba-tiba muncul di matanya. Ekspresinya langsung cerah: "Aku mengerti!"
"Apaan...serius ini?" Mendengar perkataan Ruo Yu, Feng Bujue sampai terdiam. Dalam hati ia bergumam, "Dengan kecepatan otak yang jauh melebihi manusia biasa, aku sudah menganalisis bintik-bintik itu dengan berbagai cara...bahkan mempertimbangkan faktor dot matrix dari tingkat data, koordinat geometris, dan lain-lain...tetap tidak ada petunjuk. Tapi kau hanya berdiri menatap selama tiga menit, lalu bilang sudah 'mengerti'?"
“Xiao Ling, beri aku beberapa peluru yang diisi mesiu.” Ruo Yu berkata singkat, lalu segera mulai bergerak.
Dia menerima peluru yang diberikan Xiao Ling, lalu berjalan ke depan dinding.
Pipi—beberapa suara ringan terdengar, ini adalah suara Ruo Yu membuka peluru dengan jarinya...
Kemudian, dia menggunakan jari tengah dan jari manis tangan kanannya untuk mengambil sedikit mesiu dari selongsong peluru, lalu mengoleskannya di dinding.
"Bintik-bintik dengan ukuran berbeda ini memang memiliki fungsi masing-masing yang unik." Ruo Yu menjelaskan sambil terus mengoles, "Contohnya yang ini, menandai garis kerangka di sekitar pola yang lebih besar; yang ini menunjukkan pengisian warna; dan yang ini... mewakili garis tunggal."
Seiring penjelasannya, pola di dinding semakin kaya dan jelas. Tak lama kemudian, semua bintik telah tertutupi mesiu hitam, menampilkan sebuah "karya seni" utuh di dinding.
Namun... kelima anggota tim lainnya masih belum mengerti apa ini.
"Ini... semacam puzzle?" Jue Ge bertanya sambil memerhatikan enam pola hitam dengan bentuk berbeda di dinding (dua di antaranya mirip bentuk geometris, empat lainnya seperti siluet benda tak beraturan).
"Benar-benar tidak ada yang bisa mengenali?" Ruo Yu menyahut, "Ini adalah 《Botol, Gelas Kaca, dan Biola》."
"Hah?" Reaksi rekan tim seragam dalam kebingungan.
“Hah……” Li Ruoyu menghela napas panjang dan menjelaskan, "《Botol, Gelas Kaca, dan Biola》adalah lukisan arang dan pastel karya Picasso tahun 1912." Dia menunjuk ke dinding, "Kalau aku mencontoh sendiri, tidak akan mencapai akurasi setinggi ini. Tapi dengan mengandalkan bintik-bintik itu, terciptalah gambar di depan kita ini……"
"Tenang saja, kurasa cuma kamu satu-satunya di ruangan ini yang pernah melihat karya aslinya…… Bahkan jika perbedaannya besar, kami tidak akan menyadarinya," sambung Feng Bujue.
"Jadi…… petunjuk yang kita dapat sekarang adalah……'botol', 'gelas kaca', dan 'biola'?" kata Xiao Ling.
"Hmm…… Mungkin juga 'Picasso' dan '1912'?" tambah Buou.
"Kalau diperluas pemikirannya, petunjuk ini bisa dikembangkan menjadi 'anggur' dan 'musik'……" Feng Bujue mengusap dagunya sambil merenung.
"Pemikiran kalian terlalu dangkal……" Sambil berbicara, Ruo Yu telah mendekati Feng Bujue, menggenggam kerah bajunya dan mulai mengelap tangan…… Sambil mengelap, dia membacakan, "Dari sudut pandang 'Kubisme Sintetis', lukisan ini tidak dimulai dari citra nyata untuk diurai menjadi elemen dasar, tapi justru memulai dari elemen dasar untuk mengubah bentuk dan bidang fundamental menjadi gambar objek nyata. Dengan meninggalkan sapuan kuas dan tekstur, pola ini memperoleh realitas yang lebih objektif. Bidang-bidang ini…… di satu sisi menunjukkan dunia di luar lukisan, di sisi lain melalui kombinasi organiknya menunjukkan kesatuan dan kemandirian dunia lukisan itu sendiri."
"Berani tidak mengatakan sesuatu yang bisa kami pahami?" Di antara lima pendengar yang terkesima meski tak mengerti, hanya Jue Ge yang berani memberikan respons seperti ini setelah mendengar perkataannya.
"Baiklah~" Ruo Yu melirik Jue Ge dengan ekspresi jijik, lalu menunjuk ke dinding dengan tangan terangkat: "Sekarang, ambil pelontarmu dan coba apakah bisa 'menyedot' pola di dinding itu."
