Feng Bujue menyeret Oubu yang wajahnya dipenuhi ketakutan selama dua puluh detik, lalu menyusul Buu yang sedang hanyut.
Saat ini, si gemuk telah mengubah posisinya menjadi gaya renang telentang untuk menutupi hidung dan mulutnya dengan tangan sambil menahan napas.
"Hati-hati! Serbuk sari ini..." teriak Buu begitu melihat bayangan rekan timnya.
"Kami baik-baik saja!" Feng Bujue langsung memotong, lalu melanjutkan dengan nada memerintah, "Segera ubah dirimu ke 'status balon' seperti yang kau katakan tadi, cepat!"
Dalam situasi genting, Buu tidak sempat berpikir panjang. Dengan insting bawaan, ia langsung menuruti perkataan Jue Ge. Sesaat kemudian, tubuhnya perlahan terangkat dari permukaan air dan melayang di udara.
"Oubu, pegang dia! Kencangkan!" Saat mengucapkan ini, Feng Bujue sudah berlari melewati Buu.
"Ha?" Setelah beberapa puluh detik ini, Oubu baru saja mulai menyesuaikan diri dengan kecepatan gerak Jue Ge. Saat instruksi mendadak datang, ia butuh waktu sejenak untuk bereaksi.
Untungnya... reaksi Oubu cukup cepat. Di detik terakhir sebelum melewati Buu, ia berhasil mengulurkan tangan dan menggenggam Buu.
Sesaat kemudian... pertunjukan spektakuler Feng Bujue "menyeret dua orang sambil melayang di air" pun dimulai...
Terlihat Jue Ge memimpin di depan, melesat di atas air dengan tangan kanannya mencengkeram lengan kiri Oubu yang terseret di belakang. Sementara lengan kanan Oubu menggenggam Buu yang telah berubah menjadi balon, melayang-layang di udara seperti layangan yang diterpa angin kencang...
“Buu, selain menahan napas, ada cara lain untuk tidak menghirup serbuk sari itu?” Feng Bujue tetap mencoba mencari solusi di tengah lariannya menghadapi krisis.
“Tidak.” Buu menjawab singkat sambil mengembungkan pipinya kembali untuk menahan napas...
“Guru Jue, aku punya dua respirator dan tabung oksigen, bisa kuberikan satu ke Buu.” Uub menyela, “Hmm... Tapi kau harus berhenti dulu. Dalam kondisi seperti ini... Aku sulit mengeluarkannya...”
“Jangan terburu-buru.” Feng Bujue menyeringai sambil membalas, “Tunggu sampai kita menemukan yang lain.”
Mendengar Uub masih memiliki set respirator dan tabung oksigen cadangan, hati Feng Bujue langsung tenang. Karena [Pipa Oksigen] adalah item yang “terikat setelah digunakan sekali”, Jue Ge tidak bisa membagikan item ini ke pemain lain... Oleh karena itu, peralatan oksigen yang dibawa Uub sangat krusial. Sebelum keluar dari area bertebaran serbuk sari ini, kelima anggota tim selain Jue Ge sepenuhnya bergantung pada respirator ini. Dalam kondisi ini, tambahan satu set peralatan berarti menyebabkan efisiensi tim meningkat dua kali lipat.
“Hei! Ada apa?”
Saat Jue Ge masih berpikir, siluet Xiao Ling sudah muncul di depan. Dia langsung meneriakkan Grooaaak! ke arah trio itu.
Saat ini, Xiao Ling masih melompat-lompat di antara dua dinding batu tanpa terjatuh ke air; dan... di wajahnya telah terpasang masker gas.
“Aku sudah lupa... kostum yang dia pakai ternyata dilengkapi masker gas saat 'menampilkan pakaian wajah'.” Feng Bujue bergumam dalam hati saat melihat lawannya, “Dengan begini... semuanya jadi lebih mudah.”
“Tangkap Buu! Bicaranya nanti di jalan!” Jue Ge segera berteriak balas dengan suara keras.
“Baiklah, lebih ringan daripada harus melompat sendiri.” Xiao Ling menjawab.
Posisinya memang sedikit lebih tinggi dari Buu. Melihat formasi "layang-layang" ketiga orang itu, dia langsung memahami maksud Jue Ge. Saat trio itu melewati bawahnya, Xiao Ling memutar badan dan menggenggam pergelangan kaki kiri Buu...
Sejak saat itu, Jue Ge yang awalnya menarik dua orang kini menjadi menarik tiga...
“Hah... ini kereta api apa?” Tak lama kemudian, sosok Ruo Yu juga muncul di depan. Saat melihat kondisi keempat orang itu, dia tak bisa menahan diri untuk tidak melontarkan sindiran.
“Hei... santai-santai saja seperti ini tidak apa-apa?” Pertanyaan Feng Bujue ini muncul karena Ruo Yu sama sekali tidak terburu-buru...
Di tempat yang mustahil bernapas ini, Ruo Yu justru menancapkan 【Fengsheng】 ke dinding batu, lalu berdiri di gagang pedang dengan tenang sambil menunggu di tempat.
"Tidak apa-apa, aku punya skill terkait, untuk sementara tidak bernapas juga tidak masalah." Ruo Yu sambil membungkuk dan berputar, "Dalam situasi seperti ini, aku yakin kamu pasti akan cepat menyusul, jadi... Aku akan menunggumu di sini sebentar, biar kamu tidak khawatir." Saat mengucapkan setengah kalimat terakhir ini, dia sudah mengeluarkan Fengsheng dan menggenggam tangan Xiao Ling, "Mengingat kamu sudah membawa tiga orang, sekalian bawa aku juga."
"Kamu benar-benar tidak sungkan sama sekali ya..." Feng Bujue menyeringai sambil menambah tenaga di kakinya, meningkatkan kecepatan beberapa tingkat lagi.
Dia akan semakin lari cepat, pertama karena khawatir dikejar "Ayah" di belakang, kedua takut efek "berjalan di air" dari 【Menginjak Kekosongan】 akan gagal. Sebab efek ini juga memiliki pembatasan... Begitu beban di tubuh Jue Ge mencapai berat tertentu, dia tetap akan tenggelam. Oleh karena itu, setiap orang tambahan yang dibawa Jue Ge, secara proporsional... dia harus menambah kecepatan, prinsipnya mirip seperti melempar batu pipih (dalam ilmu fluida dikatakan, semakin besar kecepatan aliran semakin kecil tekanannya. Ketika objek dengan kepadatan lebih besar dari air melintas di permukaan, ia membuat air di bawahnya bergerak cepat dalam waktu sangat singkat sehingga tekanannya berkurang. Air di lapisan lebih bawah yang diam akan menghasilkan tekanan lebih besar, sehingga menciptakan gaya tekan pada objek. Ketika tekanan ini melebihi gravitasi objek, objek akan terpantul. Pengulangan proses ini membuat objek seolah melompat-lompat di permukaan air). Jika dia berhenti di tempat, fungsi sepatu untuk menginjak air mungkin akan gagal (mirip dengan fungsi berdiri di udara, begitu gagal butuh waktu buffer untuk bisa aktif kembali).
"Ngomong-ngomong... Kok aku nggak tahu kamu punya skill menahan napas?" Meski menyeret empat orang, Jue Ge masih punya tenaga sisa untuk bicara. Baru sekarang dia sadar, lari sambil menggigit 【Pipa Oksigen】ternyata lebih ringan daripada lari sambil bernapas normal.
"Bukan menahan napas, tapi mentransfer energi." Ruo Yu membalas dari belakang dengan suara keras. "Skill ini baru aku pelajari waktu jalan-jalan di Kotak Kejutan tadi."
"Oh... Sejenis teknik kura-kura ya?" Feng Bujue menoleh dan menyahut.
"Nanti kalau ada waktu akan kubacakan." Ruo Yu menjawab.
……
Meski nada bicaranya santai... Skill yang dibelinya kali ini jelas bukan main-main...
【Nama: Ilmu Mingyu (Lantai 1)】
【Atribut Kartu Skill: Skill spesial, dikuasai permanen, kemampuan meningkat seiring latihan】
【Kategori Skill: ???】
【Efek 1: Ilmu silat awal terbuka, napas dalam terkondensasi】
【Syarat Belajar: Pemain wanita, level 35 ke atas, Spesialisasi Bertarung A, membuka Spesialisasi Teknik Spiritual】
【Catatan: Ilmu silat legendaris Istana Yihua, metode latihan internal tertinggi aliran ortodoks. Yang menguasainya sempurna, kedalaman ilmu tak terbatas, energi misterius seperti es, awet muda, tak terkalahkan di dunia.】
Banyak yang mungkin bertanya-tanya... Ruo Yu sendiri kan pemain kaya raya dan skill gamenya juga tinggi, seharusnya equipment dan skillnya nggak kalah sama Feng Bujue. Tapi kok nggak pernah lihat dia pakai barang legendary?
Di sini, jawabannya terungkap...
“Selain peralatan dasar (seperti senter), Ruo Yu lebih cenderung membeli peralatan dan Skill yang memiliki karakteristik 'pertumbuhan'. Dan yang biasa saja tidak ia inginkan, yang ia pilih...semua adalah barang kelas atas.
Contohnya 【Fengsheng】, sebuah senjata yang 'kekuatannya disegel'. Saat jumlah roh jahat yang dibunuh pedang ini mencapai jumlah tertentu, segelnya akan terlepas dan langsung berubah menjadi senjata legendaris tingkat Legendary.
Atau seperti 【Mingyu Gong】 yang ini, meski efek lapisan pertamanya biasa saja, harganya mencapai puluhan ribu poin keterampilan...orang biasa melihat deskripsi efek yang tidak jelas dan harganya yang mahal...pasti langsung menyerah. Tapi Ruo Yu langsung membelinya tanpa ragu setelah melihat tulisan 'kemampuan meningkat seiring latihan' itu.
Berbeda dengan metode 'peningkatan real-time' Feng Bujue, Ruo Yu adalah tipe pemain yang tidak akan membeli kecuali langsung ke level tertinggi. Ia bisa sangat sabar menabung poin keterampilan sampai item yang 'layak dibeli' muncul (makanya meski levelnya sudah tinggi, poin keterampilannya belum pernah dipakai).
Dengan prinsip seperti ini, pasti akan menghasilkan pemain yang 'awalnya biasa, di akhir luar biasa'. Dan inilah...alasan Vincent bertaruh pada Ruo Yu.
……
“Jue Ge! Ada masalah besar!”
Setelah menyeret empat orang dan berlari selama tiga menit, teriakan Xiao Tan tiba-tiba terdengar dari depan diikuti kemunculan sosoknya.
“Hei! Kenapa kamu lari balik arah?” kata Feng Bujue, “Arahmu tadi kan jalan keluar! Lagipula di belakang masih ada pengejar!”
“Tidak masalah!” Xiao Tan berteriak dengan panik.
Sebelum auman itu menghilang, bayangan hitam raksasa perlahan muncul dari sungai di belakangnya, memasuki pandangan semua orang...
"Yang datang ke sini lebih ganas!"
