“Hmph... Kalian pikir... Aku tidak bisa mendengar?” Ia mendengus dingin, “Zhuan Jiezun, sejak kau mengucapkan kata pertama, aku sudah mendengarkan... Jelas sekali...”
“Ada apa? Dengan siapa ia bicara?” Buou melihat sekitar dengan bingung, bergumam pelan.
“Sst——jangan interupsi.” Feng Bujue memiringkan kepala, berbisik memberi isyarat pada Bou untuk diam.
Rekan tim lainnya yang melihat tindakan Jue Ge ini langsung memahami maksudnya, bersama-sama menahan keinginan bertanya.
“Kau pikir...kau masih penguasa di sini?” Suaranya rendah (meski volume dikecilkan, tetap terdengar seperti suara anak kecil), “Kau pikir...beberapa pengelana antar dimensi bisa menghancurkan ‘parasit tubuh’-ku?” Senyuman sinisnya mengembang, “Maaf terdengar kasar, Zhuan Jiezun, bahkan jika entitas asliku muncul langsung di hadapanmu, kau belum tentu bisa mengalahkanku.”
Sesaat kemudian, suara Zun Ge kembali terdengar. Kali ini suaranya tidak lagi terbatas di otak Jue Ge (karena sudah tak perlu lagi), melainkan dalam keadaan yang bisa didengar semua orang: “Heh...ucapan itu...kau sendiri pun tak percaya, bukan...Dianhu Wang!”
Tiga karakter “Dianhu Wang” itu bagai guntur yang mengguncang padang pasir.
Saat karakter “Wang” terucap, telinga para pemain mendengar dentuman keras seperti logam meledak. Seketika pemandangan sekitar berubah drastis...sinar matahari menyilaukan tiba-tiba menyorot dari atas, aliran deras air terjun berubah menjadi gurun pasir bergulung.
Dalam sekejap mata, enam pemain telah berada di tengah gurun yang tandus dan terik.
“Kau ternyata...tahu...” Beberapa detik kemudian, suara Dianhu Wang kembali terdengar, “...namaku...”
“Di alam semesta ini, hanya segelintir entitas tertinggi yang mengetahui nama aslimu.” Zhuan Jiezun menjawab, “Dan aku...adalah salah satunya.”
"Hmph... Baiklah." Raja Dian Hou menyambut dengan dingin, "Sebagai dewa yang lahir di 'Era Baru', kau memang bisa dianggap berpengetahuan luas..."
"Hehe..." Zhuan Jiezun tersenyum penuh makna, "Aku bukan dewa. Aku sama sepertimu... hanyalah seorang 'penjaga'. Bedanya, aku menjalankan tugas dengan setia sedangkan kau... mengkhianati misimu sendiri."
"Dengan hak apa kau berkomentar tentang keputusan dan tindakanku?" Raja Dian Hou menyahut.
"Hak? Heh..." Zhuan Jiezun tersenyum sinis, "Sebagai tamu tak diundang yang bersembunyi di dunia pikiranku, bukankah seharusnya kau meninjau ulang posisi dan sikapmu?"
"Kurasa tidak perlu." Raja Dian Hou menjawab, "Saat ini, kekuasaanku atas dunia ini melebihi milikmu. Selama aku tidak langsung berkonflik dengan 'Sistem', tak ada yang bisa menghentikanku." Ia berhenti sejenak, "Begitu Feng Bujue ini kubunuh... satu-satunya harapanmu untuk mengusirku akan lenyap."
"Karena itu, aku takkan membiarkanmu berhasil." Zhuan Jiezun tiba-tiba mempercepat bicaranya, "Feng Bujue! Berjalanlah membelakangi matahari! Lima kilometer ke depan ada titik pemicu alur cerita berikutnya!"
"Diterima." Jue Ge segera merespons, lalu berkata pada rekan tim, "Teman-teman... penjelasan detailnya menyusul. Intinya, 'Zhuan Jiezun' ini di pihak kita. Ikuti saja instruksinya!" Setelah berkata demikian, ia sudah melesat maju memimpin tim.
Saat ini, Ruo Yu dan Xiao Ling sudah turun dari bahunya, sedangkan Xiao Tan, Bu Ou, dan Ou Bu juga berhasil keluar dari pasir. Mereka tidak mengerti situasi mirip "dewa-dewa bertengkar" ini, juga tidak tahu apa yang dibicarakan oleh dua suara di langit. Tapi mereka semua mempercayai Feng Bujue sepenuhnya... Tanpa banyak bicara, kelima orang ini langsung mengikuti Jue Ge berlari.
"Sial... cuma main akal-akalan kecil." Melihat para pemain bergerak cepat mengikuti instruksi Zun Ge, Dianhu Wang tentu tak tinggal diam. Ia menggerutu dengan nada merendahkan sebelum berseru lantang, "Para pengelana antar dimensi... Aku tahu kalian tak takut 'kematian' virtual ini, tapi tetap kuperingatkan... Terus maju berarti bunuh diri!"
Sudah sampai di titik ini, tak perlu lagi main sandiwara (desain segmen menakutkan). Mengirim monster adalah jalan terbaik.
Seketika... di gurun sekitar seratus meter di depan para pemain, puluhan paku runcing berbentuk ruas tulang sebesar tiang listrik muncul dari pasir...
Beberapa detik kemudian, gundukan pasir di bawah paku-paku itu perlahan membengkak... Saatu pasir kuning berjatuhan, puluhan kalajengking raksasa berwarna coklat kekuningan muncul dalam penglihatan para pemain, menghadang di jalur mereka.
"Oh... kalajengking emas Timur Tengah." Begitu melihat monster-monster itu, Jue Ge langsung menyebut nama ilmiah mereka dengan tenang.
"Dari nada suaramu, sepertinya bukan makhluk berbahaya ya." Ruo Yu menyambut.
"Hebat atau tidak saya tidak tahu, saya juga tidak pernah berinteraksi langsung." Feng Bujue menyambung, "Hanya... saya dengar di acara TV bahwa kalajengking jenis ini berkarakter ganas, agresif, dan neurotik." Dia berhenti sejenak setengah detik, "Mengingat sekumpulan kalajengkin di depan kita yang volumenya lebih besar dari kuda nil, saya rasa kita tidak boleh lengah..."
Dia benar. Kalajengking Deathstalker (Leiurus quinquestriatus) jelas merupakan keanehan di antara spesies kalajengking. Biasanya kalajengking berbisa kuat memiliki capit yang relatif kecil, tapi spesies ini... tidak hanya memiliki racun mematikan, tapi juga sepasang capit perkasa ditambah karakter buas... bisa dibilang monster alami.
"Tidak masalah..." Saat itu, Xiao Ling berbicara, "Selama di area terbuka... monster non-spiritual seperti ini, berapa pun jumlahnya akan kubasmi."
Sebelum suaranya benar-benar reda, kedua pistolnya sudah berada di tangan.
"Eh... Niang Beiling, untuk menghancurkan monster sebesar ini dengan pistol... daya tembaknya kurang kuat kan?" Buu yang melihat senjata yang dikeluarkannya hanya dua pistol, berusaha mengingatkan dengan baik, "Meski spesialisasi menembakku biasa saja, tapi di tasku ada RPG. Bagaimana kalau..."
Bang-bang-bang... rentetan tembakan memotong ucapan Buu.
Pada detik itu, tanpa basa-basi Xiao Ling langsung menarik pelatuk berkali-kali dengan tangan kirinya, melontarkan empat peluru perak ke arah monster terdekat.
【Nama: Shi Yue】
【Jenis: Senjata Psionik】
【Kualitas: Rare】
【Kekuatan Serangan: Sangat Kuat】
【Atribut: Es】
【Efek level 1：Bulan Sabit（Memungkinkan lintasan peluru melakukan kalibrasi otomatis dalam batas tertentu sesuai keinginan penembak）】
【Efek level 2：Bulan Purnama（Ammunisi Tak Terbatas）】
【Efek level 3：Bulan Separuh（Badan senjata selalu mempertahankan suhu konstan）】
【Efek level 4：Gerhana Bulan（100% tingkat pemicuan atribut）】
【Catatan：Tombak dingin menusuk yang lahir dari bayangan bulan.】
Sreett sreett......
Dua detik kemudian, seluruh peluru itu menghantam tubuh kalajengking raksasa yang sama, mengeluarkan suara seperti hujan es yang meledak.
Dingin menusuk berwarna putih salju menyebar cepat di permukaan tubuh monster itu. Meski berjuang keras beberapa kali, akhirnya membeku menjadi gumpalan es besar dalam sekejap.
Dan pada saat ini... senjata di tangan kanan Xiao Ling mulai melepaskan tembakan.
【Nama：Meteor】
【Jenis：Senjata psionik】
【Kualitas：Rare】
【Kekuatan serangan：Sangat Kuat】
【Atribut：Api】
【Efek level 1：Orbit Bintang（Memungkinkan lintasan peluru melakukan kalibrasi otomatis dalam batas tertentu sesuai keinginan penembak）】
【Efek level 2：Nebula（Ammunisi Tak Terbatas）】
【Efek level 3：Bintang Api（Badan senjata selalu mempertahankan suhu konstan）】
【Efek level 4：Bintang Jatuh（100% tingkat pemicuan atribut）】
【Catatan：Tombak membara yang lahir dari gugusan bintang.】
Boom boom boom——
Peluru berwarna keemasan meledak setelah mengenai sasaran, energi ledakannya menghancurkan monster yang membeku menjadi es itu hingga remuk...
"Hanya dalam waktu kurang dari lima detik ini, Xiao Ling dengan mudah membunuh seekor kalajengking raksasa. Tindakan ini... sekali lagi membuat Buou dan Oubu terkesima."
"Aduh... apakah perlu sehebat ini? Monster level seperti ini, kalau aku dan Oubu yang melawan, setidaknya harus menggunakan satu skill, dan pasti nilai kelangsungan hidup akan berkurang..." pikir Buou.
Oubu juga berpikir dalam hati: "Dari sini terlihat... dia benar-benar tidak berbohong. Di area terbuka, monster sejenis ini berapapun jumlahnya pasti akan mati semua..."
"Aku usul... kita juga bergerak sedikit." Feng Bujue yang berlari paling depan mengeluarkan 【Death Poker】, lalu berkata dengan nada malas, "Soalnya... jumlah monster cukup banyak, dan semuanya menghalangi jalan kita. Membersihkan satu per satu dengan senjata jarak jauh... meski aman dan hemat, tapi akan mempengaruhi kecepatan pergerakan kita."
"Kamu bertugas serangan frontal, Xiao Ling di sayap, aku yang backup dalam kondisi darurat." Ruo Yu langsung mengusulkan taktis sebagai respons pada Jue Ge.
"Ha! Usulan bagus, ayo mulai!" Feng Bujue menerima dengan antusias dan langsung menerjang ke arah gerombolan kalajengking.
"Emm... Jenderal Perempuan... lalu kami harus ngapain?" Entah mengapa, panggilan Buou pada Ruo Yu berubah begitu alami.
"Kamu dan Oubu ikut di belakang, cukup jaga diri kalian. Kami yang buka jalan di depan." Setelah menjawab, Ruo Yu segera menoleh ke Xiao Tan, "Xiao Tan, kalau ada yang lolos atau keadaan darurat, kamu harus lindungi bagian belakang rombongan."
"Tidak masalah." Xiao Tan membalas, lalu mengeluarkan 【Belati Militer Tiga Sisi Pengisian Energi】 dari sarung pedang di pinggangnya, siap menghadapi musuh kapan saja.
Sambil terus berbincang, keenam orang ini membentuk formasi rhombus di bawah pimpinan Feng Bujue, bergerak maju dengan kecepatan luar biasa.
Kurang dari sepuluh detik, Jue Ge sudah mencapai tepi gerombolan kalajengking. Sorot mata membunuhnya menyala: "Tepat waktu... Sudah lama ingin mencoba AOE..."
Saat pikiran ini melintas, Efek 5 Death Poker 【Zhui Po (Mengkonsumsi 30 kartu secara acak, melepaskan 1-100 lembar poker dengan kekuatan setara '7' dalam sekejap)】 telah diaktifkan.
Seratus papan cahaya beterbangan dari telapak tangan Jue Ge, menghujam gerombolan kalajengking di depannya.
Belum usai... Saat kartu masih di udara, Feng Bujue sudah melangkah gesit, melompat sambil meneriakkan jurus: "Rankyaku - Chaos!"
