Umumnya, jika Feng Bujue melakukan "pilihan" secara acak berdasarkan naluri, 80% kemungkinan akan memilih opsi yang buruk.
Kini, kemampuan gelar [Peramal Jenius] telah memperbaiki kekurangan Jue Ge dalam hal "keberuntungan". Selama skill tidak dalam status cooldown, dia bisa menyelesaikan pilihan dengan "meramal".
Contohnya saat ini, Jue Ge berhasil menemukan target quest dengan mengandalkan skill...
Dalam lima menit terakhir, dia menyusuri lorong yang menurun dengan mulus, akhirnya tiba di sebuah gua yang sangat terang.
Sumber cahaya di gua ini bukan lain adalah tumpukan harta karun yang menggunung...
"Ternyata benar tebakanmu..." Tak lama kemudian, Ruo Yu menyusul Jue Ge dan melompat masuk ke gua dari mulut lorong.
"Sudah kubilang..." Feng Bujue menoleh dan berkata, "Ini bukan tebakan, tapi kemampuan gelarku."
"Oh? Ada kemampuan seperti itu?" Xiao Ling yang menyusul di belakang langsung menyela setelah mendengar percakapan mereka, "Kalau begitu... soal kartu skill yang tersembunyi di ruangan sebelumnya, apakah itu juga hasil ramalan Ketua guild?"
"Tidak." Feng Bujue menjawab, "Itu informasi rahasia dari Zhuan Jiezun." Ekspresinya berubah, "Eh? Kok bisa kamu memikirkan itu?"
"Karena waktu itu perilakumu agak aneh." Xiao Ling menatap Jue Ge, "Awalnya... tanpa ada pertanda apapun, kau menyuruh kami mencari ruangan itu; meski sudah lama mencari tapi tidak menemukan apapun, kau sama sekali tidak berniat menyerah." Dia berhenti sejenak, "Tapi setelah menemukan kartu skill itu, kau langsung bersiap pergi seolah itu hal yang wajar." Bibirnya menyungging, "Rangkaian tindakanmu terasa seperti - dari awal, kau sudah tahu di ruangan itu hanya ada satu item."
"Hmm—Hebat ya..." Saat itu, Xiao Tan, Bu Ou dan Ou Bu ketiganya telah masuk ke gua. Bu Ou yang mendengar deduksi Xiao Ling berkata, "Kenapa aku tidak kepikiran ya!"
"Bahkan jika menyadari keanehan itu, belum tentu kau akan berpikir lebih jauh." Xiao Ling menoleh ke Bu Ou, "Karena tingkat keanehan itu belum cukup membuktikan apapun. Aku juga baru bisa membuat dugaan setelah tahu Ketua Guild benar-benar punya 'kemampuan ramal', lalu menghubungkan dengan kejadian sebelumnya..." Dia mengangkat bahu, "Tapi ternyata salah."
"Kau tidak perlu merendahkan diri... Sudah cukup baik bisa mendeduksi sampai sejauh ini." Feng Bujue menyambung, "Lagipula kalian tidak tahu tentang komunikasi rahasia antara Zun Ge dan aku, mustahil langsung menarik kesimpulan seperti itu." Saat berbicara, Bujue telah mematikan lampu eksplorasinya (cahaya di sini cukup terang, tidak perlu pencahayaan resmi), lalu melangkah maju.
"Baiklah, mari kita fokus pada 'harta karun' di depan mata. Masalah antara aku dan Zun Ge bisa diceritakan perlahan setelah misi selesai." Feng Bujue berbicara sambil berjalan, "Semuanya... tetap waspada. Tidak ada kerangka atau sejenisnya di gua ini, ini mengimplikasikan tiga kemungkinan..."
Dia berhenti dua detik, lalu melanjutkan, "Pertama, tidak ada jebakan atau ancaman di sekitar harta karun. Kedua, jebakan atau ancaman di sekitar harta karun telah membuat semua pemburu harta sebelumnya lenyap tanpa sisa tulang belulang. Ketiga, kita adalah pemburu harta pertama yang datang ke sini. Kemungkinan ada jebakan di depan adalah 50%, tapi jika ada... pasti masih dalam kondisi belum terpicu."
"Tenang, tidak ada jebakan." Tiba-tiba suara kekanak-kanakan Raja Miehong bergema di gua, "Aku sudah membersihkan semua FLAG negatif di tempat ini... Sekarang yang ada hanyalah tumpukan emas permata, dan..." Saat itu, gundukan harta di depan Jue Ge runtuh seperti longsoran, memperlihatkan peti logam raksasa, "...sebuah harta termahsyur di dunia bajak laut."
"Hmph... Kalau yang ngomong orang lain, mungkin kami percaya..." Ou Bu menengadah ke atas sambil berseru, "Tapi dari mulut makhluk yang baru saja ingin membunuh kami, mana ada yang percaya?!"
"Iya, Jue Ge." Xiao Tan juga menambahkan, "Ini jelas-jalas jebakan, jangan sampai..."
"Tenang." Feng Bujue melambaikan tangan menghentikan Xiao Tan, "Aku sudah punya perhitungan."
Dua detik kemudian, Jue Ge juga mengangkat kepala dan berbicara dengan suara lebih keras, "Dian Hao Wang, apa maksudmu kali ini?"
"Aku ingin melakukan transaksi denganmu." Dian Hao Wang melanjutkan, "Apa yang bisa diberikan Zhuan Jiezun kepadamu, aku juga bisa memberikannya... Aku juga bisa membimbingmu mencari item, menjamin kalian menyelesaikan misi, dan memberitahumu tentang 'hal yang ingin kau ketahui'." Seolah khawatir Jue Ge tidak percaya, setelah jeda setengah detik dia menambahkan, "Aku adalah dewa yang lahir di 'periode kuno', hal-hal yang kuketahui mungkin tidak diketahui Zhuan Jiezun; sedangkan hal-hal yang diketahui Zhuan Jiezun... Setelah aku sepenuhnya menguasai tubuhnya, secara alami aku juga akan mengetahuinya."
"Hehe..." Jue Ge tertawa, "Menurutmu ini cukup? Dalam kondisi yang sama, alasan apa yang kumiliki untuk mengkhianati perjanjian dengan Kakak Zhuan, lalu bertransaksi dengan orang asal-asalan sepertimu?"
"Lebih baik kau pikirkan matang-matang... Feng Bujue. Saat ini, kekuasaanku atas 'dunia pikiran' ini melebihi Zhuan Jiezun." Dian Hao Wang membalas, "Asalkan kau berpihak padaku, harapan Zhuan Jiezun untuk berbalik akan lenyap sepenuhnya... Artinya, ketika memilih pihakku, kau sama saja sudah 'menang'." Nada suaranya berubah halus, "Sebaliknya... Jika kau tetap keras kepala dan menjadi musuhku, apa akibatnya? Apakah kau yakin bisa mengusirku keluar dari dunia ini?"
"Hmm... Sepertinya ada benarnya." Jue Ge menjawab dengan pura-pura serius.
Raja Dian Hou mengira dirinya telah menggoyahkan pihak lawan, melanjutkan, "Di satu sisi ada transaksi yang 100% bisa dipastikan, di sisi lain hanya petualangan tak pasti... Sebagai orang pintar, kamu harus tahu pilihan mana yang diambil..."
"Benar juga..." Feng Bujue mengangguk, "Baik kamu yang mengalahkan Tuan Zun, maupun dia yang mengusirmu, bagiku tak ada bedanya. Sebagai pengelana antar dimensi, aku tak takut balas dendam kalian." Ia mengelus dagunya sambil bergumam, "Dalam situasi ini, memilih berpihak padamu tampaknya lebih mudah..."
"Jadi... kamu setuju?" Suara Raja Dian Hou terdengar gemetar menyiratkan emosi tegang.
"Tidak juga." Feng Bujue tersenyum manis dengan jawaban nakalnya.
"Kamu..." Raja Dian Hou nyaris meledak marah tapi berhasil menahan diri.
Saat ini Raja Dian Hou merasa seperti salesman asuransi yang telah mengumbar janji muluk, tapi saat mengeluarkan kontrak malah ditimpali: "Aku tak pernah bilang mau beli".
"Soal syarat..." Feng Bujue mengangkat tangan dan menggesekkan jarinya ke atas, "Mari kita negosiasi lagi."
"Langsung saja katakan permintaanmu..." Raja Dian Hou mulai kehilangan kesabaran. Belum pernah ia menghadapi makhluk serakah, licik, dan tak tahu malu seperti ini. Tapi ia harus tetap bernegosiasi karena... sama seperti Zhuan Jiezun, tak ada jalan mundur.
Kali ini, "parasit" ini menghabiskan waktu dan tenaga yang sangat lama dari Raja Dianhou untuk mempersiapkannya. Ia menghabiskan seluruh kekuatan yang telah dikumpulkannya selama bertahun-tahun baru bisa melarikan diri dari "Pintu Kekosongan" dan menyusup diam-diam ke dunia pikiran Zhuan Jiezun. Ia sangat sadar... kesempatan seperti ini tidak akan datang dua kali. Jika gagal, ia akan ditangkap kembali dan selamanya menjadi bagian dari "segel".
Awalnya hampir berhasil, tapi tak disangka... Feng Bujue, tamu tak diundang ini, justru masuk ke dunia naskah melalui bimbingan Zhuan Jiezun tepat di periode kritis saat ia hendak "membentuk wujud"...
Menurut alur cerita default sistem, BOSS akhir quest ini adalah anak laki-laki kecil yang menyebut diri "aku" dalam lagu anak-anak. Sedangkan inang pertama Raja Dianhou setelah menyusup ke dunia pikiran... adalah kerangka BOSS ini.
Jika para pemain menyelesaikan misi sesuai alur normal, Raja Dianhou akan kehilangan inangnya dan keluar dari otak Zhuan Jiezun dalam kondisi sangat lemah... Jika itu terjadi, tamatlah riwayatnya...
Karena itu, penjaga iblis kuno ini terpaksa menelan pil pahit dan bernegosiasi dengan Feng Bujue yang sedang memanfaatkan situasi.
Jue Ge juga telah menembus hal ini - pihak yang sebenarnya tidak ingin mengambil risiko... adalah Raja Dianhou sendiri.
"Hehe... Menurutku... lebih baik begini." Setelah berpikir sejenak, Feng Bujue berkata, "Kamu bawa dulu semua item dan kartu skill yang bisa kami bawa keluar dari quest ini ke sini. Eh... sebagai bentuk itikad baik."
