Jue Ge mengikuti Root berjalan cepat selama lebih dari sepuluh menit, pegunungan yang awalnya terlihat sangat jauh kini sudah di depan mata. Tampaknya sandbox ini memang bermasalah, setidaknya dalam hal "persepsi jarak", jelas bertentangan dengan hukum fisika biasa.
“Apakah kita akan menuju ke sisi lain gunung ini?” tanya Feng Bujue tepat saat mereka sampai di kaki gunung.
“Benar. Di seberang gunung ada sebuah kota.” jawab Root.
“Oh...” Feng Bujue mengangguk, lalu bertanya lagi, “Apakah rekan tim saya semua ada di kota itu?”
“Semua ada.” Root menjawab, “Tapi versi saya saat ini... tidak bisa melakukan scan data mereka.”
“Hah? Kenapa bisa?” sambung Feng Bujue.
“Kamu tidak bisa melihat sendiri?” Root menjawab dengan nada kesal.
“Err...” Feng Bujue memandang tajam ke arah Root, bergumam, “Aku melihat... tapi tidak mengerti alasannya.”
Sebenarnya, sejak pertama melihat Root, Feng Bujue sudah menyadari... kekuatan data lawan bicaranya telah turun drastis.
“Secara sederhana, efek samping overloading.” sambung Root.
“Kalau penjelasan detailnya?” Jue Ge bertanya lagi.
“Hah……” Root menghela napas dan menjelaskan, “Menciptakan sandbox sementara secepat ini sangat sulit; mengunci aliran data-mu dan mengarahkannya ke sini juga bukan hal mudah.” Dia berhenti sejenak, “Tentu saja, langkah tersulit adalah... menjadikan sandbox ini sebagai 'lorong' yang menghubungkan dua lapisan data.”
Saat mengatakan ini, Root menoleh ke arah Feng Bujue: “Untuk menyelesaikan semua itu bersamaan, dibutuhkan komputasi dan operasi output yang masif. Bahkan aku pun kewalahan. Jadi... aku memasuki kondisi lemah setelah overloading.” Dia menggelengkan kepala dengan pasrah, “Seperti yang kau lihat, saat ini kekuatanku jauh berkurang, hampir turun ke level Derivator Level Empat. Karena itu, saat sandbox terbentuk, aku hanya bisa fokus padamu untuk memastikan bisa muncul di dekatmu setelah reorganisasi data selesai. Untuk data rekan timmu, aku tidak punya sisa tenaga untuk memperhatikan... Bahkan ID mereka pun tidak sempat kucari, hanya tahu data mereka telah dikirim ke kota.”
“Oh... Begitu rupanya.” Feng Bujue mengangguk mengerti.
Sambil berjalan dan berbincang, tak lama kemudian muncul jurang di depan mereka. Sinar matahari dari atas jurang membentuk sabuk cahaya terputus-putus yang menerangi jalan mereka.
“Ngomong-ngomong, kostummu ini bagaimana?” tanya Feng Bujue setelah masuk ke jurang.
“Otomatis terbentuk sesuai worldview quest ini,” jawab Root, “Di mata NPC, kau juga memakai kostum serupa.”
“Hmm... Jadi kemungkinan besar ini adalah dunia bertema wuxia, xianxia, atau xuanhuan ya?” Feng Bujue mengelus dagunya sambil berpikir, “Tapi... bisa juga hanya latar zaman kuno biasa tanpa settingan ilmu bela diri atau sihir.”
“Aku tidak tahu bagaimana mendefinisikan konsep 'xian' atau 'xuan' yang kau maksud.” Root menyambung, “Yang kuketahui, makhluk-makhluk dalam quest ini memiliki kekuatan tempur yang tinggi dengan sistem kemampuan yang kompleks.”
“Oh?” Mata Feng Bujue langsung berbinar penuh minat, “Ini menarik... Ada informasi lain? Ceritakan semuanya.”
Root langsung mulai menjelaskan: “Kota di seberang gunung itu bernama 'Kota Harem', penguasanya bernama 'Ji Fenglong'.”
“Lah...” Dalam dua detik, wajah Jue Ge langsung menunjukkan ekspresi menyebalkan, “Settingan macam apa ini... Ini sudah melampaui kategori aneh-uniq, yakin kita tidak masuk ke dunia hentai atau semacamnya...”
Root mengabaikan celaan Jue Ge dan melanjutkan: “Konon, penguasa Kota Harem memiliki kecantikan yang memesona. Wajahnya sempurna bak dewi, tubuhnya molek bak giok, kulitnya halus bagai es, aura surgawi memancar darinya. Baik pria maupun wanita yang melihatnya akan jatuh cinta mati-matian.”
“Apaaa... Itu perempuan?” Feng Bujue tertegun sejenak, “Tunggu... Kenapa penjelasanmu terdengar sangat tidak konsisten? Kosakata seperti ini tidak mungkin keluar dari mulut derivator sepertimu...”
“Aku cuma sedang membaca 【Deskripsi quest】 saja.” Root menjawab dengan tenang, “Meskipun kalian (pemain) tidak bisa melihat, tapi aku sudah memeriksa data 'naskah asli'. Karena kamu tertarik tahu, akan kubacakan untukmu.”
“Baiklah... lanjutkan...” kata Feng Bujue.
Kemudian Root meniru gaya bicara Sistem suara, membacakan dengan tempo santai:
【Ji Fenglong lahir dari salah satu Empat Keluarga Besar di "Dunia Shengyuan" yaitu Keluarga Ji. Kakaknya Ji Xuanzong kini menjadi kepala keluarga generasi ke-147.】
【Keluarga Ji menganut aliran ortodoks. Ji Xuanzong bahkan dianggap sebagai salah satu kepala keluarga terkuat sepanjang sejarah Keluarga Ji. Sejak muda, dia sudah menjadi jenius terhebat di seluruh Dunia Shengyuan.】
【Dibandingkan sang kakak, Ji Fenglong juga tak kalah mumpuni...】
【Hanya melalui 300 tahun latihan, Ji Fenglong sudah mencapai tingkat "Sembilan Revolusi Tanpa Batas Shengyuan". Kecepatan kemajuannya hanya 10 tahun lebih lambat dari kakaknya.】
“Hehe... Settingan ini benar-benar gagah dan menakutkan 【——】 banget ya...” komentar Feng Bujue sambil mengernyitkan matanya dengan ekspresi mengejek.
【Tahun Qilin ke-49 Kalender Shengyuan, Ji Fenglong yang berusia 316 tahun merobek janji pernikahan, memukuli tunangannya yang datang melamar hingga luka parah, lalu minggat dari rumah.】
“316 tahun masih disebut 'usia muda'...” Feng Bujue berkomentar dengan sudut bibir berkedut, “Kalau orang 24 tahun sepertiku di dunia ini pasti cuma seonggok cairan.”
【Tiga tahun kemudian, di pesisir timur Laut Manghai, muncul sebuah kota megah——Hou Gong Cheng. Penguasa kota itu tak lain adalah Ji Fenlong.】
【Ia menyebut diri sendiri sebagai Ratu Wanita, dan tanpa malu mengumumkan ke seluruh penjuru kerajaan bahwa dirinya menyukai wanita.】
"Hei——" Feng Bujue hanya bisa mengekspresikan perasaannya dengan berteriak, "Hei!"
【Tindakan ini menggemparkan dunia Shengyuan. Banyak wanita berduyun-duyun datang ingin bertemu sang heroine ini.】
【Hasilnya... tak sedikit dari mereka yang akhirnya menjadi bagian dari harem Ji Fenlong.】
"Nice..." Mata Feng Bujue berkaca-kaca, seolah merenungkan sesuatu dalam bahasa Inggris...
【Sejak itu, setiap tanggal 12 bulan Huangyue, Ji Fenlong akan keluar istana. Pertama untuk menikmati bunga dan bulan, kedua mencari wanita idaman di kota untuk dimasukkan ke haremnya.】
【Dua puluh tahun berlalu, Hou Gong Cheng telah termasyhur. Setiap tahun banyak pria-wanita menempuh ribuan mil hanya untuk sekilas melihat pesona tak tertandingi Ji Fenlong.】
【Namun yang benar-benar bisa memasuki kota, hanya segelintir orang.】
【Bahkan yang berhasil masuk, banyak yang tak pernah kembali...】
Sampai di sini, nada bicara Root kembali normal (sebenarnya nada normalnya hampir sama dengan suara sistem, hanya sedikit lebih beremosi): "Ini adalah pengantar skenario aslinya."
"Ha... haha..." Feng Bujue tertawa kering, "Bolehkah aku bertanya, apa misi utama yang seharusnya?"
"Data itu belum dibuat oleh sistem..." jawab Root.
Saat dia mengatakan ini, mereka berdua tiba di mulut ngarai.
Tiba-tiba, hembusan angin laut yang aneh namun harum datang.
Feng Bujue berhenti dan memandang jauh ke depan. Di hadapannya terhampar lautan berwarna merah muda pucat... Warna air laut itu bukan berasal dari pantulan sinar matahari, melainkan memang alami seperti sari buah ceri.
Di atas batu raksasa yang berjarak kurang dari dua kilometer dari pantai, berdiri sebuah kota megah seperti fatamorgana.
Tempat itulah tujuan perjalanan mereka.
"...Jadi prioritas utama sekarang adalah menyatukanmu dengan rekan tim," lanjut Root melanjutkan pembicaraan. "Dengan begitu sistem akan mengenali ulang data di sini dan memberikan quest. Setelah itu, aku akan membantumu menyelesaikan quest utama dengan cepat lalu mengirim mereka pergi." Matanya berkilat samar. "Setelah mereka pergi... kita bisa mulai urusan resmi."
