Mendengar ini, wajah Ji Fenlong langsung menampakkan kilatan keheranan yang tak terbendung.
Setelah ragu dua detik, dia bertanya berat: "Pemimpin Pondok Feng... Kau ini sebenarnya siapa? Apa tujuanmu datang ke Kota Haremku?"
“Tenang, aku bukan datang untuk merebut harta karun kotamu.” Kata Feng Bujue. “Faktanya, sebelum bertemu denganmu, aku bahkan tidak tahu kau memiliki 'Gulungan Bambu Kitab Surgawi' ini.” Ia menunjuk Ji Fenlong, “Hanya saja... Artefak yang kau bawa terlalu kuat, meski disimpan di kantong dimensi, pancarannya tetap terasa. Jadi... dengan penasaran, kuperhatikan dan kukenali... itu adalah 'Kitab Surgawi'.”
Terhadap penjelasan Jue Ge ini, Ji Fenlong tentu tak bisa sepenuhnya percaya. Ia bertanya curiga: "Maksudmu... kau bisa melihat harta yang kusembunyikan di 'Lengan Bunga Awan'-ku?"
“Aku tidak bisa.” Feng Bujue menjawab terus terang, “Tapi sulit bagiku menjelaskan hal ini dengan cara yang bisa kamu pahami.” Ia menatap jam pasir di langit, “Jadi, aku tak ingin memberi penjelasan detail... kalau tidak, waktuku tak cukup untuk MENGALAHKANMU.”
“Hmph... menarik.” Pikiran Ji Fenlong melesat cepat, menimbang-nimbang perkembangan situasi di hadapannya dalam sekejap, lalu tertawa, “Baik, aku akan bertaruh satu ronde ini. Jika kalah, aku sendiri yang akan mengantarmu berkeliling 'Dunia Kitab Langit'!”
“Sepakat.” Feng Bujue menatap langsung ke mata lawannya, berkata dengan tegas.
“Sepakat.” Ji Fenlong membalas dengan cara sama, lalu melanjutkan, “Ayo, Pemimpin Pondok Feng, waktumu tak banyak lagi.”
“Ah... hati-hati, Walikota Ji, serangan berikutnya... akan cukup berbahaya...” Sorot mata Feng Bujue tiba-tiba menjadi dingin saat mengatakan ini.
“Kuharap kau tetap menahan diri... Pemimpin Pondok Feng.” Saat ini, Ji Fenlong sudah sama sekali tidak lengah. Ia kini menganggap Feng Bujue sebagai musuh setara, bahkan mungkin lebih kuat.
Inilah 『Hati』 seorang Yuansheng.
Para petarung yang mampu mencapai tingkat kultivasi ini tidak hanya memiliki kebanggaan layaknya yang kuat, tapi juga sikap hormat terhadap kekuatan yang lebih tinggi.
"Praktisi sejati, sama sekali bukan semakin kuat kekuatannya semakin suka berkelahi; sebaliknya... seiring meningkatnya level kultivasi, tindakan mereka akan menjadi semakin hati-hati, mental akan semakin tenang... Karena semakin tinggi level kultivasi seseorang, pemahaman mereka terhadap kekuatan akan semakin mendalam. Mereka akan perlahan menyadari betapa kecilnya diri mereka... kecil sampai tidak layak disebut..."
"Aku akan berusaha semampuku..." sambil berkata demikian, Feng Bujue mengeluarkan sebuah suntikan dari tasnya dan tanpa ragu menusukkannya ke lehernya sendiri.
Dua detik kemudian, seluruh cairan aneh yang tidak jelas dalam tabung itu telah disuntikkan sepenuhnya ke pembuluh darahnya. Wajahnya tiba-tiba menunjukkan perubahan yang aneh, tangan kanannya secara refleks menutupi bagian kiri dadanya...
"Hei... itu apa?" Xu Huai Shang bertanya khawatir melihat kejadian ini, "Jangan-jangan semacam stimulan?"
Nalurinya cukup tajam. Saat ini, yang disuntikkan Feng Bujue memang merupakan dosis terakhir 【Darah Bane】 yang dimilikinya...
"Huu... Jurus berikut ini, kemampuan fisikku saat ini belum bisa menahannya." Jue Ge menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Jadi aku harus menggunakan bantuan item."
"Tidak mungkin... Bagaimana cara mempelajari skill yang bahkan tubuhmu sendiri tidak bisa tahan?" Xu Huai Shang bertanya heran.
“Ini bukan skill yang diberikan sistem.” Feng Bujue saat ini telah menyesuaikan napasnya secara bertahap, menjawab dengan tenang, “Melainkan jurus ciptaanku sendiri, seperti ‘Rankyaku - Bintang Lima Sesaat’ sebelumnya, tapi jauh lebih kompleks...”
“Tampaknya serangan Pemimpin Pondok Feng ini benar-benar luar biasa...” Ji Fenglong tidak berkomentar tentang tindakan ‘mengonsumsi stimulan’ Jue Ge. Dia hanya meningkatkan energi Shengyuan-nya, kembali mengeluarkan medan gaya Shengyuan menyeluruh, bersiap menghadapi segala perubahan.
“Luar biasa, bahkan sebelum aku bertindak, sepertinya kau sudah menebak rencanaku...” ucap Feng Bujue melihat situasi ini.
“Ah... aku mengerti.” Jawab Ji Fenglong, “Kau ingin mengerahkan kekuatan dahsyat seketika, menerobos pertahanan ganda dinding Shengyuan dan lapisan pelindung energiku...” Dia berhenti sejenak, keringat dingin mengalir di pelipisnya, “Jika aku di posisimu... juga hanya akan memikirkan metode ini.”
“Mengingat Pemimpin Kota telah siap secara mental maupun fisik... hahh...” Feng Bujue kembali mengambil napas dalam, menyelaraskan esensi, energi, dan semangat ke kondisi terbaik, “Kalau begitu... Feng mohon maaf!”
Sebelum suaranya habis, Feng Bujue kembali menghilang dari pandangan Ji Fenglong.
Dug dug dug... Sreeettt...
Di detik berikutnya, dua jenis suara tembus udara yang berbeda saling bertautan, bergema dalam frekuensi tinggi yang hampir tumpang tindih.
[Rankyaku - Delapan Pintu Burung Kai]
“Serangan dari delapan arah sekaligus?!” Ji Fenglong sungguh hebat, dalam sekejap mampu menilai arah serangan dari rentetan suara mendesak ini.
"Tapi... ini tidak akan mengubah taktiknya."
Alasan Ji Fenglong mengambil strategi bertahan di tempat adalah karena dia tahu kecepatannya tidak bisa menyaingi Jue Ge. Bergerak hanya akan sia-sia dan mungkin membuka celah... Daripada mengambil risiko, lebih baik memperkuat medan gaya pertahanan ganda dengan fokus penuh. Ini cara yang lebih aman dan rasional.
Berdengung——
Segera, suara benturan energi menggema di sekelilingnya. Matanya membelalak melihat delapan pancaran cahaya biru-putih berbentuk angsa... mengurungnya dari delapan arah berbeda, terus memberi tekanan pada "Sacred Origin Barrier"-nya.
"Bergerak delapan kali hampir seketika, setiap gerakan melepaskan serangan tajam yang dahsyat..." Ji Fenglong terkejut dalam hati, "Hmm... hebat memang, tapi belum sampai... Apa?!"
Tiba-tiba dia menyadari retakan halus muncul di Sacred Origin Barrier yang dikerahkan sepenuhnya.
"Baru-baru ini saat mengobrol dengan seseorang (Ruo Yu), kami membahas topik menarik..." suara Feng Bujue kembali bergema, "...tentang cara efektif menghancurkan pertahanan suatu objek."
Saat berbicara, bayangannya muncul melayang di udara.
Terlepas dari efek serangan terhadap musuh, tubuh Jue Ge sendiri kini sudah berlumuran darah.
"Dia memberitahuku, apapun benda itu, bagaimanapun volume, massa, kepadatan, atau strukturnya... pasti memiliki kelemahan." Perkataan Feng Bujue terus berlanjut, rasa sakit sepertinya tak berpengaruh padanya, "Lalu aku bertanya... Jika ada perisai pelindung berbentuk bulat sempurna dari energi murni, bukankah setiap titik di permukaannya... memiliki kekuatan yang sama? Lalu di manakah kelemahannya?" Dia tersenyum, "Hehe... Hasilnya, dia langsung memberitahuku cara untuk menghancurkan perisai semacam itu."
