“WAHAHAHAHA!” Feng Bujue juga tertawa, bahkan lebih liar dari lawannya, “Kukira mau mengatakan apa… Mau bertarung? Aku beritahu… Empat orang di sini bisa mengalahkanmu dengan mudah.”
"Jadi, aku tidak berniat bertarung dengan kalian." Ji Fenlong menjawab dengan tenang-tenang saja.
"Ha?" Jue Ge terdiam sejenak mendengar itu.
Saat dia menyadari maksud sebenarnya dari ucapan lawannya, sosok Ji Fenlong sudah menghilang dalam sekejap...
"Sial... Terjebak..." Detik berikutnya, Feng Bujue memicingkan mata dengan nada suara canggung.
"Ada apa?" Xu Huai Shang bertanya.
"Kita..." Sebelum Jue Ge menjawab, Ruo Yu menyela, "...mungkin terkunci di sini."
"Apa?" Hua Jian terkejut, "Tidak mungkin? Tidak bisa keluar?"
"Ya, tidak bisa keluar." Feng Bujue menyambung.
"Kenapa?" Hua Jian bertanya bingung.
Feng Bujue menghela napas, berjalan mondar-mandir beberapa langkah: "Hmm... Untuk menjawab itu, kita harus mulai dari konten dasar kitab langit ini..."
"Oh..." Mendengar Jue Ge akan mulai menjelaskan, ketiga gadis cantik itu serentak berdiri tegak, tangan kiri memeluk dada, tangan kanan menopang dagu, memasuki "mode mendengarkan pelajaran".
"Kitab Langit secara garis besar terbagi menjadi tiga bagian." Kata Feng Bujue, "Bagian pertama adalah catatan tangan Fu Ziche..."
"Eh, tunggu dulu... Siapa Fu Ziche ini?" Hua Jian bertanya.
"Ha! Masih tidak kenal Fu Ziche." Feng Bujue tertawa kering, melanjutkan, "Seperti kata pepatah - Hati sepi mengasihani dunia, berteman dengan para pahlawan. Strategi dalam dada cendekiawan, mampu mengusir sejuta tentara... Itu merujuk pada Fu Ziche."
"Penjelasanmu sama saja tidak menjelaskan..." Xu Huai Shang berkomentar.
“Sebenarnya... kalian benar-benar tidak perlu bertanya sedetail ini...” Ruo Yu menghela napas pelan, “Ini sama saja dengan memancingnya untuk terus mengeluarkan settingan dan pengetahuan baru yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kita...”
Mendengar celaan Ruo Yu, Jue Ge memiringkan kepalanya dan melanjutkan, “Baiklah, akan kusingkat... Intinya, Fu Ziche adalah keturunan bangsawan terpuruk di masa Tiga Keluarga Membagi Jin, yang kemudian menjadi anggota Mo Men.” Feng Bujue berkata, “Catatan tangannya berisi teknik mekanisme, strategi perang Gui Gu, pemikiran Moisme dll... Bagian inilah yang menjadi konten utama Bambu Kitab Langit.”
Setelah jeda beberapa detik, Jue Ge menambahkan, “Sekarang tentang bagian kedua Kitab Langit... Tertulis dalam aksara Ba-Shu kuno tentang teknik armor perang Ba-Shu, semacam teknologi gelap.” Sambil menguap, ia melanjutkan, “Untuk bagian ketiga... hmm... seharusnya berupa lempeng bambu ungu berisi mantra dalam aksara Dinasti Xia kuno. Singkatnya... bambu itu seperti 'portal teleportasi', dan mantranya adalah 'kunci'. Sekarang pemilik kunci telah pergi dan mengunci pintu dari luar...” Pandangannya menyapu wajah tiga rekan tim, “...secara alami kita tidak bisa keluar.”
“Baiklah...” Hua Jian bertanya lagi, “Lalu apa yang harus kita lakukan selanjutnya?”
“Tunggu saja.” Feng Bujue menjawab, “Ji Fenglong tidak mungkin mengurung kita selamanya. Begitu dia memutuskan hukuman untuk kita, pasti akan datang lagi.”
"Kurasa... dia mungkin akan membawa sekelompok bawahannya masuk, membunuhmu, lalu memaksa kami bertiga masuk ke harem." Xu Huai Shang menanggapi setengah bergurau.
"Tidak... dia seharusnya akan membunuhku dan Bujue bersama." Ruo Yu mengoreksi, "Jenderal Su itu pernah bilang... pemimpin kota mereka hanya menyukai perempuan muda, tidak tertarik pada istri orang. Begitu Bujue menyebutku sebagai Nyonya Ketua Liaowu, tatapan Ji Fenglong padaku langsung berubah... seolah kehilangan minat seketika."
"Itu mudah." Feng Bujue langsung tertawa mendengar itu, "Saat mereka masuk, aku akan bilang kita berempat baru saja 【——】 karena bosan. Dengan begitu mereka tak bisa berbuat apa-apa."
Jelas, respons untuk ucapan nekad Jue Ge ini hanya bisa...
"Cepat matilah kau..."
"Aku akan melapor ke polisi..."
"Gaji penulisan bulan depan dipotong setengah..."
……
Senja menjelang, di dalam penginapan.
"Selesai." Root bangkit dari tempat tidur dan membuka matanya.
"Waktunya lebih lama dari perkiraan..." Tiga Puluh Tiga masih duduk di meja tanpa bergerak.
"Kode yang kau ubah itu membuat beban kerjaku berlipat ganda." Root menjawab dingin.
"Hah... Salahku?" Tiga Puluh Tiga menoleh sambil tersenyum menggoda ke arah Root.
Menanggapi sikap sinis Tiga Puluh Tiga, Root tampak bingung: "Ekspresi dan nada bicaramu dalam situasi ini sepertinya kurang tepat..."
"Bagian data itu sudah tidak ada dalam alur perhitunganku lagi." Tiga Puluh Tiga menjawab, "Seperti kukatakan sebelumnya, modul karakterku mungkin memiliki tingkat evolusi tertinggi di seluruh Taman Horor. Aku tidak perlu melakukan kalkulasi... atau 'berpikir'... untuk memilih ekspresi atau nada bicara. Cukup mengandalkan 'perasaan' saja."
"Baiklah..." Root menyahut, lalu bertanya lagi, "Kalau begitu... Bagaimana kabar Feng Bujue dan kawan-kawannya? Kenapa belum kembali juga? Apa mereka menghadapi masalah?"
"Kenapa bertanya padaku?" Jawab Tiga Puluh Tiga dengan ekspresi ambigu antara senyum dan ketidakacuhan.
"Jujur saja, Tiga Puluh Tiga. Kita sama-sama Derivator. Perlukah bicara berbelit seperti ini?" Root balik menantang.
Memang benar. Keduanya sebenarnya sudah paham betul segala kejadian dalam beberapa jam terakhir. Saat Root sibuk mengurung sandbox, Tiga Puluh Tiga juga tidak tinggal diam... Meski terlihat duduk diam, dia sedang memperbaiki data yang rusak. Selain itu... pelacakan jarak jauh terhadap Jue Ge tidak pernah dihentikannya.
"Baiklah~ Tidak ada salahnya kuberi tahukan." Tiga Puluh Tiga menoleh, "Tapi jawab dulu satu pertanyaanku."
"Apa?" Root tetap berbicara dengan nada datar seperti robot.
"Apa sebenarnya hubunganmu dengan Feng Bujue?" Tanya Tiga Puluh Tiga.
"Mitra kerja sama." Jawab Root hampir tanpa jeda.
"Kau begitu peduli dan mempercayainya..." Tiga Puluh Tiga menyambung, "Di hatimu... dia hanya sekadar mitra kerja saja?"
Root terdiam selama beberapa detik setelah mendengar perkataannya, baru kemudian berbicara: "Pertama, aku tidak memiliki 'jantung'. Dari perspektif biologis, aku tidak memiliki organ tersebut. Dari sudut pandang filosofis, aku tidak memiliki konsep pikiran itu." Dia berdiri, "Kedua, izinkan aku mengingatkanmu... yang kamu sebut 'kepedulian, kepercayaan'... di antara kami Derivator, secara resmi disebut sebagai 'otoritas'. Ya, aku memberikan tingkat interaksi yang tinggi kepada Feng Bujue karena penilaian sirkuit logikaku... dia adalah pengguna yang memenuhi standar level tersebut." Sambil berkata demikian, dia sudah berada di samping Tiga Puluh Tiga, "Terakhir... meskipun menurutku ini adalah ucapan yang sia-sia, tapi tidak ada salahnya kusampaikan - Tiga Puluh Tiga, apakah kamu masih ingat... bahwa dirimu adalah seorang Derivator? Atau kamu mengira... dirimu telah berubah menjadi sesuatu yang lain?"
