Jue Ge sengaja meniru nada bicara Yin Loulan sebelumnya, berbicara santai pada Ji Xuanzong: “Langkah pertama…” Ia membentangkan tangan ke arah rekan-rekannya, “Kami akan membagi tiga kelompok…” Berhenti setengah detik lalu menambahkan, “Satu kelompok menghadapimu, kelompok lain menghadapi gay-mu, dan sisanya membersihkan ikan kecil.”
Ia berhenti sejenak lalu melanjutkan: “Langkah kedua, kami akan menghancurkan kalian sampai tak tersisa.”
Sambil berkata demikian, Feng Bujue berbalik membelakangi lawan dengan sikap arogan: “Langkah ketiga, kami akan mengabaikan jerit terakhirmu dan memusnahkan kalian sampai ke akar-akarnya.”
“Hmph…” Begitu Jue Ge selesai bicara, Yin Loulan langsung menyeringai dingin, “Ternyata yang berani lancang ini adalah kau…” Ia segera berseru ke Ji Xuanzong, “Saudara Ji, bajingan ini memang punya kemampuan walau tanpa atribut suci, jangan sampai lengah.”
“Hehe... Saudara Yin bercanda, apakah aku terlihat seperti orang yang ceroboh...” Sambil berbicara, Ji Xuanzong tiba-tiba mengeluarkan serangan di tengah canda, “Singa menangkap kelinci pun menggunakan seluruh kekuatannya!”
Chiii——
Dentuman keras bergema disusul pancaran cahaya putih.
Tepat saat kata "kekuatan" terucap, tombak energi suci berbentuk senjata melesat dari tangan Ji Xuanzong menuju punggung Feng Bujue.
Ledakan dahsyat menyusul, gelombang energi kacau menyebar ke segala penjuru disertai tekanan angin.
“Pemimpin Pondok Feng, kau pasti mengira... orang sehebat aku takkan menyerang dari belakang, makanya kau membalikkan badan?” Ji Xuanzong menyambung dengan nada jumawa, “Maaf, tapi perhitunganmu salah.”
“Sebelom mulutmu mengeluarkan kotoran, coba lihat keadaan sekeliling dulu!” Tak disangka, dalam setengah detik, jawaban kasar Feng Bujue kembali bergema.
Ekspresi Ji Xuanzong berubah drastis... Serangan santainya ini justru lebih mematikan dari gabungan serangan Su Xiaoxiao dan Lin Que. Jelas, lawan yang bisa menahan ini bukan orang sembarangan.
“Seperti kata pepatah... Pemenang tak terikat cara.” Bayangan Feng Bujue muncul perlahan dari debu beterbangan, “Aku tahu kau tipe yang menghalalkan segala cara untuk hasil. Makanya dari awal sudah kuduga kau takkan segan menyerang dari belakang.”
"Sampai di sini, semua yang hadir sudah melihat jelas, serangan tadi... bukan Feng Bujue sendiri yang menangkisnya."
"Saat ini, di belakang Jue Ge telah muncul bayangan manusia; orang inilah yang dalam sekejap kilatan listrik dan percikan api, menghalangi Serangan Suci Yuan Ji Xuanzong."
"Alasan aku berani membelakangi kamu sebenarnya adalah..." Feng Bujue melanjutkan, "Aku tahu temanku pasti tidak akan membiarkanmu berhasil."
"Jangan banyak bicara." Saat itu, Ruo Yu yang menahan serangan untuk Jue Ge menoleh dan berbisik pelan, "Gerakanku jika terlambat setengah langkah, kita berdua akan terluka parah."
"Mendengar itu, Feng Bujue juga menurunkan suaranya dan membalas diam-diam: "Bukankah kamu sudah berhasil... sekalian membuatku menakut-nakutinya..."
"Ji Xuanzong tidak bisa mendengar percakapan kedua orang itu, namun fakta objektif yang telah terjadi memaksanya untuk lebih serius menghadapi lawan di depannya."
"Begitu rupanya..." Sikap tenang Ji Xuanzong berubah, ia berkata dengan suara berat, "Chaliao Pedang Penghancur ya... Tampaknya tidak biasa..." Ia mengubah topik, "Pemimpin Pondok Feng, tadi Ji terlalu lancang, harap dimaafkan."
"Kamu tidak perlu melanjutkan." Siapa Feng Bujue ini? Jika diumpamakan kasar... Begitu Ji Xuanzong menjungkirkan pantat, Jue Ge langsung tahu mau BAB apa. "Aku tidak akan bernegosiasi apa pun denganmu, orang-orang Chaliao Pedang Penghancur kami... sama sekali tidak mungkin berunding denganmu." Sambil berbicara, ia sudah melangkah maju, melompat ke kereta kuda Ji Fenlong, dan memiringkan kepala memandang Ji Xuanzong dari atas. "Singkatnya... malam ini, kamu dan Yin Loulan harus mati."
“Hmph! Omong besar!” Yin Loulan yang berdiri di depan kereta kuda sudah tidak tahan lagi. Ia mengangkat tangan memberi komando pada prajurit di sekitar jalan, “Penjaga Kota Harem, ikuti perintahku!”
Begitu teriakan berhenti, lebih dari lima puluh prajurit membanjiri jalanan dan mengepung kereta kuda.
“Formasi Pembantai Dewa Bintang!” Perintah berikutnya keluar dari mulut Yin Loulan.
Prajurit langsung bergerak, masing-masing mengokohkan posisi formasi sambil mengerahkan energi suci.
“Heh…” Feng Bujue menyaksikan sambil tetap santai, “Keluarga Yin… dengan menggelar formasi kacangan ini, apa kau mencari ajal?”
“Pemimpin Feng…” Yin Loulan belum sempat menjawab, Ji Fenglong di dalam kereta sudah berbicara, “Formasi Pembantai Dewa Bintang ini berbahaya, sebaiknya engkau…”
“Diam kau!” Feng Bujue memotong nasihat baik Ji Fenglong dengan kasar, lalu mengejek, “Kau juga bukan lilin hemat minyak… Sebelum membawa kami masuk ke Dunia Kitab Langit, kau memberi kami ‘penawar Aroma Perempuan’ yang ada batas waktunya kan? Hmph… Wali Kota Ji benar-benar teliti.”
Ji Fenglong terkejut, baru menyadari ada yang tidak beres: “Pemimpin Feng… efek obat itu seharusnya sudah habis, kalian…”
“Kenapa kami belum mati ya?” Feng Bujue tertawa, “Hmph… Gampang, karena aku langsung membangun ruang eliksir di Dunia Kitab Langit-mu dan membuat penawar sendiri.”
“Apa?!” Ji Fenglong terperanjat, “Ini tidak mungkin…”
"Masalah ini akan kuceritakan padamu nanti." Feng Bujue mengibaskan tangan dengan sikap acuh tak acuh, "Tunggu sampai aku memecahkan formasi kecil di depan mata ini dulu."
"Sungguh menggelikan!" Yin Loulang langsung berseru, "Akan kuperlihatkan pada dunia bahwa sikapmu yang meremehkan kerajaan ini hanyalah kebodohan belaka!"
Usai berkata, dia berseru keras dan memberi perintah lagi.
Para prajurit segera bergerak mengikuti perintah. Dalam sekejap, energi suci puluhan orang melesat ke udara dan menyatu menjadi satu...
"Tuan Kota!" Melihat pemandangan ini, Su Xiaoxiao dan Lin Que yang berada sezhang jauhnya langsung panik, berteriak serempak.
Bagi mereka, kematian Feng Bujue tidak masalah, tapi jika Nyonya Ji ikut terbawa mati bersamanya, itu baru bencana...
Namun sebelum sempat berpikir lebih jauh, energi di langit itu sudah berputar seperti galaksi beberapa kali lalu menghujam ke kereta kuda.
Sesaat kemudian, kereta kuda yang tak tertembus itu hancur menjadi debu.
"Kalian berdua, cepat bawa tuan kota kalian menghindar ke samping. Jangan mengganggu di tengah jalan." Suara Feng Bujue tiba-tiba terdengar di belakang Su Jenderal dan Lin Kecantikan yang masih terpana.
Kedua wanita itu menoleh... tanpa disadari, Jue Ge telah memegang bahu Ji Fenglong dan membawanya ke samping mereka.
Bahkan Yin Loulang pun terkejut, Jue Ge bisa dengan mudah keluar dari jangkauan formasi itu...
"Diam saja apa?" Feng Bujue melihat Su dan Lin belum sadar sepenuhnya, kembali mendesak, "Mau berapa kali aku menyelamatkannya?"
"Terima kasih atas bantuan Pemimpin Pondok Feng..." Su Xiaoxiao yang lebih cepat bereaksi, dua detik kemudian buru-buru menjawab sambil melirik ke Lin Que.
Lin Que yang paham isyarat itu segera mengumpulkan energi internal, memaksakan diri bangkit lalu bersama Su Xiaoxiao menopang Ji Fenglong menuju pinggir jalan.
"Hmm... Teleportasi bentuk kah..." Yin Loulan yang menyaksikan aksi Jue Ge, merenung beberapa detik sebelum bergumam.
"Bukan, bukan..." Feng Bujue menggelengkan jari, tersenyum membetulkan, "Ini adalah Gaya Menghindar eksklusif Chaliao Pedang Penghancur - Fei Sha Feng Zhong Zhuan."
"Bagus... sangat bagus." Yin Loulan juga tersenyum, "Tampaknya... kau lebih sulit dihadapi dari perkiraanku." Nada bicaranya masih santai tak tergesa, sama sekali tak menyiratkan emosi mendalam, "Kalau begitu aku sendiri yang akan mencobamu..."
"Tunggu dulu!" Tiba-tiba suara lain menggema dari udara, memotong percakapan mereka.
Sebelum auman mereda, terdengar "hu hu hu hu-" empat bayangan manusia menghujam angin mendarat di belakang Feng Bujue, membentuk formasi kipas.
Seperti yang sudah diduga para pembaca... keempat orang yang menerobos medan pertempuran itu tak lain adalah Empat Raja Langit Gunung Gang.
Mereka berempat telah mengamati lama di atas Menara Dengyuan. Setelah melalui pertimbangan dan diskusi, mereka memutuskan bahwa situasi di depan mata adalah sebuah kesempatan—asalkan bisa dimanfaatkan, di masa depan akan ada kemakmuran tak terbatas, uang tak habis-habis, dan wanita cantik yang melimpah.
Karenanya, mereka memilih momen yang dianggap tepat... lalu bertindak.
"Tuan Kota Yin." Dao Zheng membuka pembicaraan dengan sebutan resmi, menegaskan posisinya, "Tidak tahu... apakah Feng Bujue ini bisa diserahkan pada kami untuk dibasmi."
"Oh... kalian ya..." Yin Loulan menyapu pandangannya keempat orang itu, lalu menyambung dingin.
"Hehe... Tuan Kota Yin masih mengenal kami bersaudara, sungguh suatu kehormatan." De Zheng melangkah maju, menjilat dengan penuh sanjungan, "Sejujurnya, kami berempat telah lama mengagumi Tuan Kota Yin dan Pemimpin Ji selama bertahun-tahun. Baru saja mendengar niat dua senior untuk menguasai kerajaan, seketika timbul keinginan untuk mengikuti."
Fa Zheng mengambil alih pembicaraan, "Jika Tuan Kota Yin tidak berkeberatan... kami bersedia menjadi pengawal setia..."
"...melompat ke api dan mengarungi air mendidih, tanpa ragu..." Zhi Zheng menambahkan penutup.
"Ha!" Mendengar ini, Yin Loulan langsung tertawa kering—sebuah ejekan dan cemoohan yang tak tersamar.
"Yin Loulan tahu keempat orang ini adalah orang picik, tapi dalam situasi saat ini, dia merasa tidak ada salahnya memanfaatkan mereka: 'Baiklah~ Empat Raja Langit Gunung Gang, ya? Hehe...'" Lanjutnya dengan senyuman sinis, "Nama kalian sudah lama kudengar, hanya... belum pernah kusaksikan langsung kekuatan kalian. Hari ini adalah kesempatan bagus... Jika kalian bisa membunuh Feng Bujue ini, aku akan mengizinkan kalian menjadi tamu pertama Istana Lianxian."
Saat mendengar tiga kata "Istana Lianxian", mata Empat Raja Langit Gunung Gang memancarkan kegilaan. Satu detik kemudian, keempat orang itu serempak menjawab tanpa pikir panjang: "Terima kasih atas kepercayaan Tuan Kota!"
Usai bicara, mereka segera mengerahkan energi suci, membentuk formasi, bersiap menyerang Jue Ge dari berbagai sisi.
Tapi... di detik ini, perubahan tak terduga terjadi lagi.
Tiba-tiba sosok gesit seperti kilat muncul di belakang Feng Bujue, berdiri membelakanginya.
Orang ini mengenakan jubah panjang bergaya ksatria Barat dengan pola bunga sakura berdarah, helaian kainnya berkibar-kibar ditiup angin seperti dewi turun ke bumi.
"Feng Bujue, fokuslah hadapi Yin Loulan." Xu Huai Shang telah meletakkan kedua tangannya di hulu pedang kembarnya, mata penuh aura pembunuhan, "Ikan-ikan kecil biar aku yang urus."
"Hmph... Rupanya kau..." Zhi Zheng menyeringai melihat Xu Huai Shang lalu menoleh ke Jue Ge, "Keluarga Feng, istri keempatmu ini benar-benar setia... Sayang, kecantikan surgawi ini akan seperti ngengang terbakar api, menghancurkan diri sendiri."
"Dao Zheng" saat itu juga tertawa, "Saudara-saudara, menurutku lebih baik kita tidak menggunakan kekerasan. Kecantikan seperti ini... terkubur di sini sungguh disayangkan. Lebih baik kita biarkan dia hidup dan kirim ke Istana Lianxian, bukankah itu lebih baik? Ha ha ha ha......"
"De Zheng" dan "Fa Zheng" yang mendengar hal itu ikut tertawa terbahak-bahak. Bagi mereka, menyelesaikan "Istri Keempat" ini sama mudahnya dengan membalik telapak tangan.
"Ah... sekumpulan orang bodoh." Feng Bujue menggelengkan kepala, "Mati di depan mata tapi sama sekali tidak menyadari......"
"Jangan cuma bisa menggertak di sana!" "Zhi Zheng" yang paling menderita karena perangkap Jue Ge di siang hari langsung meledak, "Kamu bilang siapa yang akan......"
Ucapannya terpotong tiba-tiba. Ekspresi menyeringainya berubah menjadi keterkejutan.
Ekspresi terkejut itu selamanya membeku di wajahnya, karena... kepalanya telah terpisah dari tubuhnya.
Kring—kring——
Suara sepasang pedang masuk ke sarungnya segera memenuhi telinga semua yang hadir.
Di antara orang-orang yang hadir, hanya segelintir kecil... yang melihat kejadian tadi.
Sedangkan sebagian besar sama sekali tidak melihat apapun. Mereka bahkan tidak bisa memastikan... siapa sebenarnya yang telah memenggal kepala Zhi Zheng...
