Kabut merah menyelimuti langit, hujan darah berjatuhan rintik-rintik.
Kekuatan Skill Level S jelas bukan level yang bisa dihadapi "ikan kecil" seperti De Zheng... Dalam sekejap, tubuhnya tercabik seperti melewati mesin penggiling, berubah menjadi genangan darah.
"Dalam hal kemampuan, kalian tidak bisa seperti Yuan Sheng... membuat pertahanan area tanpa pola." Xu Huai Shang selesai menggunakan skill, memegang pisau dengan mantap sambil memandang Dao Zheng dan Fa Zheng yang wajahnya dipenuhi ketakutan. "Dalam hal kecepatan, kalian bahkan tak bisa melihat bayanganku..." Dia berhenti dua detik, lalu melanjutkan dengan cibirkan, "Hmph... Ikan kecil yang sesungguhnya."
"Kakak!" Saat ini, Fa Zheng membelalakkan matanya, berteriak ke arah kakaknya.
Meski hanya dua kata, Dao Zheng langsung memahami maksud saudara angkatnya.
"Sampai saat ini, mereka semua telah menyadari... peluang menang telah hilang. Jika terus bertahan di sini, jelas-jelas jalan menuju kematian."
"Selama gunung hijau masih ada, tak perlu khawatir kayu bakar habis..." Dao Zheng segera membalas, "Mundur!"
Setelah bertukar beberapa kata singkat, keduanya serentak melompat mundur dan terbang berdampingan menuju langit nun jauh.
"Mengejek..." Amarah Xu Huai Shang masih belum reda, dan sejak awal dia tak berniat membiarkan keempat pengecut ini lolos hidup-hidup, "Bisa kabur kalian?!"
Sebelum kata-kata selesai, sosoknya telah bergerak.
Xu Huai Shang mengangkat sepasang pedangnya, berputar sambil menebas, melancarkan jurus [Hidō-ryū - Shigure] lagi sekali, satu tebasan menghabisi dua musuh.
Kesalahan terbesar Dao Zheng dan Fa Zheng... adalah tidak lari secara terpisah. Andai mereka melompat ke arah berlawanan, mungkin satu orang bisa selamat.
Tapi sekarang, hipotesis itu tak berlaku lagi...
Di mana mata pedang melintas, kulit dan tulang tak tersisa.
Aura pedang menembus tubuh, kabut darah beterbangan.
Sampai mati, Empat Raja Gunung Gang ini tak bisa melancarkan serangan berarti... benar-benar membenarkan julukan "ikan kecil" dari Feng Bujue tadi.
……
Di sisi lain, pertarungan Yin Loulan melawan Jue Ge juga telah dimulai.
"Badai Pasir Gila Loulan!" Yin Loulan menyilangkan dua pedangnya, jurus pamungkas datang lebih dulu.
"Super·Golden Chinese Slash Dance!" Feng Bujue memanggil Ma Sun, menghadapi pedang dengan pisau, menyambut tebasan dengan tebasan.
Serangan pertama menghempas dengan energi keras, aura pedang berlimpah. Kekuatan dahsyat yang mampu membelah batu dan memisahkan emas.
"Yang terakhir menghempas seperti angin kencang menyapu dedaunan, cahaya emas menyembur seketika. Cepat seperti kilat, menggelegar seperti guntur."
Kilatan pisau, bayangan pedang, saling terjalin di langit malam.
Suci dan perkasa, energi spiritual mengamuk bagai topan.
Pertempuran dahsyat yang mengguncang langit, angin dan awan pun berubah!
Hanya dari pertempuran pertama, semua yang menyaksikan langsung terguncang.
"BOSS ini tidak mudah dikalahkan..." Sebelum cahaya dan bayangan menghilang, Feng Bujue sudah menyadari sesuatu, kilatan hitam berputar di matanya, dalam hati bergumam, "Setelah melancarkan serangan tadi, energinya seperti tak terkuras sama sekali..." Pikirannya berputar, pandangannya menengadah, "Tampaknya... efek Segel Kongtong jauh lebih dari sekadar 'pilar cahaya pertahanan'..."
"Tak kusangka... kau benar-benar punya kemampuan." Dua detik kemudian, suara Yin Loulan terdengar, "Mampu menahan pedangku ini membuktikan kekuatanmu tak kalah dengan Yuan Sheng."
"Ah... aku tahu." Bujue menyipitkan matanya, menjawab dengan sikap acuh tak acuh, "Hal yang sudah jelas seperti ini tak perlu kau beritahu."
"Feng Bujue, aku hargai kau sebagai talenta, akan kuberi kesempatan terakhir..." Yin Loulan melanjutkan, "Asal kau mau bergabung dengan aku dan Saudara Ji, kami tidak hanya memaafkan kesalahanmu, tapi juga akan memperlakukanmu dan anggota Chaliao Pedang Penghancur sebagai tamu kehormatan..."
"Rankyaku - Spiral White Blade!" Jue Ge menjawab proposal lawannya dengan aksi nyata.
Sekali lagi dia membuktikan fakta tak terbantahkan - sama sekali tidak ada ruang untuk negosiasi antara kedua belah pihak.
“Hmph... Bandel sekali.” Menghadapi serangan ganas Rankyaku, Yin Loulan dengan angkuh mengangkat pedangnya, menangkis dengan tenang. Memang dia punya modal untuk tetap tenang, karena pertahanan Segel Kongtong tidak mudah ditembus.
Tapi kali ini... Yin Loulan jelas meremehkan kekuatan jurus lawannya (karena para pemain tidak memiliki energi suci, NPC sulit menilai kekuatan sebenarnya sebuah jurus sebelum menerimanya).
Kini Feng Bujue sudah bisa menggunakan variasi Rankyaku sesuka hatinya (Kalkulasi Tanpa Jeda Waktu sangat meningkatkan efisiensi mempelajari jurus baru), bahkan tidak kalah dibanding R2-Leng Feng di masa lalu.
【Rankyaku - Spiral White Blade】(digunakan oleh R2-Leng Feng dalam "South Park Chapter") prinsip penggunaannya: pengguna melompat ke udara, memutar tubuh dengan kecepatan tinggi seketika, lalu melancarkan Rankyaku dengan kekuatan puntiran. Hasilnya... serangan tajam yang dilepaskan akan berputar spiral seperti pusaran, kombinasi daya penghancur 【Rankyaku - Lingkaran】 dan 【Rankyaku - Chaos】; dari segi kekuatan... skill ini jelas termasuk level S.
Boom boom boom——
Diiringi suara ledakan energi berputar, serangan spiral tendangan Jue Ge menghantam pilar cahaya terang yang menyelubungi tubuh Yin Loulan.
Namun jurus dahsyat ini hanya menciptakan riak-riak pola cahaya di permukaan pilar, gagal menembus lapisan pertahanan tersebut.
“Hmm... Kekuatan orang ini tidak boleh diremehkan...” Ekspresi Yin Loulan tetap tenang, namun di dalam hatinya terkejut dengan serangan tadi, “Jika kekuatan jurusnya ditingkatkan 20% lagi, mungkin akan melukai diriku di dalam 'Cahaya Yin'...”
“Sial...” Di sisi Feng Bujue, dia menggerutu kecewa, “Rupanya pilar cahaya itu langsung memperkuat medan pertahanan saat merasakan serangan...” gumamnya, “Awalnya ingin menyesuaikan kekuatan data saat menyerang, tapi sekarang... harus lebih keras lagi.”
Saat Jue Ge merancang taktik berikutnya, tiba-tiba... suara berat khas pria paruh baya terdengar dari ketinggian.
“Hehe... Sudah lama tidak bertemu, Feng Xiong. Kekuatan tempurmu semakin meningkat ya.” Si pembicara turun dari langit dengan santai, memasuki medan pertempuran tanpa ragu.
“Ha! Tadiku masih bingung siapa anggota kelima tim yang belum muncul... Ternyata... kau...” Feng Bujue langsung mengenali suara itu — Paman Fei Chai-lah yang datang.
Seketika, Jue Ge merasa tenang, berpikir dalam hati: “Dengan bantuan sekuat ini, kemenangan sudah di tangan. Dalam situasi ini... lebih baik merencanakan cara merebut Segel Kongtong dan Gulungan Bambu Kitab Suci, pasti akan kaya raya...”
“Ggrrhh——”
“Wah——”
“Ah!”
“Aaaa——”
“Ugh——”
Tak disangka, baru saja ingin berbuat licik, perubahan tak terduga terjadi di medan perang.
Selain Root dan tiga belas, semua orang di sekitar... termasuk Ji Xuanzong, Ji Fenglong, Yin Loulan, serta tiga rekan tim wanita Jue Ge... semuanya muntah.
"Eh?" Di detik ini, Jue Ge yang membelakangi Paman Fei Chai sepertinya menyadari sesuatu, "Alur seperti ini... jangan-jangan..."
Keringat dingin mengalir dari pelipis Bujue...
Tak lama kemudian, sebuah tangan menyentuh bahunya.
"Saudara Feng." Paman Fei Chai menepuk bahu Jue Ge, "Setelah aku masuk ke quest, terjadi beberapa hal aneh..."
"Hah..." Feng Bujue menutup matanya, menengadah ke langit sambil menghela napas panjang, "Seharusnya aku tidak datang ke quest ini..."
Paman Fei Chai menyambung, "Sekarang penyesalan sudah terlambat."
"Bagaimana kalau aku hancurkan sendiri mataku?" tanya Feng Bujue lagi.
"Jangan melawan lagi, lagipula ini bukan pertama kalinya untukmu." Paman Fei Chai menjawab dengan tenang.
"Benar... Sebelum daya tahan mata anjingku ini habis..." Senyum getir mengembang di wajah Feng Bujue sambil perlahan menoleh.
Detik berikutnya, wajah apokaliptik versi perawan muda Paman Fei Chai terpampang jelas di hadapannya.
"...Mungkin jika aku terus muntah... aku akan terbiasa... Uh--" Baru dua detik menatap wajah lawannya, Feng Bujue langsung berbalik badan dan muntah tak terkendali.
"Fuuh--" Paman Fei Chai menggeleng sambil menyalakan rokok, menghembuskan cincin asap dengan gaya mematikan, "Kurasa... kamu juga paham kenapa aku baru muncul sekarang?"
“Kurasa lebih baik kamu sembunyi di sudut tersembunyi sampai quest selesai daripada ketemu orang...” Feng Bujue berbicara sambil muntah, “...lagipula tidak ada yang akan menyalahkanmu.”
“Kau pikir aku tidak mau?...” Paman Fei Chai bersuara berat, “Karena kalian telah memicu misi utama, aku harus datang membantu. Jika tidak, akan dianggap melakukan permainan pasif...”
“Hmm... Masuk akal.” Sambil terus muntah, Feng Bujue mengangkat lengannya menunjuk arah Yin Loulan, “Kalau sudah datang, sekalianlah habisi dia...” Setelah jeda setengah detik, dia menambahkan, “Kurasa dalam kondisi sekarang... kau pasti tak terkalahkan di seluruh kerajaan.”
