【Feng Bujue, Level 48】
【Silakan pilih mode permainan yang ingin Anda ikuti.】
【Anda memilih Mode Bertahan Hidup Solo (Mimpi Buruk), harap konfirmasi.】
【Terkonfirmasi, generasi skenario sedang berlangsung...】
【Memuat dimulai, harap tunggu.】
Peringatan sistem sampai di sini, Feng Bujue telah kehilangan kendali atas tubuhnya, terjerumus dalam kegelapan.
“Selamat datang di Taman Horor.” Detik berikutnya, suara wanita tenang dan dingin terdengar di telinganya.
【Pemuatan telah selesai, saat ini Anda sedang bermain Mode Bertahan Hidup Solo (Mimpi Buruk).】
【Mode ini menyediakan deskripsi quest, dengan kemungkinan munculnya misi sampingan/tersembunyi dan worldview khusus.】
【Hadiah penyelesaian skenario: Mengambil dua Kartu Puzzle secara acak.】
【Segera akan memutar deskripsi quest, permainan akan dimulai segera setelah pemutaran selesai.】
Suara belum selesai, CG pembuka sudah mulai.
Ketika penglihatan pulih sekejap, hal pertama yang dilihat Feng Bujue... adalah sebuah kaca depan mobil dan sepasang penyeka kaca yang bergoyang ke kiri-kanan.
Di bagian bawah gambar, dia juga melihat sepasang tangan besar yang menggenggam setir.
"Pembukaan sudut pandang orang pertama ya..." Jue Ge berpikir dalam hati, "Sepertinya kali ini harus memerankan suatu karakter lagi..."
【Selamat pagi, Tuan Dave.】 Narator segera membuktikan dugaanannya.
【Selamat, Anda telah terpilih dari banyak kandidat dan mendapatkan kesempatan wawancara ini.】 Suara narator terdengar cukup tua, dengan nada serius namun tetap terasa hangat.
"Apa ini sedang dalam perjalanan ke wawancara mengemudi..." Feng Bujue langsung berpikir.
【Sebagai Kepala Kantor Pos Kota Otaku, saya sungguh berharap Anda bisa bergabung dengan kami.】
"Tadinya kukira ini Silent Hill..." Feng Bujue memandang kabut putih tebal di depan mobil sambil mencela, "Kabut di kota kalian ini agak keterlaluan... bahkan dengan lampu jauh pun hanya terlihat 5-6 meter."
【Harap tiba di kantor saya sebelum pukul sembilan pagi.】
【Wawancara ini mungkin memakan waktu seharian, harap persiapkan diri secara mental dan fisik.】
"Waduh... wawancara MIB (Tim Khusus Hitam) saja tidak sampai seharian..." Jue Ge bergumam, "Apa kalian ini Pasukan Pertahanan Bumi yang menyamar sebagai kantor pos?"
【Lokasi kantor pos ada di sisi utara alun-alun kota, jangan sampai terlambat.】
【Akhirnya, semoga beruntung.】
Opening scene Quest ini tidak panjang, sampai di sini sudah selesai.
Pada detik yang sama, Feng Bujue mendapatkan kembali kontrol atas tubuhnya.
Ia segera mengurangi injakan gas sedikit, memperlambat kecepatan mobil, dan mengamati karakter yang diperankannya melalui kaca spion.
Pria yang disebut "Dave" ini terlihat sekitar tiga puluh tahun, memiliki wajah biasa dengan rambut pendek rapi. Pakaiannya sangat normal - atasan berupa kemeja kotak-kotak lengan panjang warna gelap dilapisi jaket kulit warna terang; bawahan memakai jeans klasik dengan sepatu olahraga putih.
"Hmm... Tidak ada cincin pernikahan, juga tidak ada bekas pernah memakai cincin." Feng Bujue mengamati detail dirinya sambil bergumam, "Dari kapalan di jari dan pangkal telapak tangan, orang ini kidal..." Ia melirik tangan kanannya yang mengenakan jam tangan murahan, "Tali kulit coklat, casing kombinasi logam dan kaca biasa... Baik bagian depan, belakang maupun talinya sudah penuh goresan..." Hampir seketika ia melakukan deduksi, "Berdasarkan kapalan dan ketebalan telapak tangan, delapan puluh persen Dave sebelumnya adalah teknisi dekorasi atau mekanik mobil. Seperti kebanyakan orang, ia ingat melepas jam saat bekerja tapi tidak memikirkan... konsekuensi menyimpan jam bersama kunci atau recehan. Tentu saja... mungkin sudah tahu tapi karena jamnya murah, tidak peduli."
"Mengamati benda untuk menebak karakter, sudah menjadi kebiasaan Jue Ge. Meskipun informasi yang didapat tidak berkaitan dengan perkembangan quest, setidaknya bisa jadi hiburan."
"Ah... Sepertinya kita sudah sampai..." Feng Bujue belum sempat memeriksa kantong Dave, jembatan sudah terlihat di depan jalan.
Di sisi jembatan berdiri papan penunjuk besar bertuliskan "Selamat Datang di Kota Otaku". Di sebelahnya ada batu pemberat bertuliskan "40T", mungkin mengacu pada batas berat kendaraan 40 ton.
Saat mobil Jue Ge melintasi jembatan, sistem suara kembali berbunyi: 【Misi utama telah dipicu】
"Waktu persiapan yang nyaman sudah berakhir ya..." gumam Feng Bujue dengan suara berat.
Daripada langsung memeriksa detail misi, ia malah mencengkeram setir lebih erat, memperlambat laju mobil sambil mengamati segala sesuatu dalam jarak pandang.
Setelah melaju hati-hati sejauh 300 meter, akhirnya mereka berhasil menyeberangi jembatan dan mencapai pintu masuk kota kecil.
Aspal jalan berakhir di sini. Jalan-jalan dalam kota sebagian besar terdiri dari kerikil dan tanah, hanya sedikit bagian yang menggunakan beton.
Ciut-ciut - Krak-krak -
Begitu roda meninggalkan permukaan jalan beraspal, suara mencurigakan terdengar dari kap mesin. Beberapa detik kemudian, kepulan asap putih mulai mengepul keluar.
"Waktu mogok yang presisi begini..." Feng Bujue terkekeh pahit, "Benar-benar bikin gemas..."
Karena mobil sudah berhenti, dia duduk di kursi pengemudi dan mulai memeriksa barang-barang di tubuhnya.
Di kantong kemeja Dave terdapat pulpen pegas yang diselipkan, di dalamnya ada sebungkus permen karet yang belum dibuka; di saku celana jeans sebelah kiri terdapat dompet berisi kartu anggota klub shuriken, kartu kredit, SIM, serta 3 lembar 2 dolar, 4 lembar 5 dolar dan 3 lembar 20 dolar... total 86 dolar uang kertas; sementara di saku kanan terdapat 7 koin 25 sen dan seikat kunci.
"Hmm... Kantong jaket kulit dalam dan luar kosong, menunjukkan dia sudah memperhitungkan kemungkinan 'melepas jaket di suatu tempat' sejak keluar rumah." Feng Bujue tidak lupa menganalisis karakter "Dave" sembari memeriksa barang bawaan, "Tidak membawa rokok, melihat gigi dan jari juga bukan perokok..." Katanya sambil membuka semua ruang penyimpanan mobil, "Tidak ada tiket tilpun yang menumpuk, bungkus makanan cepat saji, maupun majalah dewasa..." Ia menoleh melihat jok belakang, "Tidak ada tisu atau sapu tangan di mobil maupun badan, ujung lengan juga bersih..."
Setelah memikirkan hal ini, Jue Ge berhenti sejenak selama dua detik, lalu menyimpulkan: "Tubuh benar-benar sehat, bahkan rhinitis dan faringitis umum pun tidak ada; stamina luar biasa, IQ dan kemampuan pengendalian diri di atas rata-rata orang kulit putih; pola makan seimbang, tidak ada kebiasaan begadang atau kecanduan buruk..." Dia tertawa kecil, "Memberikan tubuh atletis seperti ini padaku, pasti ada konspirasi..."
Baru pada saat inilah dia memanggil menu permainan.
Seperti yang diduga... slot skill dan tas inventori terkunci, senjata psionik juga dalam status tidak dapat digunakan.
Sementara misi utama di daftar quest membuat Feng Bujue mencium aroma bahaya: 【Dapatkan pengakuan dari hantu tukang pos, menjadi tukang pos baru Kota Otaku.】
"Jadi orang yang memanggilku untuk wawancara adalah hantu?" Menghadapi settingan supranatural ini, sikap Feng Bujue sudah seperti terbiasa. Setelah membaca deskripsi quest, dia mengambil ponsel Dave dari charger mobil, "Hmm... Apakah ini... legenda Nokia 3310..." Dia menekan tombol acak, melihat tanggal dan waktu di ponsel, "25 Desember 2002, pukul 08:25... Pagi hari Natal ya..."
Segera setelah itu, Feng Bujue membuka kunci keypad ponsel (ponsel jaman dulu biasanya bisa dibuka dengan menekan tombol bintang), berusaha mencari informasi berguna sebanyak mungkin. Sayangnya... pesan dan riwayat panggilan di ponsel kosong (di era ponsel tradisional, banyak orang memiliki kebiasaan langsung menghapus riwayat setelah mengirim SMS/menelepon), "memo" juga kosong. Di "buku telepon" ada beberapa kontak, tapi terlihat biasa-biasa saja seperti "Papa, Mama, Paman Mark, Tante Daisy, Williams, Maggie" dll.
Yang paling penting... saat ini, ponsel ini juga – "tidak ada sinyal".
Jadi, bahkan jika Feng Bujue ingin menelepon, tidak bisa.
"Baiklah..." Jue Ge hanya bermain-main selama tiga menit sebelum memasukkan Nokia ini ke saku luar jaket kulitnya, "Setidaknya benda ini bisa dipakai sebagai senjata..."
Sambil berkata demikian, dia sudah melepas sabuk pengaman dan mendorong pintu mobil ke samping...
