Kabut di kota kecil lebih tipis dibanding di jalan raya, tapi tetap dalam kondisi berkabut.
Begitu turun dari mobil, Feng Bujue langsung diselimuti udara lembap yang dingin.
"Jarak pandang meningkat sampai 20 meter, tapi suhunya hanya sekitar dua derajat, kelembapannya sangat tinggi..." Jue Ge bahkan belum menutup pintu mobil sudah merindukan AC di dalam mobil, "Jika quest ini menghitung Poin Stamina berdasarkan indra perasaan aktual karakter... selama 'sepanjang hari' ini, aku harus minum, makan dan istirahat secukupnya... kalau tidak pasti kehabisan stamina."
Saat memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini, Feng Bujue telah meninggalkan mobil dan berjalan menuju pom bensin yang terletak belasan meter jauhnya.
Ada dua alasan mengapa dia tidak mencoba memperbaiki mobil sendiri: pertama, dia tidak bisa; kedua, dia merasa mogok ini diatur oleh Sistem, mustahil diperbaiki dalam waktu singkat.
Karena itu...
Dia memutuskan mencari bantuan yang profesional.
"Pom bensin dibangun di mulut kota kecil, cukup praktis." Langkah Feng Bujue semakin cepat menuju pom bensin sambil bergumam, "Mengikuti karakteristik khas dunia game, mungkin di sini ada misi sampingan..." Otak Jue Ge tak pernah berhenti berputar, pikirannya langsung berputar cepat membayangkan alur cerita potensial, "Misalnya... pemilik pom bensin bilang, untuk memperbaiki mobilku butuh empat komponen A, B, C, D, tapi dia hanya punya dua; karena stafnya kurang, dia memberi quest agar aku sendiri pergi ke titik E dan F di kota untuk membeli... Saat menemukan pemilik titik E dan F, mereka malah menyuruhku mengumpulkan empat benda G, H, I, J, kalau tidak mau menjual komponen... Keempat benda itu tersebar di empat zona K, L, M, N kota kecil ini, masing-masing zona dijaga BOSS kecil..."
Tepat saat Jue Ge menganalisis alur cerita berikutnya dengan "logika ala Zelda"-nya, tiba-tiba...
"Cepat pulang."
Samar-samar, dia mendengar suara...
Suara perempuan itu terdengar mistis dan jauh, namun nadanya sangat tegas.
"Siapa?" Jue Ge bereaksi cepat, berbalik cepat, tapi bahkan bayangan hantu pun tak terlihat.
"Ikuti jalan raya, kembalilah ke ujung jembatan yang lain! Manfaatkan waktu selagi masih ada kesempatan..." Beberapa detik kemudian, suara itu kembali terdengar dari balik kabut di kejauhan, namun tetap hanya suara tanpa wujud.
"Sial... Kau pikir aku tidak ingin?" Feng Bujue bergumam dalam hatinya, "Jika misi utamanya adalah 【Kabur dari Kota Otakuku】, tanpa perlu kau ingatkan pun aku akan keluar."
Meski begitu, dia tidak mengabaikan suara itu: "Siapa kau?" Teriaknya ke arah sumber suara, "Mengapa menyuruhku keluar? Mengapa bilang sekarang masih sempat..."
Gedorrr——
Persis di saat itu, gemuruh runtuhan dahsyat menggema dari arah jembatan, menyapu teriakan Jue Ge.
"Hmm..." Bibir Feng Bujue berkedut dua kali, "Jadi begitu rupanya..."
Meski alur klise ini sudah sangat jelas, sebagai pribadi yang hati-hati, Jue Ge memilih untuk memastikan sendiri dengan melihat langsung.
Dia berlari kecil ke arah datangnya, melewati mobil yang terdampar, keluar dari gerbang kota, kembali ke jalan raya, dan melanjutkan lusinan meter.
Lalu... jembatan yang putus itu pun menyambutnya.
Jurang selebar delapan meter jelas bukan jarak yang bisa dilompati manusia normal. Mungkin dengan tangga sepanjang sepuluh meter yang disandarkan, orang bisa menyeberang. Tapi apakah ada item seperti itu di kota kecil ini, masih menjadi tanda tanya...
"Cara main begini... tidak fair juga..." Jue Ge menatap lembah di bawah jembatan, bergumam, "Jika ini satu-satunya jalur penghubung kota dengan dunia luar, berarti aku pasti terjebak di sini..."
"Tidak ada waktu lagi." Tiba-tiba, suara perempuan yang misterius itu terdengar lagi.
Jue Ge menoleh ke arah suara itu, dan akhirnya melihat bayangan manusia samar di seberang jembatan putus.
"Ada masalah apa dengan kota kecil ini?" Feng Bujue langsung berteriak ke arah bayangan itu.
Dia tidak mengulang pertanyaan sebelumnya karena tahu... Baik dalam film horor maupun game horor, NPC pemberi petunjuk jenis ini memiliki beberapa ciri khas: Pertama, mereka hanya berbicara setengah-setengah, sering menjawab diluar pertanyaan; Kedua, saat diajukan pertanyaan krusial, mereka tiba-tiba tuli atau menghilang, tapi bisa mendengar pertanyaan ambigu/tak bermakna; Ketiga, hanya mendekat saat karakter hampir mati atau tidak sadarkan diri; Keempat, hanya memberi bantuan nyata saat karakter terjebak skenario buruk; Kelima, selalu punya alasan "logis" yang tak bisa diverifikasi untuk empat perilaku di atas.
Kesimpulannya... Ini sekelompok makhluk yang sangat pantas dipukul.
"Sekarang kau hanya punya dua pilihan." Sesuai prediksi, bayangan itu mengabaikan pertanyaan Jue Ge dan melanjutkan, "Pertama, menjadi 'tukang pos'. Kedua, bergabung dengan 'mereka'."
Sebelum Feng Bujue sempat membalas, bayangan perempuan itu sudah lenyap dalam kabut...
"Halo~ halo——" Feng Bujue juga tahu kemungkinan besar lawan bicaranya tidak akan merespons lagi. Ia hanya berteriak simbolis beberapa kali, lalu berbalik badan dan menghela napas, "Ah... Fungsi alur cerita ini cuma memberi beberapa misteri yang tak bisa kuselesaikan dalam waktu singkat ya..." Tapi di detik berikutnya, senyum tipis muncul di sudut bibirnya, "Hmph... Cocok dengan selera ku..."
Sambil berpikir, langkahnya telah melangkah kembali menuju kota kecil.
Kurang dari satu menit, ia sudah kembali berdiri di depan pom bensin itu.
"Hmm... Meskipun pom bensin di kota kecil seperti ini tidak perlu beroperasi 24 jam..." Jue Ge memandang parkiran kosong dan pintu rol yang tertutup di depan toko, bergumam kesal, "Tapi ini sudah pukul 8:30 pagi... Masih terkunci rapat, tidak masuk akal..."
Meski ucapannya benar, ia tak bisa mengubah fakta di depan mata...
"Artinya... mencari orang untuk memperbaiki mobil... itu hanya angan-angan ku." Jue Ge mengusap dagunya sambil merenung, "Alur cerita di sini sudah ditetapkan... Tinggalkan mobil yang sudah turunkan jangkar, langsung menuju tujuan."
Setelah itu, ia segera berbalik dan berjalan beberapa langkah menuju papan petunjuk di luar pom bensin.
Sebenarnya sejak tadi ia sudah memperhatikan papan ini. Meski pola dan tulisan di atasnya sebagian besar tertutup noda minyak, masih bisa dikenali... Ini pasti map Kota Otaku.
“Ini bukan kebetulan kan...” Feng Bujue mengamati bagian yang terlihat di papan petunjuk, "Jalan dari pintu masuk kota kecil ke 'alun-alun kota' masih cukup jelas terlihat, sementara area lain hampir tak terlihat..." Hanya dengan lebih dari sepuluh detik, dia menggunakan metode memori grafis untuk mengukir pola di papan petunjuk ke dalam ingatannya, "Apakah ini memberitahuku - 'jangan berkeliaran kemana-mana sebelum sampai ke kantor pos'..."
"Hmph... Baiklah... Mengingat harus sampai sebelum pukul sembilan pagi, waktu yang tersedia juga tidak terlalu longgar. Jika ada masalah tak terduga di perjalanan, situasi bisa jadi rumit... Aku akan mengikuti quest utama dulu." Jue Ge mengucapkan sambil melangkahkan kaki ke jalan utama di sampingnya.
