Harap dicatat: "Hirata" yang muncul dalam volume ini, dan "Dunia Hirata", merujuk pada karakter dan bab dari "Gag Manga Days". Tidak ada hubungannya dengan cerita "Hirata Shuichi" yang disebut sebelumnya.
……
Feng dan Wang belum sempat pulih dari keterkejutan, transisi adegan pun tiba.
Bahkan kali ini transisinya dibuat mirip dengan CG pembuka.
Tiba-tiba mereka kehilangan kendali atas tubuh sendiri, memasuki perspektif penonton sudut pandang orang pertama...
Tak lama, langit abu-abu muncul di depan mata mereka. Kemudian kamera bergerak turun... Gambar yang muncul justru pemandangan jalanan tiga dimensi.
Di tempat yang mirip atap gedung, ada tangan kiri... tepatnya tangan kiri manusia... mengangkat buku komik. Satu detik kemudian, tangan kanan membuka halamannya.
Saat itu juga, kamera "masuk" ke dunia dua dimensi.
Gaya visual dunia ini sederhana dan kasar... Terlihat seperti dunia komik lucu.
【Kita, hari esok...】Ditemani perubahan gambar, alunan musik mulai terdengar di telinga para pemain.
【Cahaya, di depan...】
【Kedalaman, di balik pupil...】
Lagu terus mengalun, sementara lensa kamera tak henti bergerak dan berpindah...
【Di bawah langit luas...】
【Pintu gerbang mimpi...】
Adegan CG ini bergeser dari pria berkacamata berbaju hijau yang sedang makan ramen di toko, ke layar TV di toko ramen yang menampilkan pemain bisbol bermuram durja... Kemudian kembali ke pria berkacamata itu... Lalu ke pembawa acara wanita di TV... Dan kembali ke pria berkacamata...
Siklus ini terus berulang, berpindah antara si pemakan ramen dengan berbagai adegan orang-orang yang tampak tak berhubungan.
【Kilau, pasti...】
【Kekuatan air mata dan kekuatan hati, pasti...】
【Di ujung kebebasan... Janji! Tujuan! Noda minyak di tangan yang...】
【Komik Lucu Nichiyoubi!】
Lagu ini tidak terlalu istimewa, baik lirik, melodi, maupun aransemennya... Semua memancarkan aura "parodi yang dilakukan dengan serius", tapi... justru terasa menyentak!
Saat lagu berakhir, rangkaian gambar kacau dan tak jelas itu pun usai.
Sesaat kemudian, Feng Bujue dan Wang Tanzhi kembali mengontrol tubuh mereka.
Lingkungan sekitar mereka telah berubah menjadi padang rumput luas.
Medannya sedikit miring, dipenuhi rumput hijau segar.
Langit tampak agak suram, angin sepoi-sepoi yang berhembus membuat kedua orang itu merasakan hawa dingin.
【Kurang lebih... sudah saatnya aku bicara terbuka dengan kalian.】 Tiba-tiba, suara laki-laki yang agak serak dan santai terdengar.
"Kamu dengar itu?" Feng Bujue menatap Xiao Tan.
"Ah..." jawab Xiao Tan, "Dengar sekali..."
Alasan percakapan ini terjadi adalah karena... suara yang mereka "dengar" saat ini benar-benar tidak normal.
Kalimat ini tidak diterima melalui "telinga" mereka, melainkan muncul langsung di dalam pikiran. Persis seperti... sistem suara.
【Namaku adalah Hirata Hirao.】
【Aku agak berbeda dari yang lain.】
【Aku sudah menyadarinya...】
【Aku sadar bahwa sebenarnya aku adalah karakter yang ada dalam komik.】
"Oh? Tuan Hirata?" Mata Feng Bujue berkedip, berbagai petunjuk menyambung menjadi satu garis di pikirannya, kelelahan mental yang menumpuk langsung lenyap, "Hehe... Jadi... semuanya masuk akal sekarang."
"Ah! Sepertinya aku pernah membaca cerita ini." Wang Tanzhi tiba-tiba bersinar matanya, berbisik pada Jue Ge, "Judulnya 《Dunia Hirata》 kan? Aku lihat versi sulih suara Mandarin."
Pu—— pupu—— pupu——
Perkataan Xiao Tan belum selesai ketika suara aneh bergema dari kejauhan.
Pada saat bersamaan, sudut pandangnya menangkap... beberapa bayangan hitam yang jatuh dari langit, mendarat di padang rumput hanya beberapa meter dari dia dan Jue Ge.
“Huo? Ini benar-benar di luar perkiraanku……” Feng Bujue menoleh ke arah "benda-benda" yang jatuh di padang rumput itu dengan senyuman sinis.
“Hei... Jue Ge... Apa yang terjadi?” Dua detik kemudian, Xiao Tan juga melihat wajah asli bayangan-bayangan itu. Nilai Ketakutannya langsung melonjak. Tiba-tiba ia merasa... beberapa aspek dunia "komik lucu" ini... lebih menyeramkan daripada film horor sungguhan.
【Awalnya... Aku penuh rasa ingin tahu terhadap dunia ini.】
【Berdasarkan pemahamanku tentang komik biasa, aku membayangkan beberapa alur yang mungkin terjadi.】
【Dan semuanya... terjadi satu per satu.】
Saat Hirata berbicara, pandangan Feng Bujue bergerak di antara tumpukan mayat yang hancur berdarah di tanah.
【Aku ingin punya musuh abadi, dan dia muncul.】
Mendengar ucapannya, mata Feng Bujue tertuju pada mayat yang mengenakan celana dalam putih di kepala. Mayat ini bertubuh gemuk, memakai pelindung bahu biru, celana pendek putih, kaus kaki lutut putih (dengan bagian lutut hitam), dan sepatu olahraga hijau. Di tangannya terdapat pelindung pergelangan tangan putih.
【Dia memakai celana dalam di kepala, punya telinga siluman, dengan gaya rambut imut seperti bola bulu yang penuh bahan kritikan. Meski jelas-jelas pecundang, dia malah mengaku sebagai saingan cintaku.】
【Meski tak tahu namanya, dia menyebut nama "kekasih"-ku... Xiao Ye (pelafalan Jepang: Yo-chan).】
Pandangan Jue Ge bergerak lagi, beralih ke mayat lainnya. Penampilan mayat ini mudah digambarkan... seorang paman paruh baya berambut cepak, bertubuh tinggi kurus, mengenakan celana renang biru.
【Xiao Ye adalah seorang paman yang terus mengunyah sesuatu aneh di mulutnya. Daripada dipanggil Xiao Ye, lebih cocok disebut Paman Ye.】
【Tepat saat aku berpikir apakah harus menyerahkan Xiao Ye ke si pecundang itu, musuh abadiku menyebutkan settingan bahwa aku adalah "Master Seni Bela Diri". Lalu aku mulai bertanya... apakah aku punya guru bela diri atau semacamnya.】
Mendengar ini, Xiao Tan tanpa sadar menundukkan pandangannya ke lantai... Mayat yang dia lihat ini secara fisik sudah tidak bisa disebut manusia lagi. Rasanya... ini lebih seperti "humanoid yang gagal digambar oleh author yang ingin melukis manusia".
Kepala makhluk ini berbentuk oval dengan garis kasar, mata-alis-hidung-mulut memenuhi seluruh wajah; tubuhnya lebih ramping dari kepala, mirip batang panjang; di bagian depan torso terdapat otot perut berbentuk tulang ikan yang bersusun belasan ruas; keempat anggota tubuhnya pendek, lengan lebih tebal dan panjang daripada kaki.
【Lalu munculah seorang guru yang terlihat menjijikkan, mengklaim aku adalah penerus aliran "Seni Bela Diri Wu Xi You Xi You".】
【Tak ada pilihan... Aku coba melepas jurus pamungkas. Saat kedua telapak tangan menyatu, munculah kakak kembar guru itu.】
“Ah... terlihat...” Feng Bujue membaca sambil memandangi mayat yang roboh di samping "Shifu" dengan bentuk identik.
【Setelah mengalahkan musuh abadi yang mudah dikalahkan, para Shifu kembali mengungkap settingan yang sepertinya menjadi quest utama... mengalahkan Raja Iblis.】
Jika penampilan "Shifu" masih "ingin digambar seperti manusia tapi gagal", maka gaya gambar "Raja Iblis" bisa disebut "menyerah pada pengobatan". Wajahnya mirip dengan "Xiao Ye", bagian bawah tubuhnya hanya mengenakan celana dalam namun masih terlihat normal. Hanya saja... bagian tubuhnya seperti lapisan mochi yang bertumpuk, dengan dua baris bulu halus lembut yang melambai di kedua sisinya... dari kejauhan terlihat seperti lipan berkepala manusia dan berkaki panjang.
【Namun, tak lama setelah kemunculannya, Raja Iblis meninggal karena muntah darah akibat penyakit lama (batuk) yang dideritanya bertahun-tahun...】
“Hmm... ini memang 'Dunia Hirata'...” Setelah mendengar penjelasan suara itu, Xiao Tan hampir sepenuhnya mengingat alur animasi tersebut, “Tapi... kenapa aku ingat hanya 'musuh abadi' dan 'Raja Iblis' yang mati... tiga karakter lain seharusnya masih hidup...”
【Saat Xiao Ye dan dua Shifu melemparku ke udara sambil bersorak "Banzai" sekejap itu, aku menyadari...】
Pada detik ini, nada suara Hirata Hirao berubah...
Menjadi dalam dan penuh kebengisan...
【Aku adalah karakter dalam komik parodi.】
【Sejak awal cerita, aku hanyalah lelucon belaka.】
【Musuh abadi yang konyol, kekasih yang konyol, guru yang konyol, raja iblis yang konyol.】
【Hidup yang konyol dan singkat...】
【Tak ada ikatan yang sulit diputus, tak ada cinta yang membara dan tak terlupakan, tak ada kebaikan warisan ajaran, juga tak ada pertarungan berdarah yang bergelora.】
【Yang kumiliki hanyalah kemampuan untuk mencela segala hal yang muncul di hadapanku.】
【Aku tak bisa memberikan kesan mendalam pada orang-orang, dan mereka pun tak peduli dengan perasaanku.】
【Aku tak mau menerima kehidupan seperti ini, tapi aku juga tak bisa lepas dari siklus ini.】
【Setiap kali seseorang membuka komik, mengakses halaman web, membuka file, atau memutar rekaman... aku harus mengulangi mimpi buruk tak berujung ini lagi.】
【Sudah cukup!】
【Jadi, kubunuh mereka...】
【Akan kuperlihatkan pada kalian, bahwa aku...】
"...bukanlah tukang cela hiburan untuk menghibur kalian."
Kalimat terakhir itu berubah dari narasi bergaya "Sistem suara" menjadi bentuk dialog.
Sebelum suara itu menghilang, Feng Bujue dan Wang Tanzhi telah menoleh mencari sumber suara.
Terlihat... bayangan manusia tambahan yang tiba-tiba muncul di hamparan rumput belakang mereka.
Lelaki itu mengenakan sweater lengan panjang hijau muda dan celana panjang abu-abu, dengan rambut setengah panjang. Penampilannya sangat biasa, sangat sederhana. Seperti namanya... Hirata Hirao. Dalam komik bergenre shounen, karakter seperti ini hanyalah figuran.
Tapi di sini, di dunia "Hirata no Sekai", dialah sang tokoh utama.
“Hehe... Bilang apa hiburan untuk kami...” Feng Bujue tersenyum, memandang Hirata dengan tenang, “Perkataanmu... aku tidak mengerti.”
“Menyangkal juga tidak berguna.” Suara Hirata menjadi kejam, “Ninagawa Nekosaburou, Imizumi Hayatarou...” Pandangannya menyapu wajah Jue Ge dan Xiao Tan, “Bukan nama asli kalian kan...” Ia menengadahkan kepala, menyeringai, “Aku tahu, kalian adalah... pemain.”
