【Feng Bujue, level 50】
【Wang Tanzhi, level 46】
【Shiyu Ruoli, level 47】
【Beiling Xiaogu, level 46】
【Shi Shang Hua Jian, level 40】
【Silakan pilih mode permainan yang ingin Anda ikuti.】
【Anda memilih mode permainan pembantaian (pertarungan bebas), harap konfirmasi.】
【Terkonfirmasi, nilai acak jumlah tim telah ditentukan: enam orang.】
“Sial… Akhirnya tetap harus dipasangkan dengan orang luar…” Saat informasi jumlah acak muncul di depan mata, Feng Bujue bergumam dengan putus asa, “Ah… Sudahlah, lagipula ini pertarungan bebas, biarkan saja.”
【Pencocokan selesai, sedang mengoordinasikan koneksi saraf, generasi skenario sedang berlangsung…】
【Loading dimulai, harap tunggu sebentar.】
Sistem suara berhenti di sini, para pemain kehilangan kendali atas tubuh mereka dan memulai teleportasi.
Kali ini… Untuk melihat kemampuan tempur individu setiap anggota tim Garis Depan Neraka, Feng Bujue menetapkan mode pertarungan bebas sebagai konten latihan internal tim.
"Dalam situasi pertempuran rumit yang saling terpisah dan saling menahan ini, lebih mudah untuk memaksa setiap orang mengeluarkan kekuatan tempur maksimal mereka."
"Buatlah lawanmu gemetar ketakutan, biarkan mereka merasakan horor yang sesungguhnya!"
Tak lama kemudian, suara pria berat, dalam, dan beraksen berat terdengar membuka narasi. Suaranya membuat Jue Ge merasa familiar, firasat buruk pun mulai merambat.
【Loading selesai, saat ini Anda sedang berada dalam mode permainan pembantaian.】
【Mode ini menyediakan deskripsi quest, dengan kemungkinan munculnya misi sampingan/tersembunyi serta worldview khusus.】
【Hadiah kemenangan quest: Kartu Puzzle*1.】
【Segera akan diputar deskripsi quest, setelah selesai game akan segera dimulai.】
Begitu suara selesai, CG langsung mulai diputar.
Gambar yang muncul di depan para pemain adalah langit gelap bergulung awan petir...
【Kota Iblis menampakkan jurang langit, bayangan gila menebar malapetaka.】
【Bertekad menyeberangi ujian umat, jurus maut menenangkan perang.】
"Hey... puisi muncul lagi... ini tidak baik!" Feng Bujue benar-benar tidak ingin melihat ini, tapi malah dihadapkan.
Awan petir di depannya mulai berputar... Lubang jurang "tak berujung" muncul di lapisan awan. Di antara kilatan listrik samar dan energi kegelapan, sebuah kastil raksasa turun perlahan dari udara.
"Kumohon... meski ini Kota Iblis... jangan sampai itu..." pikirnya dalam hati, "Tapi melihat penampilan kastil bergaya Jepang ini... sepertinya memang itu!"
【Para yang kuat... datanglah tantang aku.】
"Suara yang membacakan prolog itu muncul lagi, disertai... sepasang mata iblis yang mengambang di udara."
Itu adalah sepasang mata dengan warna berbeda, satu merah, satu hijau, mirip mata ular dengan pupil berbentuk garis lurus.
"Ternyata memang kau..." Feng Bujue sudah curiga sejak tadi, tapi sekarang dia benar-benar yakin. Pemilik suara itu tak lain adalah Orochi (dalam bahasa Jepang diucapkan OROCHI, artinya Ular Besar, tokoh antagonis utama dalam seri game KOEI《Musou OROCHI》. Dia adalah ular iblis yang dipenjara di dunia dewa, lalu melarikan diri ke dunia manusia. Orochi mengumpulkan pahlawan dari periode Tiga Kerajaan China dan Periode Negara Berperang Jepang ke dalam dimensi buatannya, berusaha mencari lawan yang sepadan).
Beberapa detik kemudian, musik cepat dengan gitar listrik sebagai melodi utama mengalun. Gambar CG tiba-tiba beralih ke kumpulan tenda militer di padang gurun.
"Ah... selanjutnya adegan para jagoan Musou yang terus dikalahkan dan ditawan oleh tuannya..." pikir Feng Bujue dalam hati. Dia juga pernah memainkan seri《Musou OROCHI》yang setiap bagiannya memiliki opening scene yang mirip.
Perkembangan selanjutnya benar sesuai prediksinya. Dalam satu menit penuh berikutnya, banyak jagoan seri Musou bermunculan di CG: Tiga Bersaudara Kebun Persik, Tiga Preman Keluarga Cao, Tiga Bapak-Anak Macan dll... Tentu tak ketinggalan karakter licik seperti Lv Si Kuat dan Zuo Daxian.
Dengan diiringi musik tema yang penuh semangat, pasukan iblis yang dipimpin oleh Yuan Luozhi seperti angin musim gugur menyapu daun-daun kering, menghancurkan mereka satu per satu...
Kemudian, jenderal-jenderal dari periode Negara Perang pun muncul, dan alur serupa terulang lagi selama satu menit penuh...
Melihat ini, Feng Bujue awalnya mengira tidak ada "kemudian" lagi, tapi...
Detik berikutnya, kamera tiba-tiba beralih ke sekelompok orang dengan gaya gambar yang berbeda. Pada momen itu, Feng Bujue hampir tidak percaya dengan matanya sendiri.
"Orang-orang ini adalah..." Jue Ge terkejut saat melihat sekumpulan karakter berambut panjang mengambang dengan penampilan aneh, dari pakaian hingga senjata yang sangat berbeda dari karakter sebelumnya, "Bahkan orang-orang dari dunia 'berenergi' juga dibawa ke sini?"
Kekagumannya terus berlanjut. Setelah karakter-karakter dari dunia 'berenergi' mengalami "pembunuhan CG" selama satu menit, hal yang lebih tidak masuk akal terjadi...
"Masih ada lagi?" Feng Bujue heran melihat sekelompok orang lain dengan gaya gambar berbeda muncul lagi.
Kali ini, yang menjadi korban pasukan besar Yuan Luozhi... adalah karakter-karakter anime gaya Jepang dari dimensi kedua dengan visual megah. Saat Jue Ge melihat pria berambut merah dengan gambar bulan sabit di punggungnya, dia langsung paham... karakter dari dunia King of Fighters juga hadir.
Selanjutnya... semakin banyak karakter muncul dalam CG, mereka semua berasal dari alam semesta berbeda, bahkan beberapa karakter komedi yang sama sekali tidak terkait muncul tanpa rasa ganjil...
Menyaksikan parade para dewa ini satu per satu, Feng Bujue bahkan tidak memiliki nafsu untuk mencela.
【Firasat buruk telah berubah menjadi kenyataan yang mengerikan...】
【Keseriusan permainan pembantaian ini bahkan Jue Ge tak bisa memperkirakannya...】
【Raja Iblis, turun ke dunia.】
Saat CG berdurasi hampir sepuluh menit mendekati akhir, narator sistem berbunyi.
【Yuan Lu Zhi yang bangkit kembali dari jurang kegelapan, kini memiliki kekuatan horor yang tak terukur.】
【Para pejuang terkuat dari dunia manusia maupun dewa pun tak mampu melawannya...】
【Untuk mencari lawan sepadan, Raja Iblis memperluas dimensi kekuasaannya ke berbagai ruang-waktu, menghancurkan banyak dunia dan membantai makhluk hidup.】
【Para petarung kuat dari berbagai era bertempur mati-matian untuk melindungi dunia mereka dan melarikan diri dari dimensi pembantaian ini!】
【Namun... pasukan iblis terlalu kuat. Dari segi jumlah, mereka tak punya peluang.】
【Maka... Raja Iblis dengan senang hati memberi mereka kesempatan untuk menantangnya langsung.】
【Sebuah turnamen pertarungan digelar di bawah Kota Iblis.】
CG berhenti secara tiba-tiba di titik ini...
【Misi utama telah diaktifkan】
【Menangkan turnamen pertarungan.】
Begitu para pemain bisa bergerak lagi, notifikasi misi utama langsung terdengar.
Terlepas dari misinya, reaksi pertama Feng Bujue setelah bisa bergerak adalah mengamati lingkungan sekitar.
Saat ini dia berdiri di antara bebatuan berserakan, di bawah langit kelabu yang dipenuhi awan petir.
Meski tertutup awan gelap, visibilitas di sekitarnya masih cukup baik.
"Jue Ge" memandang sekeliling, tidak ada makhluk hidup dalam penglihatannya. Yang tidak diketahui adalah apakah di balik bebatuan itu masih tersembunyi sesuatu...
"Hmm... sepertinya quest ini ada masalah..." Setelah memastikan kondisi sekitar, dia mencari tempat teduh di balik batu, berjongkok di bayang-bayang sambil menyembunyikan posturnya, baru kemudian memanggil menu permainan.
Dalam mode permainan pembantaian, pemain bisa melihat nickname, level, dan status hidup rekan tim maupun lawan melalui kolom tim.
Saat ini, kelima orang yang dilihat Feng Bujue jelas semuanya dalam status "Bertahan hidup". Nama dan level keempat rekannya sudah pasti, bahkan orang keenam yang masuk melalui antrian ini juga kenalan... 【Qisha】.
"Sial... dia sudah mencapai level maksimal juga ya..." Itu reaksi pertama Feng Bujue setelah melihat kolom tim.
Meski merupakan departemen di bawah "Jiu Ke", Blade secara nominal tetap dianggap sebagai "studio game". Personil mereka harus menunjukkan sikap layaknya pemain profesional. Jadi wajar jika Qisha sekarang sudah menjadi pemain level maksimal.
"Sulit ditangani nih..." gumam Feng Bujue. "Kalau duel satu lawan satu, maniak bertarung ini termasuk salah satu lawan yang paling ingin kuhindari..." Pikirnya. "Kemenanganku dulu... jelas ada unsur keberuntungan. Sedangkan Xiao Tan... sejujurnya menang karena ledakan kekuatan dadakan... Sekarang dia sudah level lima puluh, pasti sudah menguasai 'Kesadaran Jiwa'. Dalam kondisi begini... berhadapan langsung dengannya, bisa-bisa aku dihajar habis-habisan..."
"Bukan berarti Jue Ge merendahkan diri dan meninggikan orang lain, hanya saja... Feng Bujue memang cenderung sangat hati-hati dan pesimis dalam menganalisis masalah."
"Ada yang aneh juga dengan quest ini..." Jue Ge segera membuka daftar quest sambil bergumam, "Biasanya, misi utama di mode permainan pembantaian tanpa pola kan 'menjadi satu-satunya pemain yang bertahan di quest', kenapa kali ini jadi 'memenangkan kompetisi bela diri'?"
"Aah——"
Saat dia sedang berpikir, tiba-tiba terdengar teriakan menyakitkan dari kejauhan.
Suara itu langsung membuat bulu kuduk Feng Bujue merinding, karena dia langsung mengenali suara Wang Tanzhi.
"Hah? Titik teleportasinya anak ini dekat sekali denganku?" Jue Ge langsung melompat sambil menoleh ke arah sumber suara, "Lagian... baru masuk quest sudah langsung memicu pertarungan?"
Tebakannya tepat. Titik teleportasi Xiao Tan memang sangat dekat, dan... dia benar-benar sial bertemu dengan seorang jenderal bawahan Orochi.
Lebih sederhananya... Wang Tanzhi kali ini langsung menghadapi monster level BOSS kecil begitu masuk quest.
"Waduh... ada apa ini?" Dua detik kemudian, pandangan Feng Bujue menangkap sosok yang sedang berlari——tepatnya kabur——dikejar oleh yokai humanoid bertubuh pendek gemuk berkulit abu-abu yang membawa tombak, serta... setidaknya seratus lebih tentara iblis di belakangnya.
"Apa yang salah ini!" Xiao Tan berteriak sambil berlari, "Apa yang kulakukan? Kenapa mengejarku!"
"Barusan kau bilang 'si gemuk itu' kan? Aku dengar!" Jenderal siluman yang mengejar dari belakang terlihat murka, juga berteriak sambil berlari dengan aura mengerikan yang menyengat.
