Saat Jian Jun Shier Hen dan Jiao bertindak, di sisi lain... pertarungan Zhao Yun semakin memanas.
“Kemunculan Dua Belas Kebencian Sang Pedang” telah mengubah situasi pertempuran secara signifikan. Zhao Yun yang awalnya harus menyimpan tenaga untuk mengawasi Jiao, kini tak lagi punya kekhawatiran. Ia bisa fokus sepenuhnya pada pasukan iblis di sekitarnya.
Dalam kondisi seperti ini, sebagai jagoan invincible, tentu ia memiliki keunggulan.
Maka... disertai dentuman metalik beruntun, tombak Zhao Zilung menari-nari laksana naga, aura tempur berkobar-kobar.
Terlihat ia menerjang ke atas dan bawah, geser kiri dan kanan, membantai ratusan pasukan iblis dalam tujuh kali serangan bolak-balik, menghancurkan musuh hingga tercerai-berai. Dalam sekejap, separuh lebih telah tewas.
"Tak masuk akal..." Jiao mengamuk melihat anak buahnya berjatuhan, "Tampaknya Sang Master harus serius sekarang..."
"Rupanya tadi belum serius ya..." Pada detik itu, Xiao Tan dan Jue Ge sama-sama mencela dalam hati.
"Haa--aa--!" Setelah berkata demikian, Jiao langsung mengambil posisi kuda-kuda.
Seketika, energi iblis menyembur ke langit, angin dan awan bergolak!
Jianjun Shi’er Hen dan Zhao Yun tertegun. Insting pejuang membuat mereka merasakan ancaman dahsyat...
"Apa ini, dia mau bertransformasi jadi Super Saiya Tiga?" Feng Bujue hampir putus asa dengan NPC penjahat di quest ini. "Haruskah aku menjauh untuk menghindari efek sampingnya..."
"Ha!" Beberapa detik kemudian, Tuan Besar Jiao menggelegar, energi iblis meledak. Segera setelahnya, energi samar berkilau hitam menyelubungi seluruh tubuhnya.
"Kebangkitan Musou (Status dalam yang diaktifkan setelah memperoleh Segel Kebangkitan. Meningkatkan kemampuan serangan, pertahanan, kecepatan serangan pemain. Dalam status ini, skill Musou bisa digunakan tak terbatas)?" Feng Bujue langsung mengenali jurus ini, "Figuran kelas kacangan bisa menguasai Kebangkitan Musou?"
"Musou Chaos Serius!" Jiao yang telah masuk mode kebangkitan langsung menyerang Jianjun Shier Hen tanpa ampun.
"Bahaya..." Alasan Shier Hen berkata "bahaya" adalah karena ia menyadari... kecepatan Jiao setelah kebangkitan ternyata sedikit lebih cepat darinya, membuatnya sulit menghindar.
Tapi bukan berarti Shier Hen tak punya cara. Meski sulit menghadapi serangan frontal, masih banyak metode lain untuk menetralisir serangan lawan.
"Ha--" Dengan teriakan ringan Jianjun, Langkah Memotong Awan digerakkan. Jurus Langit Melompati Bumi digunakan untuk menguasai inisiatif, membuat gerakan Jiao terhenti sejenak.
Setiap serangan balik dan gerakan penghindaran ini, meski terlihat spontan, sebenarnya merupakan teknik tingkat tinggi sejati. Hana pengguna pedang berpengalaman ratusan pertempuran yang bisa melakukannya setajam dan sepresisi ini.
“Hmph… Tipu muslihat remeh!” Tak disangka, Jiao sama sekali tidak gentar. Energi iblis di sekujur tubuhnya hanya membutuhkan satu tarikan napas untuk menghanguskan seluruh energi pedang lawan. Dengan gerutu dingin, ia melanjutkan serangan bagai menerobos wilayah tak bertuan.
“Berhenti!” Di momen ini, Xiao Tan tiba-tiba mengaum dan seketika itu juga melancarkan serangan.
Apapun alasan, hasil, motivasi, dan logika di balik pertarungan ini... Bagi Wang Tanzhi, intinya semua ini terjadi karena dirinya. Meski kekuatannya tak sepadan, ia tak bisa tinggal diam. Maka tanpa ragu, di tempat yang sama sekali tak terkait misi utama ini, ia menggunakan skill sekali pakai——【Fù Yá】.
Terakhir kali skill ini digunakan masih di babak semifinal Peak Battle S1. Pembaca mungkin sudah lupa efeknya, jadi saya akan tempelkan lagi deskripsi efeknya: [Mengeluarkan gelombangberbentuk gigi raksasa dari telapak tangan, mengikat target ke permukaan terdekat.]
Auman menggema, jurus pamungkas melesat.
Bersamaan dengan pengurangan tiga ratus Poin Stamina secara mendadak, semburan energi berbentuk gigi meluncur dahsyat...
Skill yang hanya bisa digunakan dua kali ini... Kesempatan kedua yang tersisa tak pernah digunakan Xiao Tan hingga kini. Akhirnya ia menemukan momentum yang tepat, memanfaatkannya sampai habis.
“Hah?” Kali ini Jiao benar-benar terkejut. Ia tak menyangka... pria berpenampilan assassin ini masih menyimpan skill jarak jauh. Tanpa kesiapan, dadanya terkena langsung daya “[Fù Yá]”, membuat posturnya terkunci di tempat, tak bisa bergerak sesaat.
"Kesempatan!" Xiao Tan tidak terlalu familiar dengan berenergi, dia belum tahu cara memanggil Jian Jun Shi Er Hen, jadi langsung memanggilnya tanpa gelar.
"Terima kasih, Saudara Kecil." Musuh kuat di depan mata, Jian Jun tidak banyak bicara. Saat menjawab, jurus pamungkasnya sudah meluncur, "Ha—Angin Musim Gugur dan Daun Berguguran!"
Pedang bergerak mengikuti bayangan, Jian Jun memamerkan seluruh ilmunya. Ujung pedangnya mengarah tepat ke titik vital naga.
"Terlalu naif!" Jiao mengaum lagi, "Sang Master sedang dalam status kebangkitan wushuang, mantra pengikat seperti ini... tak berguna!"
"Benar... dia bisa kapan saja mengaktifkan mode chaos wushuang untuk melawan efek pengikat..." Feng Bujue di kejauhan langsung menyadari.
Tapi Jian Jun yang sedang menyerang Jiao... sudah tak sempat menarik jurusnya...
Cring—
Pedang spiritual melesat, tombak menyapu garis lurus.
Saat bayangan saling bersilangan, Jian Jun menyadari bahaya. Dengan refleks mengubah posisi... kedua tangannya menari dalam kondisi limit, membentuk jaring pelindung pedang.
Namun... Jiao dalam status kebangkitan wushuang memiliki kecepatan dan daya penghancur yang lebih unggul. Setelah senjata saling bentrok, meski sepasang pedang Jian Jun masih di genggaman, kedua lengannya mati rasa.
"Hmph! Mati kau!" Jiao melihat kemenangan sudah di tangan, dengan sombong menusukkan tombak sambil berputar—jurus "Tombak Kuda Putar Balik" menuju punggung Jian Jun.
"Sial!"
"Sial!"
Pada detik ini, pikiran yang sama melintas di benak Jian Jun dan Xiao Tan. Bagi Jian Jun, hasil serangan ini mungkin berarti kekalahan bahkan kematiannya; Sedangkan bagi Xiao Tan... hasil serangan ini mungkin berarti... dia tanpa sengaja membunuh NPC sekutu karena niat baiknya.
Untungnya, dalam kilatan listrik dan percikan api itu, situasi pertempuran kembali berubah.
Tiba-tiba! Sebuah bayangan manusia seperti cahaya yang melesat muncul, menghadang di depan tombak Jiao.
Setelah dua dentingan logam "Bang Bang" bergema, Jiao justru terdorong mundur setengah langkah, tombaknya pun terpental beberapa inci.
"Kau..." Wajah Jiao berubah samar saat melihat pendatang itu.
"Kau!" Sementara Feng Bujue, wajahnya berubah drastis.
Karakter yang datang ini memang dikenal Jue Ge, tapi... dia benar-benar tidak tahu bahwa kekuatan tempur orang ini ternyata luar biasa dahsyat.
Deng deng deng~ deng deng~ deng deng deng~ deng deng~... Deng deng deng~ deng deng~ deng deng deng~ deng deng~
Sebuah BGM megah bergema dari langit, masuk ke telinga semua yang hadir.
"Siapa ini..." Xiao Tan terkejut, "Bisa menangkis tombak Jiao dengan tinju? Bahkan muncul dengan BGM sendiri?" Sambil terheran-heran, matanya menatap bayangan manusia itu.
Tampaknya seorang pria sangat muda, diperkirakan tak lebih dari dua puluh tahun. Memiliki alis tebal dan mata besar, dagu lebar, rambut pendek hitam berdiri, dengan anting di kedua telinganya.
Dalam hal pakaian... Orang ini mengenakan kaos putih dengan pola bintang pentagon biru di bagian depan. Di luar kaos, terdapat rompi tanpa lengan berwarna merah-biru yang panjang seperti jubah. Di bahunya terdapat pelindung bahu logam berwarna emas dengan paku-paku runcing. Tangannya mengenakan sarung tangan putih terbuka jari, sepatu bot tinggi, dan lengan atasnya dibalut perban putih.
Deng deng deng~ deng deng~ deng deng dll... deng deng~... deng deng deng~ deng deng~ deng deng dll... deng deng~
BGM masih terus bermain. Sang pendatang dengan santai menutup mata di hadapan musuh sambil mengambil pose seperti dalam kompetisi binaraga: "Jangan takut semuanya... Aku datang..."
"Siapakah Tuan...?" Zhao Yun yang sudah membersihkan pasukan iblis di sekitarnya bergegas mendekat. Tatapannya penuh keheranan melihat karakter baru ini, rupanya bahkan dia pun belum pernah melihatnya.
"Aku?" Pria itu masih memejamkan mata dengan ekspresi menyebalkan. "Jangan tanya namaku..." Dia berganti pose lagi, membuka kaki selebar bahu, berdiri tegak dengan tangan menyilang di dada. "Aku adalah awan... Awan yang murni... Petir adalah saudaraku..."
"Caaattttt..." Wang Tanzhi hampir gila. "Ini kabur dari rumah sakit jiwa mana lagi? Alur cerita ini jadi ngaco... Kenapa karakter keren dan kuat harus diselamatkan oleh sindrom chuunibyou kayak gini?!"
