"Bodoh... Seluruh tubuhmu penuh celah!" Lu Bu yang dijuluki 'Hantu Dewa' akhirnya menunjukkan keganasannya.
Dalam sekejap, Lu Bu melesat dari tanah bagikan bayangan hitam, tombak hualjinya menghempas dengan amarah ke arah langit...
Jurus ini, momentumnya bagaikan pusaran naga, kekuatannya mengguncang gunung dan sungai. Di mana pun ia melintas, tak ada sehelai rumput pun yang tersisa……
Bip bip bip——
Dalam sekejap, detektor kekuatan tempur di wajah Sabo langsung bereaksi. Saat itu juga, angka yang terpantul di penglihatannya adalah——50.000.
"Nani!" Sabo yang masih dalam kondisi siaga tiba-tiba berteriak kaget, "Apa yang terjadi... Tidak mungkin!"
Jurus Lu Bu bahkan belum mengenai sasaran, tapi semua penonton pertarungan—termasuk Sabo sendiri—sudah tahu... pertarungan sudah berakhir.
Sebelumnya, demi melepaskan diri dari kepungan pisau dan tombak, Sabo terpaksa menahan serangan satu ronde dari Feng dan Lu sebelum bisa terbang ke langit. Menurutnya, ini adalah "strategi menukar luka dengan posisi menguntungkan", namun kenyataannya... pilihan ini mematikan.
Karena... Feng Bujue sudah melihat melalui segalanya...
Sejak awal pertarungan, Jue Ge sudah memberi implikasi pada Lu Bu—simpan semua kemampuan rahasia, bertarunglah hanya dengan kondisi dasar biasa.
Ini dilakukan pertama untuk "menyimpan kekuatan" demi pertarungan melawan Orochi nanti, kedua... juga untuk mengecoh Sabo agar membuat perkiraan yang salah tentang kekuatan tempur sebenarnya Lu Bu.
Selanjutnya, Jue Ge memanfaatkan fakta bahwa "alien tidak sepenuhnya memahami komentar naratif", langsung berkoordinasi dengan Lu Bu melalui kata-kata.
Sebenarnya, para jagoan bisa membangun chemistry dengan cepat, setidaknya jauh lebih cepat daripada para newbie... Ambil contoh tari, jika Anda mengumpulkan sekelompok penari profesional untuk mengoreografi sebuah tarian, mungkin selesai dalam satu atau dua jam. Tapi jika Anda mengumpulkan orang amatir, mungkin perlu setengah hari bahkan sehari, dan hasilnya belum tentu bagus.
Jue Ge dan Lu Bu jelas termasuk jagoan, dan mereka tidak seperti Liu Sheng Jian Ying... yang menguasai skill yang sama sekali tidak bisa disinkronkan dengan orang lain. Di bawah arahan Feng Bujue, pedang dan tombak saling melengkapi. Dengan masing-masing mengeluarkan tujuh puluh persen kekuatan tempur, mereka sudah unggul.
Kemudian, masuk ke fase pertarungan...
Begitu Feng dan Lu mulai berkoordinasi, strategi "mengadu domba musuh" Sabo benar-benar gagal. Jika dia tetap tenang dan mencari cara lain, mungkin bisa selamat. Sayangnya... watak brutalnya sudah diantisipasi Jue Ge.
Feng Bujue sudah lama menunggu Sabo "terpojok". Begitu musuh hendak melancarkan serangan putus asa, Jue Ge langsung bereaksi...
Dengan persiapan matang dan kemampuan Kalkulasi Tanpa Jeda Waktu, Feng Bujue menggunakan 【Blade Penembus Pertahanan】 secara strategis. Dalam batas kemampuannya, dia merusak baju tempur Sabo secara maksimal... dan meninggalkan beberapa luka di tubuhnya.
"Kalau boleh membuat perumpamaan... Jue Ge bagaikan semut yang melubangi bendungan. Mungkin gelombang raksasalah yang akhirnya meruntuhkannya, tapi seperti pepatah... tanggul sepanjang ribuan li, mulai runtuh dari lubang semut. Berkat persiapan sebelumnya yang bertumpuk sedikit demi sedikit, mengumpulkan keunggulan demi kemenangan... akhirnya muncul kesempatan pasti membunuh di depan mata ini."
Saat ini, Sorbet yang sedang memusatkan energi di telapak tangannya sudah tidak punya sisa tenaga untuk melindungi tubuhnya sendiri.
Momentum tubuh telah hilang, jurus belum terkumpul, panik di dalam hati, tanpa pertahanan sama sekali...
Ditambah lagi... ledakan tiba-tiba dari Lü Bu benar-benar di luar perkiraan Sorbet. Awalnya dia mengira kecepatan Lü Bu biasa-biasa saja, tak disangka lawannya bisa mengeluarkan serangan secepat ini yang tak bisa diatasinya hanya dengan sedikit keseriusan...
"Aaa——" Menghadapi jurus yang tak bisa dihindari maupun ditangkis, Sorbet mengaumkan salah satu kalimat pamungkas khas penjahat di alam semesta Dragon Ball, "BAKANA (pengucapan bahasa Jepang untuk 'tidak mungkin')!"
Siluet bersilangan, tombak melambung.
Daging dan darah berhamburan, aura mengerikan tiba-tiba lenyap.
"Wa ha ha ha..." Setelah merobek lawannya, Lü Bu tertawa liar, berputar di angkasa sejenak sebelum menginjak aura tempur dan mendarat tiba-tiba.
"Latihan Perang Selesai. Feng Bujue, Lü Bu, Tantangan berhasil." Patung penyiar membacakan hasil dengan nada tanpa emosi.
Ini sepertinya hal baik, tapi... para penonton di bawah arena tidak satu pun menunjukkan ekspresi gembira.
Karena mereka semua paham, kematian Sorbet kemungkinan besar berarti... kedatangan Orochi.
"Dari segala aspek, Orochi adalah sosok yang sangat menepati janji," kata-katanya selalu selaras dengan tindakannya. Karena dia sudah berjanji sebelumnya... Setelah Saibō dikalahkan, 99% kemungkinan dia benar-benar akan turun sendiri.
"Lü Bu..." Beberapa saat kemudian, dari langit benar-benar terdengar suara mengerikan Sang Raja Iblis, "Penampilanmu cukup baik, tidak mengecewakan raja ini..."
"Hmph..." Di atas panggung pertarungan, Lü Bu mengangkat tombaknya dengan satu tangan menunjuk langit, "Jangan banyak bicara lagi, Orochi!" Sorot mata penuh semangat berkilat di matanya, "Sebagai buruan terakhir, biarkan Sang Master menikmati pertarungan ini!"
"Wuahahaha..." Mendengar itu, suara multi-layer Orochi tertawa seram, tawa bahagia yang dipadu sikap meremehkan, tawa dingin yang menyiratkan kepasrahan... Bergema di Dataran Musou. Emosi kompleks dalam tawanya seolah mengisahkan kesepian "dinginnya puncak" yang dirasakan Sang Raja Iblis.
"Baiklah..." Orochi tersenyum melanjutkan, "Lagi pula turnamen bela diri telah berlangsung beberapa hari, hampir semua yang kuat di ruang ini sudah berkumpul..."
Di tengah kalimatnya, dia diam selama dua detik. Dalam jeda itu, semburan energi iblis dari jurang Kota Koshi melesat menghunjam tepat di tengah panggung pertarungan.
Seketika, angin dan awan bergolak, kilatan hitam menjulang tiba-tiba.
Tekanan tak kasatmata membebani bahu setiap orang yang hadir.
Sang Raja Iblis... Telah Turun!
"Yang kuat..." Sosok tinggi besar Orochi akhirnya muncul di hadapan semua orang, "Ayo tantang aku!"
Saat suaranya menggema, [Wujian] di tangannya sedikit terangkat. Seberkas energi iblis langsung melesat, dengan mudah menghancurkan barrier di sekitar panggung pertarukan menjadi serpihan...
[Tugas saat ini telah berubah, misi utama telah diperbarui] Pada detik ini, para pemain mendengar... notifikasi sistem berbunyi.
Qisha, Xiao Tan, Ruo Yu - ketiganya yang awalnya berdiri bersama menyaksikan pertarungan - bereaksi seragam: langsung melompat menjauh satu sama lain.
Setelah memastikan diri aman dari serangan mendadak, mereka satu per satu membuka menu permainan dan melihat ke daftar quest...
Misi utama sebelumnya [Menangkan Kompetisi Bertarung] kini telah lenyap, digantikan... oleh dua quest baru: [Bergabung dengan kubu Orochi, Freezer, atau Qi Tiandi dan bertahan sampai tiga pihak menentukan pemenang] serta [Jadilah satu-satunya pemain yang selamat].
