Prak—
"Hm?" Detik berikutnya, ekspresi Ling Gui berubah drastis.
Yuan Lu Zhi ternyata berhasil menahan tinjunya hanya dengan satu tangan...
"Ling Gui..." Suara bergema Yuan Lu Zhi terdengar, "Pasti kau bingung ya..."
Sambil berkata demikian, dia menghancurkan tangan Paman Ling Gui dan menendang dada lawannya hingga terlempar jauh.
Keempat orang dalam formasi terkejut, segera mengerumuni untuk mempertahankan formasi.
Namun, Yuan Lu Zhi mendongak ke langit sambil meneriakkan hawa energi iblis berlapis-lapis, mendorong keempat orang itu keluar dari area arena dengan kekuatan tak kasatmata yang tak tertandingi.
Formasi Pedang Xuan Gang... hancur seketika!
"Benar..." Yuan Lu Zhi menyelesaikan aksinya dengan santai, melanjutkan perkataannya, "Kekuatan tempur maksimalmu memang telah melampaui kekuatanku dalam kondisi normal. Tapi..." Ia mengayunkan 【Wujian】, matanya menyapu para jago di bawah arena, "Kalian tidak tahu... 'kondisi normal' yang kumaksud, yaitu kondisi saat bertarung dengan kalian tadi, sebenarnya... adalah bentuk stabil yang kucapai dengan 'sangat menekan kekuatan sejatiku'."
Saat ia berbicara, Ling Gui telah jatuh dari udara. Tiba-tiba, bayangan manusia melompat cepat dan menangkap Ling Gui yang sudah tak sadarkan diri.
"Niang, maaf merepotkan!" Jian Jun Shi Er Hen menyambut sang paman lalu menggendongnya menuju Hua Jian.
"Hmm... Langsung menuju ke sini ya..." batin Hua Jian, "Kapan aku jadi tim medis kalian ini..."
Meski begitu, ia tidak menolak untuk merawat korban. Karena situasi seperti inilah yang diharapkannya.
Saat ini, selain lima jago yang tadi mengepung Yuan Lu Zhi, semua pahlawan dimensi super yang hadir secara samar-samar melindungi area sekitar Hua Jian. Tampaknya mereka semua paham... betapa pentingnya melindungi healer saat melawan BOSS.
Situasi ini secara alami membuat Qisha sesama pemain tak bisa bertindak... Jika ia nekat menyerang Hua Jian sekarang, pasti para makhluk menyeramkan di sekitarnya akan langsung menghajarnya.
"Jika......" Di atas ring, suara Yuan Lu Zhi masih terdengar, "Jika raja ini tidak menampakkan diri dalam bentuk ini, namun beraktivitas dalam wujud sempurna, ruang ini akan menjadi sangat tidak stabil." Ia menunjuk ke arah utara, "Persis seperti... pengaruh yang dibawa oleh 'Sosok itu' di sana."
"Apa... mungkin ini..." Wajah Cang pertama kali menunjukkan keputusasaan. Tiba-tiba ia menyadari... rencana sebelumnya hanyalah lelucon belaka. Selama Yuan Lu Zhi menghendaki, kapan saja ia bisa menghancurkan formasi dan kembali ke Kota Guzhi.
"Baiklah, game sampai di sini... Berkat kalian, raja ini telah melakukan pemanasan yang cukup baik." Yuan Lu Zhi melanjutkan, "Freezer... juga akan segera tiba." Ia memutar tubuh, pandangan kosong, "Pergilah ke utara... Kurasa, teman-teman kalian sangat membutuhkan bantuan. Dan... jika ingin hidup, menjauhlah dari arena latihan ini."
"Apa?!" Cang berteriak kaget, "Kau... membiarkan kami pergi?"
"Tentu saja, aku tidak akan membunuh kalian." Yuan Lu Zhi menjawab dingin, "Wahai yang kuat... Bawalah ketakutan dan kekecewaan hari ini, teruslah berkultivasi. Kapan pun, raja ini akan dengan senang hati menerima tantangan kalian..." Ia berdiri tegak tersenyum, "Raja ini selalu menantikan... hari ketika ada yang bisa mengalahkanku."
……
Pada saat yang sama, di jembatan gantung pintu utama Kota Guzhi.
“Haa… Haa…” Seorang tubuh pendek gemuk menarik napas berat sambil berlari keluar dari barrier sungai api, melewati jembatan gantung, “Haa… Jangan main-main, si bodoh Sorbet… Berani bertarung dengan Lü Bu, pantas saja dibunuh!”
Orang yang sedang melarikan diri ke arah pesawat Freezer ini pastilah Dong Zhuo.
Sebelumnya, saat Sorbet masih pamer kekuatan di panggung pertarungan, Jenderal Dong juga dengan tenang menonton di bawah. Namun begitu Sorbet tewas, ia segera menundukkan leher dan kabur diam-diam… Di dalam hati Dong Zhuo paham, karena dirinya pernah menyerah pada Yuan Lu Zhi lalu mengkhianatinya untuk bergabung dengan Freezer… Baik sang Raja Iblis yang akan datang maupun para pahlawan yang hadir semuanya bermusuhan dengannya. Jika tetap di lokasi… bisa mati dalam hitungan menit.
Karena Dong Zhuo tidak bisa terbang, tidak menunggang kuda hari ini, plus kaki pendek, ditambah tekanan aura setelah kedatangan Yuan Lu Zhi dan reaksi gempa beberapa kali setelah kemunculan Qi Tiandi… Perjalanan Dong Zhuo ini penuh dengan tersandung-sandung dan memalukan, baru sampai di jembatan gantung setelah setengah hari berlari.
Sementara itu, Freezer dan Taira no Kiyomori juga telah tiba di tempat ini.
“Eh?” Dong Zhuo melihat bayangan Freezer dari kejauhan, wajahnya berseri, “Ha! Hahaha…” Tertawa lebar, “Raja Freezer! Akhirnya Anda datang juga!”
“HO~ Tuan Dong Zhuo ya.” Freezer yang berada di dalam kendaraan terbang mendekati Dong Zhuo dan berhenti perlahan, "Bisakah Anda memberitahu saya... apa yang terjadi tadi?"
"Sa... Sap... dib... dibunuh." Dong Zhuo berhenti berjalan sambil terengah-engah.
"Tenang, jelaskan perlahan." Sambung Freezer.
Freezer tidak menunjukkan kejutan berarti atas kematian Sap. Ketika detektor kekuatan tempur Sap kehilangan sinyal, dia sudah menduga hal ini. Tentu saja... detail cara pembunuhannya tidak diketahui, karena terlalu banyak kekuatan tempur di panggung pertarungan sehingga detektor dari jarak jauh tak bisa memindai situasi sebenarnya.
……
Saat Dong Zhuo sedang menjelaskan berbagai kejadian sebelumnya kepada Freezer dan Ping Qing Sheng, di sisi lain... di padang tandus utara Dataran Wushuang.
Prajurit Pasukan Dimensi Super yang lebih ahli dalam pertarungan jarak dekat kini melesat dengan kecepatan luar biasa menuju panggung pertarungan. Mereka telah meninggalkan cukup jarak dengan kelompok Urahara Kisuke yang mengawal di belakang, dan berhasil menyusul Lü Bu yang pertama kali meninggalkan ngarai.
Bukan karena kecepatan Lü Bu kalah, tapi dia tidak mengerahkan seluruh tenaga seperti mereka. Selain itu... beberapa menit lalu, tekanan dahsyat dari kemunculan Qi Tiandi membuat Lü Bu yang tidak memahami situasi berhenti sejenak di perjalanan, ini juga salah satu alasan dia tersusul.
“Ini sebenarnya……” Lü Bu melihat orang-orang itu berlarian panik sampai berada di depannya, hatinya dipenuhi keraguan, namun ia tidak bertanya.
Dan di saat yang sama, sekelompok tamu tak diundang… tiba-tiba muncul!
Mereka… juga karakter yang muncul dengan BGM mereka sendiri.
Tiba-tiba, area tersebut bergema dengan musik berirama menghentak diiringi nyanyian "Tokusentai~ Tokusentai~ Tokusentai!"
Lima bayangan manusia yang dipenuhi aura turun dari langit seketika, menghalangi di hadapan kerumunan.
"Recoome!" Seorang pria berotot dengan rambut nanas oranye menyala di kepala (mirip manusia bumi), membentangkan kedua tangan sambil berteriak.
"Burter!" Humanoid raksasa biru tua yang lebih tinggi dari Recoome, menirukan pose sambil berseru ke arah berlawanan.
"Jeice!" Pria pendek berambut putih panjang dengan kulit merah menyala, berlutut satu sambil mengangkat tangan seperti sayap burung.
"Guldo!" Makhluk hijau bertubuh gemuk dengan empat mata di wajahnya, berteriak dengan pose sama seperti Jeice.
"Ginyu!" Pria berotot berkulit ungu dengan dua tanduk lurus di kepala, membungkukkan badan dan berteriak dengan serius melalui selangkangannya.
Setelah berteriak nama masing-masing dengan pose memalukan, mereka berseru serentak: "Bersiap dalam formasi!"
"Suara belum selesai, mereka malah berganti formasi..."
"Pasukan Khusus Ginyu! Hadir!"
Ginyu dan empat anggota lainnya memamerkan pose yang menurut mereka gagah dan menakutkan, tapi sebenarnya memalukan untuk dilihat, menghabiskan waktu tiga puluh detik.
Selama itu, banyak orang yang lari cepat sudah melewati mereka...
"Sial! Berani mengabaikan kami!" Kelima anggota pasukan khusus itu terbang mengitari dengan kecepatan tinggi, kembali menghadang para pejalan di depan, "Hei! Berhenti semua!"
"Mereka... anak buah Freezer ya..." Seseorang dalam kerumuman segera mengenali identitas mereka dari baju tempur.
"Ah... Setelah kau bilang begitu..." Orang di sebelahnya menimpali, "Lihat penampilan dan baju tempur mereka... Pasti satu kelompok dengan Sorbet tadi."
Sebenarnya, apakah dari alam semesta yang sama... Cukup mudah dibedakan, gaya gambarnya beda...
"Oh? Kalian kenal Sorbet?" Ginyu mendengar perkataan mereka dan langsung bertanya, "Dia sekarang dimana?"
Tiga detik setelah pertanyaannya, tak ada yang menjawab.
Orang-orang... Sepertinya sedang menunggu sesuatu...
Tiga detik kemudian, bayangan manusia melangkah maju dengan angkuh, menjawab: "Kau maksud kodok jelmaan itu? Hmph... Sudah kubunuh oleh Sang Master."
