“Hehehe… Kenapa kamu datang?” Suara mesum bergema di atas panggung pertarungan.
Pria berkacamata berjas hitam ini sebenarnya telah tiba sejak saat Infinit menyelesaikan "evolusi". Hanya saja… baik pemain maupun NPC sama sekali tidak bisa membaca keberadaannya.
“Datang untuk mengawasimu.” Suara tenang dan dingin lainnya membalas.
Lelaki itu juga mengenakan kemeja hitam, berambut pendek coklat dengan medan energi yang kontras dengan si mesum di sebelahnya.
Kedua "manusia" ini muncul di udara seolah teleportasi, mirip teknik penghematan budget serial TV (ya, maksudku《supernatural》) yang langsung "memotong kamera ke adegan mereka sudah ada di situ"... muncul tiba-tiba tanpa suara.
Identitas mereka tentu sudah kalian tebak – Woody, dan Simon.
“Hehehe... Apa kau pikir aku akan melakukan hal aneh?” Woody tertawa Yin, kacamata putihnya memancarkan aliran energi mengerikan.
“Bukan ‘akan melakukan’...” Simon menyambung, “Tapi ‘sudah melakukan’.”
“Hehe... Maksudmu ‘Prosedur Khusus F’?” Woody terkekeh, “Itu bukan urusanku. Aku bukan penulis kode Infinit.” Ia membuka kedua tangan, “Ngomong-ngomong... Kali ini aku salut pada Ed dan Link... Mereka menyatukan ‘Sequence Kebenaran’ dari satu dimensi dengan ‘Kode Matriks’ dari dimensi lain, menciptakan monster ini...”
"Jangan mengalihkan topik." Simon menyela Woody, "Aku bilang kau 'melakukannya', pasti ada dasarnya." Ia menolehkan kepala, menatap langsung ke Woody, "Berdasarkan hasil investigasiku, situasinya seperti ini..." Nada suaranya seperti membacakan surat vonis, "Setelah Peak Battle S1 berakhir... Feng Bujue tidak hanya gagal menghancurkan Root, malah memilih bekerja sama dengannya. Tindakan ini... melampaui perhitunganmu. Lalu, kau mendatangi ZERO, menggunakan salah satu 'kunci enkripsi kata-kata' yang kau siapkan sebelumnya, memicu serangkaian 'skenario penanganan' (lihat Bab 460 - Pemeliharaan Darurat)." Ia berhenti sejenak, "Kemudian, ZERO yang mendapat perintah, dengan mengorbankan sebagian kekuatannya, memaksa menyusup ke 'lapisan transmisi data ruang-waktu', menemukan Infinitum yang belum sepenuhnya terbentuk, dan menanamkan 'skenario khusus F' padanya."
Mendengar ucapan Simon, Woody tetap tenang. Senyum mesumnya bahkan semakin lebar.
"Secara permukaan, kau hanya berbicara hal ambigu ke derivator spesial tanpa konten substansial." Simon melanjutkan, "Tapi sebenarnya..."
"Sebenarnya... itu juga tidak ada hubungannya denganku." Woody menyela, "Hehehe... Aku tidak tahu ada 'skenario penanganan' yang dipersiapkan sebelumnya. Semua yang ZERO lakukan juga tidak pernah kukatakan. Jadi... ini semua hanya spekulasi belaka." Ia mendorong kacamatanya dengan jari tengah, "Sebagai wasit, memvonis berdasarkan dugaan saja, menurutku tidak tepat, bukan?"
“Hmph… Vincent memang benar.” Simon mendengus dingin, “Tanpa bukti yang jelas, kau pasti akan terus membantah.”
“Hehehe… Brengsek itu… benar-benar bawel ya…” Woody tertawa, “Dalam segala arti…”
“Bahkan jika dia tidak mengatakannya, aku sudah memikirkannya…” Simon melanjutkan, “Nampaknya… saat 'Era Pertama' Taman Horor hancur, kau telah menanam banyak petunjuk tersembunyi untuk digunakan di masa depan. Petunjuk ini bisa membalikkan situasi saat hasil peristiwa kunci lepas kendali. Cara mengaktifkannya mungkin melalui 'sebuah kalimat', 'sebuah kejadian', atau 'kedatangan momen tertentu'.”
“Hehe… Kedengarannya meyakinkan.” Nada Woody tetap santai, “Tapi aku tidak akan mengakui itu sebagai fakta…” Dia menggaruk tengkuknya, “Asumsikan—perhatikan, ini hanya 'asumsi'—apa yang kau katakan benar, lalu apa?” Dia menjawab dengan percaya diri, “Untuk membuktikan bahwa aku menggunakan metode tersebut untuk mempengaruhi perkembangan taruhan, hanya ada dua cara… Pertama, memaksaku mengaku, yang jelas mustahil; Kedua, mengunci 'skenario cadangan' yang belum kugunakan, lalu membongkar programnya sehelai demi sehelai untuk dianalisis… Hehehe… Belum lagi program dalam game ini tak terhitung jumlahnya, bahkan jika kau punya target spesifik, delapan puluh persen itu adalah data krusial. Pemeriksaan destruktif seperti itu justru… akan memberikan dampak besar yang tak terpulihkan pada jalannya taruhan.”
“Singkatnya…” Simon memandang Woody dengan tatapan merendahkan, “Permainan yang kau atur ini, sebagai wasit aku tidak bisa mendapatkan bukti.”
“Hehehe… Aku tetap pada perkataku, aku tidak melakukan apa-apa dan tidak mengerti maksudmu.” Woody menjawab dengan pertahanan rapat, bahkan jika harus kalah dalam taruhan, dia tak ingin "melanggar aturan (setidaknya tidak ketahuan jelas)", karena konsekuensi pelanggaran adalah menghadapi pembasmian Simon secara langsung.
“Ha…” Simon menyeringai sinis dan bertanya, “Kau pikir begini aku tak bisa berbuat apa-apa?”
“Setidaknya kau tidak punya motif jelas untuk membunuhku.” Kata Woody, “Itu sudah cukup.”
“‘Cukup’… Begitu ya…” Simon menyambung, “Sebagai wasit, dalam wewenangku untuk melakukan intervensi pada target taruhanmu, kau juga tak bisa berkata-kata lagi bukan?”
“Hehehe… Rupanya kau bukan datang untuk ‘mengawasiku’.” Woody mengangkat bahu, “Tapi untuk memberi contoh dihadapanku…”
“Memberi contoh?” Simon melototi Woody, “Kau pikir sedang berurusan dengan siapa? Remaja dalam masa pemberontakan?”
Woody tahu "umpan"-nya terbaca, dengan pasrah menjawab: “Sial… Tertangkap basah.”
“Tentu saja.” Simon menyambung, “Aku sangat paham, ‘Protokol Khusus F’ yang terlihat seperti perlindungan untuk Feng Bujue, sebenarnya adalah payung pelindung bagi Infinite.” Dia berhenti sejenak, “Protokol ini efektif mencegah Infinite bertemu langsung dengan Feng Bujue sebelum menyelesaikan semua misi evolusinya, sekaligus mengurangi interaksi mereka.” Tangannya bersilang di dada, dia bergumam, “Hingga saat ini, setiap Derivator yang dikalahkan Feng Bujue hampir selalu melakukan kesalahan yang sama... yaitu meremehkan kemampuan manusia ini. Jika mereka terlalu cepat menghadapi Feng Bujue, hasilnya seringkali kekalahan. Protokol Khusus F memungkinkan Infinite—entitas yang berpotensi mencapai ‘Tak Terbatas’—menghindari risiko ini. Karena tidak bisa bertarung langsung dan setara dalam pertukaran informasi, Infinite pasti akan menjaga jarak dari Feng Bujue. Dengan begini, sampai evolusi akhirnya selesai dan protokol dicabut, dia relatif aman.”
Simon melirik Woody, “Kau mengirim para pemain ke quest ini bukan untuk menyaksikan kelahiran ‘Tak Terbatas’, tapi agar Infinite bisa melihat... ‘ancaman’ terbesar yang akan dihadapinya di masa depan.” Dia menyipitkan mata, “Dengan begitu... saat Peak Battle S2 tiba, eksekusi rencanamu akan lebih mulus.”
Pak pak pak pak——
Woody bertepuk tangan untuk Simon: "Hehehe... Semuanya sudah kau ketahui. Meskipun rencana khusus F itu tidak ada hubungannya sama sekali denganku, aku tetap tak bisa menahan diri untuk memberimu tepuk tangan~"
"Hmph..." Simon memalingkan kepala, "Untuk 'skenario lain' di luar taruhan ini, menjebak target taruhanmu sendiri... Apakah itu sepadan?"
Ekspresi Woody berubah sedikit, membalas bertanya: "Apakah... tidak sepadan?"
Simon tidak melanjutkan topik ini. Di hati keduanya, jawaban sudah ada.
"Sudah begini..." Beberapa detik kemudian Simon kembali berbicara, "Yang bisa kulakukan hanyalah..." Ia menggelengkan kepala, "...Sulit dipercaya aku akan mengatakan ini..." Sembari bicara, energi merah menyala yang samar-samar terlihat dalam kegelapan mulai terkumpul di tangannya, "...hanya dengan meningkatkan kemampuan Feng Bujue untuk menutupi kesenjangan yang mungkin timbul akibat 'perhitungan'mu di masa depan."
Sebelum suaranya menghilang, telapak tangannya berbalik. Energi iblis yang terkonsentrasi melesat ke panggung pertarungan, menghantam tubuh Feng Bujue.
Seketika itu, Jue Ge yang sama sekali tidak menyadari hal ini hanya merasakan panas di tulang punggungnya, tubuhnya langsung tak bisa bergerak...
Kebetulan yang sangat tepat...
Persis di saat Jue Ge dan Ruo Yu sedang mengatur posisi serangan masing-masing. Kekakuan yang tiba-tiba ini tentu tak luput dari pengamatan mata tajam Ruo Yu. Tanpa ragu, pedangnya langsung menyambar!
"Apa yang terjadi?" Feng Bujue berteriak dalam hati, "Data di tubuhnya sama sekali tidak menunjukkan reaksi, kenapa tiba-tiba aku tak bisa bergerak?" Pikirannya melesat secepat kilat, sudut matanya menyapu sekeliling, "Apakah ini ulah Lu Bu?"
"Ini jelas tidak mungkin... Lv Fengxian saat ini sedang berdiri di ujung arena pertarungan, berjarak lebih dari dua ratus meter dari sini, dengan ekspresi bingung mencerna kejadian-kejadian aneh sebelumnya."
"Atau mungkin..." Feng Bujue masih berpikir, "Hua Jian sudah mendekati area sekitar kita, tapi aku tidak menyadarinya?"
Sampai saat ini, apapun yang dipikirkannya sudah tidak berguna. Tidak bisa bergerak... ya memang tidak bisa.
Kekuatan yang diberikan Simon, baik dari tingkat data dunia game maupun tingkat spiritual dunia nyata, adalah sesuatu yang tidak bisa dicerna Feng Bujue dalam waktu singkat. Ini seperti menuangkan larutan kimia berkonsentrasi tinggi ke dalam kemasan kertas minuman ringan - perbedaan tingkat yang terlalu besar justru menjadi beban.
Di sisi lain... Ruo Yu sama sekali tidak tahu apa yang terjadi pada Jue Ge. Dengan wajar, dia menggunakan jurus 【Secret Formula Cahaya Kilat·Mawar Putih】sebagai serangan percobaan di awal pertarungan.
Yang tak terduga... Pedang ini justru menentukan hasil pertandingan.
Chiii——
Darah menyembur, kepala manusia terpenggal.
【Pemain, Feng Bujue, telah meninggal.】
Bahkan Ruo Yu sendiri menoleh dengan tatapan tidak percaya. Selama puluhan detik berikutnya, dia tetap waspada... Seolah takut semua yang dilihatnya adalah halusinasi, dan peringatan sistem di telinganya hanyalah suara tiruan dari Arloji Penipuan Feng Bujue.
Baru setelah satu menit penuh, dia akhirnya menyadari dan bergumam ragu: "Aku... menang?"
