Liga Super Semesta, Jembatan Angkasa.
Area ini menghubungkan asteroid dengan aula sidang Komite Tertinggi. Dari jembatan ini, hamparan galaksi bisa terlihat jelas (sebagian besar area hunian Liga Super Semesta berada di dalam planet, hanya menampilkan pemandangan langit buatan).
"Sedang lihat apa?" Seorang pria berbaju armor kertas timah mendekati rekannya dengan santai.
"Data terbaru dari zona uji menunjukkan..." Kodok Man tetap menatap layar mini di lengannya tanpa menoleh, "Poker Xia telah memenuhi standar pahlawan tingkat planet dalam tes stamina."
"Oh? Bagus." Manusia Kertas Timah menyahut, "Sepertinya manusia bumi dari alam semesta paralel ini memang punya kemampuan."
"Kau tahu artinya ini?" Kodok Man bergumam berat.
"Apa?" Manusia Kertas Timah sebenarnya bisa menebak jawabannya, tapi malas berpikir.
“Jika dalam ujian tertulis dia berhasil mencapai tingkat lima belas... atau menjawab lebih dari seratus soal, maka...” Kodok Man akhirnya menoleh ke arah sahabat lamanya, “Bahkan jika dia sama sekali tidak melakukan apa-apa dalam ‘Uji Coba Kemampuan Khusus’, tetap bisa masuk kategori ‘tingkat galaksi’.”
“Lalu kenapa?” Manusia Kertas Timah mengangkat bahu, “Pahlawan ber-IQ tinggi... bukankah itu yang kita cari?” Dia berhenti sejenak, “Lama tak jumpa, kau lebih tahu dariku... akhir-akhir ini, orang pintar lebih memilih jadi ‘penjahat’.”
“Benar.” Kodok Man membalas, “Makanya sejak awal aku tahu, Poker Xia itu... atau lebih tepatnya... Feng Bujue itu, sama sekali bukan ‘pahlawan’.” Nadanya tegas seperti memenggal, “Di matanya tak kulihat secercah motivasi ‘berjuang atau berkorban demi Keadilan’. Sebaliknya, yang kulihat adalah ‘kehendak sendiri, kegilaan tak terduga’... Aku terlalu paham tipe orang seperti dia, mengingatkanku pada lawan lama...”
"Sampai di sini, Kodok Man terdiam selama dua detik, baru kemudian melanjutkan: 'Untuk mencapai tujuannya, dia bisa tak peduli apapun, menggunakan segala cara. Di hadapan konsep moral yang diterima umum, dia tampak tak berprinsip; namun di depan teori aneh yang dia anggap rasional, dia justru akan mempertahankan integritasnya, lebih baik mati daripada menyerah.'" Nada suaranya semakin intens, "'Dalam pandangan orang seperti dia, tak ada benar dan salah, hitam atau putih. Dia hanya melakukan yang dia inginkan, menentukan segalanya dengan filosofi egois dan subjektif...'" Tatapannya tertuju pada Manusia Kertas Timah, "'Kertas, kau harus paham, konsekuensi jika elemen berbahaya tingkat ini mendapatkan kualifikasi pahlawan level galaksi... Bisakah kau bayangkan, betapa mengerikannya jika dalam menangani krisis 'level B' bahkan 'level A' di masa depan, ada orang seperti dia yang ikut campur?'"
"Hmm..." Manusia Kertas Timah terdiam cukup lama setelah mendengar itu. Beberapa saat kemudian, ekspresinya berubah halus saat melanjutkan, "Enwei... Mungkin semua yang kau katakan benar, tapi..." Dia menggelengkan kepala, "Pada tahap ini, Feng Bujue belum menunjukkan permusuhan apapun pada kita. Sebaliknya, dia malah membantu Penari Energi dan Si Penendang Aneh menyelesaikan krisis Planet Zhazhazhazha, serta menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan Aliansi secara jelas."
"Karakter Manusia Kertas Timah jauh lebih ceria dan licin dibandingkan Kodok Man. Sudut pandangnya dalam mempertimbangkan sesuatu juga berbeda dengan yang terakhir: 'Belum lagi dia belum melakukan apapun saat ini, bahkan jika kita mundur selangkah...sekalipun dia benar-benar merencanakan sesuatu secara diam-diam, tanpa buti konkret, kau tidak bisa hanya mengandalkan perasaan dan prasangkamu...lalu menempatkannya di pihak yang berseberangan dengan kita, bukan?'"
"Hmph..." Kodok Man mendengus dingin dengan tidak senang, "Tentu saja aku tahu itu. Aku juga tidak bermaksud mendorongnya ke pihak lawan kita."
"Oh? Lalu apa maksudmu?" Manusia Kertas Timah menyambung.
"Jika dia benar-benar ingin menjadi 'pahlawan', maka aku akan merasa sangat lega," kata Kodok Man. "Tapi memberikan otoritas tinggi sejak awal mungkin akan menyulitkan kita melihat 'niat awal'-nya..."
"Oh~" Manusia Kertas Timah langsung paham, "Rupanya maksudmu begitu..."
……
Di sisi lain, lokasi ujian tertulis.
"Ini...terlalu keterlaluan..." Feng Bujue memegang pulpen dengan wajah pucat seperti orang sembelit, mengerutkan kening melihat soal di atas platform logam.
Ekspresinya persis seperti saat masih kecil menghadapi soal ujian yang tidak bisa dijawab.
"Gambarkan diagram analisis struktur DNA dari salah satu bentuk kehidupan asli planet Mahat..." Jue Ge mengulang-ulang pertanyaan sebelum akhirnya menyerah, "Soal macam begini...mana mungkin diketahui manusia bumi?"
Jangankan manusia bumi, cari orang Mahat asli pun belum tentu tahu. Hanya praktisi biologi di planet Mahat atau ahli biologi kosmos dari planet lain...yang 'mungkin' bisa menggambarnya.
“Hmm... Kalau soal ini juga tidak bisa dijawab...” Feng Bujue bergumam, “Ditambah dua soal sebelumnya, sudah tiga dari tujuh soal di tahap ini yang tidak kukuasai...”
Dalam lebih dari satu jam terakhir, dia telah menjawab 98 soal dari 14 tingkat. Di tingkat ke-15 ini, dia sudah mencapai soal kelima dengan dua benar dan dua salah di empat soal sebelumnya. Artinya... hasilnya nyaris mencapai 100 soal.
“Sial...” Mata Feng Bujue menyipit kesal, “Meningkatkan kesulitan dengan mengeksploitasi blind spot pengetahuan, kalian juga cuma segini... Laozi kalau bisa hidup ratusan tahun dengan kemampuan otak tak menurun, soal seperti ini mudah sekali.”
Benar, Jue Ge... juga punya sisi "kekanak-kanakan" seperti ini. Dalam urusan hidup penting, dia tak pernah menyesal. Tapi dalam hal-hal sepele, dia gemar mencari-cari alasan untuk kegagalan. Misalnya: "Mereka yang mengejek tulisan tanganku tak memahami jiwa dalam guratan ini", "Orang jalanan tidak berani menatapku langsung karena ketampananku", "Keberuntungan buruk sejak lahir adalah bentuk kecemburuan langit akan bakatku", "Apa salahnya pria bersikap kekanak-kanakan!", dan sebagainya.
Kembali ke topik utama...
Karena tidak bisa melanjutkan ujian, Feng Bujue pun pasrah. Di bagian jawaban soal ke-103, dia menggambar isyarat jari tengah lalu mengklik submit.
【Jawaban salah. Anda telah melakukan 3 kesalahan di tahap ini. Ujian tertulis dihentikan.】
Notifikasi suara dan tulisan muncul bersamaan, menandakan berakhirnya ujian tertulis Jue Ge.
【Silakan pergi ke lokasi uji berikutnya melalui jalur aman, lihat posisi jalur pada gambar di bawah. Jika membutuhkan bantuan, hubungi staf yang mengenakan seragam di sekitar.】
Kemudian, peta mini lokasi ujian tertulis segera muncul di atas platform logam. Peta tersebut menunjukkan posisi Jue Ge saat ini dan lokasi yang harus dituju, bahkan menandai rute terdekat.
Feng Bujue meliriknya sebentar lalu berdiri dan pergi mengikuti rute itu.
Setelah istirahat lebih dari satu jam ini, stamina-nya sudah pulih cukup banyak, langkahnya pun lebih ringan. Tapi rasa lelah dan pegal akibat berbagai latihan aerobik dan anaerobik sebelumnya tidak berkurang, malah... terasa semakin menyebar. Entah apakah ini akan mempengaruhi ujian selanjutnya.
……
Lima menit kemudian, Feng Bujue tiba di Area Uji Kemampuan Khusus.
Kali ini, staf yang menyambutnya adalah... seorang zombie, atau "seekor" zombie.
"Poker Xia ya?" Zombie itu juga mengenakan seragam staf sambil memegang tablet (perlengkapan standar mereka), "Dua tes sebelumnya hasilnya bagus. Sepertinya level planet sudah pasti tercapai."
Mendengar ini, Feng Bujue sedikit lega. "Level planet" adalah ekspektasi minimum Jue Ge. Jika tidak mencapai level itu, percuma saja dia berlatih sampai level lima puluh sebelum mengikuti tes.
"Hmm..." Jue Ge segera berkata, "Pria tampan ini..." Ia menatap pria zombie dengan kulit pucat dan separuh wajah membusuk itu, tetap bisa menyebut "tampan" tanpa perubahan ekspresi atau detak jantung yang meningkat - membuktikan kekuatan saraf dan ketebalan mukanya yang luar biasa, "...Boleh tahu bagaimana cara memanggilmu?"
"Gampang~" Zombie Brother menjawab, "Namaku adalah【Roda Depan Tidak Berputar Roda Belakang Berputar Memakan Otak Super Cepat Lupa Bawa Sendok Kejangkalan Ayam Pedas Masala·Hanlin Kemarin Malam Di Ranjang Bukan Begitu Katamu Pakai Banyak Efek Khusus Hidup Ini Singkat Buat Apa Terlalu Berpaut Cinta Asmara Emosi Sentimen Hewan Fisika Anak IPA ABBA Bisa Hidupkan Kembali Ssssssssssssss Pria Pemakan Otak】"
Sepuluh detik...
Zombie Brother menghabiskan waktu sepuluh detik penuh hanya untuk melafalkan namanya sendiri.
Dan kesannya... itu sudah termasuk cepat.
"Aduh..." Feng Bujue merasakan sepuluh ribu alpaka berlarian di hatinya, dalam hati ia bergumam, "Namamu cukup menyentak ya... plesetan, ciri karakter, meme kuno, lirik lagu, permainan estafet kata, plus rahasia kebangkitan 'Ikari' (mengacu pada game NES 'Ikari Warriors', di dalam game tekan ABBA untuk hidup kembali) semua masuk! Bahkan tanpa hitung huruf Inggris saja delapan puluh tujuh karakter! Terakhir 'ssssss' itu apaan sih! Apa namamu ini diberikan oleh Musashi Koganei?!"
"Heh... hehe..." Sudut mulut Feng Bujue berkedut dua kali, ia tertawa kering dan membalas, "Benar-benar nama yang bagus."
“Semua orang yang pernah dengar pasti bilang begitu~” Kak Zombie tersenyum berkata, “Ini berkat orangtuaku… Di ‘Planet Ramah Lingkungan’ kami, nama singkat dan penuh makna seperti milikku memang sangat langka.”
“Sekolah di planetmu pasti langsung pulang setelah absen ya…” Feng Bujue kembali menggerutu dalam hati.
“Ah~ Ngomong-ngomong soal orangtua… Pacarku sudah setuju untuk menemui kedua orangtuaku di Era Kosmos berikutnya (anggap saja seperti tahun baru), jadi deg-degan juga~” Ekspresi bahagia nan bangga muncul di wajah Kak Zombie sambil mengeluarkan foto dari sakunya, “Lihat, pacarku cantik kan?”
Di foto tersebut, Feng Bujue melihat… sebatang kaktus.
Sepertinya dia mulai memahami sesuatu…
“Semoga kalian segera dikaruniai anak…” Dua detik kemudian, Jue Ge menjawab dengan wajah pucat pasi.
“Wahaha, terima kasih.” Kak Zombie tertawa riang, lalu tiba-tiba ekspresinya berubah, “Aduh! Kebiasaan lamaku kambuh lagi, tanpa sadar jadi curhat dan pamer pacar. Maaf ya.”
“Tidak… aku tidak keberatan.” Feng Bujue menjawab dengan kaku.
Saat ini, jika boleh mengekspresikan perasaannya dengan satu gerakan, dia pasti akan menutupi selangkangan dan berguling-guling di tanah.
“Baguslah.” Kak Zombie langsung menyambung, “Kalau begitu… ikut aku, setelah menyelesaikan ronde tes terakhir ini, kamu bisa menunggu hasil penilaian di area istirahat.”
“Hmm…” Feng Bujue mengangguk patuh lalu mengikuti langkah sang zombie.
……
Uji Coba Kemampuan Khusus, tidak diragukan lagi merupakan tes yang penuh risiko, oleh karena itu lingkungan pengujian setiap orang sepenuhnya tertutup.
Sebelum menjalani tes ini, pahlawan harus mengisi formulir yang mencantumkan semua kemampuan khusus yang dimilikinya.
Liga Super Semesta tidak mewajibkan pahlawan untuk menuliskan secara detail semua kemampuan mereka, namun umumnya... semakin banyak kemampuan yang ditampilkan, semakin tinggi peringkat yang akan didapat. Jika ingin menyembunyikan kekuatan, harus siap mental untuk diremehkan.
Tentu saja... ada pengecualian, seperti 【Ratu Lubang Hitam】 dari Komite Tertinggi, yang hanya menampilkan satu dari banyak kemampuannya namun langsung dinobatkan sebagai level alam semesta. Atau anggota Komite Tertinggi lainnya - 【Pemburu Monyet】, yang sama sekali tidak menampilkan kemampuan khusus selama tes karena kemampuannya lebih bersifat fisik. Dia memegang rekor terbaik di hampir semua tes stamina, sementara di tes tertulis berhasil menurunkan rata-rata nilai Aliansi... Meski begitu, dia tetap pahlawan alam semesta yang jelas-jelas kuat.
Feng Bujue tahu bahwa di antara pemain Taman Horor, dirinya termasuk cukup kuat. Namun di alam semesta pahlawan super ini, banyak entitas yang bisa membunuhnya seketika dalam hal kekuatan fisik. Untuk mencapai status "tingkat galaksi" yang diinginkan, dia tidak boleh menyimpan kemampuan.
Maka, Jue Ge mengisi formulir deklarasi kemampuan dengan segudang hal-hal aneh... Dia hampir menyebutkan semua efek peralatan dan Skill miliknya sebagai "kemampuan" pribadi, bahkan menambahkan trik-trik unik seperti "hafal ratusan digit pi", "bisa tidak tidur dan tidak ke kamar mandi dalam waktu lama (keunggulan khusus pemain)", serta "bisa melewati tes alat pendeteksi kebohongan tanpa alat bantu" sebagai pelengkap.
Ketika Sang Zombie menerima formulir ini, ekspresinya sangat canggung karena banyak konten yang tidak perlu diuji. Tapi mengingat obrolan akrab mereka sebelumnya, dia tidak bisa menolak langsung... Dengan senyum dipaksakan, dia memasukkan data ke komputer lalu memilih beberapa kemampuan yang "bermakna" untuk menyusun alur tes.
Selanjutnya segalanya menjadi lebih sederhana. Feng Bujue hanya perlu mengikuti protokol, masuk ke satu demi satu ruang uji, dan memamerkan semua kemampuan yang tercantum. Beberapa kemampuan seperti "berjalan di udara" atau "pergerakan super cepat" yang sudah ditunjukkan dalam tes stamina pun tidak perlu diulang.
Setelah lebih dari empat puluh menit, Jue Ge menyelesaikan seluruh alur. Kemudian dia berpamitan pada Sang Zombie dan menuju ke "Area Istirahat".
Area Istirahat tidak terbagi secara detail seperti zona uji. Kecuali beberapa makhluk non-fisik yang terus bergerak, sebagian besar makhluk fisik berkumpul bersama di sini.
Entah itu makhluk fisik berukuran sedang-kecil seperti Jue Ge, makhluk kecil di bawah lima puluh sentimeter, atau kehidupan raksasa setinggi dua puluh meter... Semua berkumpul di area yang sama saat masuk zona istirahat.
Di dinding di sini tertulis kalimat besar yang sangat mencolok: 【Harap berhati-hati dengan langkah kaki, hindari insiden terinjak.】
Setelah dipikir-pikir, kalimat ini mengandung makna yang dalam...
Selama setengah jam menunggu di area istirahat, Feng Bujue mengamati para pahlawan di sekitarnya dengan penuh minat. Ia juga mencoba mengobrol dan berbincang dengan banyak tester lain.
Meski Jue Ge bukan tipe orang yang suka bersosialisasi, ia tak mau melewatkan kesempatan mengumpulkan intelijen. Berkomunikasi dengan makhluk-makhluk berpengetahuan tinggi dari berbagai planet dan ras, mempelajari budaya antarbintang yang aneh-aneh, membuat Feng Bujue sangat gembira. Andai saja tidak ada peraturan yang melarang berlama-lama di area istirahat lebih dari Tiga Puluh Lima menit, sungguh Jue Ge akan tinggal di sini selama tiga atau empat jam.
……
Akhirnya, setelah melewati empat minggu galaksi penuh.
Feng Bujue melewati lorong keluar menuju tempat pengambilan kartu, bersiap mengambil "kartu ID pahlawan bersertifikasi peringkat"-nya.
Tapi sebelum mengambil kartu, ada satu hal yang harus dilakukannya... yaitu memberi penghormatan selama sepuluh detik di depan sebuah patung yang berdiri sebelum pintu keluar.
Patung ini terlihat biasa-biasa saja, dengan kepala bulat, fitur wajah mirip manusia, dan postur tubuh yang tidak terlalu tinggi.
Dia adalah salah satu pendiri awal Liga Super Semesta. Dalam krisis 'Level S' terakhir - dan satu-satunya - di alam semesta ini, hampir sendirian ia menyelamatkan seluruh kosmos.
Dan dirinya sendiri... membayar mahal dengan nyawanya.
"Dia dijuluki sebagai pahlawan terhebat sepanjang masa, namun entah mengapa namanya telah terlupakan. Konon katanya 'dihapus oleh dewa dari dunia ini'."
Namun, orang-orang masih mengingat sosoknya.
Setiap pahlawan dari Aliansi Pahlawan Super Semesta, sebelum resmi memulai perjalanan kepahlawanan, harus datang ke patung ini dan mendapat pandangan dari "senior" tersebut.
Ini adalah tradisi turun-temurun di antara para pahlawan.
Saat berkunjung ke alam semesta ini sebelumnya, Manusia Kertas Timah dan Doktor Abadi telah menjelaskan tradisi ini dengan serius kepada Feng Bujue, tentu saja Jue Ge tidak akan melupakannya.
"Hmm... Sepertinya pernah melihat orang ini di suatu tempat." Feng Bujue melontarkan komentar sarkastik di depan patung, berdiri tanpa rasa hormat selama sepuluh detik, lalu pergi mengambil kartu.
Setelah melewati identifikasi oleh perangkat "tingkatan" lainnya, Jue Ge akhirnya mendapatkan kartu ID pahlawannya dari slot kartu.
Namun... Saat melihat level pada kartu tersebut, dia langsung membeku.
