"Hey..." Feng Bujue membaca tulisan timbul【level kota】pahlawan di kartu ID (menggunakan bahasa semesta namun diterjemahkan oleh sistem), langsung berseru, "Apa ini tidak salah?"
Jelas, "kesalahan" tidak mungkin terjadi. Penilaian Tes Level Pahlawan sangat ketat, semua data akan melalui superkomputer dan tim penilai senior untuk verifikasi dan evaluasi bersama (karena ada bagian penanganan manual, sehingga peserta tes harus menunggu setengah jam), baru kemudian mendapatkan penilaian komprehensif. Kecuali peserta sengaja menyembunyikan kekuatan atau performa buruk secara ekstrim, tidak mungkin terjadi overestimasi atau underestimasi level.
Tentu saja, tidak ada "kesalahan", bukan berarti tidak ada "kesalahan".
Dengan kemampuan Feng Bujue, hanya dari stamina saja sudah cukup untuk masuk jajaran pahlawan tingkat planet. Tapi level yang didapatkannya justru level terendah yaitu level kota. Hasil ini jelas salah.
"Kesalahan" ini berasal dari Kodok Man Enwei Silub.
Harus diakui... pahlawan alam semesta yang terkenal bijaksana ini pantas mendapat julukan "licik dan berpengalaman". Dalam pertemuan pertama dengan Jue Ge, dia secara insting merasakan aliran energi berbahaya dan membuat penilaian cukup akurat tentang karakter Jue Ge.
Bisa disebut intuisi atau prasangka, intinya Enwei Silub di dalam hatinya yakin sepenuhnya - orang seperti Feng Bujue sama sekali bukan "pahlawan".
Namun dia tidak punya bukti, secara objektif Jue Ge juga tidak menunjukkan kecurangan. Karena itu, Kodok Man merancang strategi sebagai "pengujian" untuk Jue Ge.
“Jika Feng Bujue adalah seorang 'pahlawan' sejati, dia sama sekali tidak akan peduli dengan level-nya.” Kalimat inilah yang digunakan Kodok Man untuk meyakinkan Manusia Kertas Timah.
Setelah berdiskusi dengan rekan-rekan di Komite Tertinggi Liga Super Semesta, mereka mulai menerapkan rencana... mengganti level uji coba Jue Ge ke level terendah [kota].
……
"Hei..." Feng Bujue kembali ke meja layanan di pintu masuk area uji, mencoba bertanya pada staf, "Apa ada yang salah dengan ini?"
Staf tersebut memandangnya dengan ekspresi datar dan menjawab: "Merasa levelmu terlalu rendah ya?"
"Ya." Feng Bujue membalas dengan tegas, "Bagaimanapun juga... level kota ini terlalu..."
"Isi formulir ini dan serahkan kepada saya." Pihak lawan bahkan tidak membiarkannya menyelesaikan kalimat, langsung mengambil formulir dari meja dan menyodorkannya.
Feng Bujue menerima formulir itu, membaca dengan seksama: "Formulir Permohonan Tes Peningkatan Level?" Tanyanya dengan nada bertanya.
"Interval antara dua tes tidak boleh kurang dari tiga tahun alam semesta (sekitar seratus lima puluh enam minggu galaksi)." Jawab staf tersebut, "Serahkan formulir sekarang, setelah batas waktu terpenuhi kamu bisa kembali untuk tes ulang."
"Ekspresi lawan langsung membuat Feng Bujue paham... pengajuannya sia-sia. Bagaimanapun, pihak Liga Super Semesta takkan mengubah hasil uji coba yang baru saja keluar. Sikap mereka mirip pemerintah pseudo-demokratis: Pokoknya tidak salah. Salah pun tidak mengaku, mengaku pun tidak memperbaiki, memperbaiki pun tidak menindaklanjuti. Kalaupun kesalahan kami keterlaluan, kalianlah yang harus menanggung konsekuensinya dengan berputar-putar; dan kalian tak boleh mengkritik, jika tidak kalian yang salah, lalu kami akan menghukum kalian atas nama cahaya bulan, dor dor dor..."
"Hmm... lebih baik tidak usah..." Feng Bujue merenung beberapa detik sebelum meletakkan formulir, "Maaf, mengganggumu."
Setelah berkata demikian, ia membawa kartu ID pahlawan level kotanya sambil berbalik pergi.
Saat berbalik itu, Feng Bujue mengangkat kepala ke arah kamera pengawas di atas dan menyunggingkan senyum provokatif.
Di saat bersamaan, Kodok Man yang sedang memantau pergerakan Jue Ge dari lokasi lain di asteroid itu mengernyit: "Sial... dasar bocah, berani menantangku..."
Senyuman Feng Bujue ini menyimpan setidaknya tiga pesan: Pertama, ia tahu ada yang mengatur nilainya secara curang; Kedua, ia tahu dalangnya sedang mengawasinya; Ketiga, ia sengaja memberitahu bahwa dirinya telah mengetahui kedua fakta tersebut.
“Tidak hanya cerdas, tapi juga sombong...” Senyuman sinis segera muncul di wajah Kodok Man, “Hmph... Aku ingin melihat, sebenarnya kamu ini siapa...”
……
“Hah... Benar-benar sial...” Dua puluh menit kemudian, Feng Bujue telah kembali ke asrama pahlawan, merebahkan diri di tempat tidur sambil menggeliat, “Andai tahu begini, lebih baik aku langsung menyelesaikan uji coba saat masih level empat puluh tiga...”
Sepanjang perjalanan pulang, dia telah menganalisis seluruh kejadian dalam pikirannya. Meski tidak bisa 100% memastikan siapa yang bermain curang dengan hasil tesnya, nama "Kodok Man" jelas berada di urutan teratas Daftar Kandidat yang Mencurigakan.
“Ya... Tapi... tidak bisa menyalahkan orang lain.” Setelah menarik napas panjang, Jue Ge menyandarkan kepala di kedua tangan sambil bergumam, “Seandainya posisiku terbalik, aku pasti akan menggunakan strategi serupa...” Dia menjilat bibirnya, “Memberikan otoritas pahlawan level planet bahkan galaksi kepada pendatang baru yang motifnya tidak jelas, jelas keputusan yang kurang bijaksana... Apalagi orang ini 'berasal dari multiverse lain' yang sama sekali tidak bisa dilacak asal-usulnya.”
Setelah memahami situasi, Feng Bujue sama sekali tidak merasa marah atau kecewa dengan pembatasan levelnya. Sebaliknya... dia justru memahami tindakan Kodok Man dari lubuk hatinya.
Begitulah karakter dia... Bahkan menghadapi cara yang lebih licik dari ini, atau hasil yang lebih tidak adil sekalipun, dia tetap bisa menerimanya dengan tenang sambil menyunggingkan senyuman merendahkan. Bahkan dia akan mencoba memahami sudut pandang lawannya, menganalisis rasionalitas dan efektivitas metode yang digunakan.
"Mengakui kelicikan, memahami kelicikan, namun meremehkan kelicikan... Inilah Feng Bujue, cerdas secara rasional namun keras kepala dalam kebodohan."
Tentu saja, saat ia merasa sesuai dan diperlukan, dia bisa lebih licik daripada siapa pun...
"Baiklah... Sudah datang, tidak mungkin pulang begitu saja." Feng Bujue melanjutkan, "Setiap masuk harus bayar dua puluh ribu koin game..." Sambil berkata demikian, dia bangkit dari tempat tidur, menyalakan komputer di ruangan, dan memasukkan kartu ID pahlawannya ke slot kartu komputer.
【Pencarian kartu ID sedang dilakukan……】
【Identitas telah dikonfirmasi.】
【Selamat datang di sistem ini, Poker Xia.】
"OK... Mari kita lihat." Setelah login ke "Klien Mandiri Aktivitas Pahlawan" Liga Super Semesta, Feng Bujue otomatis dialokasikan ke saluran pahlawan 【level kota】 oleh sistem.
Setelah menyapu cepat antarmuka pengguna, tanpa ragu dia mengklik opsi 【Penerimaan dan Bantuan Quest Pahlawan】, mulai mencari quest yang bisa diambil.
