【Bunuh empat anggota tim "Buah Jagung".】
Isi misi utama ini bisa dibilang sangat ringkas dan jelas.
Karena kapten tim lawan tidak memilih perlindungan privasi, nama tim mereka tercantum jelas dalam misi utama tim Garis Depan Neraka.
Sebaliknya, misi utama yang diterima tim lawan adalah 【Bunuh empat anggota tim musuh】 tanpa menyebutkan nama tim Garis Depan Neraka.
"Ah... benar-benar tidak terlihat ya." Hal pertama yang diperhatikan Xiao Tan setelah membuka menu permainan adalah perbedaan kolom tim dalam mode ini dibanding mode pembantaian biasa.
Aturan di situs resmi sudah menjelaskan sebelumnya: Dalam mode ini, pemain hanya bisa melihat nickname, Level, dan status hidup rekan setim di menu permainan, sementara informasi lawan disembunyikan.
Dibandingkan settingan mode pembantaian yang "langsung menampilkan ID lawan dan status hidup real-time", aturan baru dalam pertempuran tim S2 ini jelas menambah banyak elemen ketidakpastian.
Perlu diketahui... Skill di Taman Horor sangat beragam. Sebelum mayat lawan menghilang dalam cahaya putih, segala kemungkinan bisa terjadi. Karena itu... kebiasaan menambah serangan finisher menjadi sangat krusial dalam mode ini.
"Ya jelas tidak terlihat..." sahut Hua Jian.
"Aku bilang..." Xiao Ling mengernyitkan matanya, menatap Xiao Tan, "Thread di situs resmi sampai sekarang belum kau baca detail ya?"
"Itu... aku sudah baca kok." Jawab Xiao Tan dengan suara kurang meyakinkan.
"Maksudku 'baca dengan teliti'." Xiao Ling mengangkat tangan membuat gerakan tanda kutip.
"Baiklah... Aku cuma membaca sekilas thread sticky di situs resmi, tidak menghafal semua detail..." Xiao Tan langsung menjawab dengan nada mengaku salah.
Sebenarnya... dia tidak perlu seperti itu, karena perilakunya sangat "normal". Mayoritas pemain memang tidak akan menghafal semua aturan, settingan, dan informasi lainnya. Faktanya, yang mau "membaca secara menyeluruh" pun sedikit, kebanyakan hanya fokus pada konten yang menarik bagi mereka, sisanya langsung disekilas saja.
Sayangnya... Xiao Tan tidak berada di tim yang "normal", rekan-rekan timnya sama sekali bukan termasuk "mayoritas pemain".
Para anggota Garis Depan Neraka ini adalah tipe yang sudah menghafal aturan pertandingan secara lengkap dan detail di otak mereka. Hingga perilaku Xiao Tan yang di mata orang luar terlihat biasa saja, menjadi terkesan seperti "malas".
"Sudahlah, setelah pertandingan ini selesai baru ditambahin lagi." Kata Xiao Ling sambil tersenyum ke Xiao Tan, lalu mengusap rambutnya.
Pemandangan ini persis seperti sedang melatih hewan peliharaan...
"Iya iya." Xiao Tan malah menerima perilaku tersebut dengan senang hati sambil tersenyum.
"Dua orang ini... Mereka benar-benar pamer cinta terang-terangan..." Feng Bujue yang sedang menyaksikan sebagai penonton tak bisa menahan diri untuk mencela, "Bahkan ini cinta antara manusia dan hewan peliharaan..."
Tentu saja, perkataan Feng Bujue sama sekali tidak terdengar oleh pemain lain dalam quest. Saat ini, Jue Ge tidak memiliki "wujud fisik". Secara sederhana... Sistem sama sekali tidak membuatkan tubuh untuknya. Jadi dia tetap menggunakan sudut pandang "orang pertama" seperti saat menonton CG pembuka; Dia bisa melihat, mendengar, dan mencela (hanya dirinya yang bisa mendengar), tapi tidak bisa memberikan pengaruh apapun pada orang atau benda dalam quest.
"Ngomong-ngomong... Sudut pandang [pemirsa] ini rasanya mirip dengan 'sudut pandang almarhum' di CS (yaitu 《Counter-Strike》, serial game menembak yang dikembangkan Valve)." Feng Bujue melanjutkan gumamannya, "Tapi sudut pandang almarhum di CS punya berbagai mode observasi, sedangkan sudut pandang penonton di sini hanya bisa berganti-ganti di belakang rekan tim."
Meski Jue Ge merasa pembatasan seperti ini agak merepotkan, dia juga mengerti maksud perusahaan game melakukan hal ini...
Jelas bahwa perpindahan "sudut pandang penuh" secara teknis tidak memiliki kesulitan. Pembuat aturan kompetisi yang membatasi kebebasan sudut pandang penonton pasti punya alasan tertentu...
Dalam game seperti CS yang "luas map-nya kurang dari satu hektar, dan hanya ada maksimal 32 karakter model pria dengan tekstur kasar", membiarkan pemantau terbang bebas memang tidak masalah. Tapi di game seperti Taman Horor dengan detail karakter yang ultra-realistis, NPC yang banyak, dan map yang sangat besar—membiarkan pemantau bebas melihat ke mana saja tanpa batasan... mereka bisa melakukan berbagai tindakan mesum. Untuk mencegah hal ini, mengunci sudut pandang pemantau pada posisi seperti "tembakan sudut ketiga" yang berada di belakang karakter dengan sudut pandang tinggi dari atas, jelas merupakan pilihan tepat.
"Ngomong-ngomong." Di sisi lain, tepat setelah Xiao Ling dan Xiao Tan selesai bicara, Hua Jian mengusulkan ide kepada rekan tim, "Mari kita gunakan efek menghidupkan dari [Tongkat Asklepios] dulu."
Efek level 3 dari senjata Legendary miliknya—Kekuatan Abadi—bisa digunakan sekali setiap quest, dan tidak ada batasan "batas waktu", jadi bisa langsung digunakan ke seseorang sejak awal quest.
"Hmm..." Xiao Ling mengerutkan bibirnya sambil berpikir, "Biasanya efek 'menyimpan nyawa ekstra' seperti ini harus digunakan ke anggota terkuat, jadi..."
Saat mengatakan ini, pandangannya sudah beralih ke Ruo Yu. Xiao Tan dan Hua Jian juga serentak menatapnya. Tampaknya... semua sudah sepakat siapa yang terkuat di tim.
"Baik, pakai saja." Ruo Yu juga tidak menolak.
Dalam keadaan Feng Bujue tidak ada, Ruo Yu harus mengambil alih tugas Leader. Sebagai orang yang memiliki rasa tanggung jawab kuat, ketika memikul gelar "Leader" baik dalam menyusun strategi maupun tindakan nyata akan dipengaruhi oleh "tanggung jawab" ini, agak membatasi diri sendiri. Setelah ada jaminan "menghidupkan", dia bisa bermain lebih leluasa.
Kemudian, Hua Jian segera memberikan efek khusus "kekuatan abadi" kepada Ruo Yu. Setelah selesai, semua mulai berdiskusi tentang strategi pertempuran selanjutnya...
Karena Jue Ge tidak ada, tugas menganalisis alur cerita jatuh ke tangan Xiao Ling.
“Hmm... Sejauh ini, aku belum melihat adanya pernyataan menyesatkan atau petunjuk tersembunyi dalam deskripsi quest...” Kira-kira dua menit kemudian, Xiao Ling meletakkan tangan di dagunya sambil berpikir, lalu berbicara kepada rekan tim, “Dari segi alur cerita... Kita semua sudah paham, ini bukan cerita yang terlalu rumit. Menurutku hal penting yang perlu diperhatikan terutama adalah...” Analisisnya tersusun sistematis, “Pertama, 'tiga burung' dan 'tiga mata' pasti merupakan kunci dalam quest ini. Memecahkan makna sebenarnya akan memberi bantuan besar bagi pemain. Kedua, kutukan Sang 'Raja' menjadi misteri besar dalam deskripsi. Memecahkannya pasti akan memberi keuntungan signifikan. Ketiga, dari CG terlihat dunia quest ini memiliki sihir, hewan pengepungan, teknologi gelap, dll. Jadi 'tentara manusia' di sini pasti sangat kuat, setidaknya melebihi tentara kuno di dunia nyata. Berdasarkan ini... Kekuatan tempur pihak 'Dewi' mungkin luar biasa tinggi. Menurut pengalamanku... Dalam settingan seperti ini, sangat sulit untuk langsung 'memanfaatkan momentum' dari pihak 'Dewi'. Sedikit kesalahan bisa membuat kita terkena imbas. Apalagi... Sebagai pihak yang relatif kuat, sebenarnya kita tidak perlu bergantung pada kekuatan NPC. Jadi saranku... Lebih baik tidak mencoba pendekatan itu.”
“Eh? Kok kita bisa jadi pihak yang lebih kuat sih...” Xiao Tan bertanya bingung.
"Bodoh." Xiao Ling mengetuk tengkoraknya, "Kamu kan jagoan 50 besar di Peak Battle S1, dibandingin sama player casual yang kekuatan rata-ratanya, setara 1.5 orang lah?" Dia menunjuk Ruo Yu, "Kakak sepupuku lebih kuat dari kamu, dan sekarang punya 'dua nyawa', hitung aja 3.5 orang gitu?"
Hua Jian menambahkan, "Kalau diitung begini, kekuatan tempur kita dan lawan minimal 7:4."
"Eh, tunggu..." Xiao Tan bergumam, "Kita aja belum liat anggota tim musuh, udah seenaknya ngecap mereka sebagai 'player casual kekuatan rata-rata'... Beneran gak masalah?"
"Menurutmu tim bernama 'Jagung Manis' yang bahkan gak punya pelindungan privasi, bisa jadi tim pro?" tanya Xiao Ling.
"Hmm..." Xiao Tan tak bisa membantah.
……
Di saat yang sama, belasan kilometer jauhnya, di reruntuhan negara Bai.
Leader Tim Jagung Manis [Xiao Xue Gou] sedang berkonsultasi dengan ahli strategi mereka [Liu San Feng].
Dua anggota lainnya yang berdiri di samping bernama [Paling Sepi Saat Merindukanmu] dan [GagahAngker].
Perkenalkan singkat keempat orang ini...
Pertama [Xiao Xue Gou], meski nickname-nya kurang elegan, kalau dipikir-pikir... nama ini kemungkinan direbut oleh player uji tertutup veteran.
Dari sikapnya dalam memilih nama, mudah terlihat... ini tipe orang yang sok tinggi, suka pura-pura lemah untuk menipu, dan senang pamer dengan cara berpura-pura bodoh.
Pada kenyataannya, dia memang orang seperti ini...
【Anjing SD】adalah seorang pemain profesional mandiri. Kemampuannya sebenarnya cukup baik, bisa dikatakan "lebih dari pekerja biasa, tapi belum mencapai level bintang". Namun posisi kemampuan seperti ini justru membuat jalur karirnya terasa canggung...
Jika berada di studio game tingkat satu, dia hanya bisa mengerjakan tugas pekerja biasa. Jika pindah ke studio tingkat dua, meski menjadi pemain utama, tetap tidak bisa menjadi aset berharga. Kalau ke studio tingkat tiga... memang bisa menjadi aset berharga, sayangnya perusahaan kecil seperti itu tidak stabil. Banyak yang dibubarkan setelah satu dua bulan beroperasi tanpa mendapat keuntungan. Penghasilannya pun belum tentu melebihi pemain kelas pekerja di studio tingkat satu, popularitasnya juga sulit meningkat.
Singkatnya, 【Anjing SD】termasuk dalam kategori "ayam di kepala dan phoenix di ekor". Saat berhadapan dengan pemain biasa, dia biasanya sangat percaya diri dan merasa superior. Namun ketika berhadapan dengan pemain top-tier, dia langsung merasakan kesenjangan kemampuan dan dengan cepat timbul perasaan tak berdaya di hatinya...
Penampilan Kak Anjing sangat sederhana, sesuai dengan karakternya yang "berpura-pura lemah untuk menjebak musuh" - wajah tanpa polesan, rambut pendek rapi, postur tubuh proporsional. Kostum yang dikenakan adalah seragam pasukan penyerang yang sangat fungsional, dengan banyak kantong, mudah bergerak, serta tahan panas dan dingin.
Untuk turnamen kali ini, Kak Anjing merekrut tiga pemain non-profesional yang dianggapnya cukup berbakat untuk membentuk tim (penonton adalah temannya, murni player casual yang direkrut sebagai pengisi kekurangan). Target yang ditetapkan tidak terlalu ambisius - masuk 100 besar babak penyisihan.
Dia juga sangat paham, target yang lebih tinggi mungkin tidak bisa dicapai dengan konfigurasi tim saat ini. Masuk 100 besar penyisihan pun masih bergantung pada sedikit keberuntungan.
Selanjutnya, orang kedua【Liu Sanfeng】.
Ini adalah rekan tim yang sangat diandalkan oleh【Xiaoxue Gou】, sekaligus anggota pertama yang dia undang.
【Liu Sanfeng】juga pemain lama sejak uji tertutup. Meski bukan profesional, dia pemain langka yang "mahir baik literatur maupun bela diri". Gaya bermainnya agak mirip dengan Pikachu... eh... maksudku【Qiufeng Se】, hanya saja Pika... eh... Qiufeng Se lebih unggul di semua aspek.
Penampilan Liu Sanfeng kontras dengan Gege Gou, terlihat sangat mencolok. Dia mengatur avatar permainannya menjadi "sangat" tampan dengan rambut panjang sebahu, tubuh ramping, dan setelan ketat hitam-emas yang menonjolkan postur.
Kemudian, orang ketiga...【Paling Sepi Saat Merindukanmu】.
Nickname ini mungkin masih diingat beberapa orang. Benar, dia salah satu dari pasangan SMA yang pernah ditemui Feng Bujue dan Wang Tanzhi saat pertama kali bermain mode bertahan tim. Pacarnya saat itu bernama【Paling Sunyi Saat Mengenangmu】.
Tidak diragukan lagi, dia juga pemain uji tertutup. Soal kemampuan... sekarang sudah sangat kuat.
Kenapa bilang "sekarang"? Karena sebulan lebih yang lalu, dia putus dengan pacarnya...
Itu……adalah hari hujan.
Di halte setelah pulang sekolah, teman sekelas 【Paling Sunyi Saat Mengenangmu】 tersebut, dengan alasan "orangtua bilang seperti ini akan mengganggu belajar", memutuskan hubungan dengan Gudu Xiaoge.
Saat kata "putus" terucap, gemuruh guntur tiba-tiba menggelegar di langit.
Dalam dada Gudu Xiaoge, seakan ada sesuatu yang hancur...
Pada detik itu, papan iklan elektronik di seberang jalan tiba-tiba memutar melodi 《All Out of Love》——"Im all out of love~What am I without you~I cant be too late~To say that I was so wrong~"
Baiklah, kondisi aktual mungkin tidak sedramatis itu... Tapi dalam ingatannya sepertinya seperti ini.
Singkatnya, pacar perempuannya tidak pernah bicara lagi dengannya sejak saat itu, bahkan saat berpapasan di sekolah sesekali, sang wanita pura-pura tidak melihatnya. Bahkan akun game... sudah dihapus.
Dalam arti tertentu, sejak saat itu, nickname Gudu Xiaoge telah berubah menjadi ironi, dan... benar-benar sesuai dengan kenyataan...
Tapi... urusan patah hati memiliki dua sisi. Gudu Xiaoge yang gagal di dunia asmara segera mencurahkan seluruh energinya ke dunia game. Waktu yang seharusnya dipakai makan jalan-jalan nonton film, dihabiskannya untuk bermain game; Uang yang seharusnya dipakai makan jalan-jalan nonton film, dibelanjakannya di dalam game; Pikiran yang seharusnya dicurahkan untuk pacar, seluruhnya dituangkannya ke dalam game...
Gudu Xiaoge mengalihkan perhatiannya melalui game, perlahan menyembuhkan luka hati, dan tanpa disadari... menjadi seorang pemain dengan kekuatan yang sangat tangguh.
Dia sudah cukup lama mengenal 【SD Dog】. Fakta bahwa Dog memilihnya sebagai rekan tim juga mencerminkan kemampuannya secara tidak langsung.
Terakhir, mari kita lihat orang keempat——【WeiwuBaqi】.
Ini adalah satu-satunya pemain non-uji tertutup di tim "Jagung Guozi". Sebenarnya dia belum terlalu lama bermain Taman Horor. Saat Peak Battle S1 memasuki babak final, pemain ini baru bergabung ke game. Dari karakter '' dalam namanya bisa dilihat... Pada saat itu, pemain yang mendaftar akun baru sudah cukup kesulitan membuat nickname unik tanpa karakter khusus (setelah pembaruan versi V1.10, perusahaan game melonggarkan aturan nickname. Sekarang pemain Taman Horor bisa menggunakan nama hingga 18 karakter dengan 1-2 karakter khusus).
Soal penampilan Weiwu... Benar-benar gagah. Alis tebal dan mata besar, wajah persegi dengan dahi lebar... Jika dimasukkan ke film tahun 80-90an abad lalu, pasti jadi tokoh protagonis. Pengkhianatan adalah perbuatan para kepala plontos bermata sipit, sementara yang beralis tebal sekalipun berada di markas musuh, kemungkinan besar adalah anggota partai bawah tanah.
Dalam hal kekuatan, Weiwu juga cukup tangguh. Sebagai player casual, mampu naik dari level satu ke 42 dalam waktu dua bulan lebih, selain faktor "punya uang dan waktu luang", kemampuannya sendiri juga patut diperhitungkan.
Tentu saja, ini juga terkait dengan lingkungan game saat ini… mengingat server sudah berjalan cukup lama, forum telah dipenuhi berbagai panduan meningkatkan level; serta layanan "pimpinan meningkatkan level" dari berbagai studio yang memudahkan peserta baru meningkatkan level dan peralatan.
Ambil contoh pemain lain [Juanmenghuan], yang dulunya [Corpse Blade Raja]. Dari level 1 hingga mencapai level 34, total waktu yang dibutuhkan kurang dari satu bulan (lihat Bab 582). Kini dia sudah mendekati level 50… Jadi bisa dikatakan, di versi ini kesulitan meningkatkan level sudah jauh berkurang dibandingkan "era ekspansi" dulu.
Asalkan memanfaatkan waktu bermain harian dengan baik, banyak membaca panduan, menyiapkan kartu double EXP, dan kemampuan diri sendiri tidak terlalu buruk… bahkan untuk player casual, mencapai level 40 dalam dua bulan bukanlah hal mustahil.
Di atas adalah empat anggota Tim Jagung Manis. Secara keseluruhan… tim ini memang lebih kuat beberapa tingkat dibandingkan tim casual dengan "kekuatan rata-rata". Tapi jika bertemu tim pro, hampir tidak mungkin menang.
Alasan mengapa mereka tidak mengaktifkan Fungsi Perlindungan Privasi... terutama ada dua poin. Pertama, karena karakter Leader 【Anjing SD】. Seseorang yang suka "berpura-pura lemah untuk mengecoh musuh" sebenarnya sangat ingin menonjolkan diri, hanya cara dan sarana penampilannya tidak sevokal "pamer terang-terangan" maupun sedalam "pamer secara halus". Bagaimanapun, Memberi Anonim pada Kak Anjing pasti tidak diinginkannya. Lagipula... di hatinya masih ada perhitungan pribadi... berharap bisa membangun reputasi "pribadi" di S2, lalu bisa mendapat posisi utama di studio tingkat satu untuk melepaskan diri dari situasi memalukan saat ini. Jika "penampilan" dan "nama tim" semuanya disembunyikan, bagaimana orang bisa mengingatnya?
Kedua... karena strategis mereka 【Arus Tiga Maple】 memang tidak memikirkan masalah "Fungsi Perlindungan Privasi" ini secara mendalam. Makanya dia tidak setara Pikachu... Ketika akhirnya menyadari masalahnya, babak penyisihan sudah berjalan lebih dari sepuluh ronde. Saat itu, informasi tim mereka hampir semuanya sudah diteliti lawan, ingin menutupi pun sudah terlambat.
"Baik, sudah diputuskan begitu."
Lima menit setelah Quest dimulai, lima anggota tim Jagung Manis telah menyusun strategi.
Pola taktis mereka ternyata sama persis dengan tim Garis Depan Neraka...
Tapi proses pemikirannya memiliki perbedaan besar...
Logika mereka adalah: Deskripsi quest tidak memberikan petunjuk jelas, jadi lebih baik tidak usah memikirkan alur cerita; Nama tim lawan bahkan tidak ditampilkan, kemungkinan tim tidak terkenal... Sangat mungkin mereka adalah player casual... Di sisi kita ada pemain profesional yang bisa mengimbangi dua orang, jadi perbandingan kekuatan tempur minimal 5:4; Tidak perlu memanfaatkan momentum, lebih baik langsung menghancurkan mereka demi keuntungan kita.
Kurang lebih... seperti itulah prosesnya...
Strategi semacam ini tanpa disadari menjadi awal mula tragedi.
