"Steven bukan orang bodoh. Dia sangat paham...mengingat Jue Ge memegang SCP-1998, kemungkinan besar Doktor Jonathan sudah dikendalikannya. Cukup dengan memberi perintah seperti 'bantu sepenuhnya tindakanku' kepada doktor itu, maka sang doktor akan menjadi antek-anteknya yang setia."
"Karena itu, target utama kewaspadaan Steven bukanlah Jue Ge yang tidak bersenjata, melainkan Jonathan yang memegang senapan serbu."
"Wah~ Jangan tembak, Steven." Doktor Jonathan berkata sambil benar-benar meletakkan senapannya, "Tenang, aku tidak dicuci otak." Sambil berbicara, dia telah menaruh senapan serbunya di lantai, "Percaya atau tidak, aku menemukan kesempatan untuk menaklukkannya."
"Maafkan kejujuranku, Doktor Jonathan..." Senapan di tangan Steven masih teracung, "Berdasarkan pemahamanku tentang Anda... aku tidak percaya." Setelah berkata demikian, ia memberi isyarat dengan tangan ke dua petugas keamanan di sebelah kanannya untuk maju dan menangkap Jue Ge beserta sang Doktor.
"Baiklah... aku bisa mengerti." Jonathan mengangkat kedua tangan tanpa sedikitpun niat untuk melawan.
Feng Bujue hanya berdiri di tempat, memeluk boneka kayu dengan satu tangan, wajahnya tanpa ekspresi.
Tak lama kemudian, keduanya dibelenggu tangan di belakang dan dipaksa berlutut, dengan empat lubang laras senapan serbu mengarah dari berbagai sudut; sementara Billy diambil oleh seorang anggota keamanan dan diletakkan di atas meja logam beberapa meter jauhnya.
"Baiklah, teman-teman, sekarang aku sudah diborgol. Bisakah kalian mendengarkan dua kalimat dariku?" Doktor Jonathan justru terlihat lega setelah ditaklukkan, menatap rekan-rekannya yang mengelilingi.
"Tenang saja Doktor, akan ada kesempatan untukmu berbicara," Steven maju menanggapi, "Mengingat kamu telah berada sendirian selama lebih dari dua puluh menit dengan SCP bertipe kontrol mental dan seorang personel Level D yang lepas kendali... kami punya alasan kuat untuk memaksamu melalui prosedur standar deteksi kebohongan dan evaluasi psikologis."
"Berbicara tentang SCP itu..." Doktor Jonathan menyela, "Saat ini benda itu berada di saku kananku."
Mendengar itu, raut wajah Steven berubah sedikit. Ia segera memberikan kode mata kepada anggota keamanan yang paling dekat dengan Jonathan. Orang tersebut paham, segera mendekati Doktor dan dengan hati-hati memasukkan tangan ke dalam kantong jas labnya.
"Tampaknya Doktor tidak berbohong." Anggota keamanan itu berhasil mengeluarkan SCP-1998 sambil menatap Steven.
"Sudah kukatakan... Aku tidak dicuci otak." Jonathan menyambung, "Coba kalian hitung waktunya..." Ia berhenti sejenak, menjelaskan, "Sinar 1998 bekerja selama sekitar sembilan belas menit. Setelah cuci otak selesai, korban akan mengalami 'periode trauma' yang sangat menyakitkan. Butuh lebih dari tiga puluh menit sampai korban bisa bergerak lagi..."
"Dia benar." Tiba-tiba Feng Bujue ikut nimbrung, "Dari aku mengambil 1998 sampai sekarang, total baru dua puluh menitan. Bahkan jika kita abaikan waktu berjalan di koridor, tidak mungkin cuci otak selesai."
"Kau diam!" Steven melotot ke Jue Ge sambil membentak, "Kau tidak berhak bicara di sini!"
"Hehe..." Jue Ge terkekeh, "Aku hanya mengoreksi kesalahan dasar dalam deduksimu, Steven." Setelah jeda setengah detik, ia menambahkan, "Omong-omong... kau memang Steven kan? Suaramu mirip..."
Pu——
Sebuah pukulan keras menyambar, memutus ucapan Jue Ge sekaligus membuat pipinya yang sebelah bengkak.
"Benar, saya adalah Steven." Steven mengibaskan tangannya, "Senang bertemu Anda, Tuan Austin."
"Cih..." Jue Ge meludahkan darah dari mulutnya sambil tertawa, "Hehehe... Pantas saja menjadi ajudan yang dibina dengan tekun oleh Komandan Kozmo, cara kalian menyapa orang memang mirip."
Steven tahu bahwa lawannya menyebut nama Komandan Kozmo untuk memprovokasi dirinya, dia tidak akan terjebak dalam tipuan seperti itu.
"Hmph... Austin, kau akan membayar mahal untuk perbuatanmu, percayalah." Steven menahan amarahnya dengan susah payah, tersenyum sinis sambil membalas Jue Ge, kemudian menoleh ke Jonathan, "Maaf, Doktor, bagaimanapun juga protokol dasar tetap harus kau jalani. Saya tidak mungkin membebaskanmu sekarang, harap dimengerti."
"Baik, saya mengerti." Jonathan mengangkat bahu.
Beberapa detik kemudian, atas perintah Steven, dua petugas keamanan segera memegang lengan Doktor untuk membawanya ke tempat pengasingan khusus.
"Tunggu..." Saat Doktor berbalik hendak pergi, Steven teringat sesuatu, "Doktor, saya ingin mendengar penjelasan singkat darimu... Bagaimana caramu menaklukkan Austin?"
"Eh..." Jonathan ragu selama setengah detik sebelum menjawab, "Sebenarnya... Ini mungkin sulit dipercaya..." Ekspresinya menjadi aneh, "Dia terjatuh..."
"Apa?" Steven terlihat tidak memahami.
“Dia awalnya berjalan di belakangku, satu tangan memegang senapan serbu, satu tangan memegang SCP-1998, mengawalku maju.” Jonathan menjelaskan secara detail, “Tiba-tiba, kudengar dia berteriak, lalu suara tubuhnya jatuh ke lantai... Kemudian... Dua senjata di tangannya menggeser di permukaan logam hingga sampai di kakiku.” Dia menyeringai, “Jadi, kuambil senapan serbu dan 1998, kulemparkan boneka kayu padanya, lalu mengawalnya langsung ke sini mengikuti penunjuk jalan di lorong.”
Penjelasan ini... Bahkan Steven saja tidak percaya, semua orang yang hadir, tak satu pun yang mau mempercayainya...
“Baik, Doktor, terima kasih atas kerjasamanya.” Steven melambaikan tangan, personel keamanan langsung membawa sang Doktor pergi.
“Ada apa?” Setelah Jonathan dibawa keluar dari ruang monitor, Feng Bujue baru menatap Steven, “Sepertinya kau tidak percaya dengan perkataan Doktor?”
“Jika yang dia katakan benar, maka hanya ada dua kemungkinan...” Setelah belasan detik ini, Steven telah melakukan beberapa deduksi dalam pikirannya, “Pertama, kau sengaja membiarkan diri ditaklukkan Doktor; Kedua... Keberuntunganmu sudah begitu buruk sampai membuat orang meragukan IQ-mu.”
“Heh... Benar juga.” Feng Bujue tersenyum menjawab, “Sebagai seorang penyandra, saat mengawal sandera tiba-tiba terjatuh di tanah datar, lalu dua senjata di tangannya secara bersamaan meluncur ke kaki sandera... Jika situasi ini bukan disengaja, probabilitasnya pasti terlalu rendah.”
“Jangan berbelit-belit denganku...” ucap Steven dengan nada berubah, “Singkat saja, serahkan kartu akses level lima yang ada padamu.”
“Kartu akses...” Feng Bujue bergumam dalam-dalam, “Ada di saku Billy.” Ia melirik ke arah boneka kayu di kejauhan.
“Hah?” Steven segera merasakan keanehan, “Mengapa kamu taruh di...”
“Karena...” Tiba-tiba suara berat terdengar dari pengeras suara, “Aku ingin bermain game dengan kalian...”
