Lima belas menit yang lalu, di lorong darurat.
“Hah?” Feng Bujue bertanya heran melihat Dr. Jonathan yang tiba-tiba berhenti, “Ada masalah apa, Dok?”
“Tidak ada, hanya saja... Aku baru saja mengambil alih tubuh ini.” Jonathan menoleh dengan suara yang jelas-jelas tidak wajar.
Wajah Jonathan sama sekali tanpa ekspresi. Suaranya keluar langsung dari tenggorokan tanpa membuka mulut.
Jue Ge langsung menyadari dalam satu detik, “Billy?”
“Ya...” Billy yang menguasai tubuh doktor itu menjawab, “Tak kusangka... akan terpuruk seperti ini.” Sambil memandang boneka kayu di pelukannya.
“Ha...” Feng Bujue tak bisa menahan tawa melihatnya, mengingatkannya pada ahli suara perut (karakter penjahat di 《Batman》), “Kemampuanmu benar-benar beragam ya.”
"Ah... Hanya langkah darurat dalam status sekarat." Billy menghela napas, lalu menunjuk kepala Doktor dengan jarinya, "Untungnya kemauan Jonathan memang tidak kuat, dan menjadi lebih lemah setelah terpengaruh olehmu. Kalau tidak, aku bahkan tidak bisa menyusup."
"Lalu... Bisa dijelaskan?" Feng Bujue menyambung, "Status apa yang kau alami sekarang?"
Billy berpikir sejenak sebelum menjawab: "Pertama, tubuh asliku sementara tidak bisa digunakan." Ia mengangkat boneka kayu di tangannya, "Secara teknik... Tubuh ini sekarang hanyalah boneka kayu biasa."
"Hmm..." Feng Bujue bergumam dalam hati, "Artinya... Meski kubawa ini keluar markas, Misi utama tetap belum selesai."
"Kedua, meski dalam kondisi ini aku masih bisa menggunakan kemampuan, efeknya akan jauh berkurang." Billy melanjutkan.
"Oh? Dalam status 'perebutan tubuh' seperti ini, kau masih bisa pakai kemampuan?" Feng Bujue terkejut.
"Tentu saja." Billy menjawab, "Aku adalah makhluk hidup yang berbasis energi mental. Selama kemauanku belum lenyap, bahkan parasit di batu pun bisa bertahan." Matanya melirik boneka kayu, "Tentu saja... Wadah yang baik semakin kuat semakin baik. Jika benar parasit di batu, mungkin tak bisa berbuat apa-apa."
"Hmm..." Feng Bujue mengangguk, lalu bertanya penasaran, "Lalu bagaimana jika kau menggunakan tubuhku sebagai wadah?"
Billy mendengus dingin dan menjawab, "Hmph... Jangan lupa, saat ini kamu juga hanyalah kesadaran yang sedang menggunakan tubuh Rudy Austin. Lagipula, koneksi antara kesadaranmu dengan tubuh ini dilindungi sistem. Bahkan jika aku dalam kondisi terbaik sekalipun, tidak bisa mencampuri." Dia berhenti sejenak, "Ngomong-ngomong... Dari sudut pandang biologi, tubuhmu, tubuh Doktor Jonathan... sebenarnya tidak jauh berbeda secara esensi. Karena kalian spesies yang sama, meski ada perbedaan kekuatan individu, perbedaan itu tidak terlalu signifikan."
"Sepertinya... kamu menganggap tubuh manusia sebagai wadah yang tidak bagus ya," Jue Ge menyambung.
Billy berpikir beberapa detik lalu menjawab, "Begini... Jika energi mentalku diumpamakan sebagai listrik, dan wadah sebagai konduktor... maka tubuh manusia seperti Platinum, maksimal tidak melebihi Besi, yang jelek setara Rubidium. Sedangkan tubuh asliku..." Dia menggoyang-goyangkan boneka kayu di tangannya dengan bangga, "...seperti Perak. Kesesuaian bawaan dan karakteristik data yang dimilikinya tidak tertandingi oleh tubuh lain. Jangankan manusia, wadah biologis tingkat tinggi pun belum tentu bisa mengeluarkan seluruh kekuatanku."
"Sudahlah..." Feng Bujue mengibaskan tangan, "Kalau begitu katakan, bagaimana caranya mengembalikanmu menjadi boneka kayu?"
"Hmm..." Billy menunjukkan ekspresi sulit, setelah berpikir sejenak ia menjawab, "SCP-055 adalah makhluk yang sangat berbahaya. Semakin kuat kemampuan mental seseorang, semakin besar kerusakan yang diterima setelah kontak dengannya... Sebelumnya saat aku melakukan kontak kesadaran tanpa perlindungan, langsung mengalami luka parah dalam sekejap." Ia menggelengkan kepala, "Secara fisik, tubuhku masih utuh. Tapi sebenarnya... 'Sequence Kebenaran'-nya sudah hancur berat, harus diperbaiki total sebelum bisa digunakan lagi. Jika tetap berada dalam 'wadah cacat berat' ini, bahkan aspek mentalku akan 'hancur dengan sendirinya'."
"Jadi... berapa lama proses perbaikannya?" Feng Bujue langsung bertanya mengejar.
"Sekitar seminggu..." jawab Billy. Dua detik kemudian ia menambahkan, "...paling cepat lima hari."
"Mending bunuh diri saja." Feng Bujue menatap Billy dengan tatapan ikan mati, berkata dengan tenang.
"Lima hari kan tidak terlalu lama..." Billy membalas.
"Ha!" Jue Ge tertawa kering. "Tahukah kau dalam lima hari, dua remaja bisa jatuh cinta pada pandangan pertama, melangsungkan pernikahan diam-diam, bercinta, saling bunuh, hidup dan mati berulang kali?"
Billy mengernyitkan matanya, "Ini hanya membuktikan moral masyarakat semakin merosot."
Feng Bujue berkata, "Tapi yang kubicarakan adalah kejadian di era Renaissance."
"Oh..." Kecerdasan Billy juga tidak main-main, "Romeo dan Juliet?"
“Ini bukan intinya.” Jue Ge langsung mengalihkan topik setelah ketahuan, “Yang penting... Bagaimana mungkin aku menungguimu selama lima hari?”
“Seharusnya aku yang kesulitan.” Billy membalas, “Kau bisa pergi dari Quest dan kabur... Tapi aku tidak bisa. Aku harus menyembunyikan boneka kayu ini di suatu tempat tanpa ketahuan, lalu menghabiskan waktu setiap hari untuk memperbaikinya...”
“Hmph... Aku tidak bilang akan kabur.” Feng Bujue tersenyum memotong, “Kau harus tahu... Aku bukan tipe orang yang mudah menyerah.”
Ekspresi Billy berubah halus: “Sepertinya... Kau sudah punya ide?”
“Belum.” Feng Bujue menjawab. Dua detik kemudian dia menambahkan, “Sedang dipikirkan.”
Billy tidak menyahut.
Sepuluh detik berlalu...
“Oke, sudah dapat.” Jue Ge berkata dengan nada datar penuh keyakinan, “Kita bicara sambil jalan.”
……
Waktu kembali ke sekarang.
“Siapa itu? Siapa yang menggunakan pengeras suara?” Steven langsung menoleh ke Panel Operasi di ruang monitor setelah mendengar suara berat itu.
Tapi staf di depan panel operasi justru menatapnya balik dengan ekspresi bingung.
“Sial...” Steven mengangkat pistolnya (dia tidak membawa senapan serbu), membidik Billy di meja logam, “Jadi ini ulahmu?”
Melihat itu, beberapa anggota tim keamanan juga mengarahkan senjata ke boneka kayu. Tapi boneka itu tetap diam tak bereaksi, tergeletak di tempatnya.
"Selama ini, kalian selalu menganggap diri melakukan pekerjaan mulia." Suara dari pengeras suara melanjutkan kalimat sebelumnya "Aku ingin bermain game dengan kalian", "Kian berpegang teguh pada prinsip Yayasan, menempatkan diri di atas masyarakat awam dalam menilai dan menangani segala hal.
Namun... bagaimana sebenarnya faktanya?
Meski merasa telah melampaui batas manusia biasa, posisi kalian sebagai 'manusia' tetaplah tak berubah.
Siapa yang memberi hak untuk mengontrol dan mengisolasi hal-hal supernatural? Siapa yang menetapkan hanya hal yang bisa dipahami/dikendalikan manusia yang tidak melanggar hukum alam? Dan siapa yang memberi tahu... bahwa 'hukum alam' yang kalian pahami itu benar?
Jika jawaban ini bisa diabaikan karena 'posisi', dan semua tindakan kalian dibenarkan oleh 'posisi'. Maka... dari sudut pandang 'entitas supernatural', bukankah aku juga berhak mendefinisikan spesies 'manusia' sebagai 'ancaman level Keter', lalu meneliti, mengisolasi, bahkan memusnahkan kalian?"
"Dia bicara masuk akal juga..." Feng Bujue menyela dengan senyum jahat.
"Diam kau!" Steven menoleh dan membentaknya, "Intervensi mental level begini mau mempengaruhi kami? Jangan mimpi!"
……
Di saat yang sama, di koridor.
Darah mengalir dari dua mayat anggota keamanan.
Pembunuhnya tak lain adalah "Dr. Jonathan", atau... Billy.
"Billy pada dasarnya adalah data unik, kemampuan di segala aspek melebihi level BOSS. Bahkan dalam kondisi kemampuan terbatas, dia bisa melakukan tiga hal sekaligus: Pertama, mengontrol semua pengeras suara di lantai tunggal B7 untuk menyesatkan orang dengan ucapan siluman; Kedua, memblokir kamera pengawas tunggal di posisinya; Ketiga, memicu batas maksimum tubuh lemah Doktor untuk membunuh dua anggota tim keamanan."
"Tentu saja, hal ketiga itu sulit dilakukan dengan tangan kosong. Keberhasilannya karena dua alasan: Pertama, dia menyembunyikan senjata pembunuh (Jue Ge membawa beberapa barang dari koper Kosmo, dan Billy telah mempersiapkannya sebelum menjalankan rencana); Kedua, perhatian dua anggota tim teralihkan oleh siaran pengeras suara."
"Namun meski begitu, Billy tetap terluka selama proses aksi..."
"Tidak baik..." Dia menutupi luka di rusuknya, menunduk melihat aliran darah, "...Tubuh ini tidak akan bertahan lama. Harus mempercepat kecepatan."
